• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPTIAN KERJA, KtrPEMIMPI]TA}I TR{NSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KEMAMPTIAN KERJA, KtrPEMIMPI]TA}I TR{NSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA"

Copied!
204
0
0

Teks penuh

PENGARUH WORKABILITY, TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP DAN MOTIVATION KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MAKASSAR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan kerja, kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar.

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Setyaningrum (2009) dengan judul penelitian adalah pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai pada resume. Rokhim (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Kemampuan Kerja

Komponen Kemampuan Kerja

Pemahaman verbal, yaitu kemampuan untuk memahami apa yang dibaca atau didengar dan hubungan antar kata. Penalaran induktif, yaitu kemampuan mengidentifikasi urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut e.

Kepemimpinan Transformasional

Definisi Kepemimpinan Transformasional

Faktor – Faktor Kepemimpinan Transformasional

Bass et.al (2003) dan Sarros and Santora (2001) percaya bahwa stimulasi intelektual pada prinsipnya mendorong bawahan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memahami dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, dengan memahami potensi dan kemampuan setiap bawahan, seorang pemimpin dapat lebih mudah mengembangkan dan mengarahkan potensi dan kemampuan terbaik dari setiap bawahannya (Bass et.al., 2003; Sarros & Santora, 2001).

Motivasi Kerja

Konsep Motivasi Kerja

McCormick (dalam Mangkunegara, 2002:94) mengemukakan bahwa motivasi kerja diartikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi timbulnya, pengarahan dan pemeliharaan tingkah laku yang berkaitan dengan lingkungan kerja.Motivasi penting karena dengan motivasi dapat mendorong atau menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu. lakukan dengan lebih semangat lagi khususnya yang berkaitan dengan motivasi kerja guna meningkatkan kinerja pegawai yang bersangkutan. Dalam kaitannya dengan lingkungan kerja, McCormick (dalam Mangkunegara, 2002:94) mengemukakan bahwa motivasi kerja didefinisikan sebagai suatu kondisi yang mempengaruhi pembangkitan, pengarahan dan pemeliharaan perilaku yang berkaitan dengan lingkungan kerja.

Teori Kebutuhan (Maslow s Model)

Kebutuhan fisiologik (physiological needs)

Kebutuhan aktualisasi diri

Teori Penguatan (Reinforcement Theory) Teori ini dapat dirumuskan sebagai berikut

Jadi, menurut teori ini, motivasi kerja seseorang tergantung pada imbalan yang diterimanya dan akibat yang akan dialaminya kelak. Penguatan negatif, yaitu penguatan yang dilakukan karena mengurangi atau menghentikan suatu keadaan yang tidak disukai.

Teori Harapan (Expectacy theory)

Sederhananya, motivasi secara teoritis adalah interaksi antara ekspektasi bersih terhadap prestasi, dengan penilaian kontribusi yang dikaitkan dengan prestasi dikurangi hasil. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan motivasi hendaknya seorang pemimpin atau manajer (Arep Ishak & Tanjung Hendri.

Teori Penetapan Tujuan Locke

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Kedua faktor ini disebut faktor pendorong yang disebut motivasi pemuasan atau intrinsik dan faktor pemeliharaan yang disebut motivasi ketidakpuasan atau ekstrinsik. Selain itu, faktor pemeliharaan (maintenance factor) disebut juga faktor higiene, yaitu faktor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk mempertahankan eksistensi karyawan sebagai manusia, menjaga ketentraman dan kesehatan.

Jenis-Jenis Motivasi

Indikator Motivasi Kerja

Promosi adalah promosi karyawan ke lebih banyak pekerjaan dalam bentuk tanggung jawab yang lebih besar, prestise atau. Setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan selalu ingin dipercayakan tanggung jawab yang lebih besar dari sekedar apa yang telah diperolehnya.

Kinerja

  • Pengertian Kinerja
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
  • Pengukuran Kinerja
  • Metode Penilaian Kinerja 1. Metode Skala Penilaian Grafik

Hasil penelitian Hamid (2010) berjudul: “Pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada perusahaan rokok Gruri di Malang”. Kemampuan kerja (WA) adalah aspek dinamis, tekad untuk membangun, serta karakteristik individu yang telah berkorelasi secara sistematis dan negatif dengan usia, dan juga secara sistematis berkorelasi positif dengan kualitas kehidupan kerja, kualitas hidup, produktivitas dan kesejahteraan umum. -makhluk. -menjadi (Fernandes et al, 2013). Menurut Ilmarinen (2012), penelitian ekstensif tentang kemampuan kerja pekerja baru-baru ini mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi kemampuan kerja individu.

Mendesain ulang tugas kerja individu sesuai dengan kekuatan, kebutuhan, dan kemampuan pekerja yang lebih tua sangat penting untuk memastikan kemampuan kerja, kesejahteraan, dan produktivitas karyawan. Semakin positif lantai 3, semakin besar kemungkinan seseorang akan memiliki kehidupan kerja yang baik dan karier yang lebih panjang. Suprihanto et al mengemukakan bahwa goal setting theory adalah teori yang menyatakan bahwa tujuan yang spesifik atau sulit cenderung menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.

Setiap pegawai menginginkan kemajuan atau perubahan dalam pekerjaannya, tidak hanya dalam bentuk pekerjaan yang berbeda atau bervariasi, tetapi juga kedudukan yang lebih baik dan lebih tinggi.

Kerangka Konseptual

Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara manajemen atau sistem manajemen yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, gaya kepemimpinan memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, bagaimana sistem manajemen yang ada dalam suatu organisasi dapat mengantarkan organisasi mencapai visinya. , misi dan tujuan, manajemen adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar ia memimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Kondisi ini sangat ditentukan oleh kualitas kepemimpinan organisasi (bisnis, pemerintahan dan sosial), sehingga mungkin diperlukan kepemimpinan baru dalam suatu organisasi. Bass (2008), menjelaskan 3 ciri utama pemimpin transformasional yaitu: karismatik, penuh perhatian dan intelektual, pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mampu mendorong semangat dan loyalitas anggota organisasi serta mendorong mereka untuk mengungkapkan pendapat, ide, dan ide, berwawasan ke depan, memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan, berwawasan luas, mampu membangun jaringan, serta.

Motivasi merupakan pendorong semangat kerja yang terjadi karena terwujudnya keinginan sendiri dan tercapainya tujuan organisasi, oleh karena itu dengan merangsang semangat kerja akan mempengaruhi semangat pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Jika tujuan telah tercapai, kepuasan akan tercapai dan akan diulangi untuk membuatnya lebih kuat.

Hiptosis penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif karena penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh kemampuan kerja, gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

  • Uji Statistik Deskriptif
  • Uji Instrumen Penelitian 1.Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji heteroskedastisitas
  • Regresi Linear Berganda
    • Uji F (Uji Simultan)
    • Uji t (Uij Parsial)
    • Uji Koefisien Determinasi

Pengujian hipotesis klasik untuk mengetahui apakah model regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai prediktor yang baik. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel perancu atau residual dalam model regresi berdistribusi normal, seperti diketahui bahwa uji T statistik dan uji F statistik menganggap nilai residual mengikuti distribusi normal. . Regresi linier berganda adalah regresi dimana terdapat satu variabel terikat (Y) dan lebih dari satu variabel bebas (X), variabel terikat adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel terikat atau bebas.

Nilai yang mendekati satu berarti bahwa variabel bebas menyediakan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan yaitu mungkin ada sejumlah variabel yang dimasukkan ke dalam model, untuk setiap tambahan variabel independen, r2 dipastikan meningkat terlepas dari apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap dependen. variabel.

Definisi Oprasional Variable

  • Profil Perusahaan
  • Slogan Dinas Pemadam Kebakaran Sbb
  • Struktur Organisasi

DINAS KEBAKARAN KOTA MAKASSAR Selanjutnya di Kota Makassar pada tahun 1941 ketika Makassar menjadi Kota Makassar, Dinas Pemadam Kebakaran mulai diorganisir dengan nama Brandweer dipimpin oleh Y. Kemudian pada tahun 1987 Makassar masih bernama Kota Makassar, Dinas Pemadam Kebakaran berganti nama menjadi DINAS FIKESI I ZJARRI ditetapkan melalui PERDA 12 TH. 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Makassar, berlaku sampai dengan tahun 2009 diketuai oleh Dr.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar berkomitmen untuk menciptakan ketentraman dan rasa aman terhadap ancaman kebakaran bagi setiap warga Makassar. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Tahun 2016 Dipimpin oleh Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada Sekretaris serta bertanggung jawab pada beberapa bidang.

Sekretaris

Bidang Sarana

Bidang Operasi

Bidang Penyuluhan dan Pelatihan

Bidang Pengawasan dan Pencegahan

Visi Misi Pemadam Kebakaran Kota Makassar

Melalui visi tersebut, diharapkan kota Makassar menjadi kota yang aman dan tenteram dari ancaman bahaya kebakaran dengan cara meningkatkan pelayanan, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang didukung regulasi serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. , Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar akan dapat mewujudkan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat Kota Makassar dari bahaya kebakaran. Untuk mewujudkan visi di atas, maka Misi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar dirumuskan sebagai berikut. Misi tersebut merupakan langkah utama yang sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar. Oleh karena itu, ada 4 misi atau.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar harus mampu mengantisipasi segala potensi bahaya kebakaran. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar juga harus mampu mengelola dan memelihara semua sarana dan prasarana pemadaman dengan baik dan benar. Keselamatan terhadap bahaya kebakaran pada hakekatnya merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat, oleh karena itu Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar selalu melibatkan dan memberdayakan seluruh elemen masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran. Agar pelayanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar harus terus meningkatkan kapasitas petugas dan potensi masyarakat dalam kinerja pemadaman dan infrastruktur. Secara keseluruhan, pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar harus didukung oleh manajemen pemerintahan yang dapat mengelola segala sumber dayanya secara efisien, efektif, terarah dan modern.

Hasil Penelitian

  • Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel
  • Penyebaran dan Pengumpulan Kuesioner
  • Karakteristik Responden
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 5.2
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.3
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Tabel 5.4
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 5.5
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 5.6
  • Analisis Statistik Deskriptif Variabel
    • Frekuensi Jawaban Variabel Kemampuan Kerja
    • Frekuensi Jawaban Variabel Kepemimpinan Transformasional
    • Frekuensi Jawaban Variabel Motivasi Kerja
    • Frekuensi Jawaban Variabel Kinerja Pegawai
  • Uji Instrument Penelitian 1 Uji Validitas
  • Hasil uji asumsi klasik 1.Uji Normalitas
    • Uji Heterokedastitas
    • Uji Multikolonieritas
  • Hasil Pengujian Regresi LinearBerganda Tabel 5.21
  • Uji Hipotesis
    • Uji F (Uji Simultan)
    • Uji t (Uji Parsial)
  • Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Tabel 5.24

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel X1 di atas, 15 item indikator memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,673. Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas untuk variabel X2 di atas, 15 item indikator memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,725. Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel Y di atas, 15 item indikator memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu 0,708.

Berdasarkan hasil Tabel 5.18 di atas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel kemampuan kerja adalah 1.000 > 0,05 yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel kemampuan kerja (x1). Berdasarkan Tabel 5.19 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan variance inflation factor (VIF) menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel independen dengan nilai VIF > 10.

Tabel  5.2  menunjukkan  bahwa  dari  50  responden  terdapat  tertinggi  kelompok umur 28-35 tahun sebanyak 56,0% dan terendah kelompok umur  44-51 tahun sebanyak 2,0%
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 50 responden terdapat tertinggi kelompok umur 28-35 tahun sebanyak 56,0% dan terendah kelompok umur 44-51 tahun sebanyak 2,0%

Pembahasan

  • Pengaruh Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Secara Simultan Kemampuan Kerja, Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Variabel Yang Berpengaruh Paling Dominan Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar dengan judul “Pengaruh Kemampuan Kerja, Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kota Makassar pemadam kebakaran". Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rokhim (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT”.Pengaruh Kemampuan Kerja, Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar dengan nilai Fhitung > Ftabel (104,369 > 2,806) dan signifikansi 0,000 < 0,05 atau H2 diterima.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sangat perlu untuk memperhitungkan variabel motivasi kerja yang paling dominan terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhim (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Herzberg's Motivation-Hygiene Theory and job satisfaction in the Malaysian retail sector: The mediating effect of love money.

Gambar

Gambar 5.1 Struktur Organisasi
Tabel  5.3  menunjukkan  bahwa  dari    50  responden  terdapat  jenis  kelamin laki-laki sebanyak 76,0% dan jenis kelamin perempuan sebanyak  24,0 %
Tabel  5.2  menunjukkan  bahwa  dari  50  responden  terdapat  tertinggi  kelompok umur 28-35 tahun sebanyak 56,0% dan terendah kelompok umur  44-51 tahun sebanyak 2,0%
Tabel 5.5  menunjukkan bahwa dari 50 responden terdapat tertinggi  tingkat  pendidikan  S1  sebanyak  50,0%  dan  terendah  SMA  sebanyak  18,0%
+6

Referensi

Dokumen terkait

The Correlation Coefficient (R) has a function to observe the closeness between two variables and can be obtained the correlation value (R) = R2 = 0.718057 which is 0.847382 so