KEMAMPUAN MERINGKAS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA PEMAHAMAN
(MENCARI IDE POKOK) SISWA KELAS VII SMP N 10 PADANG
ARTIKEL ILMIAH
DELNA VIONA NPM 10080369
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2015
KEMAMPUAN MERINGKAS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA PEMAHAMAN
(MENCARI IDE POKOK) SISWA KELAS VII SMP N 10 PADANG
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)
DELNA VIONA NPM 10080369
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2015
HALAMAI\
PERSETUJUANARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAI\I MERINGKAS TEI(S LAFORAN HASIL OBSERVASI MENGGUNAI(AN TEKNIK MEMBACA PEMAIIAMAI\I
(MENCART
rrlE P0KOK)
SISWA KELAS VII
SMPN
10 PADAF{GNama NPM
fuogram Studi Institusi
DelnaViona
10080369
FEndidikiuBahnbaileBasm Indonesia
Sekolah
Tingg
Keguruandm Itnu
PendidikanSTKlP PGRI SumaterraBaratPadmg
lvflaret 20151
Pembimbing
ir
'-ilof-
Zulfitriyani,
S.S., M.Pd.Pembimbing
tr
Titiek Fujita Yusandra
fu,-
S.S., M.Pd.d j il4,l
ril
{
fi",
Ln+- I
|:; ':'';
IIALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MERINGKAS TEKS I.AFORAN HASIL OBSERVASI
MENGGTJNAKANTEKMK MEMBACA PEMAIIAMAN
(MENCART
rDE POKOK)
SISWA KELAS VII
SMPN
10PADAI{G
Nama : DelnaViona
NPM :
10080369ProgramStudi :
PendidikanBahasadansastalndonesiaInstiarsi :
SekoiahfinggiKeeuruan dan itmu
FendidikanSTKIF
PGRI SumateraBaratPadang
lvlaret 2015Disetujui oleh:
Pembimbing
[
:'=\
Zulfitriyani,
S;S., M.Pd.Pembimbing
tI
]* ) 19*
' =
Titiek FujitaYusmdrq
S.S., M.Pd.Diketahui,
KetuaProgrm
$tudi&
Iswadi Bahardrn, S.S., M.Pd.
KEMAMPUAN MERINGKAS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA PEMAHAMAN
(MENCARI IDE POKOK) SISWA KELAS VII SMP N 10 PADANG
Delna Viona1, Zulfitriyani, S.S., M.Pd.²,Titiek Fujita Yusandra, S.S.,M.Pd.³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa dalam meringkas teks laporan hasil observasi, siswa cenderung menyalin ulang teks laporan hasil observasi, dan kalimat yang digunakan dalam meringkas teks laporan hasil observasi masih kurang efektif. Tujuan penelitian ini yaitu Mendeskripsikan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padangmenggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) ditinjau dari definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 10 Padang, berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel, yaitu teknik presentase secara acak proportional random sampling. Instrumen penelitian ini adalah menggunakan tes unjuk kerja. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Pertama, Guru menjelaskan secara singkat tentang meringkas. Kedua, Guru membagikan teks laporan hasil observasi tentang biota laut. Ketiga, Siswa meringkas teks laporan hasil observasi berdasarkan stuktur teks laporan hasil observasi menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok).
Hasil penelitian meringkas teks laporan hasil obsrvasi menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) yang diteliti yaitu. Pertama, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa untuk gabungan ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LdC), dengan rata-rata kemampuan siswa 68 berada pada rentangan 66-75%. Kedua, kemampuan meringkas teks laporan hasil obsservasi siswa untuk indikator 1 (definisi umum) tergolong sempurna (S), dengan rata-rata kemampuan siswa 98,6. Ketiga, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa untuk indikator 2 (deskripsi bagian) tergolong baik sekali (BS), dengan rata-rata kemampuan siswa 90. keempat, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa untuk indikator 3 (deskripsi manfaat) tergolong baik (B), dengan rata-rata kemampuan siswa 80.
Kata kunci: kemampuan, meringkas, teks laporan hasil observasi, teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok)
Ability Summarizing Report Text Of Observation User Reading Comprehension Technique (Find Out Idea ) Students Seven Grade SMP N 10 Padang
Delna Viona1, Zulfitriyani, S.S., M.Pd.², Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd.³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research has background by less of students comprehension in summarize of report text, the students always copied the report text and the sentences that use in summarizing of text still not effective. The goal of the research is describing about the ability in summarize of students’
report text in students seven grade at SMP N 10 Padang that use reading comprehension technique (find out topic) we can find from general definition, part of description and purpose of description.
Kind of that research is quantitative research with descriptive design. The population of this research is student in students seven grade at SMP N 10 Padang, about 40 students. The technique of sample is persentase technique in random proportional random sampling. The instrument is uses test to get work. That technique in data collectionare first, the teacher explains in short time about summarize. Second, teacher devides result observation of report text about biota in the sea. Third, the students make a summarize about result observation of report text according structure text that use reading comprehension technique.
The result of observation report text usesx reading comprehension technique are. First, the ability summarizing students report text to make correlation three indicator more than enough (MtE) with average 68 in rentange 66-75 percent. Second, ability of summarizing observation divides into one indicator (general definition) is perfect (P). Third, ability in summarizing observation divides two (2) indicators are very good (VG) with student average 90. Last, ability of summarizing into part including good (G) with student average 80.
Keywords: ability, summarize, reports text of observation, reading comprehension techniqve (find out idea)
A. PENDAHULUAN
Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang kompleks. Kompleks artinya dalam menulis banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, bakat, sedangkan faktor eksternal bisa berupa sarana dalam menulis. Keterampilan menulis, tidak hanya cukup dengan mempelajari kata bahasa tentang menulis.
Keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur bahasa dan unsur di luar bahasa yang akan menjadi isi karangan. Pengajaran keterampilan menulis merupakan suatu proses perkembangan melalui banyak latihan. Pembinaan keterampilan menulis hendaknya dilakukan sejak dini secara terprogram dan berorientasi pada pengembangan dan kompetensi siswa. Salah satu bentuk keterampilan menulis yang penting dimiliki siswa adalah menulis ringkasan.
Ringkasan adalah bentuk penyajian singkat dari suatu karangan yang panjang menjadi pendek dengan tetap mempertahankan urutan isi karangan aslinya. menulis ringkasan siswa dituntut untuk memahami isi atau ide pokok suatu bacaan yang akan diringkas atau yang akan ditulis.
Dalam kurikulum 2013 pembelajaran menulis diberikan kepada siswa SMP kelas VII semester 1. Kompetensi inti (KI) ke-4 yaitu “ mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori”. Kompetensi dasar (KD) ke-4.4 yaitu
“meringkas teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan. Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dengan guru bahasa Indonesia yaitu Dra.
Suryanita pada hari Senin 18 Agustus 2014. Diketahui pembelajaran meringkas teks laporan hasil observasi belum tercapai secara optimal. Penyebabnya yaitu : pertama, kurangnya pemahaman siswa dalam meringkas teks laporan hasil observasi. Kedua, siswa cenderung menyalin ulang teks asli dalam meringkas teks laporan hasil observasi. Ketiga, kalimat yang digunakan siswa dalam meringkas teks laporan hasil observasi masih kurang efektif.
Observasi juga dilakukan terhadap beberapa siswa kelas VII SMP Negeri 10 Padang, diketahui bahwa kendala dalam meringkas teks laporan hasil observasi yaitu : pertama, masih sulit memahami langkah-langkah meringkas. Kedua, siswa cenderung menyalin ulang teks asli dalam meringkas teks laporan hasil observasi. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara menerapkan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan dalam meringkas teks laporan hasil observasi yaitu dengan menerapkan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok).
Berdasarkan hal tersebut, perlu diadakan penelitian tentang kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Padang dengan menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok). Ditinjau dari struktur teks laporan hasil observasi yaitu definisi umum, deskripsi bagian,deskripsi manfaat.
Keraf (2004:299), mengungkapkan bahwa ringkasan (Precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Ringkasan bertolak dari penyajian suatu karya asli yang singkat, maka ia merupakan suatu keterampilan untuk mengadakan reproduksi dari hasil-hasil karya yang sudah ada. Kata precis yang dipakai untuk pengertian ini sebenarnya berarti memotong atau memangkas. Oleh sebab itu, membuat ringkasan atas sebuah karangan yang panjang, dapat diumpamakan sebagai memangkas sebuah pohon sehingga tinggal batang, cabang-cabang dan ranting-ranting yang terpenting beserta daun- daun yang diperlukan, sehingga tanpak bahwa esensi pohon masih dipertahankan.
Kemendikbud (2013:3) menyatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang memiliki makna, pikiran, dan gagasan lengkap. Teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata mata kumpulan kata-kata atau kaidah- kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk konteks yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai dan ideologi penggunaannya, (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu
disadari bahwa di dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks adalah bahasa yang memiliki makna lengkap yang digunakan sesuai konteks bahasa dan penggunaannya tercermin dari sikap pengguna bahasa itu sendiri.
Mulyadi (2013:3) mengemukakan observasi adalah pengamatan terhadap keadaan, objek, atau peristiwa yang akan diteliti. Teks laporan observasi adalah serangkaian peristiwa yang ditulis berdasarkan pengamatan atau observasi. Tujuan dilakukan observasi adalah untuk menentukan apakah suatu kegiatan itu layak dilakukan atau tidak. Menurut kemendikbud (2013) teks laporan hasil observasi adalah teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan terhadap sesuatu. Agustina (2008:30), mengemukakan bahwa mencari ide pokok merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan guru menguji pemahaman siswa terhahap bacaan. Dengan teknik ini guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman yang diperoleh siswa dari aktivitas membaca yang ditugaskan atau yang dilakukannya sendiri. Apa saja tujuan seseorang untuk membaca, apakah untuk mendapatkan informasi secara umum atau memperoleh pemahaman secara mendalam. Pembaca harus melaju dengan cepat untuk mendapatkan ide pokok. Baik secara emosional maupun intelektual, pembaca harus tunduk pada prinsip mencari ide pokok.
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) siswa kelas VII SMP Negeri 10 Padang ditinjau dari struktur teks hasil observasi adalah (definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat).
B. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Sesuai pendapat Arikunto, (2006:12) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kuantatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia, suatu objek suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, dan suatu peristiwa pada masa sekarang. Sehubungan dengan itu, metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII dalam meringkas teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur teks laporan hasil observasi yaitu definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok).
Menurut Arikunto (2006: 223), mengemukakan bahwa untuk mengukur besarnya kemampuan objek yang diteliti digunakan tes. Pengumpulan data penelitian ini dikumpulkan dalam bentuk unjuk kerja. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut. Pertama, guru menjelaskan secara singkat tentang meringkas teks laporan hasil observasi dengan menggunakan teknik mencari ide pokok. Kedua, guru membagikan teks laporan hasil observasi tentang biota laut untuk diringkas, Ketiga, siswa meringkas teks laporan hasil observasi berdasarkan definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Hasil penelitian yang diproleh dari kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi menggunakan teknik membaca pemahamn (mencari ide pokok) siswa kelas VII SMP N 10 Padang dilihat dari struktur teks laporan hasil observasi.
a. Hasil penelitian
1. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 1 (Definisi Umum)
Berdasarkan hasil analisis data, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 8 orang (20%). Kedua siswa yang tingkat penguasaannya 67% berjumlah 16 orang (40%). Ketiga siswa yang tingkat penguasaannya 33
berjumlah 16 orang (40%) Untuk keperluan itu data dalam tabel 4 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.\
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 1 (Definisi Umum)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
8 16 16
1800 1072 1072
N = 40 3944
40
3944 6 ,
98
Berdasarkan data dalam tabel 5, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 98,6 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 tergolong sempurna (S), karena M-nya berada pada penguasaan 96—100% pada skala 10.
Sesuai dengan langkah-langkah dalam analisis data (Bab III), langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 menurut skala 10. Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 8 orang (20%), (b) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 16 orang (40%), dan kurang sekali (KS) sebanyak 16 orang (40%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMPN N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Klasifikasi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII Smp N 10 Padang Indikator 1 (Definisi Umum)
No Kualifikasi Tingkat
Penguasaan
Nilai Frekuensi Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sempurna Baik Sekali Baik
Lebih dari cukup Cukup
Hampir Cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk Sekali
96—100%
86—95%
76—85%
66—75%
56—65%
46—55%
36—45%
26—35%
16—25%
0—15%
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
16
16
20%
40%
40%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel 6 kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 dapat digambarkan dalam bentuk histogram di bawah ini.
berjumlah 16 orang (40%) Untuk keperluan itu data dalam tabel 4 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.\
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 1 (Definisi Umum)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
8 16 16
1800 1072 1072
N = 40 3944
40
3944 6 ,
98
Berdasarkan data dalam tabel 5, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 98,6 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 tergolong sempurna (S), karena M-nya berada pada penguasaan 96—100% pada skala 10.
Sesuai dengan langkah-langkah dalam analisis data (Bab III), langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 menurut skala 10. Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 8 orang (20%), (b) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 16 orang (40%), dan kurang sekali (KS) sebanyak 16 orang (40%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMPN N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Klasifikasi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII Smp N 10 Padang Indikator 1 (Definisi Umum)
No Kualifikasi Tingkat
Penguasaan
Nilai Frekuensi Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sempurna Baik Sekali Baik
Lebih dari cukup Cukup
Hampir Cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk Sekali
96—100%
86—95%
76—85%
66—75%
56—65%
46—55%
36—45%
26—35%
16—25%
0—15%
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
16
16
20%
40%
40%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel 6 kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 dapat digambarkan dalam bentuk histogram di bawah ini.
berjumlah 16 orang (40%) Untuk keperluan itu data dalam tabel 4 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.\
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 1 (Definisi Umum)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
8 16 16
1800 1072 1072
N = 40 3944
40
3944 6 ,
98
Berdasarkan data dalam tabel 5, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 98,6 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 tergolong sempurna (S), karena M-nya berada pada penguasaan 96—100% pada skala 10.
Sesuai dengan langkah-langkah dalam analisis data (Bab III), langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 menurut skala 10. Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 8 orang (20%), (b) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 16 orang (40%), dan kurang sekali (KS) sebanyak 16 orang (40%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMPN N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Klasifikasi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII Smp N 10 Padang Indikator 1 (Definisi Umum)
No Kualifikasi Tingkat
Penguasaan
Nilai Frekuensi Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sempurna Baik Sekali Baik
Lebih dari cukup Cukup
Hampir Cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk Sekali
96—100%
86—95%
76—85%
66—75%
56—65%
46—55%
36—45%
26—35%
16—25%
0—15%
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
16
16
20%
40%
40%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel 6 kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 1 dapat digambarkan dalam bentuk histogram di bawah ini.
Gambar 2 Histogram Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N Padang untuk Indikator 1 (Definisi Umum)
2. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
Berdasarkan hasil analisis data, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk deskriptor 2 sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 9 orang (22,5%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67% berjumlah 20 orang (50%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33%
berjumlah 11 orang (27,5%). Untuk keperluan itu data dalam tabel 3 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII Smp N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
9 20 11
1900 1340 363
N = 40 3603
40
3603
90
Dari data dalam tabel 7, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 90 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 2 tergolong baik sekali (BS), karena M-nya berada pada penguasaan 86-95% pada skala 10.
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Kurang Sekali
Gambar 2 Histogram Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N Padang untuk Indikator 1 (Definisi Umum)
2. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
Berdasarkan hasil analisis data, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk deskriptor 2 sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 9 orang (22,5%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67% berjumlah 20 orang (50%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33%
berjumlah 11 orang (27,5%). Untuk keperluan itu data dalam tabel 3 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII Smp N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
9 20 11
1900 1340 363
N = 40 3603
40
3603
90
Dari data dalam tabel 7, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 90 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 2 tergolong baik sekali (BS), karena M-nya berada pada penguasaan 86-95% pada skala 10.
Kurang Sekali Lebih Dari Cukup Sempurna
Gambar 2 Histogram Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N Padang untuk Indikator 1 (Definisi Umum)
2. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
Berdasarkan hasil analisis data, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk deskriptor 2 sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 9 orang (22,5%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67% berjumlah 20 orang (50%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33%
berjumlah 11 orang (27,5%). Untuk keperluan itu data dalam tabel 3 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII Smp N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
9 20 11
1900 1340 363
N = 40 3603
40
3603
90
Dari data dalam tabel 7, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 90 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 2 tergolong baik sekali (BS), karena M-nya berada pada penguasaan 86-95% pada skala 10.
Langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 2 menurut skala 10.
Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil obsevasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 9 orang (22,5%), (b) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 20 orang (50%), dan (c) kurang sekali (KS) sebanyak 11 orang (27,5%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8 Klasifikasi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII Smp N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
No Kualifikasi Tingkat
Penguasaan
Nilai Frekuensi Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sempurna Baik Sekali Baik
Lebih dari cukup Cukup
Hampir Cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk Sekali
96—100%
86—95%
76—85%
66—75%
56—65%
46—55%
36—45%
26—35%
16—25%
0—15%
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
9
20
11
22,5%
50%
27,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel 8, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 2 dapat digambarkan dalam bentuk histogram di bawah ini.
Gambar 3 Histogram Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
3. Kemampuan Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 3 (Deskripsi Manfaat)
0 5 10 15 20 25
Kurang Sekali Lebih Dari Cukup Sempurna
Berdasarkan hasil analisis data, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 25 orang (62,5%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67% berjumlah 6 orang (15%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33%
berjumlah 9 orang (22,5%). Untuk keperluan itu data dalam tabel 3 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 3 (Deskripsi Manfaat)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
25 6 9
2500 402 297
N = 40 3199
40
3199
80
Dari data dalam tabel 9, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 80 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil obsrvasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 tergolong baik (B), karena M- nya berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10.
Langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 menurut skala 10.
Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 25 orang (62,5%), (b) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 6 orang (15%), dan (c) kurang sekali (KS) sebanyak 9 orang (22,5%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan hasil analisis data, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 25 orang (62,5%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67% berjumlah 6 orang (15%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33%
berjumlah 9 orang (22,5%). Untuk keperluan itu data dalam tabel 3 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 3 (Deskripsi Manfaat)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
25 6 9
2500 402 297
N = 40 3199
40
3199
80
Dari data dalam tabel 9, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 80 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil obsrvasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 tergolong baik (B), karena M- nya berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10.
Langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 menurut skala 10.
Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 25 orang (62,5%), (b) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 6 orang (15%), dan (c) kurang sekali (KS) sebanyak 9 orang (22,5%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan hasil analisis data, tingkat penguasaan tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan yang terendah 33. Dapat diambil gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100% berjumlah 25 orang (62,5%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67% berjumlah 6 orang (15%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33%
berjumlah 9 orang (22,5%). Untuk keperluan itu data dalam tabel 3 dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 3 (Deskripsi Manfaat)
NO X F FX
1 2 3
100 67 33
25 6 9
2500 402 297
N = 40 3199
40
3199
80
Dari data dalam tabel 9, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 80 mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil obsrvasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 tergolong baik (B), karena M- nya berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10.
Langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk indikator 3 menurut skala 10.
Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 25 orang (62,5%), (b) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 6 orang (15%), dan (c) kurang sekali (KS) sebanyak 9 orang (22,5%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel10 Klasifikasi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Indikator 3 (Deskripsi Manfaat)
No Kualifikasi Tingkat
Penguasaan
Nilai Frekuensi Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sempurna Baik Sekali Baik
Lebih dari cukup Cukup
Hampir Cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk Sekali
96—100%
86—95%
76—85%
66—75%
56—65%
46—55%
36—45%
26—35%
16—25%
0—15%
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
25
6
9
62,5%
15%
22,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel 9 kemampuan meringkas teks laporan hasil obsrvasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang indikator 3 dapat digambarkan dalam bentuk histrogram di bawah ini.
Gambar 4 Histogram Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk Indikator 3 (Deskripsi Manfaat)
4. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Gabungan Ketiga Indikator
Berdasarkan data dalam tabel yang terdapat pada lampiran 9 yang sudah diolah dengan menggunakan rumus persentase, tingkat penguasaan tertinggi yang diperoleh siswa 100 dan terendah 33. Gambaran kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang secara berurutan sebagai berikut. Pertama, siswa dengan tingkat penguasaanya 10 berjumlah 4 orang (10%). Kedua, siswa dengan tingkat penguasaanya 89 berjumlah 5 orang (12,5%). Ketiga, siswa dengan tingkat penguasaanya 78 berjumlah 9 orang (22,5%). Keempat, siswa dengan tingkat penguasaanya 67 berjumlah 8 orang (20%). Kelima, siswa dengan tingkat penguasaanya 56 berjumlah 5 orang (12,5%). Keenam, siswa dengan tingkat penguasaanya 44 berjumlah 7 orang (17,5%). Ketujuh, siswa dengan tingkat penguasaanya 33 berjumlah 2 orang (5%).
0 5 10 15 20 25 30
Kurang Sekali Lebih Dari Cukup Sempurna
Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang setiap siswa sudah diperoleh, langkah selanjutnya menafsirkan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang siswa di atas, dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Observasi Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Gabungan Ketiga Indikator
NO X F FX Fx²
1 2 3 4 5 6 7
100 89 78 67 56 44 33
4 5 9 8 5 7 2
400 445 702 536 280 308 66
160000 198025 492804 287296 78400 94864 4356 N = 40 2737 1315745
40
2737
68
Berdasarkan tabel 10, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 68. Mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk gabungan ketiga indikator lebih dari cukup (LdC), karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.
Langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk gabungan ketiga indikator menurut skala 10. Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 5 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 4 orang (10%), (b) baik sekali (BS) sebanyak 5 orang (12,5%), (c) baik (B) sebanyak 9 orang (22,5%), (d) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 8 orang (20%), dan, (e) cukup (C) sebanyak 5 orang (12,5%). (f) kurang (K) sebanyak 7 orang (17,5%). (g) kurang (KS) sebanyak 2 orang (5%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang setiap siswa sudah diperoleh, langkah selanjutnya menafsirkan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang siswa di atas, dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Observasi Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Gabungan Ketiga Indikator
NO X F FX Fx²
1 2 3 4 5 6 7
100 89 78 67 56 44 33
4 5 9 8 5 7 2
400 445 702 536 280 308 66
160000 198025 492804 287296 78400 94864 4356 N = 40 2737 1315745
40
2737
68
Berdasarkan tabel 10, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 68. Mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk gabungan ketiga indikator lebih dari cukup (LdC), karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.
Langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk gabungan ketiga indikator menurut skala 10. Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 5 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 4 orang (10%), (b) baik sekali (BS) sebanyak 5 orang (12,5%), (c) baik (B) sebanyak 9 orang (22,5%), (d) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 8 orang (20%), dan, (e) cukup (C) sebanyak 5 orang (12,5%). (f) kurang (K) sebanyak 7 orang (17,5%). (g) kurang (KS) sebanyak 2 orang (5%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang setiap siswa sudah diperoleh, langkah selanjutnya menafsirkan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang siswa di atas, dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Observasi Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Gabungan Ketiga Indikator
NO X F FX Fx²
1 2 3 4 5 6 7
100 89 78 67 56 44 33
4 5 9 8 5 7 2
400 445 702 536 280 308 66
160000 198025 492804 287296 78400 94864 4356 N = 40 2737 1315745
40
2737
68
Berdasarkan tabel 10, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 68. Mengacu pada rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk gabungan ketiga indikator lebih dari cukup (LdC), karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.
Langkah selanjutnya mengklasifikasikan tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk gabungan ketiga indikator menurut skala 10. Berdasarkan skala 10 tersebut, tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang dapat dikelompokkan atas 5 kelompok yaitu (a) sempurna (S) sebanyak 4 orang (10%), (b) baik sekali (BS) sebanyak 5 orang (12,5%), (c) baik (B) sebanyak 9 orang (22,5%), (d) lebih dari cukup (LdC) sebanyak 8 orang (20%), dan, (e) cukup (C) sebanyak 5 orang (12,5%). (f) kurang (K) sebanyak 7 orang (17,5%). (g) kurang (KS) sebanyak 2 orang (5%).
Untuk lebih jelasnya pengelompokkan tingkat pengguasaan atau kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 12 Klasifikasi Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Gabungan Ketiga Indikator
No Kualifikasi Tingkat
Penguasaan
Nilai Frekuensi Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sempurna Baik Sekali Baik
Lebih dari cukup Cukup
Hampir Cukup Kurang Kurang sekali Buruk Buruk Sekali
96—100%
86—95%
76—85%
66—75%
56—65%
46—55%
36—45%
26—35%
16—25%
0—15%
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
4 5 9 8 5 7 2
10%
12,5%
22,5%
20%
12,5%
17,5%
5 %
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel 12 kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk gabungan ketiga indikator dapat digambarkan dalam bentuk histrogram di bawah ini.
Gambar 5 Histogram Kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang untuk Gabungan Ketiga Indikator
b. Pembahasan
1. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siwa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Indikator 1 (Definisi Umum)
Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) untuk indikator 1 (definisi umum) tergolong sempurna (S) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 98,6 berada pada rentangan 96—100% pada skala 10.
Agar lebih jelas, berikut ini akan ditampilkan karangan siswa yang menulis 3 intisari tentang Definisi umum. Siswa terpilih adalah sampel 05 mendapatkan skor 3.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kurang Sekali Kurang Cukup Lebih dari Cukup Baik Baik Sekali
Biota Laut
Biota laut adalah seluruh makhuluk hidup yang berkembang biak dilaut. Pantai Padang adalah salah satu keindahan sari kota Padang.
Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38
Ringkasan teks laporan hasil observasi siswa dapat memenuhi kriteria untuk indikator 1 yaitu definisi umum. Hasil ringkasan teks laporan hasil observasi merupakan struktur utama teks laporan hasil observasi. Kemendikbud (2013) struktur teks laporan hasil observasi yang pertama yaitu definisi umum (pembukaaan).
Di dalam tulisan siswa dengan sampel 05 di atas menggambarkan 3 yang mencakup intisari definisi umum (pembukaan). Hal ini terlihat pada ringkasan yang ditulis siswa. Ini membuktikan bahwa siswa mampu meringkas teks laporan hasil observasi yang menggambarkan definisi umum (pembukaan).
Selanjutnya, dapat ditampilkan contoh ringkasan yang menyatakan definisi umum hanya 1 intisari yang menyatakan definisi umum (pembukaan). Tulisan yang terpilih adalah sampel 17 mendapatkan skor
Biota Laut
Biota laut adalah seluruh makhuluk hidup yang berkembang biak di laut yang ada di perairan Indonesia.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38
Tulisan siswa tersebut hanya 1 yang mencakup intisari definisi umum (pembukaan). Hal ini terlihat pada ringkasan yang ditulis siswa. Ini membuktikan bahwa siswa kurang mampu menggambarkan objek yang digambarkan.
2. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Indikator 2 (Deskripsi Bagian)
Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) untuk indikator 2 (deskripsi bagian) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 90 berada pada rentangan 86-95% pada skala 10. Agar lebih jelas, berikut ini akan ditampilkan hasil ringkasan siswa yang menulis 3 intisari yang menyatakan deskripsi bagian (isi). Siswa yang terpilih adalah sampel 16 mendapatkan skor 3.
Biota Laut
Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan. Di samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38
Ringkasan teks laporan hasil observasi dapat memenuhi kriteria untuk indikator 2 yaitu deskripsi bagian. Hasil ringkasan teks laporan hasil observasi merupakan struktus teks laporan hasil observasi. Kemendikbud (2013) mengemukakan struktur teks laporan hasil observasi yang kedua yaitu deskripsi bagian (isi).
Di dalam tulisan siswa dengan sampel 16 di atas menulis 3 yang mencakup intisari deskripsi bagian (isi). Hal ini terlihat pada ringkasan yang ditulis siswa. Ini membuktikan bahwa siswa mampu menulis ringkasan yang menyatakan deskripsi bagian (isi).
Selanjutnya, dapat ditampilkan contoh karangan yang hanya menulis satu 1 kalimat yang menyatakan deskripsi bagian (isi). Siswa yang terpilih adalah sampel 14 mendapatkan skor 1.
Biota Laut
Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38 Tulisan siswa tersebut hanya menulis 1 intisari yang menyatakan deskripsi bagian. Ini membuktikan bahwa siswa tidak mampu menulis ringkasan yang menyatakan deskripsi bagian (isi).
3. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Indikator 3 (Deskipsi Manfaat)
Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) indikator 3 (deskripsi manfaat) tergolong baik (B) dengan rata- rata tingkat penguasaannya 80 berada pada rentangan 76—85% pada skala 10. Agar lebih jelas, berikut ini akan ditampilkan hasil karangan siswa yang menulis ringkasan 3 menyatakan deskripsi manfaaat. Siswa yang terpilih adalah sampel 17 mendapatkan skor 3.
Biota Laut
Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung gizi. Selain itu biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Menado.
Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38
Di dalam tulisan siswa dengan sampel 17 di atas menulis 3 intisari yang mencakup intisari deskripsi manfaat. Hal ini terlihat pada kalimat yang digaris bawahi yaitu pada paragraf terakhir. Hal ini membuktikan bahwa siswa mampu meringkas tekks laporan hasil observasi menggunakan teknik membaca pemahaman (teknik mencari ide pokok).
Selanjutnya, dapat ditampilkan contoh tulisan dengan sampel 25 mendapatkan skor 1.
Biota Laut
Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38
Tulisan siswa di atas hanya menulis 1 yang mencakup intisari deskripsi manfaat. Hal ini membuktikan siswa pada sampel 25 kurang mampu menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok). Siswa kurang mampu meringkas teks laporan hasil observasi yang menyatakan deskripsi manfaat (penutup).
4. Kemampuan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menggunakan Teknik Membaca Pemahaman (Mencari Ide Pokok) Siswa Kelas VII SMP N 10 Padang Untuk Gabungan Ketiga Indikator
Berdasarkan hasil dan analisis data menunjukan bahwa tingkat kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP N 10 Padang menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) tergolong lebih dari cukup (LdC) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 68 berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Agar lebih jelas, berikut ini akan ditampilkan hasi ringkasan siswa yang tertinggi dengan nilai 100 dan yang terendah dengan nilai 33. Siswa yang terpilih untuk ringkasan tertinggi adalah sampel 33 mendapatkan skor 9 dengan nilai 100. Skor 3 untuk definisi umum, skor 3 untuk deskripsi bagian, dan skor 3 untuk deskripsi manfaat.
Biota Laut
Seluruh makluk hidup yang berkembang biak di laut di sebut dengan biota laut. Biota laut di Indonesia sangat berlimpah salah satunya keindahan sari kota padang ialah pantai padang. Di taman Bunaken sangat banyak Jenis-jenis terumbu karang.
Terumbu karang hidup di daerah pantai yang tekena cahaya matahari dikedalaman lebih kurang lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu serta diair jernih yang tidak terkena polusi. Taman laut bunaken dihuni beberapa jenis ikan yaitu ikan kuda gurami, oci putih, lolusi ekor kuning, dan goropa.
Biata laut tersebut sangat bermanfaat bagi manusia seperti ikan dan laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung gizi.
Sealin itu terumbu karang juga berguna bagi perkembangan pariwisata salah satunya adalah da Raja Ampat di Papua. Pulau wangi-wangi di Sulawesi tenggara dan Bunikan di Mnado. Biota Laut di Indonesia bermaat bagi lingkungan terutama bakau yang menahan abrasi dan besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38
Ringkasan siswa di atas adalah nilai tertinggi. Tulisan ini mempunyai skor 100. Ini membuktikan bahwa siswa mampu meringkas 3 indikator ini dengan baik. Selanjutnya, dapat ditampilkan contoh ringkasan untuk gabungan ketiga deskriptor yang terendah. Tulisan yang terpilih adalah sampel 10 mendapatkan skor 3 dengan nilai 33. Skor 1 untuk definisi umum, skor 1 deskripsi bagian, dan skor 1 untuk deskripsi manfaat.
Biota Laut
Biota laut adalah seluruh makhuluk hidup yang berkembang biak di laut. biota laut yang ada di perairan Indonesia yang sangat berlimpah.
Pantai Padang adalah salah satu keindahan sari kota Padang. Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga berselancar bagi pemula. Biota laut itu di antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh- tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut. Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya.
Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Ikan lain di laut Indonesia yang sudah dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, baronang.
Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Rumput laut di sini
sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala untuk melihat perkembangannya.
Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Sumber: “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No,1,hlm.27-38
Tulisan siswa di atas adalah salah satu tulisan dengan nilai terendah. Tulisan ini mendapat skor 4 dari 9 skor yang ada. Siswa dengan sampel 10 ini kurang mampu mengembangkan ketiga indikator dengan baik.
Berdasarkan dari ketiga indikator yang diteliti, ternyata tingkat penguasaan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi lebih dari cukup (LdC) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 68% berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Oleh sebab itu, pemahaman siswa untuk ketiga indikator perlu dimantapkan baik melalui latihan maupun contoh-contoh meringkas terutama meringkas teks laporan hasil observasi.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi menggunakan teknik membaca pemahaman (mencari ide pokok) siswa kelas VII SMP N 10 Padang, diperoleh empat kesimpulan. Pertama, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa untuk gabungan ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LdC), dengan rata-rata kemampuan siswa 68% berada pada rentangan 66-75%.
Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut. kedua, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa untuk indikator 1 (definisi umum) tergolong sempurna (S), dengan rata-rata kemampuan siswa 98,6%. Ketiga, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa untuk indikator 2 (deskripsi bagian) baik sekali (BS), dengan rata-rata kemampuan siswa 90%. Keempat, kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa untuk indikator 3 (deskripsi manfaat) tergolong baik (B), dengan rata-rata kemampuan siswa 80%. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran. (1) siswa diharapkan meningkatkan kemampuan meringkas, khususnya dalam meringkas teks laporan hasil observasi, (2) guru harus meningkatkan pemberian latihan dan menggunakan teknik kepada siswa dalam meringkas teks laporan hasil observasi karena dengan adanya teknik tersebut siswa lebih tertarik untuk belajar sehingga memudahkan siswa dalam meringkas, (3) peneliti lain sebaiknya mencari teknik yang bervariasi dalam melakukan penelitian selanjutnya dalam meningkatkan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa. (4) peneliti sendiri harus meningkatkan kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi siswa di sekolah dan sebagai bekal pengetahuan lapangan nantinya.
KEPUSTAKAAN
Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Memebaca. UNP Padang.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakara: Gramedia.
Kemendikbud. 2013. (Buku Siswa). Bahasa Indonesia Wahana Pendidikan untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian kependidikan dan Kebudayaan.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.
Mulyadi, Yadi. 2013. “ Bahasa Indonesia untuk SMP-MTSN Kelas VII” (Buku Ajar). Bandung:
YramaWidya.