• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan berbicara siswa kelas x madrasah aliyah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan berbicara siswa kelas x madrasah aliyah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DALAM

MENGKRITIK INFORMASI DI MEDIA CETAK

ARTIKEL ILMIAH

FITRIA NINGSIH NPM. 10080073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2014

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DALAM

MENGKRITIK INFORMASI DI MEDIA CETAK Oleh

Fitria Ningsih

1

, Indriani Nisja

2

, Adrias

3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The Problem addressed in this research was how the ability of speaking at the X grade of MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang in critic information media of printer. The kind of this research used was quantitative research with used descriptif method. The population in this study amounted to 125 people. The results of this study indicate. The firstly, the indicator selected of word guite very good with the average value of 91 is in the range 86-95%. The secendly the indicator used sentense quite well with the average value of 78 is in the range of 76-85%. The thirdly, the indicator fluented guite that included of enough with the average value of 60 is in the range of 56-65%. The fourthly, the indicator related quite included of less with the average value of 40 is in the range 36-45%. Thus, it could be concluded that the overall ability of student speaking in critic information media of printer was quite included more or less with an average value of 67,25 is in the range of 66-75%.

Keywords: Speaking, critic

(5)

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DALAM

MENGKRITIK INFORMASI DI MEDIA CETAK Oleh

Fitria Ningsih

1

, Indriani Nisja

2

, Adrias

3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasadan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berbicara siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Koto Berapak dalam mengkritik informasi di media cetak. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah125 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan.Pertama, untuk indikator pilihan kata tergolong baik sekali nilai rata-rata 91 berada pada rentagan 86-95%. Kedua untuk indikator penggunaan kalimat tergolong baik nilai rata-rata 78 berada pada rentangan 76- 85%. Ketiga, untuk indikator kelancaran tergolong cukup nilai rata-rata 60 berada pada rentangan 56-65%. Keempat, untuk indikator relevansi tergolong kurang nilai rata-rata 40 berada pada rentangan 36-45%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan kemampuan berbicara siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) koto Berapak dalam mengkritik informasi di media cetak tergolong lebih dari cukup dengan nilai rata-rata 67, 25 berada pada rentangan 66-75%.

Kata Kunci :Berbicara ,Mengkritik

(6)

PENDAHULUAN

Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikembangkan ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan siswa dalam berbicara, siswa harus dilibatkan secara langsung dalam kegiatan berbicara tersebut. Standar Kompetensi (SK) yang dipakai adalah (SK) 10 “Mengungkapkan komentar terhadap informasi dari berbagai sumber. Salah satu Kompetensi Dasar yang harus dikuasi siswa adalah Kompetensi Dasar (KD) 10. 1 yaitu “Memberikan Kritik terhadap informasi dari media cetak dan elektronik.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru Bahasa Indonesia MAN Koto Berapak pada tanggal 9 November 2013, dengan salah seorang guru Bahasa Indonesia Nini Farima Sari, S. Pd. menyatakan bahwa pertama, siswa cenderung tidak berani tampil berbicara di depan kelas. Hal ini terbukti siswa masih mengalami kesulitan dalam memberikan dan menyampaikan pendapat, gagasan, dan pikiran. Namun demikian, siswa akan berani tampil berbicara dengan mengasah dan menempatkan pembicaraan sesuai tempatnya karena siswa akan mendapatkan kepercayaan diri dalam berbicara di depan kelas. Kedua, frekuensi keterlibatan siswa dalam kegiatan berbicara cukup rendah. Penyebabnya adalah karena siswa kurang dilatih untuk terampil berbicara dan siswa tidak banyak dilibatkan dalam kegitan berbicara minsalnya diskusi, bercerita dan memberikan kritikan dan jenis keterampilan berbicara lainnya. Hal tersebut terlihat dari pilihan kata, penggunaan kalimat, kelancaran, sikap, dan relevansi. Ketiga, Guru masih menggunakan metode ceramah. Masalah inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam Mengkritik Informasi di Media Cetak Padang Ekspress.

Masalah yang lain ditemukan adalah siswa tidak mempuyai cukup waktu untuk melatih keterampilan berbicara. Akibatnya siswa tidak terlatih dalam mempratikkan bagaimana berbicara di depan kelas yang sesungguhnya karena harus berlatih kemateri pelajaran berikutnya yang harus diselesaikan dengan tuntutan kurikulum. Berdasarkan permasalan itulah penulis termotivasi untuk meneliti tentang Kemampuan berbicara siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak.

Penelitian ini dibatasi pada kemampuan berbicara siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Koto Berapak Kecamatan Bayang. Penelitian ini dirumuskan pada bagaimana tingkat kemampuan berbicara siswa kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Koto Berapak Kecamatan Bayang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berbicara siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak.

Arsjad dan Mukti (1991:17), menyatakan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan pikiran, bunyi-bunyi artikulasi, atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Keterampilan berbicara sangat penting dimiliki oleh seseorang agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penutur dan mitra tutur. Lebih lanjut, Tarigan (1981:16), menyatakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial.

Menurut Listiani Alim (2013: 2) menyatakan bahwa kritik adalah

penilaian seseorang terhadap hal yang diekspresikan dalam bentuk perkataan dan

tingkah laku tertentu terhadap objek yang dinilai. Sedangkan menurut KBBI

(2006: 620) mengkritik adalah memberi pertimbangan dengan menujukan mana-

mana yang salah dan sebagainya.

(7)

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis dan Jumat, 22-23 Mei 2014 pada siswa kelas X semester II tahun ajaran 2013/2014 di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang. Populasi penelitian ini siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang yang terdaftar pada tahun 2013/2014. Jumlah siswa 125 orang yang terdiri dari empat lokal. Penelitian ini memiliki satu varibel yaitu kemampuan Berbicara siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak. Data penelitian adalah hasil berbicara siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran nilai kemampuan berbicara siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No Indikator Nilai

rata-rata Kualifikasi

1. Pilihan Kata 91 Sempurna

2. Penggunaan

Kalimat 78 Baik

4. Kelancaran 60 Lebih dan

cukup

5. Relevansi 40 Kurang

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kemampuan berbicara siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata 67,25 dengan tingkat penguasaan berada pada 66-75% pada skala 10. Selanjutnya, Hasil penelitian kemampuan berbicara siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan dalam Mengkritik Informasi di Media Cetak dapat dilihat pada histogram berikut.

PEMBAHASAN

1. Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam Mengkritik Informasi di Media Cetak.

Aspek Kebahasaan untuk Indikator Pilihan Kata 0

20 40 60 80 100 120

(8)

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak ditinjau dari indikator pilihan kata tergolong sempurna (S). Rata-rata penguasaan siswa 91 dan berada pada rentangan 96-100% pada skala 10.

2. Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam Mengkritik Informasi di Media Cetak

Aspek Kebahasaan untuk Indikator Penggunaan Kalimat

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak ditinjau dari Indikator Penggunaan Kalimat tergolong baik (B) Rata-rata penguasaan siswa 78 dan berada pada rentang 76-85.

3. Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam Mengkritik Informasi di Media Cetak

Aspek 2 Nonkebahasaan untuk Indikator Relevansi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak ditinjau dari Indikator relevansi tergolong kurang (K). Rata-rata penguasaan siswa 40 dan berada pada rentangan 36-45% pada skala 10.

4. Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam Mengkritik Informasi di Media Cetak

Aspek 2 Nonkebahasaan untuk Indikator Kelancaran

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Berbicara Siswa Kelas X MAN Koto Berapak ditinjau dari Indikator relevansi tergolong cukup Rata-rata penguasaan siswa 60 dan berada pada rentangan 56-65% pada skala 10.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan berbicara siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang dalam mengkritik informasi di media cetak dapat diambil simpulan

untuk indikator pilihan kata terbagi atas tiga kualifikasi yaitu sempurna, baik dan cukup. Rata-rata kemampuan berbicara siswa adalah 91 dengan kualifikasi sempurna dan berada pada rentangan 96-100%. Untuk indikator penggunaan kalimat terbagi atas lima kualifikasi yaitu sempurna,baik, cukup, kurang dan buruk. Rata-rata kemampuan berbicara siswa adalah 78 dengan kualifikasi baik dan berada pada rentangan 76-85%. Untuk indikator kelancaran terbagi atas lima kualifikasi yaitu sempurn, baik, cukup, kurang, dan buruk. Rata- rata kemampuan berbicara siswa adalah 60 dengan kualifikasi cukup dan berada pada rentangan 56-65%. Untuk indikator relevansi terbagi atas tiga kualifikasi yaitu cukup, kurang, dan buruk. Rata-rata kemampuan berbicara siswa adalah 40 dengan kualifikasi kurang dan berada pada rentangan 36-45%.

KEPUSTAKAAN

Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” (Buku Ajar). Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.

Arikunto, Suharsemi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsjad, Maidar dan Mukti. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Nurddin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Press.

(9)

Tarigan, Hendry Guntur. 1981. Berbicara, sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Aslim, Listiani. 2013. Saya Benci Kritik. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Referensi