PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jenis membaca pada umumnya adalah membaca pemahaman, disebut juga membaca senyap, membaca indah, membaca cepat, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan pendapat Razak (2016:57), yang menyatakan: “Pemahaman bacaan adalah kemampuan pembaca dalam melafalkan isi bacaan argumentatif, ekspositori, atau deskriptif. Ide penjelasan: Untuk mengetahui pemahaman bacaan pada bahan bacaan untuk siswa kelas VIIIb SMP Negeri 2 Bangkinang Kota Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kurangnya kemampuan pemahaman membaca siswa di sekolah disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam membaca, karena teks yang terlalu panjang dan kurangnya penjelasan bahan bacaan serta contoh soal yang berkaitan dengan pemahaman membaca. Berdasarkan fenomena yang ada di SMP Negeri 2 Bangkinang Kota yang menjadi subjek penelitian peneliti, keterampilan membaca pemahaman siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIIIb SMA.
Hal pertama yang menarik adalah dapat mengukur tingkat kemampuan siswa dalam pemahaman membaca berdasarkan aspek-aspek terkait. Hal lain yang menarik bagi penulis karena siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bangkinang Kota mempelajari aspek keterampilan membaca pemahaman.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Hipotesis
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoretis
- Manfaat Praktis
Ruang Lingkup Penelitian
Keterampilan membaca adalah kegiatan atau proses penggunaan sejumlah keterampilan untuk mengolah teks bacaan guna memahami isi bacaan. Menurut Tarigan (2008:7), “membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang ingin disampaikan penulis melalui media kata/bahasa tulis.” Pemahaman membaca menyangkut masalah penguasaan membaca terhadap segala sesuatu yang telah penulis sajikan melalui serangkaian tes pemahaman bacaan.
Pernyataan ini beralasan karena keberadaan gagasan utama yang berasal dari klausa utama bersifat rasional. Dalam mendefinisikan ide eksplanatori penulis mengacu pada teori Abdul Razak (2005:12) yang mengatakan bahwa “Ide eksplanasi berfungsi untuk menjelaskan ide pokok. Kesimpulan: Untuk mengetahui kemampuan pemahaman membaca siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bangkinang Kota untuk kelas VIII. tahun ajaran 2021/2022.
Menurut Razak (2005:16), “Simpulan membaca diambil dari gagasan-gagasan yang ada dalam bacaan, tidak terlepas dari pembahasan mengenai kalimat pokok dan kalimat penjelas. Oleh karena itu, untuk menarik kesimpulan, hendaknya pembacaan didahului dengan analisis terhadap kalimat pokok dan kalimat penjelas”.
Batasan Masalah
Definisi Operasional
TINJAUAN PUSTAKA
Teori
Menurut Tarigan (2008:9) menjelaskan, “Tujuan utama membaca adalah mencari dan memperoleh informasi termasuk isi, memahami makna membaca”. Membaca dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, memperjelas keterampilan siswa dalam kegiatan membaca, dan menambah pengetahuan yang diperoleh setelah selesai kegiatan membaca. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca sangat bermanfaat sebelum melakukan kegiatan membaca.Membaca bertujuan agar seseorang mampu berbicara dengan baik, mampu menguasai aspek kebahasaan yang terkandung dalam membaca. Sedangkan menurut Hamidah (2013), gagasan pokok dalam setiap paragraf harus mempunyai gagasan pokok baik secara tersurat maupun tersirat.Ide pokok dapat dilihat pada kalimat utama yang biasanya terdapat pada awal, akhir, atau awal akhir paragraf. paragraf.
Ide Penjelasan: Untuk mengetahui keterampilan membaca pemahaman pada materi membaca siswa kelas VIIIb SMP Negeri 2 Bangkinang Kota tahun ajaran 2021/2022. Kalimat penjelas dalam paragraf ditambahkan dengan menggunakan tiga metode yaitu: penjelasan, kontras dan pemberian contoh.” Ide penjelas pada contoh di atas tercipta dengan menerapkan tiga metode yang dikemukakan oleh Razak (2005:14), yaitu: (1) penjelasan ( 2) menegur dan (3) memberi contoh.
Kalimat penjelas yang dibuat dengan cara ketiga terlihat pada kalimat kesepuluh, kesebelas, kedua belas, dan ketiga belas. Artinya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu gagasan pokok dan gagasan penjelas agar dapat menyelesaikan bacaan.
Penelitian Relevan
Dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan permasalahan penelitian “Dapatkah penerapan metode Reorganisasi Taksonomi Barrett meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa kelas VIII A MTs N Susukan tahun ajaran 2011/2012. yang dilakukan bersama Nurul Anggraini, adalah sama-sama meneliti kriteria pemahaman membaca pada siswa di sekolah Nurul Anggaraini dengan judul penelitian “Peningkatan Membaca Intensif dengan Metode Reorganisasi Taksonomi Batrett pada Siswa VIII A MTs N Susukan Kabupaten Semarang. Sedangkan penulis berjudul “Kemampuan Pemahaman Membaca Kelas VIII SMP Negeri 2 Bangkinang Kota.
Dalam jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Vol 2, no. 3 Oktober 2014 berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC untuk Kelas VIII 5 MTsN Kamang Kabupaten Agam”. Dari Universitas Negeri Padang dengan masalah penelitian “Bagaimana proses dan hasil peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII 3 MTsN Kamang Kabupaten Agam melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC?”. Hasil survei siswa pada intervensi pembelajaran ini menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan membaca pemahaman melalui model pembelajaran kolaboratif tipe CIRC siswa kelas VIII$ (MTsN Kamang) meningkat pada siklus II dibandingkan siklus I dan pra siklus.
Hasil tersebut dapat diperoleh dari nilai rata-rata pra siklus sebesar 67,3, siklus I meningkat menjadi 71,6 dan siklus II meningkat menjadi 82. Selisih persentase peningkatan hasil belajar Fuzidri et al dengan hasil belajarnya adalah sebesar 84.%.Kesamaan penelitian yang penulis lakukan saat ini dengan Fuzidri sama-sama menyelidiki kriteria pemahaman membaca pada siswa. Perbedaannya terletak pada judul penulis, pemahaman bacaan dan salah satu permasalahan dari sudut pandang membaca intensif, ditinjau dari lokasi dan waktu.
Kajian ketiga dilakukan oleh Dewi Putri yaitu kemampuan membaca dan memahami dalam menentukan gagasan pokok membaca berada pada kategori cukup (67,14%). Persamaan penelitian Dewi Putri dengan penelitian penulis adalah sama-sama melakukan penelitian terhadap keterampilan membaca siswa di sekolah. Perbedaannya terletak pada cara pengolahan data yaitu deskripsi dan analisis data, serta lokasi penelitiannya juga berbeda.
Pada penelitian pertama yang dilakukan Dewi Putri meneliti siswa Kelas IX SMP Negeri 4 Tambang Kabupaten Kampar, sedangkan pada penelitian kali ini penulis meneliti siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bangkinang Kabupaten Kampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi SQ4R dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif, memahami teks dan meningkatkan ketuntasan belajar siswa, 12 siswa atau 60% pada siklus II siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat menjadi 19 atau 95%. -sama melakukan penelitian terhadap aspek membaca intensif di kalangan siswa.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Populasi
Sampel
Metode dan Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Observasi
Teknik Tes
Teknik Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Analisis Data
Interpretasi Data
- Interpretasi Data Kemampuan Siswa Kelas VIII b SMP Negeri 2
- Interpretasi Data Kemampuan Siswa Kelas VIII b SMP Negeri 2
- Interpretasi Data Kemampuan Siswa Kelas VIII b SMP Negeri 2
Berdasarkan tabel di atas, dalam menentukan ide eksplanatori mengenai kemampuan pemahaman membaca siswa kelas VIIIb SMP Negeri 2 Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2021/2022, dalam menentukan ide eksplanatori memperoleh skor tertinggi masing-masing cukup adalah (38,4 % ), hal ini berarti kemampuan siswa dalam menentukan gagasan penjelas harus lebih ditingkatkan, sehingga siswa lebih baik dalam menentukan gagasan pokok bacaan. Skor kategori baik ini (34,6%) berarti kemampuan siswa dalam mengidentifikasi ide-ide eksplanasi tidak perlu ditingkatkan sehingga siswa dalam mengidentifikasi ide-ide eksplanasi untuk membaca menjadi lebih baik lagi. Nilai yang berada pada kategori sangat baik yaitu (11,3%) berarti kemampuan siswa dalam menentukan gagasan penjelas harus ditingkatkan agar siswa dalam menentukan gagasan pokok bacaan menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan tabel diatas, dalam menentukan gagasan kesimpulan terkait kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIIIb SMP Negeri 2 Kota Bangkinang tahun ajaran 2021/2022, dalam menentukan kesimpulan memperoleh nilai tertinggi dalam penentuan kesimpulan pada kategori cukup yaitu (53,8%), hal ini berarti kemampuan siswa dalam menentukan kesimpulan membaca tidak perlu ditingkatkan lagi agar siswa dapat menentukan kesimpulan. Ketika menentukan kesimpulan membaca kategori baik (7,6%), hal ini berarti kemampuan siswa dalam menentukan kesimpulan membaca harus ditingkatkan sehingga siswa akan lebih baik lagi dalam menentukan kesimpulan membaca. Pada saat menentukan kesimpulan dari bacaan termasuk dalam kategori lemah yaitu (26,9%), hal ini berarti kemampuan siswa dalam menentukan kesimpulan dari bacaan kurang perlu ditingkatkan agar siswa dalam menentukan kesimpulan dari bacaan menjadi lebih baik lagi.
Dengan demikian, hasil penelitian ini belum mencapai kategori yang diinginkan: guru belum berhasil dalam proses belajar mengajar. Pemahaman membaca akan lebih baik dalam menentukan gagasan pokok, gagasan penjelas, dan kesimpulan membaca sehingga mencapai standar nilai KKM yaitu 72. Jadi hipotesis untuk tingkat kemampuan siswa kelas VIIIb SMP Negeri 2 Bangkinang Kabupaten Kampar dalam pemahaman bacaan menentukan gagasan pokok bacaan yang diterima. Dengan demikian, hipotesis tingkat keterampilan siswa Kelas VIIIb Negeri 2 Bangkinang Kabupaten Kampar dalam pemahaman membaca menyatakan bahwa gagasan penjelasan dalam membaca kurang dari KKM.
Jadi, hipotesis mengenai tingkat kemahiran siswa kelas VIIIb SMP Negeri 2 Bangkinang Kabupaten Kampar dalam pemahaman membaca menyatakan bahwa penyelesaian membaca yang buruk masih di bawah kkm. Dapat disimpulkan rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIIIb SMP Negeri 2 Bangkinang tahun pelajaran 2021/2022 rata-rata 55% dikategorikan kurang baik, masih dibawah kkm 72 dan hipotesis 60-71 dikategorikan kurang baik. miskin. Bagi para guru bahasa indonesia di SMP Negeri 2 Bangkinang, kita saling bahu membahu agar dapat meningkatkan proses pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan hasil yang memuaskan, dan agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta mencapai hasil yang baik. hasil.
Untuk menguji kemampuan membaca siswa pada kompetensi dasar yang berbeda, misalnya membaca argumentasi, cerita, membaca iklan dan lain sebagainya sesuai teori. Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRC pada Siswa Kelas VIII 5 MTsN Kamang Kabupaten Agam. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Strategi PQ4R Pada Siswa Kelas VII Tahun Ajaran SDN 1 Kauman Kecamatan Kauman Kabupaten Ponogoro.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran