PENDAHULUAN
Latar belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORETIS
Kerangka Teoretis
- Memparafrasakan
- Puisi
Parafrase adalah konsep yang berkaitan dengan kegiatan linguistik, yaitu memperluas suatu tuturan dengan melengkapi tuturan itu dengan kata-kata lain. Artinya, puisi tunduk pada aturan puisi ditransformasikan menjadi prosa tunduk pada aturan prosa tanpa mengubah isi puisi. Situmorang Memparafrasekan puisi adalah mengungkapkan makna puisi dengan kata-kata sendiri atau menuangkan kata-kata puisi itu ke dalam kata lain sebagaimana pengertian puisi.
Purba Paraphrasing sama dengan proposing puisi, yaitu mendeskripsikan puisi dalam bentuk teks, cerita atau karangan tanpa mengubah makna sebenarnya yang terkandung dalam puisi tersebut, dengan tujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi dalam puisi tersebut. Memparafrasekan puisi berarti mengubah bentuk puisi menjadi prosa sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca memahami isi puisi tersebut. Selain itu, mungkin juga kata-kata yang digunakan penyair untuk membangun puisinya seringkali tidak dipahami oleh pembaca.
Oleh karena itu, memparafrase puisi merupakan salah satu cara untuk mempermudah pemahaman puisi. Setelah membaca puisi itu, kami menafsirkannya secara keseluruhan dan kemudian menceritakannya kembali dengan kata-kata kami sendiri. Pada umumnya penyair mengungkapkan gagasan dalam kalimat-kalimat yang relatif pendek dan padat, ditulis dalam barisan yang berurutan (berupa bait), dan sering menggunakan kata/frasa konotatif.
Penyair sangat berhati-hati dalam memilih kata yang ditulisnya, dengan mempertimbangkan makna, susunan bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata dalam konteks atau kaitannya dengan kata lain, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi. . . Oleh karena itu, selain memiliki kata yang tepat, penyair juga mempertimbangkan urutan kata dan kekuatan atau daya magis dari kata tersebut. Dengan kata-kata kongkret, pembaca membayangkan dengan jelas peristiwa atau keadaan yang digambarkan oleh penyair.
Hal ini dapat dilakukan agar penyair terhindar dari batasan kata-kata denotatif makna yang jelas. Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca sedangkan mood adalah suasana hati pembaca setelah membaca puisi karena dampak psikologis puisi terhadap pembaca. Kalimat yang pendek dan padat, ditambah dengan makna konotatif yang sering muncul dalam puisi, seringkali membuat isi puisi sulit dipahami.
Parafrasa dengan menyisip atau menambah perkataan yang dapat menjelaskan maksud ayat dalam sajak. Pengkaji menggunakan langkah-langkah mentakrifkan puisi dengan membuat parafrasa dengan memasukkan atau menambah perkataan yang mereka boleh.
Kerangka Konseptual
Toto Sudarto Bachtiar atau akrab disapa Kang Toto adalah penyair yang sangat dikagumi para sastrawan muda sejak akhir tahun 1950. Toto Sudarto Bachtiar meninggal dunia dalam usia 78 tahun di Desa Cisaga, Kota Banjar, Jawa Barat.
Pernyataan Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Metode Penelitian
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel Penenlitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Berdasarkan pendapat di atas, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Budi Satria Medan tahun ajaran 2016-2017 yang berjumlah 151 siswa. Metode ini hanya melihat kemampuan siswa dalam memparafrasekan puisi “Gadis Pengemis” karya Toto Sudarto Bachtiar dan hanya terdiri dari satu variabel. Data merupakan rangkaian komponen yang menunjukkan keadaan objek yang diteliti.
Tes tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan parafrase puisi “Gadis Pengemis” karya Toto Sudarto Bachtiar pada siswa setelah diberikan perlakuan. Dari tabel di atas, nilai tertinggi siswa yang mampu memparafrasekan puisi “Gadis Pengemis” karya Toto Sudarto Bachtiar dari kelas X SMA Budisatrya Medan adalah 15 dan nilai terendah adalah 6. Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh dapat diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas X SMA Budisatrya tahun ajaran 2016-2017 dalam kemampuan memparafrasakan puisi “Gadis Pengemis” karya Toto Sudarto Bachtiar adalah 11,44.
Setelah rata-rata dan standar deviasi diperoleh, skor mentah dapat diubah menjadi nilai akhir siswa berdasarkan perhitungan rata-rata dan standar deviasi. Berdasarkan tabel di atas, dapat ditentukan bahwa nilai akhir siswa sesuai dengan nilai mentah yang diperoleh. Gadis Pengemis” oleh Tot Sudart Bachtiar siswa kelas X SMA Budisatrya Medan tahun pelajaran 2016-2017 mendapat peringkat buruk.
Berdasarkan tabel skor akhir untuk variabel kemampuan memparafrasekan "Gadis Pengemis" karya Tot Sudart Bachtiar, ditampilkan nilai persentase untuk setiap peringkat. Tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memparafrasekan puisi “Si Pengemis” berada pada tingkat yang baik. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa kemampuan memparafrasekan puisi Toto Sudart Bachtiar “Gadis Pengemis” di kelas X SMA Budisatrya tahun pelajaran 2016-2017 memiliki nilai rata-rata 44,11 yang termasuk dalam kategori baik. .
Berdasarkan temuan yang diperoleh penulis melalui penelitian ini, dapat diketahui kemampuan parafrase puisi “Gadis Pengemis” karya Toto Sudarto Bachtiar Kelas X SMA Budistrya Tahun Pelajaran 2016-2017 dengan nilai tertinggi 70 dan skor terendah 20. Terdapat beberapa kendala yang penulis temui dalam melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penilaian, keterbatasan yang penulis hadapi disebabkan oleh beberapa faktor baik moril maupun materil yang penulis hadapi dengan titik awal dalam persiapan untuk pengolahan data. Selain itu, keterbatasan data, buku-buku yang tidak mendukung, dan pengetahuan penulis masih sedikit.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kemampuan memparafrase puisi “Gadis Pengemis” karya Toto Sudarto Bachtiar siswa kelas X SMA Budisatrya Medan tahun pelajaran 2016-2017 memiliki nilai rata-rata 44,11 yang termasuk dalam kategori baik. . Siswa disarankan untuk lebih aktif dalam menulis, membaca dan menganalisis karya sastra, khususnya dalam parafrase puisi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pembahasan Hasil Penelitian
Diskusi Hasil Penelitian
Disarankan kepada guru bahasa Indonesia untuk memperbanyak latihan, mengadakan perlombaan dan memberikan motivasi kepada siswa.
Keterbatasan Hasil Penelitian
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran