KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
Inovasi Perguruan Tinggi untuk
Sustainable
Development Goals (SDGs)
Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris, M.Sc
diwakili oleh Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani S.T., M.T.
.12 Juni 2024
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tridharma dan Posisi Unik Perguruan Tinggi
2
Tridharma Perguruan Tinggi 4 unique position of Higher Education Institutions (UNESCO)
+
1. Pendidikan adalah peserta didik yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.
2. Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian iptek, sesuai dengan kaidah dan metode ilmiah yang sistematis.
3. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang memanfaatkan iptek untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
1. Mendidik dan melatih pemimpin masa depan serta membekalinya dengan keterampilan dan pengetahuan.
2. Melakukan riset inovatif di tengah masyarakat serta produsen pengetahuan dan teknologi mutakhir.
3. Berkontribusi kepada masyarakat secara langsung melalui transfer dan diseminasi iptek serta membentuk kerja sama lintas pemangku kepentingan.
4. Memiliki kemampuan manajemen dan administrasi yang dapat menjadi contoh terkait pengelolaan, penyusunan strategi dan operasional, serta penguatan etika dan keberlanjutan.
• UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
• General Guidelines for the Implementation of Sustainability in Higher Education Institutions (UNESCO, 2023)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Selain pilar pendidikan, Perguruan Tinggi memiliki peran strategis dalam mempercepat capaian SDGs di pilar lainnya
Kemendikbudristek memiliki peran untuk
meningkatkan aksesPendidikan… … Serta mendorong perguruan tinggi untuk menjadi pionir percepatan pilar capaian SDGs lainnya
Pendidikan Berkualitas
Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua
Indikator-indikator capaian pendidikan:
• Pendidikan dasar dan menengah gratis
• Akses yang sama terhadap pendidikan anak usia dini yang berkualitas
• Akses yang sama ke pendidikan teknis, kejuruan, dan pendidikan tinggi
• Tingkatkan jumlah orang dengan keterampilan yang relevan
• Hilangkan semua diskriminasi dalam Pendidikan
• Literasi dan numerasi universal
• Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan kewarganegaraan global
• Membangun dan meningkatkan sekolah inklusif dan aman
• Memperluas beasiswa pendidikan tinggi untuk negara- negara berkembang
• Meningkatkan pasokan guru yang berkualitas di negara- negara berkembang
Air Bersih dan
Sanitasi Layak Energi bersih dan terjangkau
Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
Kota dan Pemukiman yang
berkelanjutan Konsumsi dan
Produksi yang bertanggung jawab
Penangangan perubahan iklim
Ekosistem lautan
+
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Untuk itu, perlu adanya program inovatif yang mendorong skala riset berkualitas dan terobosan besar untuk pemecahan solusi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4
Meningkatkan skala riset berkualias melalui kolaborasi industri
Melakukan terobosan besar untuk pemecahan solusi
dengan PT kelas dunia
Matching Fund
(Dana Padanan) Indonesia–NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Matching Fund (1/2): Selama tahun 2020 – 2024, kami telah
melipatgandakan anggaran penelitian untuk perguruan tinggi
5
250
631
371
882 72
143
195
171
2021 2022 2023 2024
322
774
566
1.053
Pendidikan Vokasi / Politeknik Pendidikan Tinggi Akademik
Kontribusi industri kepada penelitian perguruan tinggi terus meningkat
Pendanaan penelitian dari industri, Rp Miliar
Program Matching Fund telah ikut berkontribusi pada penelitian yang berdampak pada
masyarakat
1 2 3
Bis Listrik Merah Putih Untuk Kegiatan Presidensi KTT G20 2022
Produk Fitofarmaka Untuk Mengatasi Efek Samping Kemoterapi
Komersialisasi Inovasi Ekg Pintar Pendeteksi Dini Kelainan Jantung
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Matching Fund (2/2): Kolaborasi antar riset berfokus pada tema- tema strategis seperti ekonomi hijau dan biru
6
Sebaran penerimamatching fund berdasarkan tema, 2022:
27%
Ekonomi hijau13%
Kesehatan
8%
Pariwisata
6%
Ekonomi biru16%
Ekonomi digital
30%
Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
INSPIRASI (1/2): Kolaborasi riset antara PTN dengan NTU Singapura dengan total valuasi sebesar USD 60 juta dalam periode 5 tahun…
7
Founding Partners:
Research Enterprise
INSPIRASI
Indonesia–NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation
Community Education
Undergraduates,Postgraduates
(100 UG exchange students, 30-40 PG students
@NTU, 90-100 ID exchange PG students)
Visiting Professors, Educators
(18 NTU + > 50 Indonesian Professors)
Resident Researchers, Administrative Staff
(15-20 NTU Research staffs, 80-100 ID Research staffs)
Fase 1: Periode 5 tahun
3 pilar riset: Renewable Energy, Circular Economy, Smart Cities
Flagship project: Renewable Energy Integration Demonstrator Indonesia (REIDI)
Mission: To sharekey learnings from Singapore’s IHL in nurturing next generation sustainability talent and co-creates knowledge with Indonesia to address emerging sustainability challenges in the region
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
INSPIRASI (2/2): … Dalam rangka menciptakan terobosan pemecahan solusi untuk pembangunan berkelanjutan
8
Renewable Energy
• Next Generation Solar cells
• Battery
• Fuel Cells
• Carbon Capture and Utilization
• Geothermal (TBC)
Circular Economy
• Battery recycling
• Soil rehabilitation/
• Green phytomining
• Biomass valorization
Smart City
• Data Security
Sea water monitoring
• Energy Saving Management
• Smart Transport Management
NTU Professors
18
Post Graduate Students Research and Admin StaffID Professors
50 150 - 200 100 - 120
+
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
PRAKTIK BAIK (1/3): Pembangunan berkelanjutan lintas SDGs, multistakeholders, dan di berbagai penjuru nusantara
Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Usaha dan
Kewirausahaan Sosial (ProKUS) KPM PKH Aktif di Garut, Bandung
Barat, & Majalengka
Universitas Padjajaran, Kementerian Sosial, Dinas
Sosial Jabar, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kab.,
LPPOM MUI Jabar, BPOM (2022)
Garut, Bandung Barat, Majalengka (Jawa Barat)
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) aktif merupakan KPM yang masih menerima bantuan sosial PKH dari pemerintah. Pemberdayaan dilakukan kepada KPM PKH yang telah memiliki rintisan usaha dengan tahapan: (1) peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM); (2) penguatan konsep bisnis; (3) pencatatan keuangan usaha; (4) produk usaha yang memiliki legal bisnis dan legalitas produk; (5) perbaikan kemasan produk; (6) peningkatan pemasaran secara off line dan e-commerce. Program ini berhasil mewujudkan perbaikan produk, peningkatan kapasitas produksi, dan peningkatan omset.
Sumber: SDGs Indonesia Dashboard (bappenas.go.id)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
PRAKTIK BAIK (2/3): Pembangunan berkelanjutan lintas SDGs, multistakeholders, dan di berbagai penjuru nusantara
10
One Village One CEO, One Village One Innovation, and
One Village One Exporter
IPB, PT Astra International, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), PT
Maruwai Coal, Indomaret, Kemendikbudristek
(2019-2022) 300 desa di 33 kabupaten/kota
di 9 provinsi (Jabar, Jateng, Jatim, Kepulauan Riau, Riau, NTB,
Sumut, Kalteng, DKI Jakarta)
Program ini bertujuan menciptakan desa mandiri sejahtera melalui penerapan inovasi dan teknologi tepat guna dengan pendekatan techno sociopreneur. Bentuk kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah pemetaan potensi unggulan desa, peningkatan nilai tambah produk, fasilitasi pelatihan dan pemasaran, fasilitasi inovasi dan teknologi tepat guna serta pembentukan ekonomi hijau melalui sistem Agrosilvofishery pada ekosistem gambut dan mangrove.
Program OVOC telah memberikan dampak bagi masyarakat berupa peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 20%, penciptaan lapangan kerja baru rata-rata 30 orang setiap desa dan masyarakat penerima manfaat sebanyak 400 orang perdesa dan 100% Produk terserap oleh pasar.
Sumber: SDGs Indonesia Dashboard (bappenas.go.id)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tantangan dan aspirasi masa depan: Perguruan tinggi dapat menjadi agen terdepan dalam akselerasi capaian SDGs
Agar perguruan tinggi dapat melakukan dua (2) hal:
• Memperhatikan pengelolaan gas rumah kaca dan mendorong penelitian untuk pembangunan berkelanjutan; serta
• Mendorong penciptaan talenta hijau di masa depan
Agar seluruh pemangku kepentingan perguruan tinggi akan pembangunan berkelanjutan:
• Memahami pilar-pilar SDGs dan apa langkah konkrit yang harus dilakukan oleh masing-masing individu (mulai dari Rektor
hingga staff)
Agar tata kelola perguruan tinggi di masa depan dapat:
• Mengembangkan manajemen dan infrastruktur perguruan tinggi
• Melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan fokus Pembangunan berkelanjutan
Menciptakan
insentif yang kuat untuk Perguruan tinggi
Mendorong pemahaman pembangunan berkelanjutan
Mentransformasi manajemen
perguruan tinggi
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id Terima kasih!
12