• Tidak ada hasil yang ditemukan

kendala pelaksanaan program koperasi unit desa pada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kendala pelaksanaan program koperasi unit desa pada"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM KOPERASI UNIT DESA PADA MASYARAKAT DI JORONG SUNGAI TANANG KECAMATAN SUNGAI AUR

KABUPATEN PASAMAN BARAT

Dedi Chandra1Dian Anggraini Oktavia,M.Si2 Rinel Fitlayeni,MA3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTARCT

Dedi Chandra (09070158) "Constraints Village Unit Cooperative Program Implementation In Public At River Jorong Tanang Aur River District West Pasaman, Education Program High School Sociology Teacher Training and Education (STKIP) PGRI West Sumatra, Padang 2014.

This study in the wake of the 7 village cooperatives contained in Aur River District there are several Village Unit Cooperatives (KUD) were not successfully run the program.

One of them in Jorong Tanang River. The problems of this research are: 1) What program KUD in Jorong Tanang River, 2) What constraints Village Unit Cooperative Program, 3) what is the solution adopted in Jorong KUD Tanang River.

The theory used in this study are George Homans with exchange theory, whereas qualitative research methods with descriptive type, informant selection techniques with a number of informants 21 people. Data collected through observation and interviews, while data analysis is done continuously and interactive at every stage of the research until the research phase is completed.

The results of this study explain that (1) the Village Unit Cooperatives (KUD) have programs that run as, a) program improve rural economic cooperatives, b) program KUD independent businesses. (2) Constraints faced by cooperatives in running the program are a) constraints with the company, b) the constraints of society. (3) Solutions in the travel KUD with the company in the form of, a) consultation with the community, while a, b) education and socialization, c) provide assistance to outstanding students, and d) provide capital assistance to people who are creative.

Keywords: KUD Program, KUD Implementation Constraints, Solutions In Tempuhkud

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009

2Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan koperasi di Kabupaten Pasaman Barat cukup pesat, hal ini terbukti sampai tahun 2010 Pasaman Barat telah memiliki 132 koperasi aktif dan 45 koperasi tidak aktif dan 15 di antaranya terancam dibubarkan.

Perkembangan koperasi yang ada di Pasaman Barat terus membaik seiring semakin baiknya penataan kelembagaan koperasi, penataan manajemen keuangan dan pengembanagn usaha melalui berbagai macam pelatihan dan studi banding di daerah koperasinya berkembang (www.antarasumbar.com,17 Juni 2013).

Begitu juga dengan Kecamatan Sungai Aur (arsip kecamatan 2009). Disini memiliki 7 KUD yaitu: (1) Jorong Sikilang memiliki dua KUD, (2) Kasik Putih memiliki satu KUD, (3) Sungai Tanang memiliki satu KUD, (4)Air Haji memiliki satu KUD, (5)Koto Dalam memiliki satu KUD, (6) Sungai Aur memiliki satu KUD.

Dari tujuh Koperasi Unit Desa tersebut ada 3 Koperasi Unit Desa yang berhasil yaitu:

(1)Koperasi Unit Desa Sungai Tanang, (2) Koperasi Unit Desa Air Haji, (3) Koperasi Unit Desa Kasik Putih.Sedangkan 4 koperasi lainnya tidak berhasil adalah (1) Koperasi Unit Desa Koto Dalam, (2) Koperasi Unit Desa Sungai Aur, (3) Koperasi Unit Desa Jorong Sikilang, dikarenakan: sistem yang kurang efektif,

kesadaran masyarakat kurang terhadap Koperasi Unit Desa disebabkan masyarakat belum begitu mengetahui manfaat koperasi secara keseluruhan dan kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Koperasi Perindustrian tidak jarang para pengurus koperasi yang diurusnya tidak berkembang bahkan tidak aktif dan terancam dibubarkan. Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM Pasaman Barat, Nazuhairi mengatakan.

Seharusnya koperasi tersebut tidak lahan untuk memperkaya diri secara pribadi tetapi di utamakan kesejahteraan anggota.Koperasi yang sehat adalah koperasi yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan memiliki laporan keuangan yang sehat dan mengutamakananggota

secarapenuh.”(www.Antarasumbar.c om, Diakses 17 Juni 2013)”

Berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukan penulis pada Koperasi Unit Desa Jorong Sungai Tanang bulan September 2013 terlihat bahwa dampak pelaksanaan program Koperasi Unit Desa membawa dampak negatif hal ini terlihat dengan adanya beberapa fenomena, yaitu:

(1) kekurangan modal bagi masyarakat yang berdagang, (2) masyarakat mengalami kendala dalam pemupukan dalam pertanian, (3) terdapat perbedaan antara masyarakat yang memiliki Koperasi Unit Desa yang berhasil dengan yang tidak

(3)

berhasil di sini terlihat bahwa tingkat kemapanan masyarakat sangat berbeda (4) kepemilikan plasma dikuasai orang luar daerah.

Penulis juga melihat bahwa dari empat Koperasi Unit Desa yang tidak berhasil terlihat bahwa ekonomi masyarakatnya dan kebutuhan-kebutuhan di bidang pertanian tidak maksimal dikarenakan adanya kendala-kendala yang dihadapi KUD dalam pemenuhan kebutuhan pertanian, disebabkan adanya perbedaan hasil panen sawit yang diperoleh masyarakat Koperasi Unit Desa yang tidak berhasil di Kecamatan Sungai Aur. Dimana lebih memuaskan hasil panen sawit Koperasi Unit Desa yang dikategorikan berhasil. Oleh sebab itu penulis merasa perlu mengadakan penelitian tentang mengenaiKendala Pelaksanaan Program Koperasi Unit Desa Pada Masyarakat di Jorong Sungai Tanang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat.

Tujuan penelitian ini ingin menggambarkan

1. Program KUD di Jorong Sungai Tanang, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat

2. Kendala pelaksanaan program KUD di Jorong Sungai Tanang, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat

3. Solusi yang dilakukan KUD di Jorong Sungai Tanang, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat.

Namun peneliti juga menggunakan studi yang relevan yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya: Rinal Zulharmi (2009) dengan judul “Dinamika Koperasi Industri Prabot di Nagari Kamang Hilir suatu tinjauan historis (1973-1991).

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti menitik beratkan pada kendala program Koperasi Unit Desa Pada Masyarakat di Jorong Sungai Tanang, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat.

METODE

Penelitian ini mulai dilakukan sejak bulan Oktober sampai bulan Februari 2014.Tempat penelitian ini, di Jorong Sungai Tanang,Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif yang berusaha mengungkapkan dan memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di lapangan.Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yangmenggambarkan secara mendalam, faktual dan akurat tentang latar pengamatan, tindakan dan pembicaraan.

Untuk mendapatkan data penelitian, maka yang menjadi kriteria informan dalam penelitian ini adalah (1) pimpinan

(4)

Koperasi Unit Desa (satu orang),(2) petugas-petugas/pengurus Koperasi Unit Desa (dua orang), (3) masyarakat yang menjadi anggota Koperasi Unit Desa di Jorong Sungai Tanang (tujuh belas orang), Kecamatan Sungai Aur dengan jumlah informan 21 orang.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumen, yang mencari data secara kompleks.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

1. Program KUD di Jorong Sungai Tanang

A. Program KUD Meningkatkan Ekonomi Pedesaan

Koperasi unit desa yang merupakan salah satu koperasi ditetapkan berdasarkan inpres No.2/1978 yang menetapkan agar KUD menjadi pusat/pelopor perekonomian pedesaan. Tentu saja anggota koperasi ini lebih mengutamakan juga pada perkumpulan anggota masyarakat desa untuk membangun perekonomian desa secara bersama-sama. Majunya perekonomian di desa itu terjadi karena adanya pembangunan pertanian yang dilakukan KUD. Oleh karenanya, pemerintah melalui lembaga KUD berusaha untuk menyediakan sarana produksi pertanian dengan harga yang layak dan tidak terlalu menyulitkan bagi petani. Di samping itu juga menyediakan

kredit dengan bunga rendah dan dengan persyaratan yang mudah, melakukan penyuluhan-penyuluhan.

Program koperasi unit desa di satu pihak ada koperasi yang ingin mengikuti perusahaan-perusahaan raksasa, sedangkan dipihak lain ada juga koperasi yang tetap berusaha pada kaidah-kaidah perkoperasian, dimana lebih mengutamakan pelayanan kepada para anggota, meski diluar itu harus menghadapi berbagai macam masalah dan kesulitan-kesulitan untuk mempertahankan kehidupannya (Anoraga, 2003:168-169).

Sesuai apa yang dijelaskan di atas KUD Sungai Aur I telah melakukan kegiatan pembuatan kebun plasama sesuai dengan tujuan koperasi unit desa yang di programkannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan sebagai berikut:

1. Perkebunan Kelapa Sawit Plasma Proyek ini merupakan proyek yang diadakan KUD bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dengan mengolah lahan dari anggota kelompok tani untuk dijadikan perkebunan plasma kelapa sawit.

Dalam pelaksanaannya KUD Sungai Aur I bekerja sama dengan PT. Bakrie Pasaman Plantation dengan kemitraan anak Angkat Bapak Angkat (ABA) yang bertujuan untuk mensejahterakan ekonomi masyarakat di Jorong Sungai Tanang Kecamatan Sungai Aur.

(5)

B. Program Usaha KUD Mandiri Pada repelita V (pembangunan jangka panjang tahap I/PJPT I) pemerintah menggalakkan iklim berkoperasi menuju arah kemandirian, perhatian ditujukan pada pembinaan dan pengembangan koperasi tingkat primer yaitu koperasi unit desa (KUD). Sebagai alat perjuangan ekonomi rakyat KUD memang harus mampu berkecimpung dalam kegiatan ekonomi dan memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi pedesaan, yang meliputi sektor-sektor :

a. Pertanian yang meliputi bidang- bidang pertanian pangan, peternakan, perikanan dan agro industri.

b. Penyalur kebutuhan pokok masyarakat pedesaan terutama pangan, sandang dan papan.

c. Jasa yang antara lain meliputi bidang simpan pinjam, perkeriditan, angkutan darat dan air (transportasi), listrik pedesaan dan kontruksi.

d. Industri kecil dan kerajian rakyat.

e. Lain-lain bidang sesuai dengan kemampuan dan keadaan setempat (Anoraga, 2003:160-161).

Sesuai dengan apa yang di programkan di atas KUD Sungai Aur I telah menjalankan dalam bentuk usaha yang membantu masyarakat pedesaan diantaranya sebagai berikut :

1. Usaha foto copy

Usaha pengadaan mesin foto copy ini bertujuan untuk membantu kebutuhan sehari-hari di kantor maupun kebutuhan anggota dan umum. Dengan tersedianya jasa foto copy di KUD Sungai Aur I dikarenakan pihak KUD melihat masyarakat merasa kesulitan untuk memfoto copy kebutuhan kerja mereka maupun kebutuhan anak-anak sekolah yang ada di Jorong Sungai Tanang.

Kepedulian KUD atas kebutuhan masyarakat di Jorong Sungai Tanang atas keperluan menggunakan jasa foto copy maka pihak KUD membentuk suatu program pengadaan mesin foto copy yang bertujuan pada keperluan KUD dan masyarakat. Hal ini terbukti bahwa program-program KUD memang bertujuan pada kesejahteraan masyarakat di Jorong Sungai Tanang.

Sedangkan menurut yang di katakan masyarakat tentang usaha pengadaan mesin foto copy oleh KUD sangatlah membantu mengingat dengan banyaknya anak-anak sekolah yang membutuhkan jasa foto copy di Jorong Sungai Tanang dan masyarakat menilai apa yang di programkan KUD yang mempunyai tujuan untuk mempermudah masyarakat yang membutuhkan jasa foto copy.

(6)

C. Kendala Pelaksanaan Program Koperasi Unit Desa

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan sebuah program dari pemerintah untuk membantu ekonomi kecil menengah di pedesaan yang bertujuan untuk membantu kreatifitas- kreatifitas masyarakat yang tidak memiliki modal dan memberikan modal bagi anggota yang ikut dalam organisasi KUD.

Koperasi Unit Desa yang berada di Jorong Sungai Tanang memiliki beberapa usaha, kenyataannya usaha ini tidak berjalan dengan baik yang disebabkan beberapa kendala yaitu :

1. Kendala Program KUD Meningkatkan Ekonomi Pedesaan a. Kendala Dalam Penanaman Dan

Areal Pengembangan

Salah satu bentuk kendala kerja sama adalah penanaman areal pengembangan, yang telah disepakati pada akhir Desember 2007 dengan PT.BPP, kerja sama ini dihadiri masyarakat telah dilakukan di Jorong Sungai Tanang, jenis kerja sama yang telah disepakati adalah pembuatan kebun plasma seluas 2.169 Ha dengan biaya Rp 11,5 juta/Ha penanaman areal, pengembangan dan infra struktur beserta perawatannya yang diurus oleh PT.BPP. kenyataannya PT.BPP tidak menyepakatinya karena mereka menganggap biaya penyelesaian plasma tersebut terlalu murah PT.BPP meminta

Rp 20 juta/Ha. Kendala Program Usaha KUD Mandiri

1. Kendala Yang Dihadapi KUD Dengan Masyarakat

Koperasi Unit Desa merupakan salah satu program dari pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat di pedesaan yang mana tujuan di adakannya koperasi unit desa ini yakni untuk membantu ekonomi kecil menengah baik untuk berdagang maupun dalam bentuk kerjasama kelompok tani.

Koperasi unit desa (KUD) di Jorong Sungai Tanang memiliki program-program yang ditujuakan pada masyarakat, namun yang diprogramkan KUD jorong sungai tanang memiliki kendala seperti :

a. Kendala Pengadaan Mesin Foto Copy

Salah satu Program KUD Sungai Aur I adalah pengadaan mesin foto copy yang berada di kantor KUD. Tujuan diadakannya mesin foto copy ialah untuk membantu kegiatan-kegiatan foto copy di kantor dan membantu masyarakat sekitar agar dapat memfoto copy karna berada di dekat Pasar Sungai Tanang. Menggunakan jasa foto copy KUD lebih murah di banding menggunakan jasa foto copy yang berada di Pasar Sungai Aur.

Namun kenyataan yang terjadi pada foto copy yang dibuat KUD tidak sesuai dengan yang diharapkan, karna masyarakt lebih memilih jasa foto copy

(7)

yang berada di Pasar Sungai Aur dimana masyarakat mengatakan bahwa menggunakan jasa foto copy sungai aur karna lebih lengkap ketimbang foto copy yang ada di KUD, foto copy yang berada di Pasar Sungai Aur melengkapi kebutuhan-kebutuhan anak sekolah sedangkan jasa foto copy yang ada di KUD tidak melengkapi kebutuhan anak sekolah, hanya khusus untuk foto copy.

b. Kendala Simpan Pinjam

Selain usaha pengadaan foto copy KUD juga mengadakan program simpan pinjam yang bertujuan untuk membantu ekonomi menengah kebawah. Hal ini sesuai dengan kegunaan koperasi unit desa didirikan oleh pemerintah untuk membantu mensejahterakan masyarakat yang berada di pedesaan.

Jasa simpan pinjam yang di adakan di KUD Sungai Aur 1 yang berada di Jorong Sungai Tanang merupakan KUD yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, namun hal itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari KUD Sungai Aur 1. Seperti kenyataan yang dialami KUD Sungai Aur 1 dimana pinjaman yang diberikan kepada masyarakat tidak berjalan sesuai dengan rencana pada saat persaratan yang di berikan KUD seperti kegunaan pinjaman hanya untuk modal usaha yang batasan pinjaman Rp1.000.000 – Rp 5.000.000 dan harus di kembangkan, cicilan perbulan dan

tabungan perbulan sebesar 20% harus dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi anggota, namun hal itu hanya di patuhi pada waktu perjanjian saja namun setelah masyarakat mendapatkan modal usaha tersebut disalah gunakan seperti modal tersebut untuk dibayarkan ke cicilan kredit sepeda motor. Sehingga anggota tidak bisa membayar cicilan kepada KUD dan tabungan perbulannya.

c. Kendala Unit Usaha Penyalur Dan Pengencer Pupuk

Unit usaha penyalur dan pengencer pupuk merupakan kegiatan yang di program kan oleh KUD yang mana tujuan dari program ini adalah untuk membantu pertanian masyarakat supaya hasil pertanian masyarakat meningkat. Sesuai dengan fungsi KUD yang di tetapkan oleh pemerintah untuk membantu pertanian masyarakat karna Negara Indonesia adalah negara agraris.

Kenyataan yang terjadi di KUD Jorong Sungai Tanang kegiatan program pengencer dan penyalur pupuk mendapat kendala dibidang transportasi yang kurang memadai, pengiriman pupuk KUD tidak bisa ditetapkan waktunya, jenis pupuk yang ada di KUD terbatas sehingga petani merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pertaniannya.

(8)

d. Berkurangnya Anggota KUD

Anggotamerupakan salah satu bagian dari suatu organisasi, jika anggotanya bertambah maupun berkurang maka terlihat sukses atau tidaknya organisasi tersebut. Hal ini terlihat dari perkembangan Koperasi Unit Desa di Jorong Sungai Tanang.

Jumlah keanggotaan KUD Sungai Aur I berjumlah 300 orang pada tahun 2005 namun setelah KUD keluar dari kemitraan PT.BPP maka jumlah keanggotaan KUD semakin berkurang menjadi orang 76 orang pada tahun 2010 , Hal ini disebabkan tingkat pendapatan atas hasil panen sawit plasma KUD Jorong Sungai Tanang berbeda dengan saat KUD di kelola oleh PT.BPP yang mana pada saat dikelola oleh KUD pendapatan anggota plasam KUD sebesar 500.000,00 sedangkan pada saat berpisah dengan PT.BPP pendapatan anggota KUD sebesar 243.000 disebabkan kepengurusan kebun plasma tidak maksimal, sehingga anggota KUD berkurang.

Sedangkan setelah keluar dari kemitraan KUD perekonomian plasma KUD diperbaharui dengan mencari bapak angkat penyandang dana untuk memodali perkebunan KUD, serta mensosialisasikan kepada calon pemilik plasma untuk ikut bergabung dalam ke anggotaan plasma KUD Jorong Sungai Tanang. Kondisi yang dihadapi KUD pada saat penurunan hasil

pendapatan perkebunan plasma KUD Sungai Aur I pihak KUD mem fokuskan perawatan perkebunan kelapa sawit dengan meminta kepada anggota KUD untuk ikut dalam merawat perkebunan plasma.

2. Solusi yang Ditempuh KUD

1. Solusi Program KUD Meningkatkan Ekonomi Pedesaan

A. Solusi Dengan Perusahaan

a. Musyawarah Menyetujui Pengusulan KUD Sungai Aur 1 Untuk Tidak Melanjutkan Kemitraan (Berpisah) Dengan PT.BPP.

Musyawarah yang dilakukan dua belah pihak dalam menyelesaikan sebuah masalah yang terjadi antara dua belah pihak ialah melalui musyawarah baik itu dengan pemerintah daerah dan tokoh adat.

Hal ini telah dilakukan KUD Jorong Sungai Tanang untuk menyelesaikan permasalahn tentang pengolahan lahan yang tidak dilakukan PT.BPP. dan ini sudah di musyawarahkan di bukittinggi dan KUD telah disepakati untuk tidak bermitra lagi (berpisah).

Dengan melihat musyawarah yang di ikuti KUD di Bukit Tinggi demi menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara KUD dengan PT.BPP yang mana permasalahan ini di selesaikan dengan baik-baik di Bukit Tinggi dan hasil permusyawarahan yang di sepakati untuk berpisah dengan pihak perusahaan PT.BPP.

(9)

Adanya tindakan PT.BPP selaku pemilik modal atas permasalahan antara PT.BPP dengan KUD maka pihak perusahaan (PT.BPP) membentuk tim untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

Pihak perusahaan menganggap KUD tidak mematuhi lagi peraturan yang telah dibuatnya.

Tindakan yang dilakukan perusahaan dengan KUD disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara dua belah pihak yang menimbulkan masalah yang berakibatkan perpecahan antara perusahaan dengan KUD. Sehingga dalam pencapaian atas tujuan masing- masing pun tidak maksimal, dengan melakukan sistem yang berbeda- beda maka kedua belah pihak akan mencapainya sesuai dengan tujuannya.

Tindakan yang dilakukan PT.BPP terhadap KUD di Jorong Sungai Tannang dengan melalui tim tersebut maka dilaksanakan lah rapat antara KUD Sungai Aur I dan seluruh kelompok tani di bawah naungan PT.BPP pada tanggal 28 februari 2008 di bukittinggi. Namun jawaban dari yang telah disepakati dari hasil rapat tersebut tidak sesuai dengan musyawarah yang dilaksanakan di bukittinggi. Sehingga KUD sungai aur I dan seluruh kelompok tani di bawah naungan PT.BPP mengajukan pengunduran kesepakatan untuk tidak melanjutkan kemitraan (berpisah) dengan PT.BPP karna KUD

menganggap PT.BPP sewenang-wenang terhadap KUD.

Melihat tindakan yang dilakukan PT.BPP yang merugikan KUD atas musyawarah tersebut sehingga KUD mengalami kendala dalam menjalankan proyeknya karena pihak PT.BPP masih banyak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan KUD.

Melihat keputusan yang dilakukan KUD terhadap musyawarah tersebut untuk memutuskan kerja sama dapat dikatakan untuk mencapai suatu tujuan bersama, tindakan ini ditandai dengan adanya kepentingan dari sebuah organisasi atau sistemdan struktur dalam organisasi.

3. Solusi Program Usaha KUD Mandiri 1. Solusi dengan masyarakat

a. Melakuakan Penyuluhan Kepada Masyarakat Mengenai Manfaat Ke Ikut Sertaan Dalam Organisasi KUD.

Solusi yang ditempuh KUD dalam menyelesaikan masalah yang terjadi antara KUD dengan masyarakat ialah dengan cara sosialisasi tentang manfaat menjadi anggota KUD.

Penyuluhan yang dilakukan KUD kepada masyarakat di Jorong Sungai Tanang bertujuan agar masyarakat mengerti dan paham tentang kegunaan dan manfaat akan usaha KUD dan pihak KUD berharap dengan cara ini maka pihak dari masyarakat untuk ikut bergabung menjadi anggota KUD.

(10)

Dengan melihat penyulusan yang dilakukan KUD kepada masyarakat terbukti bahwa kepedulian KUD terhadap masyarakat sangat besar dimana dalam hal ini terlihat partisipasi pihak KUD untuk memberikan informasi tentang manfaat dari keikut sertaan menjadi anggota KUD.

b. Melakukan Pemberian Beasiswa Pada Siswa-Siswa Yang Berprestasi Di Jorong Sungai Tanang.

Pemberian beasiswa oleh KUD kepada siswa yang berprestasi di Jorong Sungai tanang bertujuan untuk membangkitkan SDM masyarakat daerah Jorong Sungai Tanang dan pihak KUD berharap supaya masyarakat mengerti betapa pentingnya keberadaan koperasi di Jorong Sungai Tanang, maka dari itu pihak dari KUD menginginkan masyarakat mendukung program-program yang dijalankan KUD di Jorong Sungai Tanang PENUTUP

Berdasarkan data hasil observasi, wawancara dan penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Program-program Koperasi Unit Desa (KUD) Sungai Aur I, a) program KUD meningkatkan ekonomi pedesaan dalam bentuk, Perkebunan plasma kelapa sawit Proyek ini merupakan proyek yang diadakan

KUD bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dengan mengolah lahan dari anggota kelompok tani untuk dijadikan perkebunan plasma kelapa sawit yang bermitra dengan perusahaan PT.BPP, b) program usaha KUD mandiri dalam bentuk usaha mandiri, Pengadaan mesin foto copy usahaini bertujuan untuk membantu kebutuhan sehari-hari di kantor maupun kebutuhan anggota dan umum, Simpan pinjam, usaha simpan pinjam ini bertujuan untuk melayani kebutuhan dana bagi para anggota yang mana program simpan pinjam ini selalu ada di KUD-KUD sebagai salah satu program dari pemerintah. Unit usaha Koperasi Unit Desa penyalur dan pengencer pupuk yang bertujuan menyalurkan pupuk kepada masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani KUD Sungai Aur I dan masyarakat sekitar KUD.

2. Kendala yang dihadapi KUD a. Kendala dengan perusahaan, 1)

Kendala kerja sama KUD dengan perusahaan adalah penanaman areal pengembangan, program tidak berjalan karena perusahaan tidak menyepakatinya, mereka menganggap biaya penyelesaian plasma tersebut terlalu murah bagi PT.BPP dan pihak PT.BPP

(11)

meminta Rp 20 juta/Ha, 2) pengiriman hasil panen kelapa sawit, disebabkan KUD merasa perusahaan melakukan pemotongan sebesar 30% terlalu besar.

b. Kendala dengan masyarakat, 1) pengadaan mesin foto copy, karna masyarakat menganggap foto copy di KUD kurang lengkap, 2) simpan pinjam, modal yang seharusnya digunakan untuk usaha di salah gunakan, 3) usaha penyalur dan pengencer pupuk tidak lancar karna transportasi kurang memadai, 4) berkurang anggota koperasi disebabkan pengurusan tidak maksimal, akibatnya pendapatan masyarakat berkurang, 5) support masyarakat berkurang karna masyarakat lebih memilih berkebun sendiri

3. Solusi yang ditempuh KUD a. Solusi dengan perusahaan

b. Solusi dengan masyarakat, 1) pemberian beasiswa, 2) bantuan modal kepada masyarakat yang kreatif, 3) pemakaian kendraan dengan di rental untuk mengirim pupuk.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga dan Widiyanti.2003.

Dinamika Koperasi. Jakarta :Bina Adiaksara.

www.antara sumbar.com, Dampak Program KUD. Diakses 17 Juni 2013.

Referensi

Dokumen terkait

GLAAD just released its annual analysis of LGBT [Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender] characters on television and declared that “this season’s line-up marks a critical step forward