vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti, membimbing dengan kasih-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini, khurusnya dengan selesainya skripsi ini. Penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis
tujukan kepada:
1. Rektor Universitas Narotama Surabaya, Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST, MT;
2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya, Dr. Rusdianto Sesung, S.H., M.H, yang telah membantu penulis dengan memberikan izin dalam melakukan penulisan dan penyusunan skripsi ini;
3. Ketua Program Studi Ilmu Hukum Universitas Narotama Surabaya, Bapak Bambang Arwanto, S.H., M.H., yang telah membantu penulis dengan memberikan izin dalam melakukan penulisan dan penyusunan skripsi ini, sekaligus membagikan ilmunya sebagai dasar pelaksanaan penelitian ini;
4. Dosen Pembimbing Skripsi, DR.Tanudjaja ,SH,CN,MH,M.Kn, yang telah dengan baik menjadi teman berdiskusi mengenai penelitian ini, juga selalu mendukung penulis dengan nasihat dan saran-sarannya, you’re my Best motivator, still be the Best Lecturer, ma’am.
Surabaya , Penulis
Yonathan Kusnadi
vii ABSTRAK
Fungsi utama dari hukum dalam negara hukum adalah melindungi segenap hak dan kepentingan warga negaranya dimana perlindungan hak dan kepentingan dari setiap warga negaranya tersebut merupakan perwujudan perlindungan terhadap hak asasi manusia yang merupakan ciri dari negara hukum. Perlindungan hukum bukan hanya pada aspek sosial melainkan juga menyentuh aspek-aspek yang lain yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat salah satunya adalah ekonomi dan kepemilikan atas harta kekayaan. Salah satu instrumen hukum yang diperlukan dalam melindungi hak-hak kreditur untuk mendapatkan hak-haknya kembali adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Suksesnya seorang kreditur mendapatkan haknya kembali melalui prosedur penundaan kewajiban pembayaran utang dan kepailitan merupakan suksesnya Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dalam melindungi hak-hak dan kepentingan kreditur pada khususnya dan warga negara pada umumnya. Dimana indikasi keperpihakan suatu pengaturan Undang- Undang Kepailitan dapat dilihat dari tambah minimnya hambatan karena pengaturan yang sejalan dengan prinsip-prinsip yang benar dalam melindungi hak milik dari setiap warga negara pada umumnya dan kreditur pada khususnya, dimana untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan penelitian dengan permasalahan yaitu apakah ada hambatan dalam mengembalikan dana kreditur melalui penundaan kewajiban pembayaran utang dan kepailitan? dan apakah ada kontradiksi dari pengaturan perlindungan hukum terhadap hak-hak kreditur bagi pengembalian hak-haknya? Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan normatif yang dilakukan dengan cara mengkaji peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah tersebut, disamping itu juga mengkaji buku-buku atau literatur dan karya ilmiah lainnya dalam rangka untuk mendapat pemahaman yang utuh dalam menjawab permasalahan tersebut. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hambatan-hambatan bagi prosedur pengembalian dana kreditur melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Kepailitan dimana hal tersebut terjadi karena pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tidak memiliki fokus, arah, dan tujuan yang jelas terhadap siapa yang harus dilindungi hak-haknya yang dalam kepailitan ini adalah kreditur.
Indikasi lain yang ditemukan adalah adanya kontradiksi dalam pengaturan perlindungan terhadap hak-hak kreditur dimana pengaturan yang kontradiksi tersebut malah menghambat atau mengurangi dan bahkan menghilangkan hak-hak kreditur yang dalam permasalahan kepailitan merupakan korban.
Kata kunci : kreditur, hak milik, perlindungan hukum, kepailitan, hambatan.
viii ABSTRACT
The main function of law in the state is to protect the rights and interests of citizens where the protection of the rights and interests of each citizen is the protection of human rights which is a feature of state law. Legal protection is not only in the social aspect but also touches other very important aspects in social life, one of which is the economy and ownership of assets. One of the legal instruments needed to protect creditors' rights to get their rights back is Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Suspension of Debt Payment Obligations. The success of a creditor in getting his rights back through the procedure for paying debts and insolvency is the success of Law Number 37 of 2004 concerning Suspension of Obligations for Payment of Debt in protecting the rights and interests of creditors in particular and citizens in general. Where indications of partiality in a Bankruptcy Law arrangement can be seen from the added minimum of obstacles because the arrangement is in line with the principles that truly protect the property rights of every citizen in general and creditors in particular, where to find out this requires research with problems Are there any obstacles in returning creditor funds through delays in payment obligations and insolvency? and is there a contradiction in the legal protection arrangements for creditors' rights for each of their rights? The problem approach used is a normative approach which is carried out by assessing the laws and regulations relating to the problem, in addition to reviewing books or literature and other scientific works in order to get a complete understanding in answering these problems. The results of the study say that there are obstacles to the Creditor Fund Procedure through Postponement of Debt Payment Obligations and Bankruptcy where this occurs because the regulation in Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations does not have a clear focus, direction, and to whom. whose rights must be protected in this bankruptcy is the creditor. Another indication found is that there is a contradiction in the regulation of the protection of creditor's rights where the contradictory arrangement actually inhibits or even eliminates the rights of creditors who are victims of bankruptcy problems.
Keywords: creditors, property rights, legal protection, bankruptcy, obstacles.
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
LEMBAR PENGESAHAN ...iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...v
KATA PENGANTAR ...vi
ABSTRAK ...vii
ABSTRACT ...viii
DAFTAR ISI ...ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...5
1.3 Tujuan Penelitian ...5
1.4 Manfaat Penelitian ...6
1.4.1 Manfaat Teoritik...6
1.4.2 Manfaat Praktis...6
1.5 Tinjauan Pustaka ...6
1.5.1 Tinjauan Umum Mengenai Kepailitan...6
1.5.2 Tinjauan Umum Mengenai Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang...7
1.6 Orisinalitas Penelitian ...8
1.7 Metode Penelitian...9
x
1.7.1 Ruang Lingkup Penelitian...9
1.7.2 Jenis Penelitian...9
1.7.3 Sumber dan Bahan Hukum...9
1.8 Sistematika Penulisan...10
BAB II HAMBATAN DALAM PENGEMBALIAN DANA KREDITUR MELALUI PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DAN KEPAILITAN...12
2.1 Pengertian Mengenai Kepailitan...12
2.2 Tujuan Dan Fungsi Utama Dari Kepailitan...15
2.3 Dasar Dari Pengaturan Hukum Kepailitan...17
2.3.1 Prinsip-prinsip dari asas-asas hukum yang mendasari terbentuknya pengaturan dalam hukum kepailitan...18
2.3.2 Peraturan-peraturan hukum sebelumnya yang menjadi dasar pijakan yuridis dari hukum kepailitan...19
2.4 Lembaga Hukum Kepailitan...20
2.5 Syarat Dikabulkannya Permohonan Pailit...23
2.6 Akibat Kepailitan Bagi Debitur...25
2.7 Tata Cara Permohonan Pailit...26
2.8 Syarat Berakhirnya Kepailitan...27
2.9 Prosedur Pengembalian Dana Kreditur Melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Kepailitan...30
2.10 Tanggung Jawab Pelaku Usaha Di Indonesia Dalam Kepailitan...38
2.11 Hambatan yang ditimbulkan akibat pengaturan auditing yang kabur dalam Undang- Undang Kepailitan...42
2.12 Hambatan Dalam Pengembalian Dana Kreditur Dari Debitur Pailit Yang Berbadan Hukum...45
xi
BAB III KONTRADIKSI PERLINDUNGAN HAK KREDITUR DALAM
PENGEMBALIAN DANA KREDITUR...48
3.1 Tinjauan Umum Mengenai Dana Kreditur, Hutang dan Piutang Dalam Perspektif Hukum...48
3.2 Dasar Dari Timbulnya Hutang Piutang Yang Berasal Dari Dana Kreditur Dalam Perjanjian...51
3.3 Pengertian Hak...52
3.4 Pengertian Kreditur Dalam Kepailitan...53
3.5 Hak dan Kewajiban Kreditur...57
3.6 Jenis-Jenis Hak Kreditur Dalam Kepailitan...58
3.7 Ruang Lingkup Objek Kepailitan Yang Merupakan Pertanggungjawaban Debitur Pailit Dalam Mengembalikan Dana Kreditur...60
3.8 Perlindungan Hukum Bagi Kreditur Dalam Pengembalian Dana...61
3.9 Perlindungan Hukum Bagi Pengembalian Dana Kreditur Yang Tanpa Jaminan...62
3.10 Upaya Hukum Dalam Putusan Pailit...66
3.11 Kontradiksi Pengaturan Dalam Undang-Undang Kepailitan Terkait Voluntary Petition...70
3.12 Kontradiksi Pengaturan Dalam Undang-Undang Kepailitan Terkait Perlindungan Hak Kreditur Pemegang Hak Tanggungan...72
BAB IV PENUTUP...75
4.1 Kesimpulan...75
4.2 Saran...76
DAFTAR PUSTAKA...77 LAMPIRAN...