Di banyak negara, pendaftaran tanah dilakukan oleh lembaga pendaftaran tanah atau Badan Pertanahan Nasional (BPN). Di Indonesia, pendaftaran tanah dilakukan melalui sistem online dengan menggunakan aplikasi ATR/BPN yang dikelola oleh Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana penerapan sistem pendaftaran tanah online melalui aplikasi ATR/BPN dapat menjamin kepastian hukum pendaftaran tanah di hadapan PPAT dan bagaimana kendala dan tantangan pelaksanaan pendaftaran tanah online melalui aplikasi ATR/BPN secara hukum. dapat mempengaruhi kepastian pendaftaran tanah dihadapan PPAT, Teori yang digunakan adalah teori Kepastian Hukum dari Gustav Radbruch dan teori kewenangan dari H.D Stoud.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa sistem pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN berpotensi meningkatkan kepastian hukum pendaftaran di hadapan PPAT. Namun demikian, diperlukan upaya yang komprehensif untuk mengatasi tantangan teknis dan hukum sehingga sistem ini mendukung terciptanya pendaftaran tanah yang lebih terpercaya dan transparan. Hambatan dan tantangan dalam pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN dapat mempengaruhi keamanan hukum. Di Indonesia, pendaftaran tanah dilakukan melalui sistem online menggunakan aplikasi ATR/BPN yang dikelola oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pendaftaran kadaster online melalui aplikasi ATR/BPN berpotensi meningkatkan kepastian hukum pendaftaran di hadapan PPAT. Tiada kalimat yang lebih indah dari ucapan Puji dan Syukur kepada Tuhan, akhirnya penulis menyelesaikan penulisan disertasi yang berjudul Kepastian Hukum Pendaftaran Tanah melalui Pejabat PPAT dengan bantuan aplikasi Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Perusahaan Pertanahan Nasional (BPN), padahal hampir melewati waktu yang telah ditentukan.
- Latar Belakang
 - Rumusan Masalah
 - Tujuan Penelitian
 - Manfaat Penelitian
 - Kerangka Pemikiran
 - Kerangka Konseptual
 - Kerangka Teori
 - Metode Penelitian
 - Jenis Penelitian
 - Pendekatan Penelitian
 - Jenis dan Sumber Bahan Hukum
 - Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
 - Teknik Analisis Bahan Hukum
 
Melalui sistem online menggunakan aplikasi ATR/BPN, kepastian hukum pendaftaran tanah dapat terjamin. Dalam pelaksanaannya, pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN dilakukan oleh PPAT mengikuti prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Setelah menyiapkan dokumen pendukung, langkah selanjutnya adalah mengakses aplikasi ATR/BPN untuk melakukan pendaftaran tanah secara elektronik.
Dalam pelaksanaan pendaftaran kadaster online melalui aplikasi ATR/BPN, berbagai kendala mungkin timbul. Bagaimana penerapan sistem pendaftaran kadaster online melalui aplikasi ATR/BPN dapat menjamin kepastian hukum pendaftaran kadaster di hadapan PPAT. Bagaimana kendala dan tantangan pelaksanaan pendaftaran kadaster online melalui aplikasi ATR/BPN dapat mempengaruhi kepastian hukum pendaftaran kadaster di PPAT.
Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan sistem pendaftaran tanah online melalui aplikasi ATR/BPN dapat menjamin keamanan hukum pencatatan tanah di hadapan PPAT. Mengidentifikasi dan menganalisis hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN yang dapat mempengaruhi keamanan hukum pendaftaran tanah di hadapan PPAT.
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
- Dasar Hukum dan Jenis Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
 - Tugas, Wewenang, Hak dan Kewajiban Pejabat Pembuat Akta
 - Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
 - Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhetian dan Daerah Kerja serta Formasi
 
Tata cara pendaftaran tanah secara elektronik diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian, Kepala Badan Pertanahan Nomor 1 Tahun 2021, Peraturan tentang Sertifikat Elektronik dan dijelaskan dalam peraturan tersebut. 18 Tahun 2021 (PP 18/2021) tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah yang diatur dalam Pasal 84, yaitu:. Penerapan sistem pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN dapat menjamin kepastian hukum pendaftaran tanah di hadapan PPAT.
Tantangan kepastian hukum dalam sistem pendaftaran tanah memunculkan penerapan baru yaitu Sistem Pendaftaran Tanah Online melalui Aplikasi ATR/BPN. Dalam konteks ini, menjamin kepastian hukum mengenai pendaftaran tanah di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) menjadi penting. Oleh karena itu, penerapan sistem pendaftaran tanah online melalui aplikasi ATR/BPN memberikan dampak yang signifikan terhadap aspek kepastian hukum dalam pendaftaran tanah di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
Penerapan sistem pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN merupakan langkah yang berpotensi signifikan untuk meningkatkan kepastian hukum pendaftaran tanah pada Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Hambatan dan tantangan sehubungan dengan pelaksanaan pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN dapat mempengaruhi kepastian hukum pendaftaran tanah di hadapan PPAT. Bahwa sistem pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN mempunyai potensi besar membawa perubahan positif dalam menjamin kepastian hukum pendaftaran tanah di hadapan PPAT.
Direktur Jenderal Penetapan Hukum dan Pendaftaran Tanah Kementerian ATR/BPN (2021) Djoko Poernomo, Kedudukan dan Fungsi Camat sebagai Pejabat Pembuat Akta.
Sistem Elektronik Kementerian Agraria dan Tata Ruang /Badan Pertanahan
- Aspek Yuridis Sertipikat Tanah Elektronik
 - Keabsahan/pembuktian Sertipikat Tanah Elektronik
 
Aspek Teknis Sertipikat Tanah Elektronik
Hambatan Dalam Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
- Prosedur pendaftaran tanah untuk mendapatkan Sertifikat Elektronik
 - Penerbitan Sertifikat Elektronik untuk Pertama Kali
 - Prosedur Pengantian Sertifikat menjadi Sertifikat Elektronik untuk
 - Penyelenggaraan Pendafataran Tanah Secara Elektronik
 
Studi Kasus
Efektivitas Pendaftaran Tanah Secara Online Oleh Pejabat Pembuat
Kesimpulan
Namun demikian, upaya yang matang dan komprehensif harus dilakukan untuk mengatasi tantangan teknis dan hukum yang mungkin timbul, sehingga sistem ini benar-benar dapat berkontribusi pada terwujudnya sistem pendaftaran tanah yang lebih andal, transparan, dan memberikan kepastian hukum yang kokoh. Apabila kendala dan tantangan terkait pendaftaran tanah secara online melalui aplikasi ATR/BPN dapat mempengaruhi kepastian hukum pendaftaran tanah sebelum PPAT, maka solusi yang tepat dan upaya kolaboratif dapat mengatasi kendala tersebut. Dengan menerapkan langkah-langkah cerdas dan dukungan yang tepat dari berbagai pihak, penerapan yang matang dan solusi yang efektif dapat memastikan bahwa sistem pendaftaran tanah online benar-benar mampu menjaga kepastian hukum dan memberikan manfaat positif dalam transaksi properti di masa depan.
Saran
Abdul Mukmin Rehas, Sertifikat sebagai bukti lengkap kepemilikan hak atas tanah menurut Peraturan Pemerintah no. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Jurnal Ilmiah Hukum, Volume 1 Oktober 2017. Didik Ariyanto, Pelaksanaan fungsi dan kedudukan camat sebagai Pejabat sementara penerbitan surat tanah dalam obrolan bupati. Hendry Dwicahyo Wanda dan Rusdianto Sesung, Prinsip Kehati-hatian bagi Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Pengurusan Peralihan Tanah, Huruf C, Surabaya.
Made Anggara Giri, Pelaksanaan peralihan hak milik atas tanah akibat jual beli dengan disaksikan camat sebagai PPAT sementara Pasca Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 di Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung. Nur Hidayani, Implementasi Sertifikat Elektronik Sebagai Jaminan Keamanan Hukum Kepemilikan Hak Atas Tanah di Indonesia, SASI: Jurnal Terakreditasi Internasional, Volume 27 Nomor 3, Juli – September 2021. Pemaparan Direktorat Jenderal Penetapan Hak Atas Tanah dan Pendaftaran , Kementerian ATR/BPN, Sertifikat Tanah Elektronik Menuju Pelayanan Standar Dunia Modern, Slide Outline Screen, 2021.
Prayogo, T, Penerapan Asas Keamanan Hukum dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materi dan dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi No. S., & SH, M, 2019, Hambatan dan Tantangan Reforma Agraria di Kabupaten Karawang, Jurnal Ilmiah Hukum, Kajian Ilmiah Hukum, Vol 4 Nomor 1. Rahmat Ramadhani, Jaminan Keamanan Hukum yang Termuat dalam Sertifikat Hak Atas Tanah, Jurnal De Lega Lata, Jilid 2, Nomor 1, Januari – Juni 2017.
Solahudin Pugung, S.H., M.H, tentang tanah dan hukum jual belinya serta tanggung jawab PPAT atas akta-akta yang mengandung cacat menurut tata hukum, Deepublish, 2021. Suci Febrianti, Perlindungan hukum bagi pemegang sertifikat hak atas tanah elektronik, Jurnal Notaris Indonesia, Vol. Sugiarto, E, Implikasi dari putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 20/PUU-XIV/2016 tentang Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau Dokumen Cetak Sebagai Alat Bukti dalam Perkara Perdata.
Yanly Gandawidjaja, Peran Camat Sebagai Pejabat Penerbit Surat Tanah Sementara (PPAT) Dalam Proses Pendaftaran Tanah Universitas Katolik Parahyangan.