• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HJ. NURLELA MUBAROK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HJ. NURLELA MUBAROK "

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada. Saya selaku dosen pembimbing telah meluangkan waktu untuk dengan sabar membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  • Latar Belakang Masalah
  • Definisi Konseptual
    • Kepemimpinan Perempuan
    • Pendidikan Islam
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian
    • Tujuan Penelitian
    • Manfaat penelitian
  • Kajian Pustaka
  • Sistematika Pembahasan

Hal inilah yang kemudian membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kepemimpinan perempuan dalam pendidikan Islam menurut Hj. Berdasarkan definisi konsep di atas, peneliti menarik garis besar teori bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan perempuan dalam perspektif pendidikan Islam dalam penelitian ini adalah peran perempuan dalam memimpin dengan ciri khasnya dalam memberikan bimbingan kepada kaum terpelajar dalam proses pertumbuhannya, dengan tujuannya agar mereka menjadi individu yang sesuai dengan ajaran Islam. Tujuan keseluruhan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep kepemimpinan perempuan dalam perspektif pendidikan Islam menurut Hj. Nurlela Mubarok.

Kepemimpinan Perempuan

  • Karakteristik Kepemimpinan Perempuan

Teori ini memperkuat peran kepemimpinan yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi. Karakter kepemimpinan yang paling dominan dalam analogi mawar ini adalah rasa percaya diri yang tinggi34. Setiap jenis kepemimpinan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap kualitas kepemimpinan yang dibawa perempuan ke dalam organisasi yang dipimpinnya.

Pendidikan Islam

  • Pendidikan Islam
  • Tujuan pendidikan Islam
  • Kepemimpinan perempuan dalam perspektif pendidikan Islam

Teori ini menekankan pada lembaga pendidikan Islam pada khususnya dan pendidikan Islam pada umumnya, tidak terbatas pada implementasi dan penerapannya saja. Teori lain yang memiliki konteks serupa menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah upaya orang dewasa yang beragama Islam dan bertakwa yang secara sadar membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan fitrah peserta didik melalui ajaran Islam sampai pada titik maksimal. Berdasarkan teori-teori tersebut dapat diuraikan bahwa pada hakikatnya pendidikan Islam adalah suatu konsep pendidikan yang membawa orientasi pada optimalisasi ketaqwaan kepada Tuhan melalui proses panjang pembinaan yang dilakukan melalui pendidikan yang berkesinambungan, hingga manusia mencapai puncak penciptaan sebagai manusia. sempurna.

49 Imam Syafe'i dan Hayyu Mashvufah, “Konsep Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam,” Jurnal Pendidikan Islam Vol. Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah terbentuknya kepribadian muslim yang sempurna, yang sering disebut dengan insan kamil, dimana dalam diri pribadi muslim terdapat gambaran dirinya sebagai individu, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk yang bermoral dan sebagai makhluk. yang percaya pada Tuhan. Sedangkan pandangan lain mengenai tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik terhadap agama Islam sehingga menjadi umat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia. Pendidikan Agama Islam. kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bernegara52.

Pandangan lain mengenai tujuan pendidikan Islam disampaikan oleh Athiyah al-Abrasy yang dikutip oleh Priatmoko yang mengatakan bahwa ada lima tujuan dasar pendidikan Islam54 yaitu. Salah satu tujuan mendasar pendidikan Islam adalah menanamkan semangat menuntut ilmu serta menjawab segala keingintahuan manusia yang dikemas dalam bentuk pendidikan berkelanjutan d. Tujuan pendidikan Islam menunjukkan bahwa orientasi terhadap keberhasilan hidup di dunia juga diperhatikan, sehingga proses yang dilakukan didalamnya ditujukan untuk mempersiapkan peserta didik menuju keberhasilannya.

Berbagai prinsip tersebut tidak membedakan aktor-aktor yang ada di dalamnya, namun lebih menekankan pada harapan akan adanya hasil apabila prinsip-prinsip tersebut diterapkan, sehingga baik laki-laki maupun perempuan dapat menggunakan prinsip-prinsip tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang utuh.

  • Jenis Penelitian
  • Tokoh dan Waktu Penelitian
    • Tokoh penelitian
    • Waktu penelitian
  • Objek Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Wawancara
    • Observasi
    • Dokumentasi
  • Teknik Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Reduksi Data
    • Penyajian Data
    • Kesimpulan dan Verifikasi

Teknik dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mendapatkan gambaran penelitian yang lebih jelas, guna mendukung data-data yang telah diperoleh sebelumnya dalam teknik observasi dan wawancara tentang Kepemimpinan Perempuan dalam Perspektif Pendidikan Islam Menurut Hj. Hal ini juga didasarkan pada informasi yang mengatakan bahwa dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang menggunakan catatan peristiwa masa lalu baik dalam bentuk tulisan, gambar atau karya lainnya67. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber data, karena data yang dikumpulkan akan lebih berkaitan dengan subjek penelitian pribadi dan orang-orang terdekatnya.

Sugiyono menjelaskan, analisis data adalah proses pencarian dan penyusunan secara sistematis data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data guna mengklasifikasikannya seperlunya sehingga menghasilkan kesimpulan yang dapat dipahami bersama69. Analisis data ini diperlukan agar data dapat dikumpulkan dan dideskripsikan untuk menemukan hasil penelitian berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari data yang ada yang diklasifikasikan menurut kebutuhan penelitian. Untuk mempersiapkan data penelitian, peneliti akan menggunakan kegiatan observasi dan wawancara untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya.

Proses pengumpulan data ini didukung oleh data yang diperoleh dari proses dokumentasi yang dilakukan selama penelitian. Reduksi data adalah proses pemilihan data yang dikumpulkan secara beragam untuk memperoleh data yang lebih akurat dan memudahkan peneliti dalam menyusun penelitiannya70. Tahap reduksi data ini dilakukan peneliti untuk memilah data sehingga memperoleh data yang diperlukan untuk menunjang proses penelitian.

Setelah proses reduksi data selesai, data yang telah diklasifikasikan tersebut dideskripsikan untuk mengetahui hasil penelitian.

Biografi Hj. Nurlela Mubarok

Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Munaqosah (Kabid) Lembaga Pendidikan Pengembangan Taman Kanak-Kanak (LPPTKA) Al-Qur'an pada tahun 2016 hingga 2020. Sedangkan untuk lembaga di bawah Kementerian Agama Departemen PD Pontren diamanahkan menjadi bendahara. Lembaga Pendidikan Al-Qur'an 'an - Qur'an (LPQ) sejak tahun 2021, lebih tepatnya resmi dibuka pada bulan Juni 2021. Di lembaga LPQ ini terdapat beberapa lembaga yang memiliki fokus masing-masing yaitu FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah ), Majlis Ta'lim (MT), Pondok Pesantren, Rumah Tahfid al-Qur'an (RTQ) dan terakhir PAUDQU.

Sejauh ini, ia telah menghasilkan dua karya tulis terkait program pendidikan di lembaga yang dipimpinnya. Mubarok”, yang berisi kumpulan doa dan permohonan yang dijadikan acuan khususnya pada lembaga Dawamul Mubarok, namun juga digunakan pada lembaga lain yang ingin melakukan hal tersebut di wilayah Garut.

Kepemimpinan Perempuan dalam Perspektif Pendidikan Islam Menurut

  • Paradigma Hj Nurlela Mubarok mengenai kepemimpinan perempuan
  • Karakteristik Pemimpin Perempuan dalam Perspektif Pendidikan
  • Kelebihan Pemimpin Perempuan dalam Lembaga Pendidikan Islam
  • Kekurangan Perempuan Ketika Menjadi Pemimpin bagi Lembaga

Dalam pembahasan kali ini penulis akan memaparkan kepemimpinan perempuan dalam perspektif pendidikan Islam menurut Hj Nurlela Mubarok yang terbagi dalam empat poin pembahasan. Berdasarkan data yang dikumpulkan, ada beberapa hal menarik terkait pemimpin perempuan dan pentingnya kepemimpinan bagi Hj Nurlela Mubarok. Pandangan kepemimpinan Hj Nurlela Mubarok dianut oleh suaminya dan beberapa guru yang pernah berada di bawah asuhannya.

Ciri-ciri Pemimpin Perempuan Dalam Perspektif Pendidikan Islam karya Hj Nurlela Mubarok oleh Hj Nurlela Mubarok. Nurlela Mubarok merupakan gambaran pemimpin dengan analogi bunga chempak, dimana pemimpin dengan karakter tersebut adalah seorang pemimpin. Hal serupa diungkapkan Nurlela Mubarok saat menjawab pertanyaan terkait kepemimpinan.

Nurlela Mubarok lebih dekat dengan analogi bunga teratai yang menggambarkan sosok pemimpin yang arif, santun, dan religius. Sejalan dengan pandangannya mengenai keutamaan pemimpin perempuan, Hj Nurlela Mubarok sebagai pemimpin dinilai mampu menjadi pendengar yang baik dan mampu membimbing anggotanya. Nurlela Mubarok menyebutkan beberapa hal yang menurutnya kurang ketika seorang perempuan menjadi pemimpin di sebuah lembaga pendidikan.

Menurut Hj Nurlela Mubarok, minimnya pemimpin perempuan juga dirasakan oleh anggota lembaga tersebut.

Kesimpulan

Tentu saja perempuan juga mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam mengemban amanah sebagai pemimpin yang merupakan hal yang lumrah bagi setiap manusia. Kondisi tersebut dapat diatasi dan diatasi hingga terbentuk menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Kekuatan-kekuatan perempuan sebagaimana disampaikan di atas dapat dimanfaatkan oleh institusi untuk mencapai tujuan organisasi dengan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan tersebut.

Sedangkan temuan kekurangan yang ada dapat diatasi dengan adanya kerjasama yang baik antara pimpinan dan anggota dalam lembaga. Nurlela Mubarok memaparkan pandangannya tentang kepemimpinan, yang ternyata sejalan dengan apa yang telah dijelaskan dalam teori-teori kepemimpinan. Cara pandang tersebut tidak hanya sebatas kata-kata saja, namun diterapkan dalam kesehariannya sebagai seorang pemimpin, padahal sebagai manusia ia mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Tetapi kedua-dua kelebihan dan kekurangan adalah konsisten dengan apa yang telah dibentangkan dalam teori kelebihan dan kekurangan pengurus wanita.

Saran

Bagi para guru TAAM Dawamul Mubarok, sebagai salah satu lembaga dibawah asuhan Hj. Nurlela Mubarok, untuk meningkatkan kinerjanya di dalam lembaga, dan membangun komunikasi yang lebih baik, agar terhindar dari permasalahan yang timbul akibat kurangnya komunikasi di dalamnya. Bagi para pemimpin perempuan di lembaga pendidikan Islam di wilayah Kabupaten Garut dapat mempelajari hal tersebut, untuk menambah ilmu kepemimpinan dan memantapkan kedudukannya sebagai pemimpin, berdasarkan apa yang disampaikan dalam penelitian ini.

Bagi peneliti lain, agar dapat dijadikan pembelajaran dan kajian terkait kedepannya, terkait kepemimpinan perempuan.

Penutup

“Potret Ideal Kepemimpinan Perempuan Sebagai Kepala Lembaga PAUD.” Yinyang: Jurnal Studi Gender dan Anak Islam Vol.11 No.1. Kisi-kisi instrumen wawancara, observasi dan dokumentasi kepemimpinan perempuan dalam perspektif pendidikan Islam menurut Hj Nurlela Mubarok Pokok. Demikian perbandingannya ketika membahas siapa yang lebih baik dalam menjadi pemimpin.

Menurut saya, salah satu hal terpenting untuk menjadi seorang pemimpin adalah menjadi orang yang ikhlas dan bertanggung jawab. Jadi idealnya seorang pemimpin mempunyai kriteria-kriteria yang saya sebutkan tadi, agar bisa mengelola lembaga dengan baik. Ketika seorang pemimpin lebih mempunyai kepekaan dan mau mendengarkan anggotanya, maka hubungan baik dalam lembaga akan tetap terjaga dan terjalin ikatan yang kuat, sehingga lembaga menjadi semakin kuat dan solid.

Apalagi saya seorang ibu yang membutuhkan orang lain untuk bepergian, sehingga jika ada kendala, saya tidak bisa menjalankan peran saya sebagai pemimpin secara maksimal 20. Karena menyangkut pengelolaan organisasi, maka tidak cukup hanya mengandalkan pengaruh pribadi hanya milik pemimpin, namun seorang pemimpin juga harus mau terus belajar bagaimana caranya. Secara pribadi beliau adalah pemimpin yang baik, namun secara kelembagaan menurut saya beliau perlu terus belajar dan berkembang bagaimana mengelola lembaga dengan baik dan benar, terutama di wilayahnya sebagai pemimpin.

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, idealnya sebagai seorang pemimpin harus terus belajar agar kemampuannya dalam memimpin semakin meningkat. Ketika seorang pemimpin tidak mengetahui cara mengelola lembaganya dengan baik, maka bawahanlah yang harus mengatasi hal tersebut dan menguasai cara agar lembaga tersebut dapat terus bertahan. Menurut saya, kepemimpinan yang ideal adalah pemimpin yang bijaksana dan memahami tugas terpenting setiap anggotanya.

Foto bersama Hj. Nurlela Mubarok
Foto bersama Hj. Nurlela Mubarok

Gambar

Foto bersama Hj. Nurlela Mubarok
Foto bersama Hj. Nurlela Mubarok dan Ahmad Santani (suami dari Hj. Nurlela  Mubarok)

Referensi

Dokumen terkait

In your answers you will be assessed on how well you: ■ demonstrate understanding of how particular ways of thinking have shaped and are reflected in texts ■ sustain an extended

Berdasarkan hasil analisis indeks keandalan dengan menggunakan metode section tekhnique nilai indeks keandalan SAIFI penyulang Lamhotma 01 LH01 adalah 1,6 kali pelanggan/tahun melebihi