• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPENDUDUKAN INDONESIA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KEPENDUDUKAN INDONESIA "

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Tulisan ini bertujuan untuk membahas dinamika ketenagakerjaan pada pertanian organik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Salah satu praktik pertanian organik yang paling sukses di Indonesia adalah di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Analisis didasarkan pada data hasil penelitian tentang pemberdayaan petani pada sistem pertanian organik di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten.

Salah satu peran penting poktan dalam pertanian organik di Sukorejo adalah keuntungan yang terkait dengan penjualan beras organik. Hasil pertanian organik Desa Sukorejo dijual oleh Poktan selama 1 tahun dengan luas 0,35 ha (Kasus 2). Dinamika tenaga kerja dalam pertanian organik yang diuraikan pada bagian ini terkait dengan pendapatan petani, baik pekerja maupun pemilik.

Cerita dari salah satu petani organik di Desa Sukorejo berikut ini menggambarkan kebutuhan akan tenaga kerja dan keuntungan ekonomi dari rumah tangga petani organik yang terlibat dalam pendapatan petani.

Tenaga Kerja Sistem Rewangan dan Harian

Tahapan pertanian organik dan analisis hasil usaha pertanian organik selama 1 tahun di lahan seluas 0,25 ha (Kasus 2). Realitas ini menunjukkan bahwa pertanian organik dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan. Terlibat dalam hal tenaga kerja, waktu kerja, jenis kelamin, hubungan kerja, upah dalam pertanian organik tidak berbeda dengan pertanian non-organik.

Pengalaman membudidayakan pertanian organik di Sukorejo menunjukkan bahwa praktik pertanian organik cukup rumit dan memiliki banyak kendala. Hambatan terbesar terjadi pada tahap awal penerapan pertanian organik karena petani harus merugi akibat penurunan volume panen. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen dari berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta maupun petani agar pertanian organik berhasil.

Ada juga masyarakat yang dapat mengontrol dan mengatur masyarakat agar tetap berkomitmen untuk menerapkan praktik pertanian organik.

Tabel 3.  Tahapan  Pertanian Organik  dan Analisis  Hasil  U  saba Tani  Organik Selama  Waktu  1 Tahun dalam Areal 0,25 ha (Kasus 2)
Tabel 3. Tahapan Pertanian Organik dan Analisis Hasil U saba Tani Organik Selama Waktu 1 Tahun dalam Areal 0,25 ha (Kasus 2)

RESISTENSI TERHADAP PRAKTIK DOMINASI KEKUASAAN

DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN USIA DINI

Memperparah masalah bagi pihak-pihak yang bergantung adalah bagian dari strategi memerangi praktik dominasi kekuasaan. Strategi menggugat kepemimpinan otoriter yang diwakili panitia merupakan titik balik dari praktik dominasi kekuasaan. Pada umumnya pihak yang aktif melakukan gerakan melawan praktik dominasi guru adalah komisi, guru, dan mantan pengurus.

Dalam pertemuan ketiga, mereka serentak mengundang seluruh unsur guru dan komite yang menjadi korban praktik dominasi kekuasaan. Resistensi guru terhadap praktik dominasi kekuasaan pengurus mulai terlihat dengan sendirinya dalam rapat tertutup yang berlangsung di rumah Ibu FA. Merujuk pada dua sisi kekuasaan tersebut, penting juga untuk membangun kepekaan yang tinggi terhadap praktik dominasi kekuasaan di arena pendidikan anak usia dini.

Ada sejumlah implikasi menentang praktik dominasi kekuasaan di kancah pendidikan anak usia dini ini. Kesadaran inilah yang membangkitkan semangat perlawanan terhadap praktik dominasi massa oleh pengurus dan guru. Ketiga, perlu dikaji lebih lanjut pengaruh praktik dominasi kekuasaan dan resistensinya terhadap kualitas pembelajaran di sekolah.

OUTSOURCING DALAM PERSPEKTIF PEKERJA DAN PENGUSAHA

Apalagi dari sisi ketenagakerjaan akan mempengaruhi penyerapan tenaga kerja dan tentunya berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pekerja PKWT atau kontrak direkrut langsung oleh perusahaan pengguna tenaga kerja, sedangkan pekerja outsourcing direkrut oleh penyedia jasa tenaga kerja. Oleh karena itu, praktik sistem outsourcing menimbulkan pihak ketiga dalam hubungan kerja antara pekerja dan perusahaan, yaitu perusahaan kontraktor atau perusahaan penyedia jasa tenaga kerja/buruh.

Meski pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Migrasi (Kemenakertrans) telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang mengatur outsourcing, hingga saat ini pelanggaran masih sering terjadi. Karena di negara maju, tenaga kerja asing dibayar tinggi dan mendapat berbagai jaminan sosial yang mereka dapatkan dari pemerintah jika dipecat. Peningkatan investasi didukung oleh kondisi sosial ekonomi dan daya tarik lain seperti tenaga kerja murah dan peraturan yang tidak rumit.

Peran program jaminan sosial bagi tenaga kerja telah disederhanakan sehingga dapat menjangkau tenaga kerja dari berbagai sektor ketenagakerjaan. Karena ada juga beberapa perusahaan yang mengikutsertakan pekerja outsourcing di Jamsostek (Jamsostek). Program keikutsertaan tenaga kerja outsourcing merupakan salah satu upaya perlindungan dan penjaminan.

Sebab, selain tuntutan pasar, bisnis juga membutuhkan tenaga kerja yang murah dan berkualitas. Dalam hal ini pengusaha tidak dapat dipersalahkan karena undang-undang tidak mengatur sanksi bagi pelanggar. Oleh karena itu, outsourcing sebagai produk kapitalisme juga harus diterima, dengan berbagai regulasi yang mampu melindungi tenaga kerja Indonesia.

Hal ini dapat tercapai jika pemerintah mampu menjamin stabilitas, keamanan dan kepastian hukum, yang dapat dijadikan landasan untuk berinvestasi dan melindungi pekerja dan pengusaha. 34; Outsourcing dan Manajemen Tenaga Kerja di Perusahaan: (Legal Review UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan)"*, (http://panmohamadfaiz. .com outsourcing-dan-tenaga-kerja/, diakses 20 Mei 2010).

KESEMPATAN KERJA

Pengaruh gerakan buruh ini terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan tingkat upah yang berlaku di negara tujuan telah lama menjadi bahan penelitian para ekonom dan politisi. Tulisan ini membahas pengaruh masuknya tenaga kerja asing terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan tingkat upah di suatu negara. Masuknya tenaga kerja asing memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan tingkat upah yang diterima oleh tenaga kerja asing di dalam negeri.

Masuknya T.A ke dalam pasar tenaga kerja beberapa negara yang diteliti berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan tingkat upah yang berlaku bagi TKL. Di satu sisi, ada beberapa ahli yang setuju bahwa masuknya T.A ke dalam pasar tenaga kerja suatu negara berdampak negatif terhadap kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal. Temuan ini menunjukkan bahwa masuknya pekerja asing ke pasar tenaga kerja Amerika Serikat telah mengurangi kesempatan kerja bagi pekerja rumah tangga di negara tersebut.

Untuk memahami pengaruh masuknya TKA terhadap tingkat upah yang diterima TKA, para ekonom sering menggunakan fungsi upah. Sebaliknya, peningkatan masuknya tenaga kerja asing yang kurang terampil akan menurunkan tingkat upah yang diterima oleh tenaga kerja lokal (lihat Tabel 2). Begitu juga dengan pengaruh masuknya TKA tersebut terhadap tingkat upah yang diterima TKA generasi kedua.

Sementara itu, pasar tenaga kerja terampil menyeimbangkan NsLs(ws,p)=Qcs(ws,wu) dan Nu Lu(wu,p)= Qcu(ws,wu) yang tidak terampil. Masuknya pekerja asing yang tidak terampil akan mempengaruhi tingkat upah yang diterima pekerja lokal dari j3. Hubungan positif antara tenaga kerja asing berbahasa Spanyol dengan tingkat upah tenaga kerja lokal menunjukkan bahwa masuknya T.A ke pasar tenaga kerja negara tersebut telah menyebabkan produktivitas TKL meningkat sehingga meningkatkan permintaan dan produksi barang-barang manufaktur.

Artinya dari hasil kedua penelitian tersebut ditemukan bahwa pengaruh masuknya TKA terhadap tingkat upah yang diterima TKA relatif kecil. Masuknya tenaga kerja asing menciptakan lapangan kerja dan tingkat upah yang diterima tenaga kerja lokal menurun dibandingkan keadaan sebelumnya. Kedua, dalam situasi di mana tingkat upah yang berlaku untuk pekerja lokal jauh lebih tinggi daripada tingkat upah pekerja asing, masuknya T.A asing ke dalam pasar tenaga kerja negara tersebut akan mengurangi kesempatan kerja bagi pekerja lokal.

Dalam studi yang memperhitungkan mobilitas tenaga kerja ini, ditemukan situasi sebaliknya yaitu masuknya tenaga kerja asing berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan tingkat upah pekerja rumah tangga.

Gambar 1. Pengaruh TKA terhadap pertumbuhan ekonomi (pendapat optimis)
Gambar 1. Pengaruh TKA terhadap pertumbuhan ekonomi (pendapat optimis)

PERGESERAN SEKTOR EKONOMI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI JAWA TIMUR

Berdasarkan temuan-temuan penting tersebut di atas, maka pemerintah daerah di wilayah Jawa Timur dapat mengidentifikasi sektor-sektor potensial di wilayahnya agar pembangunan ekonomi dapat dilakukan seefisien mungkin melalui program-program konkrit untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah dan meningkatkan kesempatan kerja di daerah masing-masing. Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang sangat luas dengan latar belakang sejarah dan konfigurasi geografis yang berbeda, sehingga wajar jika masih terdapat disparitas yang berkembang antar wilayah. Perkembangan perekonomian di Jawa Timur ditinjau dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) berdasarkan harga konstan tahun 2000, rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2004 adalah sebesar 5,83%.

Dengan melibatkan potensi provinsi Jawa Timur dalam PDRB, akan diketahui sektor ekonomi mana yang berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor ekonomi potensial (sektor basis) di Provinsi Jawa Timur dan mengetahui pengaruh sektor ekonomi dasar/potensial terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder lima tahunan berupa data cross-sectional yang dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi dan kabupaten/kota Jawa Timur, serta sumber kepustakaan lainnya.

Tanda-= Nilai Nij, Mij, Cij dan Dij kurang dari 0 atau minus, + = Nilai Nij, Mij, Cij dan Dij semuanya bernilai positif tetapi kurang dari 2 kali nilai rata-rata, ++ = Nilai Nij, Mij, Cij dan Dij yang lebih besar atau sama dengan 2 kali nilai rata-rata tetapi kurang dari 3 kali nilai rata-rata. Tanda -= nilai Nij, Mij, Cij dan Dij kurang dari 0 atau minus, + = nilai Nij, Mij, Cij dan Dij semuanya bernilai positif tetapi kurang dari 2 kali nilai rata-rata, + + = nilai Nij, Mij, Cij dan Dij lebih besar atau sama dengan 2 kali nilai rata-rata tetapi kurang dari 3 kali nilai rata-rata, +++ = Nilai Nij, Mij, Cij dan Dij lebih besar atau sama sampai 3 kali nilai rata-rata. Keterkaitan sektoral antara Provinsi Jawa Timur dan Kota Probolinggo dengan kabupaten/kota lainnya sangat kuat (skor lebih dari 1) pada tiga sektor sebagai berikut, .. a) Sektor pertanian memiliki keterkaitan antara Provinsi Jawa Timur dengan Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi , antar kabupaten/kota, yaitu antara Kota Probolinggo dengan enam kabupaten lainnya.

Berdasarkan hasil analisis pergeseran sektor ekonomi, penyerapan tenaga kerja sektoral pada setiap kabupaten/kota di Jawa Timur adalah sebagai berikut. a) Penyerapan tenaga kerja tertinggi terdapat pada sektor pertanian khususnya di Kabupaten Sampang dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebesar 77,86%, diikuti oleh Kabupaten Pacitan (73,74%) dan Kabupaten Pamekasan. Penyerapan tenaga kerja yang relatif tinggi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan adalah Kota Surabaya (4,22%), diikuti Kota Malang (3,75%) dan Kota Madiun (3,30%). i) Penyerapan tenaga kerja sektor jasa yang relatif tinggi adalah Kota Madiun (31,86%), diikuti Kota Blitar (28,42%) dan Kota Malang (25,54%). Namun, penyerapan tenaga kerja tertinggi di semua kabupaten adalah sektor pertanian, dengan penyerapan tertinggi (lebih dari 70%) di Kabupaten Sampang, Pacitan, dan Pamekasan.

Penyerapan lapangan kerja sektor jasa tertinggi (lebih dari 25%) terjadi di Kota Madiun, Kota Blitar dan Kota Malang. Tingkat penyerapan tenaga kerja sektor industri dengan persentase tertinggi adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan dan Kabupaten Gresik.

Tabel 2. Pertumbuhan Nasional/Kawasan (Nij)
Tabel 2. Pertumbuhan Nasional/Kawasan (Nij)

JURNAL KEPENDUDUKAN INDONESIA Ketentuan untuk penulis

Notes for Contributors

KEP ENDUDUKAN INDONESIA

Gambar

Tabel 3.  Tahapan  Pertanian Organik  dan Analisis  Hasil  U  saba Tani  Organik Selama  Waktu  1 Tahun dalam Areal 0,25 ha (Kasus 2)
Gambar 1. Pengaruh TKA terhadap pertumbuhan ekonomi (pendapat optimis)
Gambar 2. Pengaruh TKA terhadap pertumbuhan ekonomi (pendapat pesimis)
Tabel  t.  Dampak TKA terhadap Peluang Kesempatan Kerja
+6

Referensi

Dokumen terkait

The results show the consumers generally have better knowledge in legal metrology, an excellent attitude about the importance of legal metrology, and critical behaviour in mitigating