• Tidak ada hasil yang ditemukan

keputusan menteri perhubungan republik indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "keputusan menteri perhubungan republik indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 185 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 13 TAHUN 2019 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN MENTERI PERHUBUNGAN

SELAKU PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA (PJPK) DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN UMUM MAKASSAR-PAREPARE KEPADA

DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tindakan hukum untuk kegiatan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkeretaapian, perlu dilakukan penyesuaian terhadap Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 13 Tahun 2019 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan Selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama dalam Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum Makassar-Parepare Kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 13 Tahun 2019 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan Selaku Penanggung Jawab Proyek Kerj asama (PJPK) dalam Pelaksanaan Kerj a sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum M aka s sar- Pa repare ;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran

(2)

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6022);

3. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 62);

4. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 33);

5. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Infrastruktur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 829) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Infrastruktur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 144);

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260/ PMK.08/2016 tentang Tata Cara Pembayaran Ketersediaan Layanan pada Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam rangka Penyediaan Infrastruktur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11);

7. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Penyediaan Infrastruktur Melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Atas Prakarsa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1513)

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1555);

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 474);

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 815);

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 13 Tahun 2019 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

(3)

Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum Makassar- Pare pare Kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 13 TAHUN 2019 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN MENTERI PERHUBUNGAN SELAKU PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA (PJPK) DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN UMUM MAKASSAR-PAREPARE.

PERTAMA Mengubah DIKTUM PERTAMA dan DIKTUM KEDUA Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 13 Tahun 2019 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan Selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum Makassar- Parepare, sehingga DIKTUM PERTAMA dan DIKTUM KEDUA berbunyi sebagai berikut :

1. PERTAMA : Mendelegasikan kewenangan Menteri Perhubungan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dalam Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum Makassar-Parepare kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian dan dalam hal Direktur Jenderal Perkeretaapian belum ditetapkan, maka Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkeretaapian menerima pendelegasian kewenangan Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).

2. KEDUA Direktur Jenderal Perkeretaapian atau Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkeretaapian selaku penerima pendelegasian kewenangan Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, mempunyai tugas dan tanggung jawab, terdiri atas:

a. menganggarkan biaya pelaksanaan pengadaan dan pelaksanaan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU);

b. menetapkan Tim Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Panitia Pengadaan;

c. menyediakan ruangan data dan informasi (data room);

(4)

d. memberikan persetujuan pada perubahan dokumen pengadaan yang diajukan oleh Panitia Pengadaan;

e. me laksanakan penjajakan minat pasar dalam melaksanakan transaksi;

f. menetapkan harga perkiraan sendiri (HPS) pada pemilihan badan penyiapan;

g. menetapkan pemenang pelelangan atau seleksi;

h. menerbitkan surat pemenang pelelangan atau seleksi;

i. menerbitkan surat penunjukan badan usaha pelaksana penyiapan;

j. menetapkan hasil penunjukan langsung;

k. menjawab sanggahan;

1. me nyatakan proses prakualifikasi atau pemilihan gagal;

m. menandatangani perjanj ian penyiapan;

n. menandatangani perj anj ian , amandemen, dan pengakhiran perjanj ian KPBU; dan

o. kegiatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(5)

KEDUA : Segala tindakan hukum yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian atau Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkeretaapian sebelum pendelegasian kewenangan ini tetap berlaku secara sah dan merupakan satu kesatuan dan bagian dan i pendelegasian Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).

KETIGA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 oktober 2022 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;

3. Menteri Keuangan;

4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan. Nasional;

5. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;

6. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan;

7. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;

8. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;

9. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan;

10. Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan.

-035.1itian sesuai dengan aslinya - Pit. Kepala Biro Hukum,

_ YUST1NUS DANANG RUSDIHANTO

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KM 238 TAHUN 2022 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT PANITIA SELEKSI CALON KETUA, CALON WAKIL KETUA, DAN CALON ANGGOTA KOMITE

KeputJsan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhuoungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional; MEMUTUSKAN: