• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

Estri Yasriatni

Academic year: 2023

Membagikan "KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

RAGAM SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

Indonesia mermpunyai keragaman sosial budaya yang sangat tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, jumlah suku yang ada saat ini adalah 1.128 suku bangsa. Jumlah sebanyak itu antara lain disebabkan oleh :

1. perbedaan ras asal,

2. perbedaan lingkungan geografis, 3. perbedaan latar belakang sejarah, 4. perkembangan daerah,

5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan 6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.

Diantara enam faktor yang tertulis di atas, perbedaan lingkungan geografis serta kemampuan adaptasi menjadi faktor yang paling banyak mempengaruhi beragamnya suku di Indonesia. Selain itu faktor tersebut juga mengakibatkan timbulnya keanekaragaman sosial budaya sebagai berikut :

1. Keragaman bahasa

Sebanding dengan banyaknya suku di Indonesia, maka bahasa daerah pun juga beragam.

Bahkan, pada setiap suku banyak ditemukan perbedaan bahasa.

Berikut ini beberapa keragaman bahasa di Indonesia : - Bali

Bahasa Bali, Bahasa Sasak

- Jawa

Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Sunda

- Kalimantan

Bahasa Bahau, Bahasa Bajau, Bahasa Banjar, Bahasa Iban, Bahasa Kayan, Bahasa Kenya Bahasa Klemautan, Bahasa Melayu, Bahasa Milano, Bahasa Ot-Danum

- Maluku dan Papua

Bahasa Ambelan, Bahasa Aru, Bahasa Banda, Bahasa Belu, Bahasa Buru, Bahasa Geloli, Bahasa Goram, Bahasa Helo, Bahasa Kai, Bahasa Leti, Bahasa Pantar, Bahasa Tanimbar,

Bahasa Ternate, Bahasa Tidore, Bahasa Bacan, Bahasa Sula

- Nusa Tenggara

Bahasa Sasak, Bahasa Sumba, Bahasa Sasak, Bahasa Sumbawa, Bahasa Tetun, Bahasa Timor

- Sulawesi

Bahasa Laki, Bahasa Landawe, Bahasa Buol, Bahasa Gorontalo, Bahasa Kaidipan, Bahasa Balantak, Bahasa Banggai, Bahasa Butung, Bahasa Walio, Bahasa Bugis, Bahasa Luwu, Bahasa Makassar, Bahasa Mandar, Bahasa Pitu, Bahasa Mongondow, Bahasa Sangir, Bahasa Talaud, Bahasa Tambulu, Bahasa Tombatu, Bahasa Tompakewa, Bahasa Tondano, Bahasa Napu, Bahasa Pilpikoro, Bahasa Toraja

- Sumatera

Bahasa Aceh, Bahasa Alas, Bahasa Batak, Bahasa Enggano, Bahasa Gayo, Bahasa Karo Bahasa Kubu, Bahasa Lampung, Bahasa Mandailing, Bahasa Melayu, Bahasa Mentawai, Bahasa

(2)

Minangkabau, Bahasa Nias, Bahasa Rejang Lebong, Bahasa Riau, Bahasa Sikule, Bahasa Simulur

2. Keragaman Rumah adat

Keragaman rumah adat timbul akibat adanya perbedaan geografis. Suku yang mendiami daerah pegunungan memiliki bentuk rumah yang berbeda dengan suku yang tinggal di daerah pantai.

Bukan hanya bentuk, bahan bangunan serta bagian-bagian rumah juga memiliki banyak perbedaan mengikuti bentuk adaptasi yang dilakukan di setiap daerah.

Berikut ini beberapa keragaman rumah adat di Indonesia :

- Rumoh Aceh, merupakan rumah adat Nangroe Aceh Darussalam

- Rumah Balai batak Toba dan rumah Bolon merupakan rumah adat Sumatera Utara - Rumah Gadang, rumah adat Sumatera Barat

- Rumoh Melayu Selaso Jatuh Kembar, Riau

- Rumah Belah Bubung, merupakan rumah adat Kepulauan Riau - Rumah Panggung, ( Jambi)

- Rumah Bubungan Lima, rumah adat Bengkulu - Rumah Limas, rumah adat Sumatera

- Rumah Rakit, rumah adat Bangka Belitung - Rumah Nuwo sesat, rumah adat Lampung

- Rumah Kebaya / rumah Bapang, rumah adat Jakarta - Rumah Kasepuhan, rumah adat Jawa Barat.

- Rumah Badui, rumah adat Banten - Rumah Joglo Jawa Tengah

- Rumah Jogjo Jogja, rumah adat DI Yogyakarta - Rumah Joglo Jawa Timur, rumah adat Jawa Timur - Rumah Gapura Candi Bentar, rumah adat Bali

- Rumah Dalam Loka, rumah adat Nusa Tenggara Barat - Rumah Musalaki, rumah adat Nusa Tenggara Timur - Rumah Betang Kalimantan Barat,

- Rumah Betang Kalimantan Tengah

- Rumah Banjar, merupakan rumah adat Kalimatan Selatan - Rumah Lamin, rumah adat Kalimantan Timur

- Rumah Baloy, rumah adat Kalimantan Utara - Rumah Tongkonan, rumah adat Sulawesi Selatan - Rumah Souraja, rumah adat Sulawesi Tengah - Rumah Laikas, rumah adat Sulawesi Tenggara - Rumah Mamuju, rumah adat Sulawesi Barat

- Rumah Dulohupa, merupakan rumah adat Gorontalo - Rumah Pewaris, rumah adat Sulawesi Utara

- Rumah Baileo, rumah adat Maluku - Rumah Sasadu, rumah adat Maluku Utara - Rumah Honai, rumah adat Papua

- Rumah Honai Papua Barat,

3. Keragaman Upacara adat

- Upacara Kehamilan pada Sukubangsa Nuaulu (Maluku) - Upacara Suu Anaku pada Masyarakat Nuaulu (Maluku) - Upacara Rujena pada Masyarakat Nuaulu (Maluku) - Upacara Pinamou pada Orang Nuaulu (Maluku) - Upacara Tihi Huau pada Orang Naulu (Maluku) - Upacara Pelet Kandhung pada Masyarakat Madura - Upacara Mapar Gigi pada Masyarakat Sumenep, Madura - Upacara Memitu (Indramayu, Jawa Barat)

- Upacara Kelahiran Pada Masyarakat Banjar (Kalimantan Selatan) - Upacara Puputan (Indramayu, Jawa Barat)

- Upacara Turun Tanah pada Masyarakat Aceh - Upacara Kelahiran pada Masyarakat Jambi

(3)

- Upacara Perkawinan pada Masyarakat Kubu (Jambi) - Upacara Rakeho pada Orang Kulawi

- Upacara Daur Hidup Mandi Tian Mandaring

- Upacara Perkawinan di Lingga, Singkep dan Senayang (Kepri) - Upacara Basuh Lantai (Daik-Lingga, Kepri)

- Upacara Kematian pada Sukubangsa Madura di Desa Lenteng Timur - Upacara Kematian pada Masyarakat Banjar (Kalimantan Selatan) - Upacara Menambak Kubur (Talang Mamak)

- Upacara Tantulak pada Masyarakat Dayak Ngaju - Upacara Molonthalo pada Masyarakat Gorontalo - Tabuik Pariaman (Sumatera Barat)

- Upacara Ngarot pada Masyarakat Sumedang (Jawa Barat)

- Upacara Jamasan Pusaka Mangkunegaran di Selogiri (Jawa Tengah) - Upacara Ratif Saman (Daik-Lingga, Kepri)

- Upacara Balai Panjang (Talang Mamak)

- Upacara Sedekah Bumi ( Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur) - Upacara Mapag Sri (Indramayu, Jawa Barat)

- Upacara Baritan (Indramayu, Jawa Barat) - Upacara Kesodo di Gunung Bromo

- Upacara Ngunduh Sarang Walet di Karangbolong (Kebumen, Jawa Tengah) - Upacara Kebo-keboan pada Masyarakat Using (Banyuwangi, Jawa Timur) - Upacara Ngaben ( Bali)

4. Kesenian Daerah

Kesenian daerah juga sangat banyak berkembang di Nusantara. Berikut ini beberapa bentuk kesenian daerah :

- Lagu-lagu Daerah

1. Nangroe Aceh Darussalam : Piso Surit

2. Sumatera Utara : Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet 3. Sumatera Barat : Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh,

Mak Inang, Kampuang Nan Jauh di Mato

4. Riau : Soleram

5. Sumatera Selatan : Dek Sangke, Tari Tanggai, Gendis Sriwijaya 6. Jakarta : Jali-jali, Kicir-kicir, Surilang

7. Jawa Barat : Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali, Sapu Nyere Pegat Simpai 8. Jawa Tengah : Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling,

Suwe Ora Jamu, Pitik Tukong, Ilir-ilir,

9. Jawa Timur : Tanduk Majeng, Rek Ayo Rek, Turi-turi Putih 10. Kalimantan Barat : Cik Cik Periok

12. Kalimantan Tengah : Naluya, Kalayar, Tumpi Wayu 13. Kalimantan Selatan : Ampar Ampar Pisang, Paris Barantai 14. Sulawesi Utara : Si Patokaan, O Ina Ni Keke, Esa Mokan 15. Sulawesi Selatan : Angin Mamiri, Ma Rencong, Pakarena 16. Sulawesi Tengah : Tondok Kadadingku

17. Bali : Dewa Ayu, Meyong-meyong, Macepetcepetan, Janger, Cening Putri Ayu.

18. NTT : Desaku, Moree, Pai Mura Rame, Tutu

Koda, Heleleu Ala De Teang,

19. Maluku : Kole-Kole, Ole Sioh, Sarinande, Waktu Hujan Sore-sore, Ayo Mama, Huhatee

(4)

20. Papua : Apuse, Yamko Rambe Yamko, Sajojo - Tarian Daerah

1. Nangroe Aceh Darussalam : Tari Seudati, Saman, Bukat

2. Sumatera Utara : Tari Serampang, Baluse, Manduda 3. Sumatera Barat : Tari Piring, Payung, Tabuik

4. Riau : Tari Joget Lambak, Tandak

5. Sumatera Selatan : Tari Kipas, Tanggai, Tajak

6. Lampung : Tari Melinting, Bedana

7. Bengkulu : Tari Adum, Bidadari

8. Jambi : Tari Rangkung, Sekapur Sirih

9. Jakarta : Tari Yapong, Serondeng, Topeng

10. Jawa Barat : Tari Jaipong, Merak, Patilaras

11. Jawa Tengah-Yogyakarta : Tari Bambangan Cakil, Enggot-enggot, Bedaya, Beksan,

12. Jawa Timur : Tari Reog Ponorogo, Remong

13. Bali Tari : Legong, Arje, Kecak

14. Nusa Tenggara Barat : Tari Batunganga, Sampari 15. Nusa Tenggara Timur : Tari Meminang, Perang 16. Kalimantan Barat Tari : Tandak Sambas, Zapin Tembung 17. Kalimantan Timur : Tari Hudog, Belian

18. Kalimantan Tengah : Tari Balean Dadas, Tambun 19. Kalimantan Selatan : Tari Baksa Kembang 20. Sulawesi Selatan : Tari Kipa, Gaurambuloh 21. Sulawesi Tenggara : Tari Balumba, Malulo 22. Sulawesi Tengah : Tari Lumense, Parmote

23. Sulawesi Utara : Tari Maengket

24. Maluku : Tari Nabar Ilaa, Perang

25. Papua : Tari Perang, Sanggi

- Seni Pertunjukan

1. Banten : Debus

2. DKI Jakarta : Ondel-ondel, Lenong

3. Jawa Barat : Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, 4. Jawa Tengah : Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang

Orang, Ketoprak, Srandul, Opak Alang,

5. Jawa Timur : Ludruk, Reog, Wayang Kulit

6. Bali : Wayang Kulit, Janger

7. Riau : Makyong

8. Kalimantan : Mamanda

(5)

Selain dari sekian banyak kesenian daerah yang telah diuraikan di atas, keberagaman budaya Indonesia juga ditunjukkan dari macam-macam senjata khas ( Mandau, Clurit, Kujang, keris dll ), makanan khas ( Soto, Rawon, Papeda dll ), serta pakaian adat ( kebaya, ulos, koteka dll. Keanekaragam tersebut menjadi anugerah sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk dapat menjaga keberadaannya sampai kapan pun sebagai warisan budaya nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan kualitas kehidupan khususnya dalam rangka mendorong dan mengembangkan sikap kerja yang perlu dipahami adalah dari berbagai aspek kehidupan manusia, budaya merupakan