• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)BABII KERANGKATEORITIK 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 PengertianKinerja Kinerja dalam suatu organisasi sangat diperlukan karena tingkat kerja memberikan output yang diinginkan oleh suatu organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)BABII KERANGKATEORITIK 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 PengertianKinerja Kinerja dalam suatu organisasi sangat diperlukan karena tingkat kerja memberikan output yang diinginkan oleh suatu organisasi"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Berdasarkan keseluruhan definisi di atas, dapat diketahui bahwa kinerja pegawai merupakan hasil perpaduan beberapa faktor penting, yaitu kemampuan dan minat, penerimaan pegawai terhadap penjelasan pendelegasian tugas dan peran, serta penerimaan pegawai terhadap penjelasan pendelegasian tugas dan peran. tingkat motivasi karyawan. Penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia sehingga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Tanpa adanya penilaian kinerja, pihak manajemen tentu akan kesulitan dalam menentukan, misalnya berapa besar gaji atau bonus, atau kesejahteraan lain yang layak, yang akan diberikan kepada karyawannya.

Menurut Priansa, evaluasi kinerja bagi perusahaan mempunyai beberapa tujuan antara lain: .. Untuk meningkatkan kualitas kerja, artinya dengan melakukan evaluasi kinerja maka pihak manajemen perusahaan akan mengetahui dimana kelemahan karyawan dan sistem yang digunakan. Menyadari kelemahan tersebut maka dilakukan perbaikan. dapat segera dilakukan, baik pada sistem yang digunakan maupun pada karyawannya. 1). Artinya hasil penilaian kinerja digunakan untuk keperluan penyesuaian kompensasi, bagi yang kinerjanya meningkat maka akan dilakukan penyesuaian kompensasi. Dengan melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh karyawan dalam beberapa periode, maka perusahaan memiliki tempat penyimpanan data karyawan.

Data dan informasi tentang kinerja karyawan dapat digunakan untuk melakukan rujukan atau peningkatan karir, mutasi atau rotasi karyawan. Selain memberikan berbagai keuntungan kepada pegawai, penilaian kinerja juga menjadi sarana untuk memberikan hukuman kepada pegawai yang mengalami penurunan kinerja. Penilaian prestasi kerja ini merupakan bentuk perhatian atasan untuk mendorong pegawai agar bergairah dalam bekerja.

Sasaran yang dijadikan bahan evaluasi kinerja adalah kemampuan pegawai, kesanggupan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas, yang dinilai secara obyektif dengan tolok ukur tertentu dan dilakukan secara berkala (Rivai, 2004:309).

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kerja
  • Pcngertian Pegawai Negeri Sipil
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
  • Prinsip-Prinsip Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Sebaliknya disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani akan mengakibatkan lemahnya disiplin dan tidak akan bertahan lama. Disiplin dapat diterapkan pada perilaku apapun seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam beribadah, disiplin dalam bekerja dan disiplin dalam aktivitas lainnya. Menurut sejarah Orde Baru, muncul berbagai permasalahan pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi tidak berada di tangan rakyat, namun berada di tangan penguasa birokrasi, yang mengakibatkan rakyat tidak terlibat dalam pengendalian jalannya pemerintahan. birokrasi. .

Suatu birokrasi pemerintahan hendaknya mempunyai unsur-unsur yang ideal seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles, negara yang baik adalah negara yang diatur berdasarkan konstitusi dan mempunyai kedaulatan hukum. Birokrasi pemerintahan sendiri bertumpu pada aparatur sipil negara yang berperan penting dalam menjalankan pemerintahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Konsep aparatur sipil negara tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pasal 1 ayat 1, Aparatur Sipil Negara.

Pemerintahan adalah suatu pekerjaan bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Memperhatikan hal tersebut, perlu dibedakan antara PNS dan PNS dengan perjanjian kerja, walaupun sama-sama termasuk dalam Aparatur Sipil Negara, namun ada beberapa hal yang membedakan keduanya. Hak PNS berbeda dengan hak pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja karena status kepegawaiannya juga berbeda.

Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mempunyai kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, serta larangan dan sanksi administratif yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah yang sah. Karyawan cenderung mematuhi segala peraturan apabila mereka merasa bahwa kerja kerasnya akan dihargai sesuai dengan upaya yang dilakukan untuk organisasi.

Oleh karena itu, manajer atau atasan harus memberikan contoh kepada karyawan atau bawahannya jika ingin disiplin kerja karyawannya sesuai dengan harapan. Disiplin kerja tidak akan terwujud tanpa adanya aturan-aturan tertentu yang dapat menjadi pedoman bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Apabila terjadi pelanggaran disiplin kerja maka pimpinan badan atau organisasi buruh harus berani menyikapinya sesuai dengan aturan yang menjadi pedoman umum.

Untuk menjaga disiplin kerja pegawai, harus ada atasan yang berwenang memberikan teguran lisan dan tertulis. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan disiplin kerja dalam penelitian ini adalah seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam organisasi.

Kemampuan Kerja

Pengertian Kemampuan

Sedangkan menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2011:67), kemampuan psikologis terdiri dari kemampuan potensial (IQ) dan kemampuan aktual (pengetahuan dan keterampilan), artinya pegawai yang mempunyai IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang cukup untuk jabatannya dan terampil dalam kehidupan sehari-hari. hari kerja, maka akan lebih mudah untuk mencapai kinerja yang maksimal. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa dengan keterampilan yang dimiliki oleh para pegawai maka akan lebih mudah dalam melakukan setiap pekerjaan secara efektif dan efisien tanpa adanya kesulitan, sehingga akan menghasilkan kerja atau kinerja yang baik. Faktor kemampuan kerja mempengaruhi keberhasilan pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan karena kemampuan merupakan potensi yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu, sehingga memungkinkan seseorang mampu melakukan pekerjaan tersebut atau tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut.

Komponen Kemampuan

Kemampuan para pegawai tersebut harus terus dikembangkan oleh perusahaan agar dapat menjadi tulang punggung keberhasilan perusahaan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pegawai seperti seminar, pelatihan atau pendidikan lanjutan setelahnya. tingkat lebih tinggi. Kemampuan seorang pegawai didasarkan pada bakat yang dimilikinya sejak kecil atau diperoleh selama menempuh pendidikan, semakin baik pendidikan seorang pegawai maka semakin tinggi pula kemampuan yang diperolehnya. Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa tanpa ketiga komponen tersebut maka seluruh kemampuan pegawai akan tetap tersembunyi, tidak dapat dimanfaatkan dan hanya tinggal potensi belaka.

Jika dicermati, ketiga komponen ini ada pada diri setiap orang, sehingga diharapkan seluruh karyawan dapat meningkatkan keterampilan kerjanya.

Jenis-Jenis Kemampuan

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan aktivitas mental seperti berpikir, menalar, dan memecahkan masalah (Robbins, 2001:6). Keterampilan fisik adalah keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan daya tahan, ketangkasan, kekuatan dan keterampilan serupa (Robbins, 2001:47). Kemampuan ini lebih pada kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri agar ketika suatu masalah muncul tidak mempengaruhi kinerjanya maupun orang lain disekitarnya. Dengan cara ini orang tersebut dapat mengendalikan emosinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan kemampuan kerja dalam penelitian ini adalah kepribadian yang menunjukkan bagaimana manusia, bagaimana pribadinya, yang mempunyai lima dimensi yaitu kemampuan intelektual, kemampuan emosional, kemampuan fisik, dan kemampuan kognitif. Etos kerja lebih mengacu pada kualitas kepribadian kerja yang tercermin dari prestasi kerja secara keseluruhan dalam berbagai dimensi kehidupan. Oleh karena itu, etos kerja lebih merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku pegawai untuk mewujudkan kualitas kerja ideal.

Disiplin yang dimaksud bukanlah disiplin yang mati dan pasif, melainkan disiplin yang hidup dan aktif berdasarkan pemahaman, wawasan dan keikhlasan. Sikap dalam bekerja merupakan landasan yang paling penting, karena sikap mendasari arah dan intensitas usaha kerja yang baik, dilandasi oleh sikap dasar yang positif dan masuk akal dalam bekerja. Beberapa unsur kebiasaan kerja antara lain: kebiasaan manajemen waktu, kebiasaan pengembangan diri, disiplin kerja, kebiasaan hubungan antarmanusia, kebiasaan kerja keras, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan menguji pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh etos kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bogor. Hasil penelitian etos kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 43,1%, pengujian hipotesis diperoleh thitung>ttabel atau (6,628>2,002).

Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 40,7%, pengujian hipotesis diperoleh nilai t hitung > t tabel atau (6,311 > 2,002). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan, pengaruh produktivitas kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan, dan pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan hanya bersifat sedang.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan disiplin kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, produktivitas kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dan disiplin kerja karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Besarnya korelasi antara variabel prediktor yaitu etos kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,641 yang berarti terdapat korelasi yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos kerja, disiplin kerja dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan etos kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sebaliknya disiplin kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. .

Hartina, beuki hadé étika gawé jeung disiplin gawé anu dilaksanakeun ku aparat kacamatan Baregbeg, mangka kinerja aparat kacamatan Baregbeg bakal ngaronjat.

Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan

Kerangka Penelitian

Di era globalisasi saat ini, dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, hal ini juga berdampak pada pentingnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) meningkatkan kinerja dan kemampuannya agar dapat tercapai profesionalisme yang kokoh. Seorang pegawai dituntut untuk memberikan kinerja yang inovatif, kreatif dan menarik serta aktif. Disiplin kerja, kemampuan kerja dan etos kerja merupakan beberapa faktor internal yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai.

Berdasarkan konsep hipotesis dan kerangka konseptual tersebut di atas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut. Kemampuan kerja diduga berpengaruh terhadap etos pegawai negeri sipil (PNS) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Disiplin kerja diduga berpengaruh terhadap kinerja pegawai negeri sipil (PNS) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Gambar

Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tahap ini tim pelaksanan kegiatan bersama dengan peserta merancang tabel pelaporan kinerja, agar memudahkan peserta kegiatan dalam membuat laporan triwulanan, selain