• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJA DOSEN JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNTIRTA PADA PEMBELAJARAN DARING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KERJA DOSEN JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNTIRTA PADA PEMBELAJARAN DARING "

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENGARUH BEBAN KERJA MENTAL TERHADAP STRES KERJA DOSEN PEMBELAJARAN ONLINE JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNTIRTA. Metode penelitian ini menggunakan metode NASA-TLX untuk mengukur dan menganalisis beban kerja mental dosen. Pengaruh beban kerja mental terhadap stres kerja dosen Teknik Industri Untirta dalam pembelajaran daring.

Rumusan masalah: Apa saja kategori beban kerja mental yang diterima pendidik saat melakukan pembelajaran daring. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi beban kerja mental dan stres kerja pendidik saat melakukan pembelajaran daring. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kategori beban kerja mental yang diterima pendidik saat melakukan pembelajaran daring.

Mengetahui faktor-faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap beban psikologis dan stres kerja dosen saat melaksanakan pembelajaran daring. Kesimpulan: Pada temuan ini, kategori ketegangan jiwa yang diterima responden dalam kategori berat sebanyak 6 responden atau 24%. Salah satunya adalah penelitian tentang hubungan beban kerja mental dengan stres kerja pada tenaga kependidikan di kota Batam.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Sistematika Penulisan

Penelitian Terdahulu

TINJAUAN PUSTAKA

Ergonomi

Pembelajaran Daring

Beban Kerja

Beban Kerja Mental

Stres Kerja

Kecukupan Data

Hubungan Beban Kerja Mental Dengan Stres Kerja

Uji Korelasi Pearson Product Moment

Plot Data

Uji Regresi Linear Sederhana

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini digunakan sebagai tolak ukur dalam melakukan penelitian agar pelaksanaannya dapat dilakukan dengan lancar, tepat dan benar. Dalam penelitian ini, kami menentukan hubungan beban kerja mental dengan tingkat stres belajar online pada dosen Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data primer diperoleh dengan cara mengisi kuesioner oleh responden.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh (populasi digunakan karena jumlah populasi relatif sedikit) dengan perhitungan menggunakan rumus Slovenia. Pengumpulan data meliputi penilaian beban kerja mental dengan mengisi kuesioner NASA-TLX dan penyelesaian kuesioner pengukuran stres kerja menggunakan kuesioner yang disetujui ISMA.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah guru-guru Teknik dan Manajemen Industri Untirta yang memiliki beberapa kriteria yang sesuai untuk bertindak sebagai responden yaitu guru PNS yang masih aktif mengajar, guru yang memberikan metode mengajar secara online, pengalaman mengajar, jumlah SKS yang diajarkan. oleh guru semester saat ini dan Menjawab semua pertanyaan pada lembar angket.

Cara Pengumpulan Data

Alur Pemecahan Masalah

Tahap ini mengumpulkan literatur terkait penelitian, seperti ergonomi, ketegangan mental, stres kerja, metode NASA-TLX dan metode ISMA. Batasan masalah dibuat untuk membatasi, bukan memperluas, masalah yang ada dalam penelitian ini. Proses penyusunan komponen kuesioner NASA-TLX dan ISMA yang terdiri dari identitas responden sesuai karakteristik dan pertanyaan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data beban kerja mental melalui kuesioner NASA-TLX dan stres kerja melalui kuesioner ISMA. Setelah data diperoleh, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus slovin untuk mengetahui bahwa data tersebut cukup untuk diolah. Analisis dan pembahasan dilakukan untuk mengubah hasil pengolahan data menjadi informasi yang lebih mudah dipahami.

Tahapan ini merupakan proses perolehan data dengan melakukan wawancara tatap muka dengan responden untuk mengukur ketegangan mental dengan kuesioner NASA-TLX dan mengukur stres kerja dengan kuesioner ISMA. Tahap ini merupakan tahap lanjutan setelah mendapatkan data secara langsung pada tahap wawancara, pada tahap ini dilakukan perhitungan untuk mengukur jumlah minimal data yang dapat diolah dengan populasi yang ada. Pada tahap ini data beban kerja mental akan diolah untuk diukur nilai rata-ratanya kemudian diklasifikasikan menurut kategori yang ada pada literatur NASA-TLX.

Pada tahap ini data tingkat stres akan diolah untuk diketahui nilainya, kemudian akan diklasifikasikan menurut kategori yang sudah ada pada literatur ISMA. Pada tahap ini akan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan pengolahan data selanjutnya. Pada tahap ini akan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier antara variabel bebas dan terikat.

Tahapan ini merupakan tahapan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara beban mental dengan stres kerja dosen. Pada tahap ini merupakan tahap untuk mendeskripsikan suatu data ketika kita ingin melihat hubungan antara 2 variabel.

Analisa Data

Pengumpulan data beban kerja mental merupakan hasil kuesioner NASA-TLX oleh 25 responden guru PNS Jurusan Teknik Industri Untirta. Hasil data beban kerja mental berupa pengisian kuesioner NASA-TLX oleh 25 responden guru PNS Jurusan Teknik Industri Untirta. Responden pada penelitian beban kerja mental berjumlah 25 responden dengan karakteristik gender dan community labs.

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya beban kerja mental dengan stres kerja pada Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi product moment Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara beban kerja mental dengan stres kerja. Arah korelasi positif menunjukkan bahwa semakin besar beban kerja mental maka semakin besar pula stres kerja.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa variabel beban kerja mental berpengaruh terhadap stres kerja. Kategori ketegangan jiwa yang diterima responden dalam kategori berat sebanyak 6 responden atau 24% dari seluruh responden. Terdapat hubungan antara beban kerja mental dengan stres kerja guru pada pembelajaran daring, dengan hasil uji statistik menggunakan uji korelasi product moment menunjukkan nilai signifikansi Sig.

Analisis dampak shift kerja terhadap beban kerja psikologis operator air traffic control (ATC) menggunakan metode NASA-TLX (studi kasus: Bandara Internasional X). Analisis pengaruh beban kerja mental dan stres kerja terhadap kesadaran situasional kelelahan kerja sebagai variabel tidak langsung pada operator CCR di perusahaan semen. Analisis beban kerja mental dan fisik perawat di unit perawatan intensif RS Achmad Mochtar Bukittinggi menggunakan metode NASA-TLX.

Hubungan antara beban kerja mental dengan stres kerja pada UPT ABK PT Kereta Api Indonesia Blitar KA DAOP VII Madiun.

HASIL PENELITIAN

Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, penulis membagikan kuesioner kepada responden atau dalam hal ini para dosen Jurusan Teknik Industri Untirta. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan melakukan wawancara dan observasi langsung di Jurusan Teknik Industri Untirta. Total responden dalam survei ini adalah 25 responden atau dalam hal ini seluruh guru PNS Fakultas Teknik dan Manajemen Industri Untirta.

Kemudian jika dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari 15 guru perempuan dan 10 guru laki-laki. Jika dikategorikan dalam lab komunitas terdiri dari 5 orang guru lab komunitas RSKE, 7 orang guru lab komunitas LSIPRO, 7 orang guru lab komunitas OSIK, 6 orang guru lab komunitas SMI. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terbagi menjadi dua kategori, yaitu laki-laki dan perempuan.

Karakteristik responden berdasarkan laboratorium komunitas dibagi menjadi empat kategori yaitu laboratorium komunitas OSIK, LSIPRO, SMI dan RSKE. Nilai bobot x skor pada indikator MD (Mental Demand) memberikan skor tertinggi 400 untuk responden nomor 5 dan skor terendah 0 untuk responden nomor 7, 10 dan 17. Dimensi PD (Physical Demand) memberikan skor tertinggi sebesar 270 untuk jumlah responden 18 dan nilai terendah adalah 0 untuk jumlah responden.

Dimensi OP (Own Performance) menghasilkan skor tertinggi 450 dari jumlah responden 11 dan skor terendah 0 dari jumlah responden. Dimensi EF (Effort) memberikan skor tertinggi 340 dari responden nomor 18 dan skor terendah 40 dari responden nomor 23. Dimensi FR (Tingkat Frustrasi) memberikan skor tertinggi 350 dari jumlah responden 25, dan nilai terendah adalah 0 dari jumlah responden dan 21.

Berikut data stres kerja yang dialami dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta saat melakukan pembelajaran daring. Berdasarkan pendataan stres kerja yang dialami Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta saat melakukan pembelajaran daring, diperoleh sebanyak 25 responden yang akan melakukan pengolahan data lebih lanjut.

Pengolahan Data

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Total Beban Kerja Mental

Total Stres Kerja

Faktor Beban Kerja Mental Dan Stres Kerja Paling Dominan

Pengaruh Beban Kerja Mental Terhadap Stres Kerja

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kategori stres kerja diterima responden dalam kategori berat sebanyak 15 responden atau 60% dari seluruh responden. Berdasarkan nilai bobot x skor dari 25 responden yang ada, indikator OP (Kinerja Sendiri) memiliki total skor tertinggi dibandingkan indikator lainnya, sehingga OP (Kinerja Sendiri) merupakan indikator yang paling dominan. Sedangkan faktor yang paling dominan mempengaruhi stres kerja adalah sifat atau ciri-ciri perilaku buruk dan perilaku tidak sehat dengan kategori sulit, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa jumlah hasil terbanyak cenderung berkisar dari mengalami stres dan penyakit akibat stres.

Saran

Mengukur stres dan kelelahan psikologis siswa selama pembelajaran daring di masa pandemi menggunakan metode NASA-TLX dan SOFI. Pengaruh lingkungan kerja dan beban kerja terhadap stres kerja perawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Hubungan beban kerja dengan stres kerja pada karyawan bagian administrasi dan keuangan di PG Kebon Agung Malang.

Analisis Beban Kerja Mental Operator Mesin Auto Clipper Dryer Menggunakan Metode NASA-TLX (Studi Kasus: Pt. Asia Forestama Raya). Seberapa banyak aktivitas mental dan perseptual yang diperlukan untuk melihat, mengingat dan mencari (memahami media dan materi pembelajaran serta menyerapnya dengan baik). Berapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan oleh pekerjaan lain (misalnya duduk/menatap layar monitor yang panjang dll).

Seberapa berat kerja mental dan fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (tetap tenang dan tenang, pertahankan kekuatan fisik untuk menyampaikan kuliah). Pilih salah satu tabel kategori ini yang menurut Anda lebih penting atau dominan sebagai sumber tekanan mental Anda. Jika Anda sudah berpikir bahwa aktivitas mental dan persepsi Anda sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan, ungkapkan secara subyektif pada skala 0-100.

Menurut Anda, seberapa besar tekanan yang Anda rasakan dalam hal waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini? Menurut Anda, seberapa besar aktivitas mental dan perseptual yang dibutuhkan oleh pekerjaan ini dalam melihat, mengingat, dan mencari. Menurut Anda, seberapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan oleh pekerjaan ini (misalnya mendorong, mengangkat, dll).

Menurut Anda, seberapa sukseskah Anda dalam mencapai tujuan kerja yang telah Anda/peneliti lain tetapkan untuk diri Anda sendiri? Menurut Anda seberapa keras Anda harus bekerja secara mental dan fisik untuk mencapai tingkat kinerja ini? Betapa tidak aman, putus asa, kesal, kesal yang Anda rasakan dibandingkan dengan perasaan aman, puas, nyaman dan puas yang Anda rasakan saat bekerja.

Referensi

Dokumen terkait

Investigating the impact of environmental attitude on the decision to purchase a green product with the mediating role of environmental concern and care for green

BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG