PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana kesehatan mental remaja korban kekerasan verbal di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan.
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Bentuk kekerasan verbal yang dialami remaja di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan. Kesehatan jiwa remaja korban kekerasan verbal di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan. Judul: Kesehatan Jiwa Remaja Korban Kekerasan Verbal di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan.
Manfaat Penelitian
Kajian Penelitian Terdahulu
Sistematika Penulisan
Kekerasan Verbal
- Pengertian KekerasanVerbal
- Bentuk-bentuk KekerasanVerbal
- Langkah Dalam Mencegah Kekerasan Verbal
8Satria Muhammad, Tesis “Pengaruh Kekerasan Verbal Orang Tua Terhadap Komunikasi Verbal Anak Di SMA Muhammadiyah 1 Palembang, (Palembang, UIN, 2017). Mengenai persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian Fatimah, persamaannya adalah pada variabel independen (x ) sama-sama berbicara tentang kesehatan jiwa, sedangkan perbedaannya terletak pada variabel dependen (y) pada penelitian Fatimah yang melihat hasil belajar dan penelitian ini yang melihat kekerasan verbal.
Remaja
- Pengertian Remaja
- Fase Remaja
- Tugas Perkembangan Remaja
- Proses Perubahan Pada Masa Remaja
Pada masa remaja terjadi perubahan besar pada kedua aspek tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa ciri umum yang menonjol pada masa remaja adalah perubahan itu sendiri. Pada remaja akibat adanya perubahan fisik dan hormonal serta lingkungan yang berkaitan dengan perubahan pada masa remaja.
Kesehatan Mental
- Pengertian Kesehatan Mental
- Ciri-Ciri Kesehatan Mental
- Kesehatan Mental Menurut Islam
13Ayu Cahyanti, Tesis “Peran keluarga dalam membentuk kesehatan mental remaja di Kecamatan Yosorejo 21 A Metro Timur”, (Metro, IAIN, 2020). Menurut Strickland, ciri-ciri seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik adalah orang tersebut dapat beradaptasi melalui metode pemecahan masalah yang relevan. Adanya kesehatan mental dapat ditunjukkan dengan gejala penerimaan diri dan perasaan percaya diri yang optimal.
Apabila kesehatan jiwa terganggu maka akan muncul gejala pada aspek kehidupan misalnya perasaan, pikiran, perilaku dan kesehatan. Dengan angka kejadian yang meningkat setiap tahunnya, memperluas pengetahuan tentang kesehatan mental pada anak-anak dan remaja menjadi hal yang penting. Kesehatan mental anak dan remaja dapat mempengaruhi masa depan mereka sebagai individu dan berdampak pada keluarga dan masyarakat.
Memahami kesehatan jiwa pada anak dan remaja berarti perlu dipahami faktor mana yang dapat mengganggu kesehatan jiwa (faktor risiko) dan faktor mana yang dapat melindungi kesehatan jiwa anak (faktor protektif). Kesehatan mental yang baik tidak hanya dilihat dari tidak adanya masalah kesehatan mental yang terdiagnosis, namun berkaitan dengan kesejahteraan seseorang.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Informan Penelitian
Dengan pengertian tersebut dapat dikatakan informan sama dengan responden, jika pemberian informasi dianggap penting oleh peneliti. 4 Sumber informasi/informan dalam penelitian adalah remaja. Untuk memperoleh data yang akurat dan terjamin kualitasnya, maka dilakukan peninjauan sebelum menentukan subjek/informan penelitian dengan cara memberikan informasi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait masalah yang akan diteliti. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih representatif. 5 Kriteria remaja yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Bersedia memberikan informasi yang diperlukan secara terbuka, terutama kepada informan terkait kekerasan verbal dan kesehatan mental.
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Dokumentasi adalah suatu teknik pencarian data mengenai suatu hal atau variabel yang berkaitan dengan catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulensi, agenda, dan lain sebagainya. Pengumpulan data berlangsung dengan mencatat kegiatan subjek selama berkomunikasi, mengumpulkan, mencatat dan menganalisis data tertulis dalam bentuk arsip yang berkaitan dengan data kajian yang diperoleh peneliti. Dalam hal ini peneliti mencatat seluruh data yang diperoleh dari informan yaitu salah satu tokoh masyarakat setempat dan dokumen desa berupa angka penduduk serta rekaman dan foto dari lokasi penelitian.
Teknik Analisis Data
Penelitian diawali dengan pengumpulan data remaja yang mengalami kekerasan verbal dari berbagai sumber melalui wawancara, observasi dan dokumentasi di lapangan.
Teknik Keabsahan Data
Deskripsi Wilayah Penelitian
Desa Lubuk Ladung merupakan salah satu dari 12 desa yang berada di wilayah Kecamatan Kedurang Ilir, terletak 20 km sebelah selatan Ibu Kota Daerah Selatan Bengkulu dan luasnya mencapai 19.500 hektar. Iklim di Desa Lubuk Ladung, seperti halnya desa-desa lain di Indonesia, beriklim kering dan hujan, hal ini berdampak langsung pada pola budidaya di Desa Lubuk Ladung, Kecamatan Kedurang Ilir. Permasalahan yang sering muncul dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup penduduk adalah tersedianya lapangan kerja yang tidak sesuai dengan perkembangan penduduk sebagaimana tercantum dalam rencana pembangunan daerah wilayah Bengkulu Selatan.
Kemiskinan di Desa Lubuk Ladung masih tinggi, artinya Desa Lubuk Ladung harus bisa mencari peluang lain yang dapat mendukung peningkatan taraf perekonomian masyarakat. Kekayaan sumber daya alam di Desa Lubuk Ladung sangat menunjang pembangunan baik ekonomi maupun sosial budaya. Selain itu letak geografis Desa Lubuk Ladung cukup strategis dan merupakan desa terdekat dengan ibu kota Kabupaten.
Sumber pendapatan desa yang dimiliki dan dikelola desa tidak boleh diambil alih oleh pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah. Di Desa Lubuk Ladung mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani yang mayoritas menganut agama Islam dan juga memegang teguh adat istiadat.
Profil Informan
Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk kekerasan verbal yang dialami remaja di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan. AT, Ditjen dan IP juga mengalami hal serupa, sebagai berikut: ..34; Ya, seringkali bahkan setiap kali bermain di booth, pelaku kekerasan verbal selalu mengumpat ke kita, entah karena mabuk atau sudah menjadi kebiasaan, kita tidak begitu tahu. “Sepengetahuan kami, orang mabuk kebanyakan diam dan berdiam diri di kamar.” Untuk mengetahui kesehatan mental remaja korban kekerasan verbal di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan.
Ya, saya merasa baik karena kemana pun saya pergi bersama mereka (pelaku kekerasan verbal) dan mereka sering mencaci saya, padahal lingkungan saya tidak mendukung saya untuk bermain dengan mereka.” 44. 34;Jika saya mengalami pelecehan verbal, saya saya melawan, tapi lihat dulu situasinya, kalau tidak ada yang lebih kuat, saya pikir saya akan melawan dan saya selalu marah ketika (pelaku kekerasan verbal) melakukan kekerasan kepada saya. ." 47. 34; Saya hanya bisa diam jika mereka (pelaku kekerasan verbal) melakukan kekerasan verbal terhadap saya dan saya sakit hati ketika mereka sering melakukan kekerasan verbal terhadap saya dan tidak ada satu pun teman di sekitar saya yang mau membantu saya" 48.
34;Saya langsung pulang jika mereka (pelaku kekerasan verbal) mencaci saya dan saya merasa sangat malu diperlakukan seperti itu, saya merasa tidak punya harga diri jika diperlakukan seperti itu" 50 34;Tidak ada karena saya tahu kalau mereka (pelaku pelecehan verbal) hanya bercanda dengan saya dan kami sering bercanda dengan mereka dan jika mereka mencaci-maki saya, saya akan mengira mereka sedang bercanda” 63. Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan beberapa remaja mengenai kesehatan jiwa remaja korban kekerasan verbal di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan bahwa jika kesehatan jiwa remaja mengalami kekerasan verbal maka perkembangannya akan terhambat dimana remaja tersebut masih mencari jati dirinya agar untuk dikonsumsi olehnya. Kekerasan verbal ini membuat sebagian dari mereka risih jika bergabung.
Setelah memaparkan permasalahan terkait kesehatan mental remaja korban kekerasan verbal di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut.
Hasil Wawancara Penelitian
Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka tertulislah bentuk-bentuk kekerasan verbal yang dialami remaja di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir. Remaja yang mengalami kekerasan verbal cenderung mengalami tekanan yang berbeda-beda. Beberapa menganggap ini normal, dan beberapa termasuk misalnya. itu ke dalam hatinya dan menjadi tekanan pada remaja tersebut. Mengucapkan kata-kata kasar tanpa kontak fisik, seperti membentak, mengumpat, memberikan julukan atau label negatif, merupakan bentuk-bentuk pelecehan verbal. Apapun istilah yang digunakan, apa dan bagaimana remaja yang mengalami kekerasan verbal menghadapinya dan bagaimana mereka mengembangkan diri adalah hal yang penting.
Untuk menganalisis hasil penelitian ini, peneliti menggunakan teori kekerasan verbal, membentak, mengumpat dan memberikan julukan atau label negatif untuk membahas hasil wawancara observasional. Dari delapan remaja yang mengalami kekerasan verbal, hanya sedikit yang memahami tentang penilaian diri dan sebagian lagi masih belum mengetahui apa itu penilaian diri. Edo Dwi Cahyo, Fertilia Nashawin, Yuliandita Petri Pratama, 2022, Pelecehan verbal dan pendidikan karakter, Jurnal Elementania Edukasi Gunarso, 2009, Psikologi Remaja, Jakarta, PT BPK Gunung Mulia.
Ninda Sekar Nidya, 2014, Hubungan Kekerasan Verbal Pada Remaja Dengan Harga Diri, Yogyakarta, Fakultas Psikologi, Senat Universitas Dharma. Wibowo Fitriardi dan Parancika Billy, 2020, Kekerasan Verbal (Verbal Abuse) di Era Digital Sebagai Faktor Penghambat Pembentukan Karakter, Prosiding Semester Nasional.
PENUTUP
Saran
Bagi remaja yang lebih tua di Desa Lubuk Ladung Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan harus lebih berhati-hati dalam berbicara lisan agar tidak terlalu mudah mengatakan hal-hal yang bersifat racun, sehingga remaja di negara tersebut juga dapat mencontoh perilaku yang dicontohkan. oleh remaja. - Remaja yang lebih tua atau orang yang lebih dewasa di negaranya. Bagi para remaja yang di kemudian hari mengalami kekerasan verbal, jangan terlalu tersinggung, terkadang ucapannya hanya sekedar bercanda, sehingga membuat suasana menjadi lebih hidup dan jangan sampai perkataannya menjadi tembok besar yang menghalangi tercapainya tujuan. . Bahwa para tokoh masyarakat dan tokoh agama di masyarakat desa Lubuk Ladung lebih mampu berkreasi dan berpartisipasi.
Agustiani Hendriati, 2009, Udviklingspsykologi (økologisk tilgang i forhold til selvopfattelse og selvjustering hos unge), Bandung, PT Refika Aditama. Ali Mohammad og Asrori, 2014, Adolescent Psychology, Jakarta, PT Bumi Aksara Dewey John, 2002, Experience and Education, Yogyakarta, Kepel Press. Subur Alex, 2003, General Psychology in Historical Trajectories, Bandung, Pustaka Setia Sugiono, 2010, Social Research Formats, Basics and Applications, Jakarta,.
Surya Mohamad, 2015, Konsep dan Penerapan Psikologi Guru, Bandung, Alfabeta Tanzeh Ahmat, 2011, Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta, Teras. Dokumentasi merupakan kumpulan dokumen yang dapat memberikan informasi atau bukti penelitian terkait dengan proses pengumpulan data dan pengelolaan dokumen secara sistematis.