• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesenjangan Digital dan Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMP Negeri 25 Kab. Pesawaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kesenjangan Digital dan Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMP Negeri 25 Kab. Pesawaran"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Judul : Kesenjangan Digital (Digital Divide) Penyelenggaraan UN Berbasis Komputer (Studi di 25 Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Pesawaran) 2. Secara sederhana dapat dikatakan terjadi kesenjangan digital antar daerah di Indonesia khususnya Provinsi Lampung . Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini diberi judul ‘Digital Divide’.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas mengenai kesenjangan digital yang terjadi di SMP Negeri 25 Kabupaten Pesawaran dalam kaitannya dengan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), maka peneliti tertarik untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada teori Digital Divide. Muhammad Zulham, 2014, meneliti bagaimana kesenjangan digital terjadi di kalangan guru SMP di Kecamatan Krian.

Penelitian ini dikaji berdasarkan pendapat dan teori beberapa ahli mengenai kesenjangan digital yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesenjangan digital yang muncul adalah dalam hal keterampilan TI guru. Berbagai dampak negatif kesenjangan digital antara lain terkait dengan tingkat penguasaan teknologi informasi dan perbedaan informasi yang diterima individu.

Parayil (2005:41) selanjutnya menilai kesenjangan digital tidak lebih dari fenomena kesenjangan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan teknologi informasi yang erat kaitannya dengan ketimpangan sosial ekonomi.

Implementasi Kebijakan

Keberhasilan implementasi kebijakan juga akan ditentukan oleh banyak variabel yang saling berkaitan. Variabel inilah yang selanjutnya akan menentukan apakah kebijakan tersebut berjalan sesuai dengan kebijakan yang dirumuskan atau tidak dan akan diketahui juga kekuatan atau kelemahan kebijakan tersebut yang akan dijadikan bahan evaluasi kebijakan tersebut dan kemudian kembali ke proses atau tahapan awal kebijakan tersebut. kebijakan . kebijakan tersebut. Apa tujuan dan sasaran yang harus dikomunikasikan kepada khalayak sasaran agar distorsi implementasi dapat dikurangi.

15 dilakukan untuk menginformasikan tujuan dan manfaat suatu program kebijakan yang dapat dilakukan melalui berbagai media. Ketika pelaksana mempunyai sikap atau cara pandang yang berbeda dengan pengambil kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga tidak akan efektif. Dalam suatu kebijakan, faktor eksternal sangatlah penting dalam implementasi kebijakan.

Dalam hal ini, Parsons (2006) mengemukakan bahwa yang paling penting dalam implementasi adalah hubungan antara pembuat kebijakan dan pelaksana. Pakar kebijakan yang lebih fokus pada model implementasi kebijakan bottom-up adalah Adam Smith. Model Smith memandang proses implementasi kebijakan sebagai proses politik yang dirancang oleh pemerintah dan dimaksudkan untuk membawa perbaikan atau perubahan pada masyarakat sebagai kelompok sasaran.

Karena kelompok inilah yang menjadi sasaran implementasi kebijakan, maka diharapkan mereka dapat menyesuaikan pola perilakunya dengan kebijakan yang telah dirumuskan. Unsur lingkungan yang mempengaruhi implementasi kebijakan seperti aspek budaya, sosial, ekonomi dan politik. Dari perspektif ilmu politik, Grindle (1980) lebih lanjut berpendapat bahwa implementasi kebijakan sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan mekanisme internalisasi keputusan kebijakan.

18 prosedur rutin melalui jalur birokrasi, namun lebih dari itu, implementasi kebijakan adalah tentang isu-isu politik, keputusan, dan siapa mendapat apa dari kebijakan tersebut. Kebijakan yang mempunyai landasan teoritis lebih stabil karena diuji, meskipun perlu dimodifikasi untuk lingkungan sosial tertentu. Kegagalan program seringkali disebabkan oleh kurangnya koordinasi vertikal dan horizontal antar lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program.

Di sisi lain, kebijakan-kebijakan yang bersifat mengecewakan, seperti kenaikan harga bahan bakar atau kenaikan pajak, kurang mendapat dukungan publik. Sikap Kelompok Pemilih (electoral groups). Kelompok konstituen dalam masyarakat dapat mempengaruhi implementasi kebijakan dengan berbagai cara, antara lain 1) kelompok konstituen dapat berinvestasi dalam keputusan yang diambil oleh lembaga pelaksana melalui berbagai komentar guna mengubah keputusan; 2) Kelompok konstituen mungkin mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi lembaga penegak hukum secara tidak langsung melalui kritik yang dipublikasikan terhadap kinerja lembaga tersebut.

Pendekatan Penelitian

Fokus Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di lingkungan Pemerintah Kota Kabupaten Pesawaran sebagai pelaksana program UNBK dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran dan juga salah satu sekolah yang langsung melaksanakan program ini yaitu SMP Negeri 25 Pesawaran.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara mendalam pada umumnya adalah proses memperoleh informasi untuk keperluan penelitian melalui tanya jawab tatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam wawancara tersebut. kehidupan sosial informan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dipilih dalam penelitian ini karena wawancara selain untuk dapat bertatap muka dengan informan juga akan membantu peneliti dalam memperoleh data lisan langsung dari objek yang dialami atau terlibat langsung maupun tidak langsung. Implementasi kebijakan UNBK di Kabupaten Pesawaran dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran.

Studi Dokumentasi

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis proses terjadinya suatu fenomena sosial dan memperoleh gambaran utuh mengenai proses tersebut, serta menganalisis makna di balik informasi, data, dan proses terjadinya suatu fenomena sosial.

Reduksi Data

Penyajian Data

Penyajian yang paling sering digunakan untuk data kualitatif pada masa lalu adalah teks naratif.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SMP Negeri 25 Pesawaran

  • Jalan ke akses telekomunikasi
  • Akses ke internet
  • Pencapaian pendidikan juga menjelaskan perbedaan akses Bahasa (hampir 90% isi internet dalam bahasa Inggris)
  • Akses di kawasan kota lebih baik daripada desa

Kesenjangan Digital, disebut juga kesenjangan digital, adalah masalah sosial yang mengacu pada perbedaan informasi antara mereka yang memiliki akses terhadap Internet (khususnya akses broadband) dan mereka yang tidak. Permasalahan kesenjangan digital atau kesenjangan pengetahuan dan praktik teknologi digital atau akses terhadap teknologi terkait informasi dan komunikasi di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Provinsi Lampung di Kabupaten Pesawaran, pada saat pelaksanaan UNBK dimulai pada tahun ajaran 2017/2018. Guru yang selama ini buta teknologi akan dirugikan ketika mulai belajar pada usia muda.

UNBK atau dikenal juga dengan Computer Based Test (CBT) merupakan suatu sistem penyelenggaraan ujian nasional yang menggunakan komputer sebagai alat ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini diterapkan. Pada tahun 2017, menurut data yang dikutip di ubk.kemdikbud.go.id, diperkirakan terdapat 5.865 sekolah yang melaksanakan UNBK, dan 3.257 sekolah yang bergabung (lulus ujian) sekolah lain yang melaksanakan UNBK.

SMP Negeri 25 Pesawaran merupakan salah satu sekolah yang lulus ujian SMA Negeri 1 Padang Cermin karena keterbatasan perangkat komputer dan jaringan internet di sekolah tersebut seperti yang diungkapkan oleh kepala SMP Negeri 25 Pesawaran Dra. Namun fasilitas tersebut tidak didukung dengan tingkat perekonomian yang sangat rendah sehingga warga setempat tidak dapat menggunakan fasilitas sinyal kuat tersebut. Selain banyaknya masyarakat yang tidak mampu, rendahnya tingkat pendidikan juga menjadi masalah besar, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Yudi. Pratama (2017) menyatakan bahwa 76,67% penduduk setempat hanya mengenyam pendidikan dasar. Yang menarik di sini adalah tidak ada kepala keluarga yang mengenyam pendidikan tinggi, melainkan banyak kepala keluarga yang mengenyam pendidikan dasar.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pendidikan kepala keluarga adalah pendidikan dasar (SD/SMP). Rendahnya tingkat pendidikan kepala keluarga secara tidak langsung akan mempengaruhi pendidikan anak-anaknya sendiri, karena rendahnya pendapatan yang mereka peroleh dari bekerja di tempat wisata membuat mereka tidak dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun jika dilihat dari tenaga pengajar di SMP Negeri 25 Pesawaran, guru di sekolah ini sudah memiliki 2 orang guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan keduanya sudah bersertifikat.

Tabel 8.1 Perkiraan Biaya Penelitian
Tabel 8.1 Perkiraan Biaya Penelitian

Gambar

Tabel 8.1 Perkiraan Biaya Penelitian

Referensi

Dokumen terkait