KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI
A. Konsepsi ketahanan nasional
Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas), merupakan konsepsi Nasional dalam Pencapaian Tujuan Nasional, yang pada intinya tercapainya Keamanan dan Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintahan Negara. Suatu rumusan Tujuan Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD RI 1945, ialah membentuk suatu
”Pemerintahan Negara” yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka pencapaian Tujuan Nasional, diperlukan Ketahanan nasional, yaitu suatu kondisi dinamik kehidupan Nasional yang terintegrasi yang harus diwujudkan pada suatu saat, yang mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan (TAHG ). Dan untuk mewujudkan Ketahanan Nasional,
diperlukan Konsepsi Tannas, yaitu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan keamanan dan kesejahteraan secara seimbang, serasi dan selaras, yang
dilaksanakan melalui Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional. Dengan kata lain, pada saat kita menyelesaikan masalah keamanan harus ikut dipikirkan masalah kesejahteraan, demikian pula sebaliknya.
Konsepsi ketahanan nasional ada 6 yaitu : ketangguhan, keuletan, identitas, integritas, ancaman, hambatan dan gangguan
1. Ketangguhan
Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat, menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya
2. Keuletan
Keuletan adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan
3. Identitas
Identitas adalah ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi
masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
4. Integritas
Integritas merupakan kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional
5. Ancaman
setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
6. Hambatan dan gangguan
adalah usaha yang asalnya dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau tujuan untuk menghalangi atau melemahkan suatu keinginan atau pun kemajuan yang hendak dicapai.
B. Gatra ketahanan nasional
Dimensi gatra adalah pengukuran ketahanan nasional melalui pengukuran ketahanan masing-masing gatra, kemudian diagregasikan menjadi ketahanan nasional. Berdasarkan dimensi ini ketahanan nasional adalah resultante dan agregasi menyeluruh dari ketahanan masing-masing gatra. Setiap gatra dirinci menjadi beberapa aspek, aspek dirinci menjadi beberapa variabel, dan variabel dirinci lagi menjadi beberapa indikator. Secara umum dinamika dari setiap variabel diukur dengan melihat dua indikator penting, yaitu (a) indikator
kebijakan dan (b) indikator kinerja. Oleh karena itu dalam setiap variabel selalu ada indikator kebijakan dan indikator-indikator kinerja yang merupakan
implikasi dari kebijakan tersebut. Setiap indikator dinilai berdasarkan parameter yang terukur.
Dalam ketahanan negara ada 8 gatra yang terdiri dari tri gatra dan panca gatra.
A. Tri Gatra
Trigatra adalah aspek-aspek dari sebuah negara yang memang sudah melekat pada suatu negara dari awal negara tersebut didirikan. Aspek trigatra tiap-tiap negara tentunya berbeda-beda, tergantung dengan kondisi fisik, sosial, dan faktor-faktor lain yang ada di negara tersebut.
Aspek-aspek trigatra yaitu:
a. Geograpis
Kondisi geografis suatu wilayah memegang peranan penting dalam membentuk kehidupan berbangsa dan bernegara Geografi dari suatu negara meliputi apa-apa saja yang ada di permukaan bumi negara tersebut. Unsur ini umumnya dibagi menjadi dua aspek yaitu fenomena alam dan fenomena yang dipengaruhi manusia.
Faktor-faktor yang masuk kedalam geografi antara lain adalah
Lokasi geografis suatu negara
Bentang alam yang ada di wilayah tersebut
Kondisi iklim dan cuaca yang terjadi di negara tersebut
Kondisi dan jenis tanah yang ada di negara tersebut
Pergerakan lempeng tektonik serta persebaran gunung api dan lokasi gempa bumi
Keberadaan bentang alam seperti sungai, danau, dan pegunungan
Analisis yang mendalam mengenai kondisi geografi seperti yang sudah dijabarkan diatas dapat menjelaskan mengenai karakteristik serta potensi dan masalah yang ada pada wilayah tersebut. Dengan adanya analisis potensi dan masalah yang mendalam, pemerintah dapat dengan mudah merencanakan pembangunan di wilayah tersebut.
b. Kekayaan alam
Selain faktor geografis dari sebuah wilayah, kekayaan alam dari suatu wilayah memiliki peranan yang penting dalam mengatur dan mempengaruhi kegiatan berbangsa dan bernegara. Daerah dengan sumber daya alam melimpah tentunya akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya alam.
c. Kependudukan
Penduduk adalah istilah untuk orang-orang yang tinggal di suatu wilayah untuk suatu waktu tertentu. kependudukan termasuk
persebarannya merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi dinamika, potensi, serta tantangan yang ada di suatu negara.
Negara dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi tentu saja akan memiliki permasalahan pembangunan dan penyediaan fasilitas dasar. Sedangkan, negara dengan pertumbuhan penduduk rendah atau minus akan cenderung mengalami penuaan demografis.
Penuaan demografis ini pada akhirnya akan menyebabkan angka ketergantungan yang tinggi.
B. Pancagatra
Berbeda dengan trigatra, pancagatra merupakan aspek-aspek yang menyangkut kehidupan, pergaulan, serta interaksi antar manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Aturan, ikatan, kepercayaan, serta kegiatan sehari-hari masyarakat merupakan intisari dari pancagatra.
Pancagatra umumnya diisi oleh hal-hal yang lebih dapat diubah dibandingkan dengan trigatra. Namun, tetap saja tidak mudah untuk mengubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di suatu negara.
Aspek -aspek pancagatra yaitu:
a. Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem terintegrasi yang berisi nilai-nilai yang dianggap benar oleh suatu komunitas. Ideologi juga dapat dianggap sebagai dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang dianut oleh suatu masyarakat.
Indonesia sendiri memiliki dasar ideologi berupa pancasila yang merupakan sebuah ideologi terbuka. Artinya, pancasila memiliki core values yang adaptif dan tidak lekang oleh zaman, sehingga selalu relevan setiap saat.
b. Politik
Politik pada dasarnya adalah asas, haluan, dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh penguasa, umumnya pemerintah. Namun, tidak jarang juga politik digunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengakuisisi
kekuasaan dan kekayaan di suatu negara.
Sistem politik di suatu negara sangat dipengaruhi oleh budaya, perekonomian, dan pemerintah yang ada. Namun, seringkali pemerintah memiliki pengaruh yang kuat terhadap sistem politik yang dijalankan. Oleh karena itu, politik identik dengan
pemerintahan dan kekuasaan.
c. Sosial budaya
Unsur kebudayaan juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Suku dan bangsa Indonesia yang sangat beragam mendorong leluhur kita untuk menciptakan slogan Bhinneka Tunggal Ika, atau berbeda- beda tetapi tetap satu.
Slogan ini merupakan kristalisasi dari budaya toleransi dan saling bahu membahu yang melekat pada masyarakat Indonesia. Selain itu, diharapkan masyarakat yang heterogen dan plural ini dapat
mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
d. Ekonomi
Sistem ekonomi dan perekonomian dari suatu negara juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah negara yang menganut sistem ekonomi pasar tentu saja akan memiliki pola bernegara yang berbeda dengan negara yang menganut ekonomi terencana.
Selain itu, negara dengan pertumbuhan ekonomi dan produk domestik bruto yang tinggi juga umumnya memiliki kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Jika diperhatikan, negara-negara terkaya di dunia pasti memiliki sistem jaminan keamanan sosial yang cukup komprehensif dan berkualitas dibandingkan dengan negara lain.
e. Pertahanan
Pertahanan dan keamanan (Hankam) merupakan segala tindakan untuk mempertahankan kedaulatan negara. Indonesia sendiri menganut sistem pertahanan dan keamanan SISHANKAMRATA, atau sistem pertahanan dan keamanan semesta.
Sistem ini mengintegrasikan semua elemen negara, mulai dari masyarakat, masyarakat terlatih seperti hansip, satpam, dan resimen
mahasiswa, hingga elemen militer murni seperti TNI. Dengan adanya sistem keamanan yang terintegrasi di semua tingkatan ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang berketahanan tinggi.
C. Hakikat, asas, sifat ketahanan nasional
a. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia
adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b. Asas ketahanan nasional
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya
memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan
kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral).
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.
Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.
a. Mawas kedalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
b. Mawas keluar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.
c. Sifat ketahanan nasional
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas , integritas dan
kepribadian bangsa. Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global (interdependent).
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
D. Dimensi ketahanan nasional
Dalam persfektif berbangsa dan bernegara, kita akan selalu berada pada 3 dimensi, yaitu:
1. Dimensi kebangkitan bangsa ( National Revival)
merupakan dimensi dimana seluruh komponen bangsa secara sadar membangkitkan semangat kebangsaan, merebut haknya untuk bebas serta menentukan nasib sendiri sebagai sebuah bangsa yang berdaulat dan mandiri.
2. Dimensi kelangsungan hidup Nasional (National Survival)
Merupakan daya dan kemampuan bangsa untuk hidup diantara pengaruh dari dalam maupun luar dan akan berlangsung terus sepanjang bangsa tersebut masih eksis.
3. Dimensi Ketahanan Nasional (National Risiliece).
diartikan sebagai kondisi dinamis yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan Nasional nya dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) atau dapat diartikan sebagai integritas kemampuan dan ketangguhan aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara (Ipoleksosbudhankam) untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa.
E. Hubungan ketahanan nasional dengan wawasan nusantara
Wawasan nusantara yang merupakan suatu kesamaan pandangan suatu bangsa mengenai diri dan lingkungannya yang menjadi dasar pemikiran seluruh warga Negara Indonesia, tujuannya adalah agar dapat terbentuk ketahanan nasional yang kuat pada bangsa tersebut yang didasari kesamaan jati diri bangsa dan
lingkungannya. Kemudian dari ketahanan nasional yang kuat otomatis akan memiliki kekuatan politik yang kuat. Dengan adanya politik yang kuat maka bangsa tersebut telah memiliki suatu pandangan yang jelas mengenai perencanaan, pengembangan, pemeliharaan serta penggunaan potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional. Pandangan ini mempengaruhi terhadap cara atau yang disebut sebagai suatu strategi nasional untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan (tujuan nasional bangsa Indonesia). Selain itu bangsa tersebut akan diakui oleh masyarakat internasional sebagai bangsa yang kuat dan kompak.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik
bangsa Indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam.
F. Hubungan ketahanan nasional dengan pembangunan nasional
Hubungan antara Ketahanan Nasional dengan pembangunan nasional: pertama, Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan kekuatan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Untuk mewujudkan kondisi Ketahanan Nasional tersebut diperlukan konsepsi Ketahanan Nasional yang merupakan pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanaan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang nyata yang dapat dicapai. Sedangkan pembangunan nasioanal merupakan proses kegiatan seluruh bangsa untuk mewujudkan Ketahanan Nasional atau kondisi yang memadai guna menghadapi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar maupun dari dalam. Kedua, Ketahanan Nasional mencerminkan keterpaduan antara aspek kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. Oleh sebab itu guna tetap
memungkinkan pembangunan nasional selalu berjalan menuju tujuan yang dicapai dan agar dapat dielakkan dari tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan Ketahanan Nasional.
Ketiga, Ketahanan Nasional dan pembangunan nasional merupakan sistem holarki dalam arti bahwa keduanya mempunyai hubungan interpredensi. Jadi tingkat Ketahanan Nasional yang tangguh akan menunjang lancarnya pembangunan nasional yang berhasilakan mendorong perwujudan tingkat Ketahanan Nasional yang lebih tinggi. Ketahanan Nasional juga berfungsi sebagai Pola Dasar Pembangunan Nasional. Sebagai Pola dasar pembangunan maka Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Kesimpulan
Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas), merupakan konsepsi Nasional dalam Pencapaian Tujuan Nasional, yang pada intinya tercapainya Keamanan dan Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintahan Negara. Suatu rumusan Tujuan Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD RI 1945, ialah membentuk suatu ”Pemerintahan Negara” yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka pencapaian Tujuan Nasional,
diperlukan Ketahanan nasional, yaitu suatu kondisi dinamik kehidupan Nasional yang terintegrasi yang harus diwujudkan pada suatu saat, yang mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan (TAHG ). Dan untuk mewujudkan Ketahanan Nasional, diperlukan Konsepsi Tannas, yaitu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan keamanan dan kesejahteraan secara seimbang, serasi dan selaras, yang dilaksanakan melalui Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional. Dengan kata lain, pada saat kita menyelesaikan masalah keamanan harus ikut dipikirkan masalah kesejahteraan, demikian pula sebaliknya.
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/oktaviolarifanda/5528512af17e61893b8b458e/ketahanan- nasional#:~:text=Konsepsi%20ketahanan%20nasional%20ada%206,%2C%20ancaman%2C
%20hambatan%20dan%20gangguan.
https://insanpelajar.com/trigatra-dan-pancagatra/#:~:text=Trigatra%20adalah%20aspek%2Daspek
%20dari,dari%20awal%20negara%20tersebut%20didirikan.&text=Trigatra%20sendiri
%20mengandung%20aspek%2Daspek,bersifat%20relatif%20tetap%20atau%20statis.
http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-121500000011351/swf/5807/files/basic- html/page10.html
https://www.slideshare.net/LestariMoerdijat/pembangunan-nasional-dan-ketahanan-nasional
1. Sebut dan jelaskan 6 konsepsi nasional!
Ketangguhan
Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat, menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya
Keuletan
Keuletan adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan
Identitas
Identitas adalah ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan.
Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
Integritas
Integritas merupakan kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional
Ancaman
setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Hambatan dan gangguan
adalah usaha yang asalnya dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau tujuan untuk menghalangi atau melemahkan suatu keinginan atau pun kemajuan yang hendak dicapai.
2. Sebut dan jelaskan aspek trigatra!
Geograpis
Kondisi geografis suatu wilayah memegang peranan penting dalam membentuk kehidupan berbangsa dan bernegara
Geografi dari suatu negara meliputi apa-apa saja yang ada di permukaan bumi negara tersebut. Unsur ini umumnya dibagi menjadi dua aspek yaitu fenomena alam dan fenomena yang dipengaruhi manusia.
Faktor-faktor yang masuk kedalam geografi antara lain adalah
Lokasi geografis suatu negara
Bentang alam yang ada di wilayah tersebut
Kondisi iklim dan cuaca yang terjadi di negara tersebut
Kondisi dan jenis tanah yang ada di negara tersebut
Pergerakan lempeng tektonik serta persebaran gunung api dan lokasi gempa bumi
Keberadaan bentang alam seperti sungai, danau, dan pegunungan
Analisis yang mendalam mengenai kondisi geografi seperti yang sudah dijabarkan diatas dapat menjelaskan mengenai karakteristik serta potensi dan masalah yang ada pada wilayah tersebut. Dengan adanya analisis potensi dan masalah yang mendalam, pemerintah dapat dengan mudah merencanakan pembangunan di wilayah tersebut.
Kekayaan alam
Selain faktor geografis dari sebuah wilayah, kekayaan alam dari suatu wilayah memiliki peranan yang penting dalam mengatur dan mempengaruhi kegiatan berbangsa dan bernegara. Daerah dengan sumber daya alam melimpah tentunya akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya alam.
Kependudukan
Penduduk adalah istilah untuk orang-orang yang tinggal di suatu wilayah untuk suatu waktu tertentu. Nah, kependudukan termasuk persebarannya merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi dinamika, potensi, serta tantangan yang ada di suatu negara.
Negara dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi tentu saja akan memiliki permasalahan pembangunan dan penyediaan fasilitas dasar.
3. Sebut dan jelaskan aspek panca gatra!
a Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem terintegrasi yang berisi nilai-nilai yang dianggap benar oleh suatu komunitas. Ideologi juga dapat dianggap sebagai dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang dianut oleh suatu masyarakat.
Indonesia sendiri memiliki dasar ideologi berupa pancasila yang merupakan sebuah ideologi terbuka. Artinya, pancasila memiliki core values yang adaptif dan tidak lekang oleh zaman, sehingga selalu relevan setiap saat.
b Politik
Politik pada dasarnya adalah asas, haluan, dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh penguasa, umumnya pemerintah. Namun, tidak jarang juga politik digunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengakuisisi kekuasaan dan kekayaan di suatu negara.
Sistem politik di suatu negara sangat dipengaruhi oleh budaya, perekonomian, dan pemerintah yang ada. Namun, seringkali pemerintah memiliki pengaruh yang kuat terhadap sistem politik yang dijalankan. Oleh karena itu, politik identik dengan pemerintahan dan kekuasaan.
c Sosial budaya
Unsur kebudayaan juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Suku dan bangsa Indonesia yang sangat beragam mendorong leluhur kita untuk menciptakan slogan Bhinneka Tunggal Ika, atau berbeda-beda tetapi tetap satu.
Slogan ini merupakan kristalisasi dari budaya toleransi dan saling bahu membahu yang melekat pada masyarakat Indonesia. Selain itu, diharapkan masyarakat yang heterogen dan plural ini dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
d Ekonomi
Sistem ekonomi dan perekonomian dari suatu negara juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah negara yang menganut sistem ekonomi pasar tentu saja akan memiliki pola bernegara yang berbeda dengan negara yang menganut ekonomi terencana.
Selain itu, negara dengan pertumbuhan ekonomi dan produk domestik bruto yang tinggi juga umumnya memiliki kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Jika diperhatikan, negara-negara terkaya di dunia pasti memiliki sistem jaminan keamanan sosial yang cukup komprehensif dan berkualitas dibandingkan dengan negara lain.
e Pertahanan
Pertahanan dan keamanan (Hankam) merupakan segala tindakan untuk mempertahankan kedaulatan negara. Indonesia sendiri menganut sistem pertahanan dan keamanan SISHANKAMRATA, atau sistem pertahanan dan keamanan semesta.
Sistem ini mengintegrasikan semua elemen negara, mulai dari masyarakat, masyarakat terlatih seperti hansip, satpam, dan resimen
4. Apa yang dimaksud dengan sifat ketahanan nasional!
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas , integritas dan kepribadian bangsa.
Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).
Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
5. Apa yang dimaksud dengan dimensi nasional!
Dalam persfektif berbangsa dan bernegara, kita akan selalu berada pada 3 dimensi, yaitu:
Dimensi kebangkitan bangsa ( National Revival)
merupakan dimensi dimana seluruh komponen bangsa secara sadar membangkitkan semangat kebangsaan, merebut haknya untuk bebas serta menentukan nasib sendiri sebagai sebuah bangsa yang berdaulat dan mandiri.
Dimensi kelangsungan hidup Nasional (National Survival)
Merupakan daya dan kemampuan bangsa untuk hidup diantara pengaruh dari dalam maupun luar dan akan berlangsung terus sepanjang bangsa tersebut masih eksis.
Dimensi Ketahanan Nasional (National Risiliece).
diartikan sebagai kondisi dinamis yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan Nasional nya dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) atau dapat diartikan sebagai integritas
kemampuan dan ketangguhan aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara (Ipoleksosbudhankam) untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa.