• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETIDAKSESUAIAN OBJEK JUAL BELI KENDARAAN BERMOTOR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KETIDAKSESUAIAN OBJEK JUAL BELI KENDARAAN BERMOTOR"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Kasus yang terjadi pada Joint Venture BMT Taqwa Integrated adalah adanya nasabah yang hampir membatalkan akad pembiayaan murabahah untuk keperluan jual beli kendaraan bermotor. Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa upaya BMT Taqwa Integrated Joint Ventures untuk mencegah nasabah membatalkan akad pembiayaan murabahah karena tidak sesuai dengan tujuan jual beli kendaraan bermotor adalah dengan berkonsultasi dengan nasabah yang bersangkutan.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Metode Penelitian

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Menurut Sumardi Suryabrata yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek data yang diperoleh dari suatu penelitian. Karena jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, maka sumber data primer penelitian ini adalah sumber data yang berasal dari lapangan berupa wawancara langsung dengan pengurus dan anggota BMT UGT Taqwa Purbolinggo Lampung Timur.

Sistematika Pembahasan

Data yang diperoleh dari BMT UGT Taqwa Purbolinggo Lampung Timur dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian diolah oleh penulis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Kemudian penulis akan menjelaskan mekanisme pembiayaan murabahah untuk fasilitas jual beli kendaraan bermotor di BMT UGT Taqwa Purbolinggo Lampung Timur, upaya pencegahan pembatalan akad pembiayaan murabahah di BMT UGT Taqwa Purbolinggo Lampung Timur.

LANDASAN TEORI

Pengertian Murabahah

Jual beli murabahah adalah pembelian oleh satu pihak kemudian penjualan kepada pihak lain yang telah mengajukan permohonan pembelian suatu barang dengan keuntungan yang transparan atau harga tambahan. Atau singkatnya, jual beli murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyebutkan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara penjual dan pembeli.

Dasar Hukum Murabahah

Baihaqi dan Ibnu Majah) dan dianggap Ibnu Hibban). harga dan lain-lain harus ada kesepakatan dan mufakat antara nasabah dan lembaga keuangan, tidak bisa ditetapkan secara sepihak. Dalam hal ini, bank harus secara jujur ​​memberitahukan kepada nasabah harga pokok barang beserta biaya-biayanya. Jika pembeli menjual kembali barang itu dengan untung atau rugi, ia tetap wajib melunasi utangnya kepada bank.

Apabila nasabah dinyatakan pailit dan tidak dapat melunasi utang-utangnya, maka bank harus menunda penagihan sampai ia mampu mengembalikan, atau atas dasar suatu perjanjian. Berdasarkan penjelasan fatwa di atas, dapat disimpulkan bahwa Bank Indonesia berwenang mengatur kegiatan usaha bank syariah.

Rukun dan Syarat Murabahah

Tingkat keuntungan dalam murabahah dapat ditentukan dengan kesepakatan bersama dalam bentuk lump sum atau prosentase tertentu dari biaya. Semua biaya yang dikeluarkan oleh penjual untuk mendapatkan barang, seperti biaya pengiriman, pajak, dll., Termasuk dalam harga biaya untuk menentukan harga total dan margin keuntungan didasarkan pada harga total ini. Namun, biaya bisnis, seperti gaji karyawan, sewa tempat usaha, dan sebagainya, tidak dapat dimasukkan dalam harga transaksi.

Jika biayanya tidak dapat dipastikan, maka barang/item tersebut tidak dapat dijual dengan prinsip murabahah. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat utama murabahah bebas dari riba dan harus ada penjelasan atau kejujuran dari lembaga keuangan mengenai barang yang dibeli.

Pembiayaan Murabahah

  • Pengertian Pembiayaan
  • Jenis-jenis Produk Pembiayaan
  • Mekanisme Pembiayaan Murabahah
  • Perjanjian Pembiayaan Murabahah

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa jual beli murabahah adalah suatu bentuk jual beli dimana penjual menyatakan harga pokok pembelian barang yang akan dijual kepada orang lain (nasabah) dengan menambahkan tingkat keuntungan yang diinginkan sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada, sedangkan pembayarannya dilakukan secara tunai dan barang diserahkan di kemudian hari. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa isthisna adalah akad jual beli dimana pembeli memesan suatu barang dari produsen yang juga bertindak sebagai penjual dengan kriteria dan persyaratan tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ijarah adalah transaksi menyewakan barang dengan imbalan imbalan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Qardh adalah pinjaman untuk sesuatu yang memberikan keuntungan tanpa mengharapkan keuntungan dari peminjam. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akad pembiayaan murabahah adalah akad pembiayaan yang dapat dilakukan jika dalam akad tersebut telah ada kesepakatan dari kedua belah pihak.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jual beli murabah merupakan akad yang mengikat dimana pihak pertama (nasabah) dapat membeli barang yang diinginkan sesuai dengan permohonan yang diajukan kepada lembaga pembiayaan, dalam akad ini dibuat sebelum pembelian barang dan mengikat kedua belah pihak. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa jual beli murabah tanpa perjanjian pengikatan adalah dimana nasabah hanya mencari barang yang akan dibeli oleh lembaga keuangan, tidak ada perjanjian yang mengikat dalam perjanjian ini nasabah harus membeli barang tersebut.

Upaya Lembaga Keuangan Syariah dalam Mencegah Pembatalan

  • Sejarah Berdirinya BMT Usaha Gabungan Terpadu Taqwa
  • Visi dan Misi BMT UGT Taqwa Purbolinggo Lampung
  • Struktur Organisasi BMT UGT Taqwa Purbolinggo
  • Produk Simpanan dan Produk Pembiayaan BMT UGT Taqwa

Berdasarkan penjelasan di atas dapat juga diibaratkan suatu peristiwa dimana obyek jual beli murabahah tidak sesuai dengan keinginan nasabah, oleh karena itu Bank atau Lembaga Keuangan Syariah harus mengupayakan pencegahan atau penyelesaian atas kemungkinan yang akan timbul. . . Lembaga keuangan syariah menghindari resiko, antara lain adanya jaminan, garansi (jaminan pihak ketiga) dan syarat-syarat dalam akad yang menyatakan bahwa semua barang murabahah yang dijual kepada pihak ketiga (baik tunai maupun cicilan) harus sepengetahuan bank hingga kewajiban pembayaran. ke bank atau lembaga pembiayaan Islam dibayar penuh. Menggunakan jaminan atau agunan sebagai upaya bank atau lembaga keuangan syariah untuk mencegah batalnya pembiayaan bukanlah hal yang buruk.

Hal ini dilakukan sebagai upaya lembaga keuangan syariah untuk menjaga kredibilitas dan mempertahankan nasabahnya. Selain itu, upaya ini digunakan untuk menutupi kerugian yang mungkin dialami lembaga keuangan. Oleh karena itu jaminan yang pada hakekatnya diberikan oleh nasabah pada awal akad digunakan oleh Lembaga Keuangan Syariah untuk menutupi pembayaran yang tidak dilakukan oleh nasabah.

BMT Taqwa Purbolinggo Integrated Joint Venture (UGT) Lampung Timur didirikan atas dasar kerjasama beberapa orang yang menyadari bahwa lembaga keuangan berbasis konvensional semakin marak di masyarakat, sehingga dipandang perlu untuk mendirikan lembaga keuangan berbasis syariah. Meskipun demikian, masih banyak persepsi masyarakat bahwa sistem operasional lembaga keuangan syariah sama dengan lembaga keuangan berbasis konvensional, dan masih banyak yang beranggapan bahwa bekerja sama dengan lembaga keuangan syariah itu sulit.

Mekanisme Pembiayaan Murabahah pada Objek Jual Beli

Joint Venture BMT Taqwa Purbolinggo Integrated merupakan salah satu koperasi jasa keuangan yang melakukan praktik pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk murabahah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Joint Business Account Officer BMT Taqwa Integrated dapat diperoleh informasi bahwa dalam hal pembiayaan murabahah untuk keperluan jual beli kendaraan bermotor yaitu penggunaan agunan berupa sertifikat dan kepastian lainnya. Objek ini jarang digunakan dalam pembiayaan murabahah karena objek ini biasanya terkait dengan pembiayaan lain dalam bentuk kerjasama yaitu mudharabah/musyarakah.

Namun objek dalam pembiayaan murabahah yaitu modal usaha, pembelian dan penjualan objek yang berhubungan dengan keinginan nasabah dalam hal aktivitas nasabah dalam menjalankan usaha. Berdasarkan hasil wawancara dengan Account Officer BMT Terpadu Taqwa diperoleh informasi bahwa jenis pembiayaan murabahah yang paling banyak diminati nasabah adalah pembiayaan murabahah yang bersifat konsumtif yaitu berupa kendaraan. Dari BMT meneliti dan mengelola apakah permohonan pembiayaan diterima atau tidak, setelah dinyatakan diterima, BMT bekerjasama dengan pemasok barang (dealer) untuk membeli barang (kendaraan bermotor) yang diinginkan pelanggan, termasuk spesifikasi kendaraan bermotor.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa mekanisme pembiayaan murabahah dilakukan oleh BMT Taqwa Integrated Joint Venture yaitu nasabah/calon nasabah datang ke BMT Taqwa Integrated Joint Venture untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah disertai dengan pemberian keinginan. spesifikasi fasilitas, dimana nasabah/prospek tidak berhubungan langsung dengan merchant. Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa praktik mekanisme pembiayaan murabahah pada kongsi BMT Taqwa tidak sesuai dengan literatur mekanisme pembiayaan murabahah, hal ini disebabkan adanya perbedaan antara teori dan praktik pada literatur di atas. dikatakan bank atau lembaga keuangan syariah hanya berperan sebagai penyedia dana sedangkan dalam praktek BMT Taqwa Integrated Joint Venture berperan sebagai penyedia dana sekaligus sebagai pembeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah.

Upaya Pencegahan Pembatalan Perjanjian Pembiayaan

Setelah bank membeli barang tersebut, baru nasabah dan bank yang melakukan transaksi jual beli barang tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kedua jenis akad jual beli murabahah tersebut. Dalam jual beli murabahah dengan akad yang mengikat yaitu: pihak pertama (nasabah) dapat membeli barang yang diinginkan sesuai dengan permohonan yang telah diajukan kepada BMT, dalam akad ini dibuat sebelumnya.

Sedangkan dalam jual beli murabahah tanpa akad yang mengikat yaitu nasabah hanya mencari barang yang akan dibeli oleh BMT, dalam akad ini tidak ada akad yang mengikat bahwa nasabah harus membeli barang tersebut. Sesuai dengan hasil wawancara dan teori yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk akad dalam jual beli murabahah yang digunakan oleh BMT Taqwa Integrated Joint Venture adalah jual beli murabahah tanpa ikatan perjanjian. Penggantian objek jual beli kendaraan bermotor yaitu Honda Beat yang sebelumnya berwarna hitam diganti dengan Honda Beat merah, sesuai dengan permintaan customer dengan kesepakatan customer ingin menunggu objek pembelian. dealer, yang cukup panjang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Account Officer BMT Terpadu Taqwa dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kendala yang harus diatasi dalam upaya pencegahan nasabah membatalkan akad pembiayaan murabahah akibat ketidaksesuaian objek jual beli kendaraan bermotor yaitu pelanggan yang sulit untuk berkonsultasi karena setiap pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda. , pelanggan yang menolak penukaran barang karena harus menunggu lagi dari pihak pengecer. Terdapat tiga upaya BMT Taqwa Integrated Joint Venture untuk mencegah nasabah membatalkan akad pembiayaan murabahah akibat ketidaksesuaian objek jual beli kendaraan bermotor yaitu dengan mempertimbangkan saat menyelesaikan perselisihan dengan nasabah untuk mencapai kesepakatan, Ganti rugi objek dalam pembelian dan penjualan kendaraan bermotor atas persetujuan nasabah yang bersedia menunggu objek dengan waktu yang lama, akhirnya dilakukan penjadwalan ulang, dalam hal ini Taqwa Integrated Joint Venture BMT menjadwal ulang proses akad murabahah antara nasabah dengan BMT .

PENUTUP

Saran

Mengenai saran yang disampaikan oleh penulis dalam penelitian tugas akhir ini, diharapkan agar Usaha Bersama Terpadu BMT Taqwa Purbolinggo Lampung Timur meningkatkan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam pembelian dan penjualan benda, serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah dalam mengatasi permasalahan yang timbul di BMT Taqwa Purbolinggo Lampung Usaha Bersama Terpadu Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Hasil perhitungan di atas diperoleh sebesar 2,171sedangkan adalah nilai