• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEWIRAUSAHAAN INDUSTRI - UNDARIS Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KEWIRAUSAHAAN INDUSTRI - UNDARIS Repository"

Copied!
366
0
0

Teks penuh

Penggandaan ciptaan dan/atau produk hak terkait hanya untuk tujuan pendidikan, kecuali pertunjukan dan rekaman suara yang diumumkan sebagai materi pendidikan; Dan. Barangsiapa tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial adalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. lima ratus juta rupiah).

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

Ilmu Kewirausahaan

Studi tingkat mikro berfokus pada proses pengambilan keputusan individu dan motivasi orang untuk wirausaha. Studi kewirausahaan tingkat meso berfokus pada perspektif organisasi (perusahaan) yang mencakup kapasitas sumber daya (akses pasar, keuangan, manajemen, teknologi, jaringan) dan lingkungan bisnis.

Pendidikan Kewirausahaan

  • Tujuan Pendidikan Kewirausahaan
  • Pro dan Kontra Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Kewirausahaan
  • Pengayaan Materi

Pendidikan kewirausahaan di Indonesia sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran tersendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan kewirausahaan sangat diperlukan dalam membentuk sikap dan kompetensi kewirausahaan.

Gambar 1.1. Framework Pendidikan Kewirausahaan Pada  Setiap Satuan Pendidikan  (Sumber: Kepmendiknas, 2010)
Gambar 1.1. Framework Pendidikan Kewirausahaan Pada Setiap Satuan Pendidikan (Sumber: Kepmendiknas, 2010)

KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRASWASTAAN

Pengertian Kewirausahaan

Pengusaha adalah orang yang mengambil risiko finansial, material, dan manusia dengan cara baru untuk menciptakan .. konsep atau peluang bisnis baru di perusahaan). Wirausahawan adalah orang yang menciptakan usaha baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang ada.

Perkembangan Teori Kewirausahaan

Model neoklasik menjelaskan peran pengusaha dalam proses pertukaran (transaksi) dalam rantai pasokan dari produsen ke konsumen akhir dan mempengaruhi keseimbangan penawaran dan permintaan. Pentingnya transaksi dengan peningkatan dan penurunan utilitas marjinal memberikan dorongan bagi kewirausahaan dalam gerakan neoklasik (Murphy, Liao dan Welsch, 2006).

Gambar 2.1 Peran Wiarusaha terhadap Pertumbuhan  Ekonomi  (Sumber: diadaptasi dari Bwisa (2010))
Gambar 2.1 Peran Wiarusaha terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Sumber: diadaptasi dari Bwisa (2010))

Kewirausahaan dan Kewiraswastaan

Wirausaha adalah seseorang yang memperoleh penghasilan sendiri dengan usahanya sendiri, praktik profesional atau usaha di bidang pertanian (Fairlie, 2005). Wirausaha adalah orang yang bekerja sendiri tetapi tidak memiliki usaha, dan orang yang bekerja tanpa dibayar dalam usaha keluarga (Fairlie, 2005). Semua orang membenci krisis, tetapi beberapa orang menyukainya karena dapat memberikan kesempatan kepada orang-orang tertentu untuk muncul sebagai pemenang.

Kewirausahaan dan wirausaha dalam jumlah yang lebih besar akan meningkatkan persaingan dan efisiensi serta meningkatkan pendapatan riil masyarakat (Carreea dan Thurik, 2000). Kewirausahaan tidak identik dengan usaha kecil, tetapi usaha kecil merupakan sarana bagi individu untuk menyalurkan kewirausahaan. Dalam hal ini, ada kecenderungan untuk “meniru perilaku usaha kecil”, misalnya menggunakan unit bisnis, anak perusahaan, atau usaha patungan untuk inovasi dan fleksibilitas pengembangan.

Seseorang yang bekerja sendiri (wiraswasta) belum tentu seorang pengusaha, melainkan karyawan (pekerja yang dibayar) juga dapat memiliki jiwa kewirausahaan, baik sendiri maupun dalam tim dengan memulai usaha baru dan menjadi pengusaha Schumpeter.

Tabel 2.1 Tipe Wirausaha
Tabel 2.1 Tipe Wirausaha

Motivasi Berwirausaha

Faktor-faktor yang menarik individu untuk berwirausaha mungkin juga merupakan hasil dari lingkungan yang negatif, seperti ketidakpuasan kerja, kesulitan mencari pekerjaan, jam kerja yang tidak fleksibel atau gaji yang tidak mencukupi (Audretsch et al., 2002). Faktor-faktor yang mendorong individu untuk berwirausaha dipengaruhi oleh faktor internal individu yaitu berkaitan dengan karakteristik kewirausahaan itu sendiri yang mempengaruhi kewirausahaan antara lain kemampuan, karakteristik individu, preferensi, sistem nilai dan sikap mental. Misalnya, Kasmir (2007) menjelaskan faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang secara internal untuk berwirausaha, antara lain sebagai berikut.

Minat tidak lahir, tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor internal adalah faktor yang timbul karena adanya pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal sebagai pendorong minat berwirausaha antara lain kebutuhan akan pendapatan, harga diri dan perasaan puas.

Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi minat berwirausaha antara lain lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, kesempatan pendidikan/pengetahuan.

Tantangan Kewirausahaan dalam Konsep Global Dalam perkembangan tahapan industrialisasi global, Dalam perkembangan tahapan industrialisasi global,

Masyarakat yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha antara lain; tetangga, kerabat, teman, kenalan dan lain-lain. Sebaliknya, negara yang tidak memiliki keunggulan kompetitif dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan banyak maju. Negara yang memiliki keunggulan kompetitif adalah negara yang benar-benar dapat memperkuat ekonomi dan sumber daya manusianya.

Sumber daya alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi dan gaya hidup akan bergerak melintasi batas-batas negara. Demikian juga pertumbuhan penduduk dunia yang pesat disertai persaingan yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan menimbulkan pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan dan daya saing yang kuat. Untuk meningkatkan persaingan di pasar global diperlukan: (1) barang dan jasa yang berkualitas, (2) barang dan jasa yang memiliki keunggulan komparatif, (3) proses produksi dengan efisiensi tinggi, (4) sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang profesional dan terampil yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru, (5) sistem pendidikan yang menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif.

34;Self-Employment, Entrepreneurship and the National Longitudinal Survey of Youth," Monthly Labor Review, Special Issue Comemoratingthe 25th Anniversary of the NLSY.

KEWIRAUSAHAAN INDUSTRI

Perkembangan Analisis Kewirausahaan

  • Kewirausahaan Personal
  • Kewirausahaan Korporasi
  • Kewirausahaan Industri

Kewirausahaan industri menganalisis konsep kewirausahaan dengan melihat profil. kawasan industri dan faktor lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan industri. Kinerja kewirausahaan industri dianalisis dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perluasan industri. 2003) menjelaskan bahwa penelitian kewirausahaan saat ini lebih menitikberatkan pada peran lingkungan makro, seperti yang dilakukan oleh Aldrich (2000) dalam karakteristik peluang kewirausahaan. Kajian kewirausahaan industri yang selanjutnya disebut kewirausahaan industri adalah bagian atau bidang teori kewirausahaan yang dikembangkan melalui ilmu ekonomi pembangunan.

Mittal (2003) meneliti kewirausahaan industri dengan variabel profil ekonomi dan perkembangan industri seperti produksi, investasi, pemanfaatan kapasitas dan ekspor, yang terkait dengan variabel profil sosial ekonomi pengusaha dan lingkungan internal industri seperti manajemen. Menerima pendapat Martin (2004) bahwa konseptual kewirausahaan industri belum ditemukan, namun ia dapat menjelaskannya dari beberapa hasil analisis. Dalam perkembangannya, kewirausahaan industri didasarkan pada teori kewirausahaan yang berkaitan dengan lingkungan industri yang berbeda.

Sebagai salah satu penulis yang menganalisis kewirausahaan industri, saya mencoba memperkuat pengertian tentang kewirausahaan industri.

Tabel 3.1. Perbandingan Konsep  Kewirausahaan Individu,  Kewirausahaan Korporasi, dan Kewirausahaan Industri
Tabel 3.1. Perbandingan Konsep Kewirausahaan Individu, Kewirausahaan Korporasi, dan Kewirausahaan Industri

Kewirausahaan Industri

  • Kewirausahaan dan Perkembangan Industrialisasi Sejak perang Dunia II, pentingnya kewirausahaan Sejak perang Dunia II, pentingnya kewirausahaan
  • Peran Entrepreneur dalam Pembangunan Ekonomi Wilayah Wilayah
  • Peran Pemerintah dalam Pengembangan Ekonomi Berbasis Kewirausahaan Berbasis Kewirausahaan
  • Peran Modal Kewirausahaan terhadap Fungsi Produksi dan Pendapatan Produksi dan Pendapatan
  • Peran Kewirausahaan terhadap Keseimbangan Pasar Pasar

Schumpeter (1934) adalah seorang ahli pembangunan yang menaruh perhatian khusus pada kegiatan pengusaha dalam pembangunan ekonomi suatu daerah. Pengusaha sering digambarkan sebagai orang yang rasional, utilitarian atau hedonis yang menghabiskan uang untuk bersenang-senang. Anggaran pemerintah yang terbatas menciptakan lapangan kerja baru, sementara di sisi lain angkatan kerja terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk.

Mereka menemukan bahwa jika individu menganggur dan prospek pekerjaan sulit, mereka cenderung membangun bisnis sendiri. Mereka menciptakan pekerjaan untuk diri mereka sendiri dan sering disebut sebagai "pengusaha rutin". Pengusaha kecil disebut sebagai pengusaha rutin karena tujuan utama usahanya hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Menemukan berbagai cara untuk mengirimkan lebih banyak barang dan jasa dengan lebih sedikit sumber daya.

Baye (2003:58) menulis fungsi penawaran sebagai berikut: 2.3) Peran kewirausahaan dalam pemberdayaan lingkungan berbeda dengan peran pemilik modal, pengelola dan profesional.

KARAKTERISTIK DAN

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA DALAM KEWIRAUSAHAAN INDUSTRI

Karakteristik Wirausaha

  • Sifat dan Karakteristik Wirausaha
  • Tipe Wirausaha
  • Keuntungan dan Risiko Wirausaha

Patrick (2004) menjelaskan bahwa profil usaha dapat dinilai dari latar belakang wirausaha yang meliputi latar belakang pribadi seperti agama, usia, status perkawinan dan pendidikan, latar belakang keluarga atau latar belakang sosial dan ekonomi seperti pengalaman kerja sebelumnya, motivasi, serta kepribadian dan kemajuan. kewiraswastaan. Faktor latar belakang pribadi seperti agama, umur, status perkawinan dan pendidikan biasanya diklasifikasikan ke dalam profil dan karakteristik wirausaha, sedangkan latar belakang keluarga atau latar belakang sosial dan ekonomi menunjukkan latar belakang pribadi. Selain profil sebagai perwujudan sifat dan karakter, wirausahawan juga harus memiliki sifat/karakteristik yang dikemukakan oleh Schermerhorn (1999).

Menurut Suryana (2003), wirausaha adalah inovator yang memperkenalkan perubahan pasar melalui kombinasi baru seperti dalam bentuk berikut. Dari definisi kewirausahaan, ada empat tema penting yang dapat diidentifikasi sebagai berikut (Steinhoff dan Burgess dalam Wirasasmita, 2004). Pengusaha pedagang : adalah pengusaha yang melakukan kegiatan niaga yaitu; pembelian dan penjualan barang-barang industri dan pertanian.

Menurut Zimmerer dan Scarborough (2005), profil wirausaha berdasarkan kegiatan usahanya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

Pengembangan Wirausaha 1. Kegiatan Kewirausahaan 1.Kegiatan Kewirausahaan

  • Hambatan Wirausaha
  • Kiat-Kiat Wirausaha pada Saat Memasuki Dunia Usaha Baru Usaha Baru
  • Tempat Usaha yang Akan Dipilih
  • Organisasi Usaha dan Usaha Kecil

Menemukan peluang bisnis baru yang meliputi: lama usaha dan jenis usaha yang dilakukan. Pembelian perusahaan asing (pembelian) adalah pembelian perusahaan yang didirikan atau dimulai dan diselenggarakan oleh orang lain dengan nama baik (niat baik) dan organisasi bisnis yang sudah ada. Meskipun pengusaha kecil identik dengan pemilik dan pengelola suatu usaha, namun jika skala dan cakupan usahanya meningkat, maka pengelolaan tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus melibatkan orang lain.

Selama ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda, tergantung fokus masing-masing perusahaan. Instansi yang berbeda menggunakan batasan dan kriteria sesuai dengan fokus masalah yang ditetapkan dalam UU No. 9/1995 pasal 5 tentang usaha kecil. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia (1988) mendefinisikan usaha kecil menurut besarnya angkatan kerja, yaitu 5-19 orang yang terdiri dari pekerja upahan tidak terampil, pekerja pemilik dan pekerja keluarga.

Apabila perubahan berlaku dalam produk baharu, teknologi baharu dan perubahan mesin, perniagaan kecil boleh menyesuaikan diri dengan cepat dengan situasi tersebut.

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Definisi Etika Bisnis

  • Prinsip otonomi
  • Prinsip kejujuran
  • Prinsip tidak berniat jahat
  • Prinsip keadilan
  • Prinsip hormat pada diri sendiri

Dari asal katanya, dapat dikatakan bahwa etika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan. Pengertian etika bisnis itu sendiri sangat beragam tetapi mempunyai arti yang satu dan sama yaitu pengetahuan tentang tata cara yang ideal dalam mengatur dan mengelola perusahaan yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan ekonomis/sosial, serta norma penerapannya. dan moral mendukung maksud dan tujuan bisnis (Muslich, 1998:4). Ada juga yang mendefinisikan etika bisnis sebagai batasan sosial, ekonomi dan hukum yang timbul dari nilai-nilai moral masyarakat dan harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya (Amirullah & Imam Hardjanto, 2005).

Kebijakan perusahaan harus diarahkan pada pengembangan visi dan misi perusahaan, yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar. Jika prinsip kejujuran dapat dipertahankan oleh perusahaan maka akan dapat meningkatkan kepercayaan di lingkungan sekitar perusahaan. Misalnya upah yang adil kepada karyawan sesuai dengan kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen dan sebagainya.

Perlunya menjaga citra perusahaan yang baik melalui prinsip kejujuran, tidak ada niat jahat dan prinsip keadilan.

Tanggung Jawab Sosial

  • Tanggung jawab terhadap konsumen

Gambar

Gambar 1.1. Framework Pendidikan Kewirausahaan Pada  Setiap Satuan Pendidikan  (Sumber: Kepmendiknas, 2010)
Gambar 2. Bagan Alir Keterkaitan Berbagai Kegiatan  Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan  Mahasiswa di Indonesia  (Sumber: Kepmendiknas, 2010)
Tabel 1.1. Penguatan UMKM Berdasarkan Jenis Kegiatan  dan Lembaga Pelaksana (%)
Gambar 2.1 Peran Wiarusaha terhadap Pertumbuhan  Ekonomi  (Sumber: diadaptasi dari Bwisa (2010))
+3

Referensi

Dokumen terkait

The effect of oxytocin massage by using lemongrass oil aromatherapy to the increase of breast milk production Breast milk poduction Given therapy Total p-value χ2count value