• Tidak ada hasil yang ditemukan

Key word: Market, Transaction

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Key word: Market, Transaction "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

The Existence Of Pasar Nagari Alahan Panjang An Sosiologis Observation(Study Case:

Changes Time Of Result Agraria Transaction) .

Yunia Fitri Yenti1 Rinel Fitlayeni, M.A2

Marleni M.Pd3

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected] ABSTRACT

The problem of this study is the change in time of the transaction in the market of agricultural products Nagari Alahan Panjang. In this research, the researcher used Weber theory of social action about development of human rationality, social measures used in this study instrumental rational action. This study used a qualitative approach with descriptive type. The informants in this research are: farmers, merchants and service markets. In selection of the informants is using purposive sampling technique with 20 people. The types of data are primary data and secondary data. Methods of data collection are done in two stages: (1) observation (non- participant). (2) In-depth interviews. Unit of data analysis are farmers, traders, and market services. Analysis of the data using an interactive model of Miles and Huberman which includes three stages: (1) data reduction (2) presentation of data (3) verification / conclusion.

Based on the results of this research, the researcher concluded that the factors of causing the change in time of the transaction in the market of agricultural products in Pasar Alahan Panjang because 1) plants orientation shift.2) limited locations 3) many immigrants from Jawa.4) the existence of supra-local merchants. The impact of changes in transaction time agriculture to farmers. (1) The positive impact that can be relaxed to the market on Saturday just to buy the necessities. (2) The negative impact that the disruption of the activities of farmers who should still work in the fields. The impact for merchant only positive impact. The merchant can earn income.

While the impact of market services, they are (1) a positive impact, adding the money goes to the office market ± 300,000 / day market. (2) The negative impact, trash vegetables rotting unsold.

Key word: Market, Transaction

1. Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2015

2. Pembimbing I dari dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3. Pembimbing II dari dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

1 PENDAHULUAN

Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi.

Pasar merupakan salah satu yang menggerakkan dinamika kehidupan ekonomi.

Berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi yang menggerakkan kehidupan ekonomi tidak terlepas dari aktifitas yang dilakukan oleh pembeli dan pedagang (Damsar,2002:83).

Menurut Effendi (dalam Citra, 2011:6) pengertian pasar secara umum adalah tempat orang melakukan jual beli. Pengertian pasar menurut pandangan masyarakat ada tiga yaitu: pertama, menganggap pasar adalah tempat melakukan kegiatan jual beli. Kedua, mewakili bahwa pasar sebagai tempat bekerja untuk mencari nafkah. Ketiga, mewakili bahwa pasar selain media ekonomi juga media sosial .

Pasar nagari merupakan sub sistem dari sistem sosial ekonomi masyarakat nagari sejak dahulu sampai sekarang di wilayah Minangkabau. Bagi masyarakat Minangkabau, pasar nagari bukan hanya sekedar tempat transaksi jual beli semata, tetapi juga banyak memiliki fungsi sosial dan budaya tersendiri sesuai dengan adat istiadat dan tradisi masing-masing daerah, serta memiliki kekuatan yang sangat mengikat dan daya saing dengan menonjolkan fitur-fitur keunikan yang dimiliki masing-masing pasar (Zusmelia, 2007:135).

Salah satu Pasar Nagari di Sumatera Barat yaitu Pasar Nagari Alahan Panjang. Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani yaitu mencapai 80% sangat memerlukan tempat melakukan transaksi untuk hasil-hasil pertanian, disamping untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk memasarkan hasil pertanian mereka. Daerah ini terkenal dengan produksi bawang, lobak, tomat, kentang, dan berbagai jenis sayuran lainnya. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan penyebab terjadinya perubahan waktu transaksi hasil pertanian di Pasar Nagari Alahan Panjang. Dan mendeskripsikan dampak perubahan waktu transaksi bagi masyarakat petani,

pedagang dan juga dinas pasar di Pasar Nagari Alahan Panjang.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial tentang masalah rasionalitas manusia yang

dikemukakan oleh Max Weber. Menurut Weber konsep rasionalitas merupakan kunci bagi suatu analisa objektif mengenai arti-arti subjektif dan juga merupakan dasar perbandingan mengenai jenis-jenis tindakan sosial yang berbeda. Weber menyebutkan empat tipe rasionalitas yang mewarnai perkembangan manusia.

1. Traditional rationality (rasional tradisional). Rasional ini bertujuan untuk memperjuangkan nilai yang berasal dari tradisi kehidupan masyarakat. Rasional ini kadang disebut sebagai tindakan irasional.

2. Affective rationality (rasional afektif). Rasionalitas ini merupakan tipe rasionalitas yang bermuara dalam hubungan emosi atau perasaan yang sangat mendalam sehingga ada hubungan khusus yang tidak dapat diterangkan diluar lingkaran tersebut.

3. Value oriented rationality (rasionalitas yang berorientasi nilai).

Rasionalitas ini merupakan suatu rasionalitas masyarakat, yang melihat nilai sebagai potensi atau tujuan hidup, meskipun tujuan itu tidak nyata dalam kehidupan keseharian.

4. Instrumental rationality (rasionalitas instrumental). Rasionalitas ini disebut dengan “tindakan” dan

“alat”. Pada tipe rasionalitas ini, manusia tidak hanya menentukan tujuan yang ingin dicapai, namun ia secara rasional telah mampu menentukan alat (instrumen) yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut ( Johnson,2009:219- 221).

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang berusaha mengungkapkan dan memahami realitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di lapangan. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2001: 3).

Tipe penelitian ini adalah deskriptif analitis, penelitian deskriptif analitis berarti menyajikan data secara deskriptif tetapi dengan cara pengklasifikasian data dan menjelaskan hubungan antar berbagai hal yang ditulis. Tujuan penelitian deskriptif

(5)

2 analitis ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian deskriptif analitis bukan hanya mengumpulkan data saja, namun dapat melihat, meninjau, dan menggambarkan objek yang diteliti sebagaimana adanya dan menarik kesimpulan setelah menemukan analisis terhadap data yang telah ditetapkan (Afrizal,2014:5).

Pemilihan informan melalui teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini adalah beberapa masyarakat petani yang menjual hasil pertanian ke pedagang, baik ke pedagang supra lokal maupun ke pedagang lokal (anak randai), pedagang yang datang ke pasar nagari Alahan Panjang yang membeli barang dagangan hasil pertanian (galeh mudo).

Kriteria informan yaitu petani dan pedagang yang melakukan transaksi hasil pertanian di pasar nagari Alahan Panjang yang bisa mendeskripsikan penyebab serta dampak perubahan waktu transaksi hasil pertanian sesuai dengan tujuan penelitian.

Selain kriteria dari informan tersebut peneliti juga melibatkan Wali Nagari dan juga dinas pasar (trianggulasi pasar) pelengkap data agar tercapai tujuan penelitian.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan dua cara yaitu:

observasi dan wawancara. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu (individu sebagai anggota kelompok/grup yang ada di masyarakat), yaitu petani yang datang ke pasar untuk menjual hasil pertaniannya, dan juga pedagang yang datang membeli hasil pertanian ke pasar nagari Alahan Panjang serta dinas pasar dan Wali Nagari sebagai pelengkap data.

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model Milles dan Huberman yaitu model analisis data interaktif (interactive model of analisys) langkah- langkahnya yaitu: Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka data yang diperoleh berupa kata-kata bukan rangkaian angka. Data tersebut dikumpulkan dengan beberapa macam cara (observasi non participant, wawancara mendalam, dan data sekunder), dan diproses sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan atau alih tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke dalam teks yang

diperluas. Data yang telah dicatat atau diketik tersebut kemudian dianalisis. Analisis data tersebut terdiri dari alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data (display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman, 1992: 15-16).

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Waktu transaksi hasil pertanian di pasar Nagari Alahan Panjang dahulunya terjadi pada waktu subuh hari Sabtu, masyarakat yang datang ke pasar dari berbagai jorong melakukan transaksi pada hari Sabtu, namun pada kenyataannya saat sekarang ini terjadinya perubahan waktu transaksi hasil pertanian pada Jumat sore.

Faktor penyebab perubahan waktu transaksi hasil pertanian yaitu:

(1)

Pergeseran orientasi tanaman

Penyebab perubahan waktu transaksi hasil pertanian karena tanaman yang biasanya padi diganti oleh masyarakat menjadi tanaman sayuran seperti bawang, lobak, wortel dan juga sayuran lainnya, karena petani lebih memilih tanaman yang lebih cepat panennya.hal Ini menyebabkan tanaman sayuran yang berlimpah. Waktu transaksi hasil pertanian sekarang lebih banyak pada Hari Jumat Sore yang dinamakan pasar sore. Volume penjualan hasil pertanian lebih besar pada hari Jumat dibandingkan hari Sabtu.

Penduduk Alahan Panjang memilih membeli beras supaya hasil pertanian sayuran lebih banyak, dan waktu panen yang juga cepat. Pandangan masyarakat pada saat ini lebih didominasi kepada sayur-sayuran yang akan mendapatkan hasil lebih bagus dari pada menanam padi. Pada saat ini dengan perlahan sawah yang ditanam padi sudah berkurang bahkan masyarakat punya prinsip untuk mengeringkan semua sawah tersebut demi memperluas area pertanian tentang sayuran, area yang biasanya dibiarkan atau lahan tidur yang tidak diolah, saat ini sudah digarap dan dijadikan ladang bawang.

(2)

Terbatasanya lokasi transaksi

Terbatasnya lokasi transaksi terjadi karena jumlah atau volume hasil

(6)

3 pertanian setiap hari pakan yang meningkat, hal ini terjadi karena penduduk banyak menanam sayuran dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini semua penduduk lebih memilih tanaman yang cepat panen, lokasi transaksi menjadi sempit dan sayuran susah untuk tertampung kalau dijual hanya pada waktu hari pasar saja, hal ini yang menyebabkan lokasi transaksi menjadi terbatas.

(3)

Masyarakat pendatang dari jawa Penduduk yang semakin meningkat juga karena banyaknya penduduk pendatang dari Jawa, awal orang jawa datang ke Alahan Panjang hanyalah beberapa pemuda yang ikut dengan orang Alahan Panjang untuk sekedar berkunjung saja, namun beberapa tahun kemudian terjadi tingkatan jumlah pendatang dari jawa, yang tujuan awal hanya sekedar berkunjung. Pada umumnya penduduk pendatang itu adalah laki-laki, setelah beberapa tahun menetap di Alahan Panjang ada yang menikah dengan orang penduduk asli, hal ini membuat mereka menjadi tambah gampang dalam urusan pertanian, karena sudah mendapatkan orang yang mempunyai lahan sendiri, dan di Alahan Panjang orang Jawa tersebut bisa bergabung dengan penduduk asli, perlahan warga pendatang itu belajar untuk mengenal sistem pertanian, berawal dengan ikut bekerja sebagai buruh tani sampai mengenal secara dalam cara bertani di Alahan Panjang. terjadinya pergeseran waktu transaksi hasil pertanian karena penduduk pendatang baru yang juga bekerja sebagai petani, yang menghasilkan banyak sayuran, yang mempunyai tingkat volume hasil pertanian di daerah itu sendiri semakin meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi mereka yang pendatang baru sudah mendapatkan hasil yang sangat bagus , maka tingkat petani semakin meningkat dan volume pertanian terutama sayur- sayuran sangat banyak.

(4)

Adanya pedagang supra lokal

Pedagang supra lokal yang datang ke pasar Nagari Alahan Panjang yaitu pedagang yang datang dari berbagai

Kabupaten tetangga, ada yang datang dari Solok, dan juga dari Padang. Para pedagang ini datang untuk membeli berbagai macam sayuran yang akan dijual diluar daerah, ada yang di jual di kota Padang dan di kota Solok, dibawa ke Pakanbaru, Bukittinggi, dan ada juga yang di bawa ke Pasaman. Pedagang supra lokal dalam mencari barang di pasar tidak akan susah untuk melakukan tawar menawar dengan petani, adapun cara yang dilakukan oleh pedagang supra lokal untuk mencari bahkan menahan pelanggan yaitu pedagang supra lokal meminjamkan modal kepada petani untuk mengurus pertaniannya sampai panen.

Dampak perubahan waktu transaksi di pasar Nagari Alahan Panjang adalah:

(1) Bagi Petani Dampak Positif

Bagi petani kalau sudah menjual hasil pertanian sebelum hari pasar (Jumat sore), hari Sabtu tidak perlu lagi ke Pasar subuh. Waktu untuk membeli kebutuhan lainnya tidak perlu tergesa- gesa, kalau hari Sabtu pasar sampai sore. Khusus untuk hari pasar dimanfaatkan untuk rekreasi dan jam santai, untuk melepas lelah karena sudah satu minggu bekerja di ladang.

Artinya pasar dijadikan tempat rekreasi dan santai-santai.

Dampak Negatif

terganggunya aktivitas pertanian pada umumnya adalah buruh tani yang punya lahan pertanian sendiri, hanya saja lahan yang dimiliki rata-rata rendah, sehingga harus jadi buruh tani juga demi tercukupi kebutuhan sehari-hari. Buruh tani yang mempunyai lahan seluas 0,2 Ha. Volume penjualan dari hasil sendiri tidak sampai dalam bentuk ton, hanya dalam bentuk kiloan/beberapa karung.

Hasil lahan sendiri tidak akan mencukupi makanya harus disambung dengan bekerja sebagai buruh tani.

Perubahan waktu ini sangat berpengaruh terhadap aktivitasnya, masih dalam jam bekerja di ladang orang tapi harus keluar karena akan menjual hasil pertanian ke pasar.

(7)

4 Kadang pedagang besar tidak ada masuk pada hari Sabtu. Artinya yang akan diharapkan petani hanya anak randai saja. Jika hari Sabtu waktu untuk melakukan transaksi hasil pertanian juga singkat. Sampai jam 9 pagi itu pasar sayur sudah mulai sepi, para petani pasti ingin barang dagangan cepat terjual, karena cemas tidak ada yang membeli kalau hari sudah siang. Apalagi kalau volume barang yang masuk pada hari itu banyak. Kalau banyak saingan, besar kemungkinan juga untuk terjual murah barang dagangannya.

(2) Bagi Pedagang Dampak Positif

Perubahan waktu transaksi itu bisa menambah uang masuk bagi pedagang, keuntungan yang didapat karena perputaran barang dagangan yang cepat, tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi pedagang. dampak positif lainnya juga dirasakan oleh pedagang supra nagari yang membeli bawang, lobak, wortel dan juga daun sup yang akan di jual di pasar raya Padang.

Volume barang dagangan yang dibawa oleh pedagang supra nagari ke Padang biasanya dibawah 1 ton, hal ini karena sampai di Padang pedagang ini akan menjual pada orang-orang yang berjualan di Pasar Raya Padang. Barang yang dibawa sudah ada yang menunggu di Padang, sehingga tidak akan susah payah dalam menjualnya. Pada umumnya barang yang di beli oleh pedagang kecil di Padang dalam jumlah perkarung. Dengan cara menjual perkarung ini yang banyak mendapatkan keuntungan bagi pedagang.

(3) Bagi Dinas Pasar

Perubahan waktu transaksi juga sangat berpengaruh terhadap dinas pasar. Pasar yang biasanya di ramaikan hanya satu kali seminggu sekarang bertambah pada hari Jumat menjadi pasar sayur. Jadi dampaknya bagi dinas pasar ada yang positif dan negatifnya, tergantung volume/harga sayur di pasar. dampak positif dari perubahan waktu transaksi yaitu bertambahnya uang masuk ± 300.000/hari pasar bagi dinas pasar,

apabila harga sayur stabil dan bentuk hasil pertanian habis diperjual belikan, maka hal ini menjadi sebuah keberuntungan bagi pengelola pasar, mendapatkan bonus bagi petugas pada hari pasar tersebut. Tidak akan mempengaruhi pada pekerjaan dinas pasar, seperti pemungut sampah, karena apapun kondisi pasar itu sudah menjadi tanggung jawab dinas pasar itu sendiri.

sebaliknya dampak negatif adalah apabila sayur tersebut tidak terjual, dibiarkan oleh petani berserakan ditengah-tengah pasar, itu menjadi tanggung jawab dinas pasar dan dianggap menambah pekerjaan saja bagi dinas pasar.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penyebab terjadinya perubahan waktu transaksi hasil pertanian di pasar Alahan Panjang adalah: Pergeseran orientasi tanaman, dimana masyarakat lebih memilih sayuran dibandingkan padi karena lebih cepat panen. Terbatasnya lokasi transaksi. Lokasi transaksi hasil pertanian yang terbatas karena masyarakat saat ini lebih dominan menanam sayuran, sehingga volume dan tingkat hasil pertanian sayuran lebih tinggi dari tahun ke tahun. Masyarakat pendatang dari Jawa.

Masyarakat pendatang dari Jawa juga menyebabkan perubahan waktu transaksi hasil pertanian, karena masyarakat Jawa itu juga bertani dan menanam berbagai sayuran.

Adanya pedagang supra lokal, yang berdatangan lebih awal dari hari pasar.

Dampak perubahan waktu transaksi hasil pertanian bagi petani, pedagang dan juga dinas pasar.

Dampak bagi petani.

Dampak positif perubahan waktu transaksi membuat mereka lebih santai, sedangkan untuk dampak negatif terganggunya aktivitas petani.

Dampak bagi pedagang.

Perubahan waktu transaksi membuat keuntungan lebih besar karena bisa menjual hasil pertanian keluar daerah lebih awal.

Dampak bagi dinas pasar

Dampak positif yakni bertambahnya pendapatan pasar sedangkan dampak negatif

(8)

5 sampah semakin meningkat yang membuat penambahan waktu untuk bekerja.

Berdasarkan kesimpulan di atas, di usulkan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dan masyarakat atau pihak-pihak yang terkait di nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti yaitu antara lain:

1. Pihak pemerintah juga mempunyai tanggung jawab yang besar dalam masalah ini. Melihat kondisi pasar saat ini maka perlu kiranya untuk mengupayakan pengembangan lokasi pasar, seperti yang di kemukakan pada Bab V.

Penambahan lokasi pasar akan memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi. Maka itu akan memperlancarkan perekonomian masyarakat Alahan Panjang itu sendiri. Sehingga petani tidak lagi dirugikan. Proses pengembangan pasar, dan juga membangun area pasar untuk memenuhi lokasi transaksi di pasar nagari tersebut tentunya tidak terlepas dari perlunya perhatian bagi masyarakat nagari itu sendiri dan juga pihak-pihak yang terkait, misalnya dinas pasar nagari Alahan Panjang.

2. Pada peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengelolaan pasar, agar pasar tersebut dapat terkelola dengan baik dan dapat meningkatkan kemajuan perekonomian bagi masyarakat setempat.

3. Seharusnya pedagang juga

mempertimbangkan dan

memperhatikan nasib petani, supaya kehidupan petani juga lebih baik dan perekonomian petani meningkat.

(9)

6 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif.

PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Damsar, 1995. Sosiologi Ekonomi, Rajawali Press. Jakarta.

Effendi, Nursyirwan,2005. Minangkabau Rural Markets. Trade and Traders in West Sumatera Indonesia. Muenster.

LIT.

Johnson, Doyle Paul. 1994. Teori klasik dan Modern. Jakarta: PT. Gramedia.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosda karya.

Spradley, James ,P. 1997. Metode Etnografi . Yokyakarta:PT.Tiara Wacana.

Sugiyono, 2012. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Karya Ilmiah

Abbas,Ardi. 2004.”Pengelolaan Pasar Nagari di Kabupaten Padang Pariaman. Artikel, Padang. Jurnal Antropologi: Universitas Andalas.

Zusmelia. 2007. Ketahanan (Persistence) Pasar Nagari di Minangkabau dalam Ekonomi Dunia : Kasus Pasar Kayu Manis (Cassiavera) di Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat. Bogor:

Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Rendahnya persentase petani dalam kelompok ini disebabkan karena akses langsung menjual nenas ke eksportir dapat dilakukan bila petani tersebut memiliki lahan yang luas

Saat ini, petani karet memilih menjual Bahan Olahan Karet (Bokar) melalui sistem lelang di Koperasi Unit Desa (KUD) dibandingkan menjual bokar ke pedagang pengumpul karena

Diberikannya kebebasan untuk memilih unit-unit sesuai dengan kemampuan dari para anggota kelompok atau petani, hal ini bertujuan untuk lebih memberikan kenyamanan kepada

Pada saluran I, bagian harga yang diperoleh petani dari pedagang pengecer yang menjual cabai merah keriting ke pasar Pakem lebih besar daripada yang diperoleh petani dari

Saat ini, petani karet memilih menjual Bahan Olahan Karet (Bokar) melalui sistem lelang di Koperasi Unit Desa (KUD) dibandingkan menjual bokar ke pedagang pengumpul karena

Masyarakat biasanya menjual rumput laut yang telah kering pemasaran dilakukan dengan 3 saluran, saluran 1 adalah petani menjual rumput lautnya ke pedagang besar dan

Jumlah anggota populasi dalam penelitian ini sebanyak 83 petani yang menjual hasil produksi usahatani cabai merah dengan menggunakan sistem lelang di pasar lelang, dan sampel yang

Saluran Pemasaran Cabai Merah Di Desa Muara Burnai I Pada saluran pemasaran I, petani menjual hasil produksinya ke lembaga pasar lelang sebagai perantara rata-rata lembaga pasar