• Tidak ada hasil yang ditemukan

khutbah Jumat pertemuan kedua

N/A
N/A
Alman Sayyid Rasyidin

Academic year: 2024

Membagikan "khutbah Jumat pertemuan kedua"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

َ لا َ

ف ُالله ِه ِد ْهَي ْن َم اَنِلا َم ْع َ أ ِتا َ

ئ ّي َس َو ا َ ن ِس ُ

ف ْ ن َ

أ ِر ْو ُ ُُش ْن ِم ِللهاِب ُ ذ ْو ُع َ

ن َو ُه ُر ِف ْ غ ت ْس َ َ

ن َو ه ُ ُ ن ْي ِع ت ْس َ َ

ن َو ُه ُ د َم ْح َ

ن ِللهِ َ د ْم َح ْ

لا ّ

ُ ن ِإ ه ُ

ل ْو ُس َر َو ُه ُ د ْب َع ا ً

د ّم َح ُم ّ ن َ

أ ُ د َه ْ

ش َ

أ َو ُالله ّ لا ِإ َ

هل ِإ َ لا ْ

ن َ أ ُ

د َه ْ ش َ

أ ُ ه َ

ل َي ِدا َ ه َ

لا َ ف ْل ِل ْ

ض ُي ْن َم َو ُ ه َ

ل ّل ِض ُم َّم ُه َّ

للا ٌ

دي ِج َم ٌدي ِم َح َك َّ

ن ِا َمي ِها َر ْبِا ِلآ َ

لَ َع َو َمي ِها َر ْبِا َلَ َع َتْيَّل َص ا َمَك ٍد َّم َح ُم ِلآ َ

لَ َع َو ٍد َّم َح ُم َلَ َع ِّل َص َّم ُهَّللا

ٌ دي ِج َم ٌدي ِم َح َك َّ

ن ِا َمي ِها َر ْبِا َلَ َع َتْكَراَب ا َمَك ٍد َّم َح ُم ِلَا َ

لَ َع َو ٍد َّم َح ُم َلَ َع ْكِراَب ---

ِم ْي ِر َ ك ْ

لا ِهِبا َ

ت ِك ْ ي ِ ف ىلٰا َعَت ُالله َلا َقَف:

او ُ ق َّ

تا َو اءا َس ِن َو اً ريِث َ ك ا

لًا َجِر ا َم ُهْن ِم َّثَب َو ا َه َج ْو َز ا َهْن ِم َق َ ل َ

خ َو ٍة َ

د ِحا َو ٍس ْ ف َ

ن ْن ِم ْم ُ ك َ

ق َ ل َ

خ ي ِذ َّ

لا ُم ُ ك َّب َر او ُ

ق َّ

تا ُسا نلا ا َه ُّي َّ َ أ ا َي ا ًبي ِق َر ْمُكْيَل َع َناَك َ َّللَّا َّنِإ َما َحْر َ ْ

لْا َو ِهِب َ نو ُ

ل َءا َس َ ت ي ِذ َّ

لا َ َّ

للَّا

Jama’ah Shalat Jum’at Hari kiamat itu suatu yang pasti. Setiap kita akan bertanggungjawab pada Allah.

Setiap kita punya catatan amal dan akan menerima catatan amal tersebut. Ada yang menerima dengan tangan kanannya, ada yang menerima dengan tangan kirinya, ada yang menerima dari belakang punggungnya.

Allah Ta’ala berfirman,

ْ ه َي ِبا َ

ت ِك او ُء َر ْ قا ُم ُ

ؤا َ ه ُلو ُ

ق َي َ

ف ِهِني ِمَيِب ُ ه َبا َ

ت ِك َ ي ِ تو ُ

أ ْن َم ا َّم َ أ َ

ف

“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata:

“Ambillah, bacalah kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah: 19)

ْ ه َي ِبا َ ت ِك َ

تو ُ

أ ْم َ ل ي ِ ن َ

ت ْي َ

ل ا َي ُلو ُ ق َي َ

ف ِه ِلا َم ِشِب ُ ه َبا َ

ت ِك َ ي ِ تو ُ

أ ْن َم ا َّم َ أ َو

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah: 25)

Karena sibuk memikirkan catatan amal kita, kita tak bisa lagi memikirkan bagaimana keadaan orang- orang terdekat kita.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia ketika itu mengingat neraka, lantas ia menangis. Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam bertanya saat itu, “Apa yang membuatmu menangis?” ‘Aisyah menjawab, “Aku mengingat neraka lantas aku menangis. Apakah kalian akan mengingat keluarga kalian pada hari kiamat?” Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam menjawab,

“Ada tiga keadaan seseorang tidak akan mengingat siapa pun (pada hari kiamat):

(1) ketika di sisi mizan (timbangan), sampai seseorang mengetahui timbangannya ringan ataukah berat;

(2) ketika berada pada sisi kitab (catatan amal) ketika dikatakan ‘Ambillah, bacalah kitabku (ini)’ sampai ia mengetahui apakah catatannya diambil dari sisi kanan, ataukah sisi kiri, atau dari belakang punggungnya;

(3) ketika berada di shirath (jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam.” (HR. Abu Daud, no. 4755;

Tirmidzi, no. 2235. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Semua amal manusia telah dicatat, tidak ada yang samar sedikit pun, manusia sendiri yang melupakan catatannya. Dalam ayat disebutkan,

ْ ي َ ش ِّل ُ

ك ٰ َ لَ َع ُ ه

للَّا َو ۚ ُهو ُس َ ن َو ُ ه

للَّا ُها َص ْح َ أ ۚ او ُ

ل ِم َع ا َم ِب ْم ُهُئِّبَنُيَف ا ًعي ِم َج ُ هللَّا ُم ُه ُ

ث َع ْب َي َم ْو َي دي ِه َ

ش ٍء

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadilah: 6)

(2)

Amal kita yang baik dan buruk akan dicatat begitu rinci sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

ُي َ لَ ِبا َ

ت ِك ْ لا ا َ

ذ َ

ه ِلا َم اَنَتَلْي َو اَي َنوُلو ُقَي َو ِهي ِف ا َّم ِم َ ي ِق ِف ْش ُم َ ي ِمِر ْج ُم ْ لا ى َ ت َ َ

ف ُبا َ ت ِك ْ

لا َع ِض ُو َو

َ لَ َو ً

ة َ ت ِغ َص ُر ِدا َغ ا ً

د َح َ أ َ

ك ُّب َر ُم ِل ْ ظ َي َ

لَ َو ا ً ِ ضا َح او ُ

ل ِم َع ا َم او ُد َج َو َو ا َها َص ْح َ أ َّ

لَ ِإ ً ة َ تِب َ

ك

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun.” (QS. Al-Kahfi: 49).

Dalam Tafsir Al-Jalalain (hlm. 310) disebutkan, “Diletakkan kitab setiap orang beriman di sisi kanannya dan orang kafir di sisi kirinya. Orang-orang kafir akhirnya melihat dan merasa ketakutan terhadap apa yang tertulis dalam kitab catatan amal tersebut. Ketika mereka melihat dosa-dosa mereka, mereka berkata, “Celakalah kami.”

Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan catatan dosa yang kecil maupun yang besar, semuanya benar-benar tercatat? Mereka pun dapati bahwa semuanya tercatat dalam kitab tersebut. Allah tidak memberi hukuman kepada mereka yang penuh dosa secara zalim. Untuk orang-orang beriman pun tak mungkin dikurangi pahala mereka.”

Sampai rintihan sakit pun dicatat malaikat.

Imam Ahmad rahimahullah pernah didatangi oleh seseorang dan beliau dalam keadaan sakit. Kemudian beliau merintih kala itu. Lalu ada yang berkata kepadanya (yaitu Thowus, seorang tabi’in yang terkenal),

“Sesungguhnya rintihan sakit juga dicatat (oleh malaikat).” Setelah mendengar nasehat itu, Imam Ahmad langsung diam, dan beliau tidak merintih lagi. Beliau takut jika merintih sakit, rintihannya tersebut akan dicatat oleh malaikat.

Allah Ta’ala berfirman,

دي ِت َع بي ِق َر ِهْي َد َ ل َّ

لَ ِإ ٍل ْوَق ْن ِم ُظ ِف ْ ل َي ا َم

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)

Kalau seperti itu catatan amal kita, marilah kita mengoreksi diri agar amal kita menjadi bagus.Marilah kita melakukan muhasabah terlebih dahulu.

Pertama:

Masihkah kita berbuat syirik kepada Allah, sedangkan syirik adalah dosa besar yang amat besar dan tidak Allah maafkan jika dibawa mati.

Kedua:

Marilah kita koreksi amalan yang diwajibkan pada kita, apa kita sudah perhatikan ataukah malah sering meninggalkan, seperti mengerjakan shalat lima waktu, merutinkan shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki, menutup aurat bagi wanita muslimah (termasuk istri dan putri-putri kita).

Ketiga:

Hal haram masih dilakukan ataukah tidak, seperti wanita (istri) buka-bukaan aurat, melakukan dosa besar (seperti mabuk, berjudi, berzina), hingga durhaka pada orang tua.

Keempat:

(3)

Mengoreksi diri apakah masih tersibukkan dengan hal-hal mubah yang sia-sia seperti banyak menonton TV, main games, dan semacamnya. Namun hal mubah bisa dihukumi haram kalau berisi maksiat atau melalaikan dari kewajiban.

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.

َأ

ُم ْي ِل َعلا ُعْي ِم َسلا َو ُه ُهَّنِإ َ ْ ي ِمِل ْس ُملا ِرِئا َسِل َو ْم ُ ك َ

ل َو ي ِل َالله ُر ِف ْغَت ْسا َو ا َ ذ َ

ه ي ِل ْوَق ُل ْوُق

=======================================khutbah 2=========================================

َ ر ي ِل َسْر ُمـلْا َو ِءاَيِب ْ ن َ

لْ ْ ا ِفَ ش ُْ َ

أ َلَ َع ُم َ

لا َّسلا َو ُ ة َ

لا َّصلا َو ، ِني ِّ

دلا َو ا َي ْ ن ُّ

دلا ِرو ُم ُ أ َ

لَ َع ُ ْر ي ِع َ ت ْس َ

ن ِهِب َو ، َ ري ِم َ لا َع ْ

لا ِّب َر ِ للَّ َّ ِ ُ د ْم َح ْ

ُ لا د ْع َب ا َّم َ

أ ، َ ر ي ِعـ َمـ ْج َ

أ ِهِب ْح َص َو ِهِلآ َلَ َع َو

ٌ دي ِج َم ٌدي ِم َح َك َّ

ن ِا َمي ِها َر ْبِا ِلآ َ

لَ َع َو َمي ِها َر ْبِا َلَ َع َتْيَّل َص ا َمَك ٍد َّم َح ُم ِلآ َ

لَ َع َو ٍد َّم َح ُم َلَ َع ِّل َص َّم ُهَّللا

ٌ دي ِج َم ٌدي ِم َح َك َّ

ن ِا َمي ِها َر ْبِا َلَ َع َتْكَراَب ا َمَك ٍد َّم َح ُم ِلَا َ

لَ َع َو ٍد َّم َح ُم َلَ َع ْكِراَب َّم ُه َّ

للا

Allahummagfir lil mu’minin wal mu’minat,

Alhamdulillahirrabil alamiin hamdan

Allahummanshuril muslimiinal mujaahidiina fii Palestin, Allahummanshuril muslimiina fii kulli makan, Rabbanaa Aatinaa fid-dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban-naar..

Subhanaka Aqimish-shalat!!!

Referensi

Dokumen terkait

Di masa hidup Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam, sebagian orang-orang Yahudi berusaha agar bisa bersin di dekat Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam karena mereka

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang

Di dalam beberapa haditsnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melarang makan dan minum dari bejana yang terbuat dari emas dan perak. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda : Dari Anas ibn Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” Nikahilah perempuan penyayang dan banyak anak

Akan ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, beliau bertanya, "Hari apa ini?" Mereka menjawab, " ini adalah

Karena umar pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Aku pernah bernazar i’tikaf satu malam atau satu hari di masjidil haram.” Maka Rasulullah Shallallahu

Penyusun al-Hadyu berkata, “Tidak dihapal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Beliau setelah dibuatkan mimbar menaikinya dengan pedang, busur maupun lainnya

Inilah makna yang diisyaratkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Orang yang berjihad/ berjuang