• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja perusahaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kinerja perusahaan "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Eempiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan MinumanYang Terdaftar

Di BEI 2013 – 2015)

Dewi Purwati

STIE Widya Gama Lumajang email: purwatid136@gmail.com

Noviansyah Rizal STIE Widya Gama Lumajang email: noviansyah.rizal@gmail.com

M. Munir

STIE Widya Gama Lumajang

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan publik terhadap kinerja, kepemilikan manajerial terhadap kinerja, dan kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian 2013-2015. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013- 2015. Dan untuk teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling, sebanyak 13 perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang sesuai dengan kriteria dan menjadi sampel. Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian analisis linier berganda dengan tingkat signifikansi 0.05, maka kesimpulan dalam penelitian ini yaitu:

(1) kepemilikan publik mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman periode 2013-2015, dengan tingkat signifikansi 0.030, (2) kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman periode 2013-2015 dengan tingkat signifikansi 0.289, (3) kepemilikan asing tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman periode 2013-2015 dengan tingkat signifikansi 0.255.

Kata kunci: Struktur kepemilikan publik, Struktur kepemilikan manajerial, Struktur kepemilikan asing, ROA.

Abstract

The purpose of this research is to know influence of public ownership to performance, managerial ownership to performance, and foreign ownership to company performance at a food and beverage manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange during the study period 2013-2015.

The population in this research is all food and beverage manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) period 2013-2015. And for sampling technique in this research that is by using purposive sampling method, as many as 13 companies manufacturing food and beverage sector in accordance with criteria and become sample. As for the data analysis techniques used in this study is using multiple linear regression analysis techniques. Based on the results of multiple linear analysis with significance level of 0.05, the conclusion of this research are: (1) public ownership has influence to company performance in food and beverage manufacturing sector period 2013-2015, with significance level 0.030, (2) managerial ownership has no influence to company performance in food and beverage manufacturing sector period 2013-2015 with significance level 0.289, (3) foreign ownership has no effect to company performance in food and beverage manufacturing sector period 2013-2015 with significance level 0,255.

Keywords: Structure of public ownership, Managerial ownership structure, Foreign ownership structure, ROA.

(2)

PENDAHULUAN

Dalam suatu perusahaan sering terjadinya suatu masalah persaingan dalam usaha yang kompetitif untuk membuat perusahaan memperbaiki kinerja dan mengembangkan usaha tersebut agar tetap bisa berkembang. Tujaun dalam mendirikan sebuah usaha adalah mengoptimalkan nilai perusahaan agar semakin tinggi nilai perusahaan semakin makmur pemilik atau para pemegang saham tersebut. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih luas dari memaksimalkan laba, pada dasarnya ada beberapa alasan dalam memaksimalkan nilai yaitu memaksimalkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang, dalam memaksimalkan nilai juga berarti pempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan dan mutu dari arus dana yang diharapkan diterima dimasa yang akan datang (Weston & Copeland,1995:1) dalam Diyah dan Erman (2009). Penyatuan kepentingan pemegang suatu saham, dan manajemen yang merupakan pihak-pihak yang mempunyai suatu kepentingan terhadap tujuan perusahaan yang seringkali menimbulkan suatu masalah keagenan (agency problem). Salah satu barometer aktivitas pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia, karena memiliki frekuensi perdagangan dan variansi harga yang besar dan tinggi. Perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada umumnya merupakan perusahaan yang telah memiliki struktur organisasi terpisah antara pihak pemilik dan pengelolanya. Pemilik terdiri dari para pemegang saham dan stakeholder, sedangkan pihak pengelolanya terdiri dari pihak manajemen yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Pengelolaan perusahaan di Indonesia yang listing di BEI dinilai belum efektif, hal tersebut dinyatakan oleh Kurniawan & Indriantoro (2000) bahwa penyebabnya adalah struktur kepemilikan perusahaan yang didominasi oleh keluarga, sehingga tidak ada pemisahan yang jelas antara kepemilikan dan pengaturan perusahaan, menyebabkan manajemen perusahaan cenderung hanya berpihak pada salah satu pemilik saja.

Diantara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di BEI, perusahaan manufaktur merupakan salah satu sektor perusahaan yang diharapkan mempunyai prospek cerah dimasa yang akan datang karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi di negara Indonesia yang menjadikan sektor perusahaan manufaktur sebagai lahan paling strategis untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dalam berinvestasi. Struktur kepemilikan yaitu para pemegang saham yang bukan dari pihak luar ( Outsider Ownership ) melainkan masyarakat atau pihak lokal yang ikut menanam modal atau saham mereka dalam suatu perusahaan. Struktur kepemilikan tersebut menjelaskan komitmen dari pemiliknya untuk menyelamatkan perusahaan (Wardhani, 2007 : 09). Wahyudi & Pawesti (2006 : 13).

Struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan kinerja perusahaan. Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan ialah (1) konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar (outsider ownership concentration) dan (2) kepemilikan perusahaan oleh manajer (manager ownership). Pemilik perusahaan dari pihak luar berbeda dengan manajer karena kecil kemungkinannya pemilik dari pihak luar terlibat dalam urusan bisnis perusahaan sehari-hari (Widyastuti, 2004). Struktur kepemilikan akan berpengaruh terhadap penurunan nilai perusahaan. Setiawan (2006) juga mengatakan bahwa para investor jarang berada dalam posisi dimana mereka dapat mengamati secara langsung apakah investasi yang dipercayakan pada perusahaan dipergunakan secara optimal atau tidak.

Berdasarkan pada uraian sebelumnya yang terkait dengan mulai diterapkannya struktur kepemilikan didalam perusahaan di Indonesia, dimensi struktur kepemilikan memiliki pengaruh yang signifikan bagi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Pada penelitian sebelumnya juga terdapat perbedaan hasil penelitian antara beberapa penelitian mengenai struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kepemilikan manajerial dengan menambahkan variabel independen yaitu kepemilikan publik, kepemilikan asing dikarenakan variabel tersebut juga masih merupakan variabel struktur kepemilikan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan.

Beberapa hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis untuk mengadakan penelitian yang bermaksud menganalisis pengaruh antara kepemilikan manajerial yang tinggi, meningkatnya kepemilikan publik dan kepemilikan asing dalam suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan di Indonesia, khususnya sektor perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

KAJIAN PUSTAKA Struktur Kepemilikan

Suswito (2009) menjelaskan bahwa keberhasilan penerapan corporate governance tidak terlepas dari struktur kepemilikan perusahaan. Struktur kepemilikan tercermin baik melalui instrumen saham maupun instrumen utang sehingga melalui struktur tersebut dapat ditelaah kemungkinan bentuk

(3)

Kepemilikan Publik

Untuk mencapai suatu tujuan utama suatu perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaannya, diperlukan pendanaan yang dapat diperoleh baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Masalah pendanaan berpengaruh pada tingkat kapitalisasi modal. Tingkat kapitalisasi modal yang rendah merupakan salah satu alasan kegagalan perusahaan (Gladstone, 2010 : 20).

Sumber pendanaan eksternal yang dimaksud diatas dapat diperoleh antara lain melalui saham dari masyarakat (publik). Untuk menggerakkan ekonomi secara riil tidak bisa hanya dari konsumsi, secara fundamental diperlukan investasi. Salah satunya adalah pasar modal, terutama untuk memulihkan kepercayaan investor.

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan suatu kondisi yang menggambarkan adanya kepemilikan saham oleh manajer dalam sebuah perusahaan. Menurut Nur’aeni (2010) kepemilikan saham manajerial didefinisikan sebagai proporsi saham biasa yang dimiliki oleh para manajemen, yang dapat diukur dari persentase saham biasa yang dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan. Secara teoritis ketika kepemilikan manajerial rendah maka insentif untuk memonitor terhadap kemungkinan terjadi perilaku oportunistic manajer akan meningkat (Nur’aeni, 2010). Kepemilikan saham manajerial dalam perusahaan dapat dipandang sebagai cara untuk menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham diluar manajemen, sehingga masalah keagenan dapat diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sebagai seorang pemilik (Jansen dan Meckling, 1976).

Kepemilikan Asing

Kepemilikan asing diharapkan menjadi salah satu cara meningkatkan teknologi perusahaan dalam negara berkembang, melalui impor langsung dari modal baru dan teknologi baru (Benfratello and Sembenelli, 2002; Kozlov et al, 2000 dalam Haat, 2008).

Kinerja Perusahaan

Penilaian kinerja merupakan suatu bentuk refleksi kewajiban dan tanggung jawab untuk melaporkan kinerja, aktivitas dan sumber daya yang telah dipakai, dicapai dan dilakukan. Untuk menilai apakah tujuan yang telah ditetapkan sudah dicapai bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Hal ini karena hal tersebut menyangkut aspek-aspek manajemen yang tidak sedikit jumlahnya. Karena itu, kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam indikator atau variabel untuk mengukur keberhasilan perusahaan. Namun, secara umum penilaian kinerja perusahaan berfokus pada informasi kinerja yang berasal dari laporan keuangan.

METODE PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN

Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesisi tersebut. Hipotesis dari penelitian ini berdasarkan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai dan jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni dokumentasi, yaitu dengan cara pencatatan sistematis terhadap perilaku subjek tanpa adanya komunikasi dengan subjek yang bersangkutan. Menurut Paul Otlet, dokumentasi adalah suatu kegiatan berupa pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, penemuan kembali, dan penyebaran suatu dokumen. Dalam pengumpulan data ini peneliti mengambil data berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Data yang akan diambil berdasarkan dokumen-dokumen seperti laporan laba-rugi, neraca, tanggal penyampaian laporan keuangan ke bapepam, laporan saham yang beredar, dan sebagainya.

VARIABEL PENELITIAN Identifikasi variabel

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel. Pertama yang menjadi variabel dependennya yaitu Kinerja Perusahaan yang diukur menggunakan ROA (Y), dan yang menjadi variabel independennya adalah Kepemilikan Publik (X1), Kepemilikan Manajerial (X2), dan Kepemilikan Asing (X3).

(4)

Gambar 01

TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis regresi linier berganda yaitu untuk menguji pengaruh kepemilikan publik, kepemilikan manajerial, kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu: Mengumpulkan seluruh data, mengidentifikasi, menghitung dan mengolah data, melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan software SPSS dan mendiskripsikan hasil output SPSS. Sebelum melakukan uji regeresi berganda, harus dilakukan beberapa uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedasitas serta uji multikolonieritas. Dan yang terakhir adalah melakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis ini dapat dilakukan dengan uji koefisien determinasi (R2), uji simultan (uji f) dan uji partial (uji t).

HASIL DAN PEMBAHASAN UJI ASUMSI KLASIK

Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat atau bebas dari adanya autokorelasi.

Tabel 01 Hasil uji autokorelasi

Nilai

R 0.318a

R square 0.318

Durbin Watson 1.831

Sumber : hasil output SPSS

Dari hasil pengolahan data pada tabel hasil uji autokeralsi diatas, diperoleh nilai Durbin - Watson hitung sejumlah 1.831`, nilai ini nantinya akan dibandingkan dengan Kriteria Durbin Watson Tabel, dimana nilai tersebut terletak pada nilai DW diantara -2 sampai 2 maka tidak terjadi autokorelasi, dan kesimpulannya adalah tidak terdapat autokorelasi sesuai dengan tingkat pengujian menggunakan kriteria pada tabel Durbin – Watson pada teknik analisis data yang sudah ditentukan.

Berdasarkan nilai R pada tabel diatas menunjukkan angka sebesar 0.318, dimana R ini adalah nilai simbol dan koefisien korelasi. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan dari variabel struktur kepemilikan publik (X1), manajerial (X2), asing (X3), dan ROA (Y) bisa di kategorikan lemah.

Untuk nilai R square menunjukkan angka sebesar 0.101 dimana dalam hal ini berarti bahwa variabel struktur kepemilikan publik (X1), manajerial (X2), asing (X3) berkontribusi sebesar 10,1% tehadap variabel ROA. Sedangkan 89.9% dipengaruhi faktor lain diluar variabel dalam penelitian ini.

UJI MULTIKOLONIERITAS

Tabel 02

hasil uji multikolonieritas

Model Sig Collinerity Statistic

Tolerance VIF

(Constant) .000

Publik .440 .876 1.141

Manajerial .510 .920 1.088

Asing .195 .951 1.052

Sumber: output SPSS

Kepemilikan publik

Kepemilikan manajerial

Kepemilikan asing

Kinerja perusahaan

(5)

sedangkan untuk nilai tolerance-nya adalah untuk struktur kepemilikan publik sebesar 0.876, struktur kepemilikan manajerial sebesar 0.920, struktur kepemilikan asing sebesar 0.951, Karena nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan tolerance > 0,1 maka dapat dikatakan tidak terjadi mutikolinieritas dari variabel bebas.

UJI HETEROKEDASITAS

Dari gambar tabel hasil output SPSS uji heterokedasitas dapat diketahui bahwa sebaran titik membentuk pola/alur tertentu. Hal ini masih meragukan karena titik-titiknya tidak menyebar disekitar nol secara merata dan kesimpulan yang didapat bahwa terjadi heterokedasitas pada model regresi.

UJI HIPOTESIS

Tabel 03 Hasil pengujian hioptesis

No. Variabel Uji t Uji f

1 Kepemilikan public 0.030 0.087

2 Kepemilikan manajerial 0.289

3 Kepemilikan asing 0.255

Sumber: hasil output SPSS

Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Patokan yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai signifikansi yang dihasilkan dengan alpha 0.05 atau dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Setelah itu melihat nilai β untuk melihat arah hipotesis. Berdasarkan hasil olahan data statistik pada Tabel 4.11 hasil pengujian hipotesis, maka dapat dilihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial adalah sebagai berikut:

Hipotesis pertama dalam penelitian ini yaitu struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

Dimana diperoleh nilai signifikansi 0,030 < 0,05. Hal ini berarti bahwa struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima.

Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

Dimana diperoleh nilai signifikansi 0,289 > 0,05. Hal ini berarti bahwa struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu struktur kepemilikan asing berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

Dimana diperoleh nilai signifikansi 0,255 > 0,05. Hal ini berarti bahwa struktur kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) ditolak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jayesh Kumar (2004) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara struktur kepemilikan publik terhadap kinerja perusahaan. Namun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Maman Setiawan (2006), yang menyatkan bahwa bahwa variabel struktur kepemilikan yang dilihat dari proporsi kepemilikan publik dan kepemilikan asing, keduanya memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Tabel 04

Hasil regresi linier berganda Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 3.612 .695

Publik -.412 .183 -.364

Manajerial .781 .725 .171

Asing -.184 .159 -.180

Sumber: hasil output SPSS

(6)

Analisis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Berikut hasil olahan regresi yang diperoleh: Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel Hasil Uji Regresi Berganda, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 3.612 – 0.412 (X1) + 0.781 (X2) – 0.184 (X3) Dari persamaan regresi berganda tersebut, dalam hal ini berarti :

Konstanta (α )

Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 3.612. Hal ini berarti jika variabel independen (X1, X2 dan X3) 0 atau tidak terjadi peningkatan, maka besarnya ROA yang terjadi adalah sebesar 3.612.

Nilai koefisien regresi variabel struktur kepemilikan publik (X1) sebesar 0.412. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan struktur kepemilikan publik akan mengakibatkan terjadinya penurunan ROA sebesar 0.412.

Nilai koefisien regresi variabel struktur kepemilikan manajerial (X2) sebesar 0.781. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan struktur kepemilikan manajerial akan mengakibatkan terjadinya kenaikan ROA sebesar 0.781.

Nilai koefisien regresi variabel struktur kepemilikan asing (X3) sebesar 0.184. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan struktur kepemilikan asing akan mengakibatkan terjadinya penurunan ROA sebesar 0.184.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemilikan publik terhadap kinerja, kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan, dan kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian 2013-2015. Berdasarkan pendahuluan, landasan teori dan pengolahan data serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Struktur kepemilikan publik mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufuktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

Struktur kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufuktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

Struktur kepemilikan asing tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufuktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: Bagi para peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian ini lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan struktur kepemilikan modal dan kinerja perusahaan. Dengan menambah periode penelitian, mengganti objek penelitian pada sektor atau indeks tertentu, mengganti proksi yang digunakan, dan menambah variabel penelitian misalnya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur kepemilikan modal, Memberi peluang untuk penelitian berikutnya dengan menambah variabel independen atau variabel kontrol yang memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan, sehingga diharapkan dapat menjelaskan seluruh hubungan variable, Selain itu penelitian ini dapat dilakukan dengan periode yang berbeda, sehingga diharapkan hasil penelitian selajutnya dapat menjelaskan dengan kondisi perekonomian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Tutut Dwi. 2010. “Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba” (Studi Pada perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.

Diyah Pujiati dan Erman Widanar. 2009. “Pengaruh Struktur Kepemilika Terhadap Nilai Perusahaan:

Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening.” Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura. Vol. 12. No.1, h. 71-86.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke – 2. Alfabeta : Bandung.

Indriastiti, Dessy P.P. 2008. Hubungan Corporate Govermance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Perusahaan . Skripsi Sarjana (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi UNDIP:

Semarang

Jumingan. 2006. “Analisa Laporan Keuangan”. Bumi Aksara : Jakarta.

(7)

Kebijakan Deviden dalam Perspektif Teori Keagenan,Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IX, Agustus 2006, Padang.

Melinda, F.I, dan Bertha S. Sutejo. 2008. Interdependensi Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional serta Pengaruhnya terhadapKinerja Keuangan. Jounal Manajemen dan Bisnis.

(Online) Vol 7 No.2(http://www.wawasanpendidikan.com/2016/09/pengerian-kepemilikan- manajerial-menurut-pendapat-ahli.html). Diakses 5 Februari 2018.

Nasution dan Setiawan, 2007. Pengaruh Corporate Governance TerhadapManajemenLaba Di Industri Perbankan Indonesia. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X.

Putri, Imanda, Firmantyas, Sidharta. 2006. “Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Resiko, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden dalam Perspektif Teori Keagenan,” Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IX, Agustus 2006, Padang.

Sartono. 2010. Interdependensi Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan. Jounal Manajemen dan Bisnis.

Vol 7 No.2

Seftianne. 2011. Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi ukuran perusahaan.

Simposium Nasional Akuntansi X Ikatan Akuntan Indonesia. h. 29.

(http://anggyansyah.blogspot.co.id/ )

Setiyadi. 2007. Kepemilikan Manajerial Dan Institusional, Kebijakan Dividen,

Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva Dan Profitabilitas Terhadap kebijakan hutang. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Vol 11 No. 3

Suswito. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI). Skripsi Akuntansi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Wahyudi, Untung dan Hartini P. Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Inetrving. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, secara parsial menunjukkan bahwa variabel leverage memiliki nilai signifikan 0.00 yang berarti kurang dari 0,05, maka hasil