Diserahkan kepada Fakulti Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universiti Islam Sunan Kalijaga Negeri Yogyakarta bagi memenuhi sebahagian daripada syarat untuk mendapatkan ijazah. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk zikir, maka ada orang yang ingin mengambil pelajaran. Konsonan ganda kerana tasydi>d ditulis ganda:. peruntukan ini tidak perlu bagi perkataan Arab yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, solat dan sebagainya, melainkan diperlukan lafaz asal).
ـَـ (fatah) ditulis contoh ditulis d}araba ـِـ (kasra) ditulis contoh ditulis fahima ـُـ (dammah) ditulis u contoh ditulis kutiba.
ﺴﻳﻌ
ﺪﻴﺠﻣ
وﺮﻓ
ﻢﻜﻨﻴﺑ
لﻮﻗ
ﻢﺘﻧاا
تﺪﻋا ﻦﺌﻟ
اﺮﻘﻟا ﺎﻴﻘﻟا
ﻤﺸﻟا ﺎﻤﺴﻟا
ىوذضوﺮﻔﻟا
ﻞهأﺔﻨﺴﻟا
KATA PENGANTAR
ﻙﺎﱠﻳِﺇ ,
- Ibu dan ayah yang berkat doa dan ridha mereka, penulis senantiasa dimudahkan dalam menuntut ilmu di negeri orang. Rabbi igfir wa
- Kementrian Agama khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, yang telah memberikan penulis beasiswa penuh untuk melanjutkan
- Para pengelola PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) UIN Sunan Kalijaga yang menjadi orang tua kedua bagi penulis di negeri perantauan
- Teman-teman mahasantri CSS MORA, khususnya CSS MORA UIN Sunan Kalijaga
Metodologi Guru Sekolah, Pak Rafiq, Pak Ali Imron, Pak Mustaqim dan teman-teman PSQH (Pusat Kajian Al-Qur'an Hadits) UIN Sunan Kalijaga. Tesis ini membahas tentang kisah orang-orang yang dibinasakan (ahl al-Qura> ) dengan pendekatan Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun. Rumusan masalah yang dijawab adalah: pertama, apa gagasan utama Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun?, kedua, apakah Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun dapat digunakan sebagai pendekatan dalam menafsirkan kisah-kisah orang-orang yang dihancurkan dalam al-Qur'an?, dan ketiga, bagaimana bentuk interpretasinya?
Penelitian ini merupakan penerapan paradigma keilmuan UIN Sunen Kalijaga, integrasi-interkoneksi (i-kon), yaitu: keterkaitan dan penyatuan normativitas (al-Qur'an-hadits) dengan jenis kajian yang berbeda.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun sangat menarik untuk dicermati, terlihat jelas karya fenomenal ulama abad keempat belas ini, al-Muqaddimah, terus dipelajari dan dikenal baik di Timur maupun Barat. Arnold Toynbee, seorang sejarawan Inggris, mengomentari Ibnu Khaldun dalam bukunya A Study of History, yang dikutip oleh Dr. Zainab al-Khudhairi dalam bukunya Philosophy of History of Ibn Khaldun bahwa, “Ibnu Khaldun, dalam al-Muqaddimah menjelaskan sejarah secara umum, menciptakan dan menyusun filsafat sejarah, yang tak diragukan lagi merupakan karya terbesar dalam ilmu pengetahuan yang pernah diterbitkan oleh otak manusia adalah diciptakan dalam ruang dan selalu” 2.
Filsafat Sejarah dalam istilah Ibnu Khaldun adalah “al-Umra>n al-Basiari>” yang menurut sebagian besar ulama pemikiran Ibnu Khaldun diartikan sebagai kebudayaan. Ibnu Khaldun menyebutkan dalam muqaddimahnya bahwa kitab ini dinamakan al-Ibar karena menjelaskan ajaran peringatan dan ibrah serta hikmah yang dapat dipetik dari fenomena sejarah tersebut. Sejarah umat terdahulu sering disebutkan dalam Al-Qur'an tidak lain sebagai kasih sayang dan petunjuk bagi umat manusia, karena inilah tujuan utama Al-Qur'an, yaitu sebagai petunjuk bagi manusia.
Khalafullah menyimpulkan bahwa Al-Qur'an bukanlah kitab sejarah, namun yang dimaksud Al-Qur'an adalah pesan moral dibalik sejarah, dan kebenaran fakta sejarah bukanlah tujuan utama al-. Alquran.6 Penulis tidak sependapat dengan Khalafullah mengenai keaslian fakta sejarah kisah-kisah Alquran. Karena dengan demikian pelajaran dari sejarah Al-Qur'an semakin membekas di hati para pembaca Al-Qur'an.
Khalafullah, Al-Fann al-Qashashi fi al-Qur'an al-Karim, al-Qur'an bukanlah kitab sejarah : seni, sastera dan akhlak dalam kisah-kisah al-Quran, terj. Jadi, menurut penulis, amat menarik jika dilihat pada bait-bait cerita khususnya tentang kehancuran kaum terdahulu yang digambarkan oleh al-Quran dengan pendekatan Falsafah Sejarah Ibnu Khaldun.
Rumusan Masalah
Allah menerangkan keadaan rasul-rasulNya yang durhaka, bermula dari kaum Nabi Nuh, kemudian Hud, Saleh, Luth, Syuaib. Orang-orang yang mengingkari seruan utusan Allah itu kemudian dibinasakan dengan azab Allah. Bagaimana mentafsir ayat-ayat tentang sejarah umat yang rosak dalam al-Quran dengan pendekatan falsafah sejarah Ibnu Khaldun.
Tujuan dan kegunaan penelitian
Telaah Pustaka
Kajian ini menyimpulkan bahwa Ibnu Khaldun berjasa besar dalam penyusunan sejarah Islam selanjutnya. Ibnu Khaldun sebelumnya telah mengkritik penulisan sejarah Islam dan menawarkan prinsip-prinsip penting bagi pengembangan penulisan sejarah Islam selanjutnya. Metode Ibnu Khaldun disebut historiografi dirayah, yang mengutamakan fakta kebenaran melalui kritik intelektual dan rasional serta observasi langsung.
Kelima, “Pemikiran Ibnu Khaldun Tentang Perkembangan Masyarakat Islam”, disertasi Hikma Hayati Lubis, Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga tahun 2008. Disertasi ini mengungkapkan bahwa teori-teori Ibnu Khaldun masih relevan, yaitu tentang: individu dan setiap kekuatan dan . 9 Maryam, “Ibnu Khaldun and His Contribution to Islamic Historiography”, Skripsi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006, hlm.
A Study of the Elements of Islamic Society” merupakan tesis Syahrul Riza, Universiti Sains Malaysia pada tahun 2008. Penulis mengungkapkan bahwa Ibnu Khaldun mengemukakan bahwa pendidikan yang bermartabat dan bernilai tinggi harus memperhatikan unsur-unsur sosial dalam proses belajar dan mengajar, baik manusia maupun anggota masyarakat, yang mencintai pembangunan dan perubahan, sebagai manusia yang selalu siap dengan perbedaan di antara mereka, karena ini akan menjadi sarana penunjang dalam dunia pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, menurut penulis, belum ada penelitian yang mengintegrasikan filsafat sejarah Ibnu Khaldun ke dalam pemahaman ayat-ayat cerita, khususnya ayat-ayat tentang bangsa-bangsa yang musnah, karena teori dan pemikiran Ibnu Khaldun banyak. berkaitan dengan Al-Qur'an, ia sering mengutip ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits serta peran agama dan Tuhan dalam peradaban manusia.
11 Syahrul Riza, Konsep Pendidikan Islam Menurut Pemikiran Ibn Khaldun: Kajian Terhadap Elemen Sosial Islam, (Universiti Sains Malaysia, 2008), hlm.Untuk itu, perlu dikumpul beberapa kisah yang hampir sama dan mengambil tali yang sama untuk dipelajari. daripada kisah-kisah atau hukum-hukum yang berlaku di sebalik kisah-kisah tersebut seperti falsafah sejarah Ibn Khaldun.
Kerangka Teoritik
Paradigma integrasi-interkoneksi antara nilai-nilai normatif (al-Qur'an dan hadits), filsafat dan ilmu pengetahuan (sains) digunakan oleh Ibnu Khaldun dalam bukunya Filsafat Sejarah, yang akan dijelaskan pada bab kedua.
Metode Penelitian
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Sumber Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif atau penelitian kepustakaan karena sumber penelitiannya adalah literatur. Karena kajian ini berkaitan langsung dengan Al-Qur'an dan Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun, maka sumber pertama dan utama adalah Al-Qur'an, yaitu ayat-ayat kisah orang-orang yang dihancurkan dan kitab-kitab lain yang berkaitan dengan objek materialnya. penelitian ini. Sementara sumber utama berkaitan dengan objek formalnya, Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun adalah buku Ibnu Khaldun, Muqaddimah Ibnu Khaldun.
Penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan dan analisis data yang berkaitan dengan penelitian ini, baik berupa buku, tesis, tafsir, atlas maupun data dari internet. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan data yang ada secara cermat dan terarah, yaitu menjelaskan filsafat sejarah Ibnu Khaldun dan tafsir ayat-ayat tentang kisah orang-orang yang dimusnahkan. Kemudian metode analisis yaitu menganalisis ayat-ayat kisah orang-orang yang dimusnahkan beserta tafsirnya kemudian dihubungkan dengan filsafat sejarah Ibnu Khaldun yaitu integrasi dan interkoneksi tafsir al-Qur’an dengan filsafat sejarah.
Mengumpul ayat-ayat yang sesuai dengan topik, penulis mengumpul ayat-ayat dengan kata kunci kisah Nabi Nuh, Hud As. Menganalisis ayat-ayat dengan pendekatan yang berbeza seperti yang terdapat dalam kitab tafsir tah}li>li>,. Langkah kedua: mewujudkan hubungan logik antara kisah-kisah orang terdahulu dengan Falsafah Sejarah Ibn Khaldun, jika ia boleh digunakan secara keseluruhan.
Hipotesis sementara penulis adalah untuk memahami kisah-kisah orang-orang kuno yang dihancurkan agar sesuai dengan filsafat sejarah Ibnu Khaldun. Pendekatan dalam penelitian ini adalah filsafat sejarah Ibnu Khaldun untuk mendapatkan interpretasi dari tema-tema yang telah dipaparkan sebelumnya.
Sistematika Pembahasan
Bab keempat merupakan inti pembahasan yang meliputi Filsafat Sejarah, kisah-kisah orang-orang yang dihancurkan, tinjauan normatif dan analisis hubungan logis antara kisah-kisah orang-orang yang dihancurkan dan Filsafat Sejarah. Ibnu Khaldun.
Kesimpulan
Hasil kajian penulis kisah-kisah Ahl al-Qur'an penduduk negeri-negeri musnah yang ditransmisikan dalam Al-Qur'an yaitu umat nabi Nuh As, umat nabi Hud As . Kaum Adi), kaum Nabi Saleh As. Samud), kaum Nabi Luth As. orang-orang Sodom) dan orang-orang Nabi Shuayb As. penduduk Madyan/Aikah) dengan pendekatan Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun adalah kesesuaian antara keduanya. Dimana narasi mereka konsisten dengan Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun dan sebaliknya, Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun tidak bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun yang menafsirkan dan menjelaskan hukum-hukum sejarah dengan menggunakan pendekatan keilmuan (normatif)-filsafat-religius dan al-Umra>n (sosio-kultural) menunjukkan penerapan paradigma integrasi-interkoneksi yang merupakan prinsip keilmuan dari UIN. Sunan Kalijaga.
Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khazanah kajian Islam khususnya dalam kajian paradigma integrasi-interkoneksi di UIN Sunan Kalijaga.
Saran
Setelah tesis ini diuji di persidangan Munaqasyah, penulis menemukan beberapa pertanyaan baru yang nantinya dapat dikaji oleh peneliti selanjutnya, yaitu: Benarkah hukum-hukum sejarah yang ditemukan oleh Ibnu Khaldun dapat dikatakan sebagai filsafat sejarah karena peran Tuhan (aspek normatif) begitu besar? mempengaruhi penulisan Ibnu Khaldun. Jawaban penulis atas topik ini, Ibnu Khaldun, dapat digolongkan dalam filsafat sejarah yang berbentuk teologis sebagai Philo Judaeus (filsafat teo-teleologis sejarah). Ketika filsafat sejarah Ibnu Khaldun digunakan sebagai pendekatan untuk memahami sejarah bangsa-bangsa terdahulu yang dihancurkan oleh tangan Tuhan dalam bentuk bencana alam, mereka tidak dapat menunjukkan secara pasti gerak dialektika sejarah.
Sebagai sebuah epilog memang tidak ada perbedaan antara pemikiran Ibnu Khaldun dengan Al-Qur'an menurut sudut pandang penulis, namun ketika pemikiran Ibnu Khaldun dibentuk menjadi teori-teori oleh para ulama, memang sulit untuk menemukan pendapat mana yang paling mendekati pendapat Ibnu Khaldun. Niat Khaldun sendiri dan bila dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur'an, tidak semua teori tersebut dapat diterapkan. Al-Quran (Perspektif Keagamaan)” dalam Al-Quran dan Pengembangan Budaya: Dialog dan Transformasi. Fahm al-Qur'a>n al-Ha>ki>m: Tafsir al-Wad}i>h} Hasb Trti>b al-Nuzu>l al-Qism al-Awwal.
Al-Qur'an bukanlah buku sejarah: seni, sastra, dan moralitas dalam kisah-kisah Al-Qur'an. Qattan, Manna' Khalil Studies in the Qur'anic Sciences, terjemahan. al-Taswir al-Fanni fi al-Qur'an.
Peta Negeri Para Kaum Yang Dihancurkan yang Disebutkan di dalam al-Qur’an
- Atlas Wilayah Negeri Nabi Nuh As. dan Kaumnya
- Peta Negeri Kaum Nabi Hud As
- Peta Negeri Kaum Nabi S}alih} As
- Peta Negeri Kaum Nabi Lut As
CURRICULUM VITAE
Les Bahasa Inggris (Basic dan Intermediate I) di Brilliant, Bukittinggi, Sumatera Barat
Les Bahasa Inggris di El-Fast (Translation) dan Krisna (Grammar) di Pare, Kediri, Jawa Timur
Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sleman, Yogyakarta
Bendahara Majalah “SARUNG” , CSS MoRa Yogyakarta
Anggota LSQH (Lembaga Studi Qur’an dan Hadis) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta