• Tidak ada hasil yang ditemukan

Polemik Penafsiran Teologis Sunni, Salafi, dan Syi’ah Modern (Studi Analisis Ayat Sifat)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Polemik Penafsiran Teologis Sunni, Salafi, dan Syi’ah Modern (Studi Analisis Ayat Sifat)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Salah satu polemik pembahasan teologis atau ushuluddin dalam kajian pembahasan adalah kajian tafsir ayat-ayat alam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori kontekstualisasi gerakan ganda Fazlur Rahman untuk mengelaborasi pemahaman mufassir Sunni, Salafi dan Syiah modern tentang ayat-ayat atribut, dan untuk mengungkap faktor-faktor penyebab polemik yang timbul dari perbedaan pemahaman ayat-ayat atribut. Hal ini untuk membangun kerangka pemahaman tentang hakikat ayat-ayat menurut pemahaman Nabi Muhammad SAW.

This research was conducted by using the contextualization theory of Fazlur Rahman's double movement to elaborate the modern Sunni, Salafi and Syi'ah commentators' understanding of the ayat sifat, and to reveal the factors that caused the birth . of the polemic of differences in understanding of the ayat sifat. This is to build a framework for understanding the ayat sifat according to the understanding of the Prophet Muhammad. Ayat sifat in Sunni, salafi and sy'ah understanding is part of the ayât mutasyabihat, so the best way to understand it is to believe in it and surrender its meaning and knowledge to Allah or by interpreting it, while for the salafi ayat sifat is muhkam in lafadz and its meaning is mutasyâbihat in kaifiyyah.

ةحورطلأا

مسلاا

أيركب وب

مقرلايعماجلا

مسقلا

ريسفتمولعو

نآرقلا

Permasalahan

  • Manfaat Penelitian

Penyelidikan ini bertujuan untuk mengupas hubungan antara fahaman dan kalam, menganalisis para ulama dalam tafsir ayat-ayat tauhid yang berkaitan dengan ayat-ayat fitrah yang terdapat dalam karya-karya dan kitab-kitab Sunni, Salafi dan Syiah sama ada dalam bentuk kitab-kitab tafsir. atau buku yang khusus membincangkan kajian asma dan alam. Mengkaji pemikiran dan identifikasi kefahaman ahli tafsir Sunni moden dalam tafsiran ayat-ayat tauhid yang berkaitan dengan ayat-ayat fitrah. Mengkaji pemikiran dan identifikasi kefahaman ahli tafsir salaf moden dalam tafsiran ayat-ayat tauhid yang berkaitan dengan ayat-ayat fitrah.

Mempelajari pemikiran dan mengidentifikasi pemahaman para mufassir Syiah modern dalam penafsiran ayat-ayat tauhid yang berkaitan dengan ayat-ayat akhlak. Membandingkan ketiganya untuk menemukan persamaan dan perbedaan penafsiran dalam penafsiran ayat-ayat tauhid yang berkaitan dengan ayat-ayat atribut. Penelitian ini akan mencari persamaan dan perbedaan penafsiran mufassir Sunni, Salafi dan Syiah kontemporer dalam penafsiran ayat-ayat tauhid yang mengacu pada ayat-ayat Atribut.

Ayat sukhriyyatullah, ayat istihza', ayat makar, ayat khida', ayat nisyân. Bagaimanakah ahli tafsir Sunni, Salafi dan Syi'ah moden berpolemik dalam mentafsirkan ayat-ayat tauhid berhubung dengan ayat-ayat fitrah? Menganalisis tafsiran ayat-ayat ciri menurut Sunni, Salafi dan Syi'ah moden, juga mencari mana-mana aspek yang menjadi titik penumpuan dan juga titik perbezaan antara ahli tafsir Sunni, Salafi dan Syi'ah moden.

Analisis polemik ahli tafsir Sunni, Salafi dan Syiah moden dalam pentafsiran ayat-ayat tauhid yang berkaitan dengan ayat-ayat fitrah. Memahami asas keilmuan yang membentuk pemikiran dan idea Sunni, Salafi dan Syiah dalam tafsiran ayat-ayat tauhid yang berkaitan dengan ayat-ayat fitrah.

Kajian Pustaka

Sumbangan kajian ini menjadi asas pemahaman tafwid dalam memahami ayat-ayat fitrah Allah. Perbezaan antara penulis dengan karya di atas ialah penulis hanya memfokuskan kepada pandangan ahli tafsir Sunni, Salafi dan Syiah kontemporari dalam memahami sifat ayat-ayat Qabaari. Di antara kekuatan buku ini ialah pemaparan pandangan beliau tentang pemahaman ayat alam menurut ahli tafsir klasik, baik Sunni, Salafi mahupun Syiah.

Kontribusi kajian ini adalah untuk memberikan informasi tentang profil para mufassir klasik dalam menafsirkan ayat-ayat alam berdasarkan dua pemahaman antara itsbat yang merupakan metode Salafi dan takwil yang merupakan metode Sunni modern. Di antara kelebihan tesis PhD ini adalah penjelasannya yang komprehensif mengenai ta'wil yang merupakan salah satu metode penafsiran ayat-ayat mutasyâbihât, khususnya mengenai ayat-ayat yang memiliki sifat. Sedangkan kelemahan pembahasan ini adalah penjelasannya tentang penjelasan ayat-ayat atributif yang kurang detail dan komprehensif, padahal ayat atributif ini merupakan salah satu titik sentral pembahasan takwil, sehingga penelitian yang akan dilakukan oleh penulis akan memperdalam kajian ta'wil pada ayat-ayat atributif yang merupakan metode Sunni.

Salah satu kelebihan kajian tesis ini adalah konsentrasi pembahasan tokoh salafi dalam membahas kajian ayat-ayat tentang alam dan takdir dengan mengacu pada tafsirnya, sehingga kajian ini memberikan kontribusi bagi masyarakat muslim khususnya salafi untuk semakin memperkuat salafi mereka. pemahaman dalam ayat kelelawar karakternya. Namun demikian, salah satu kekurangannya adalah terbatasnya penelitian terhadap satu tokoh dengan satu metode itsbat, padahal pembahasan ayat-ayat tokoh merupakan pembahasan yang termasuk dalam ranah khilafiah di kalangan ulama, sehingga kajian penulis akan fokus pada kajian yang lebih luas dan lebih mendalam. pembahasan yang luas tentang tafsir ayat-ayat akhlak menurut pandangan mufassir sunni, salafi dan syiah modern. Perbedaan dari pembahasan penulis adalah bahwa pembahasan kajian ini lebih luas karena membahas tokoh-tokoh yang berbeda dengan karya tafsirnya, namun disisi lain terasa lebih spesifik dan spesifik dalam penjelasannya tentang penafsiran ayat-ayat tokoh menurut pandangan modern. Sunni, Salafi dan Syiah, hal ini karena ayat-ayat karakter merupakan bagian dari pembahasan tauhid.

Sumber data primer ada pada kitab tafsir Salafi seperti: Taisîr al-Karîm al-Mannân fî Tafsîr Al-Qurân al-Karîm karya Syaikh Abdurrahmân Nâshir as-Sa'dî (d. Muhammad Husain Fadhlullah, Majma' al-Bayân fî Tafsîr Al-Qurân karya Amîn al-Isâm Abû 'Ali al-Fadhl al-Hasan ath-Thabrâsî, serta kitab-kitab Sunni, Salafi dan ulama Syiah modern lainnya yang terkait dengan pembahasan tesis tersebut.

Sistematika Penulisan

Kajian pustaka, metodologi penelitian meliputi: jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data dan langkah-langkah penelitian. Pada Bab II, kita membahas revisi umum ayat-ayat alam dalam teologi Sunni, Salafi, dan Syiah. Dalam Bab III, kami meninjau secara singkat biografi para mufassir Sunni, Salafi, dan Syiah modern, serta metodologi dalam komentar mereka.

Dan pembahasan metodologi tafsir Sunni modern: kitab at- Tafsîr al-Munîr fî al-'Aqîdah wa asy-Syarî'ah wa al-Manhaj dan kitab Rûh al-Ma'ânî fî Tafsîr Al-Qurân al-' Azhîm wa as- Sab'a al-Matsânî. Bab IV menjelaskan dan memaparkan analisis ciri ayat menurut Sunni, Salafi dan Syi'ah modern, yang dirinci sebagai berikut: tafsir ayat ciri menurut Sunni Salafi dan Syi'ah modern, polemik tentang tafsir ayat ciri di kalangan Sunni, Salafi dan Syiah modern, serta sikap dan pandangan terkait kontroversi penafsiran ayat atribut. Penafsiran mufassir Sunni modern terhadap ayat-ayat alam terkadang mengikuti metode ahlussunnah salaf yang beriman dan meyakini apa yang ada dalam Al-Qur'an namun menyerahkan makna dan ilmunya kepada Allah, namun disisi lain terkadang mengikuti metode ahlussunnah khalaf yang mana ini menafsirkan ayat-ayat .

Tafsir mufassir salafi modern dalam ayat-ayat sifat memilih metode itsbat adalah menentukan sifat-sifat tersebut dengan cara zhahir, tetapi mengembalikan kaifiyyyah mereka kepada Allah dengan tidak menyerupai apapun selain Dia, tetapi sebaliknya menggunakan mereka terkadang juga ahlussunnah. metode khalaf yang menafsirkan ayat-ayat tersebut, khususnya yang berkaitan dengan sifat naqis Allah. Tafsir mufassir syiah modern dalam ayat-ayat Atribut menggunakan metode yang berbeda dengan sunni dan salafi yaitu metode penjelasan dari sudut pandang balaghah menggunakan kinayah, meskipun di sisi lain terkadang mengikuti metode ahlussunnah khalaf, yang menafsirkan ayat . Kontroversi yang terjadi di kalangan mufassir Sunni, Salafi, dan Syiah modern tentang ayat-ayat atributif menyimpang dari pemahaman dasar Sunni dan Syiah, yang memasukkan ayat-ayat atributif sebagai bagian dari âyât mutasyâbihât, yang merupakan metode mayoritas ulama ketika.

Begitu juga halnya dengan Syiah dalam memahami sifat ayat mereka menggunakan kaedah kinayah iaitu hampir sama dengan takwil yang digunakan oleh Ahlussunnah. Adapun Salafi, maksud ayat sifat itu jelas sebagaimana yang difahamkan oleh orang Arab, maka wajib menegakkan yang disifatkan itu walaupun sama dengan makhluk-Nya, kerana yang berbeza ialah cara dan bentuknya ( kaifiyyah ) iaitu rahsia Allah, maka mereka menganggap semua ayat al-Quran itu jelas, kerana baginya tidak mungkin bagi Allah swt.

Saran-Saran

Ahmad, Abu Abdurrahman Abdullah bin Ahmad bin Hanbal asy-Syaibânî, Kitâb as-Sunnah, Tahqiq: Muhammad bin Sa'îd bin Sâlim al-Qahthânî, Riyadh: Dar 'Âlamil Kutub, 1416 H/ 1996 M. Ahmad al-Safnȃrȃrȃrȋrȃr -Atsarȋ al-Hanbalȋ, Lawȃmi' al-Anwȃr al- Bahiyyah wa Sawȃthi'u al-Asrȃr al-Atsariyyah li Syarh ad- Durroh al-Madhiyyah fȋ 'Aqd al-Firqoh al-Mardhiyyah. Al-Alusi, Muhammad Syihabuddin, Rûh al-Ma'ânî fî Tafsîr Al-Quran al-'Azhîm wa as-Sab'a al-Matsânî, Tahqiq: 'Ali bin.

Fakhruddȋn Ar-Rȃzȋ, Abu 'Abdillah Muhammad bin Umar bin al- Hasan bin al-Husain at-Taimȋ, Mafȃtȋh al-Ghaȋb (at-Tafsȋr al-Kabȋr), Beiroet: Dar Ihyȃ' at-Turats al-'Arabȋ, 1420 H. Hamd as-Sinȃn, Fauzȋ al-'Anjarȋ, ahl as-Sunnah al-Asyȃ'iroh Syahȃdah 'Ulamȃ' al-Ummah wa Adillatuhum, Dȃr adh-Dhiyȃ'. Ibnu Balbȃn, Syamsuddȋn Abȗ 'Abdillah Muhammad bin Badruddȋn Abdul Qȃdir bin Balbȃn al-ba'lȋ ad-dimasyqȋ al-hanbalȋ, qalȃ'id al-aqyȃn fȋ ikhtshȃr' aqȋdah ibn hamdȃn, dȃr al-minhȃj.

Ibnu Mȃjah, Abȗ 'Abdillah Muhammad bin Yazȋd, Sunan Ibn Mȃjah, Tahqiq: Syu'aib al-Arnauth dkk, Dȃr ar-Risȃlah al-'Ȃlamiah, 2009 M/ 1430 H. Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, Abû 'Abdillah Muhammad bin Abî Bakar bib Ayyûb, I'lâm al-Muwaqqi'în 'An Rabb al-'Âlamîn, Ta'liq: Abû 'Ubaidah Masyhûr bin Hasan Âli Sulaimân, Riyadh: Dâr Ibnul Jauzî, 1423 H. Ibnu Taimiyyah al-Harȃnȋ, Taqiyyuddȋn Abul 'Abbȃs Ahmad bin Abdul Halȋm, Majmȗ' al-Fatȃwȃ, Tahqiq: Abdurrahmȃn bin Muhammad bin Qȃshim, Madinah: Majma' al-Malik Fahd Lithibȃ'ah al-Mushaf asy-Syarȋf, 1995 M/ 1416 H.

Al-Maghrawi, Muhammad bin Abdurrahman, Al-Mufassirûn Baina at-Ta'wîl wa al-Itsbât fî Âyât ash-Shifât, Beiroet: Muassasah ar-Risalah. An-Nifrȋ, Muhammad bin Abd al-Jabbȃr bin al-Hasan, Kitȃb al- Mawȃqif, (Kairo: Dȃr al-Kutub al-Mishriyyah, 1934 M. Al-Qurthubî, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abhȋ al- Bakar Anshârî al-Khazrajî Syamsuddîn, al-Jâmi'.

Asy-Syaikh al-Mufid, Muhammad bin Nu'man bin al-Muallim al-'Ukbari, Tashhîh I'tiqâd al-Imâmiyyah, Tahqiq: Husain Darkahi, al-Mu'tamar al-'Alami li Alfiyah asy-Syaikh al - Mufid, 1413 H.

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang Masalah Al-Qur’an adalah kitab yang di dalamnya menghimpun surat, ayat, kisah, perintah, larangan dan kitab ini menghimpun intisari kitab-kitab sebelumnya.1 Selain itu