• Tidak ada hasil yang ditemukan

15

2. Memberikan bahan acuan dan bahan bacaan bagi siapa saja yang berminat untuk mengetahui dan mendalami khazanah tafsir Al-Quran.

b. Manfaat secara praktis

1. Memahami secara mendalam basis keilmuan yang membentuk pemikiran dan gagasan sunni, salafi dan syi’ah dalam menafsirkan ayat-ayat tauhid yang berkenaan dengan ayat sifat.

2. Memberikan pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan antara penafsiran sunni, salafi dan syi’ah modern.

16

tsiqoh yang terpercaya tentang asma wa sifat dan ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat secara umum dari para ulama.

Di antara kelebihan penelitian dari risalah tahqiq ini adalah penjelasan secara umum yang berkaitan dengan penafsiran asma wa sifat dan beberapa yang berkaitan dengannya baik itu berasal dari ayat-ayat Al-Quran ataupun hadits, akan tetapi di antara kekurangan dari risalah tahqiq ini adalah kesan bahwa pendapat dari penulis inilah yang benar adanya dan mengesampingkan bahkan melemahkan pendapat-pendapat ulama lainnya yang tidak sepemahaman, dan penisbatan bahwa pemahaman inilah yang sesuai dengan ajaran salaf.23

Adapun kontribusi dari penelitian ini adalah sebagai landasan bagi pemahaman tafwidh di dalam memahami ayat-ayat sifat Allah.

Perbedaan penulis dengan karya di atas adalah bahwa penulis hanya terfokus kepada pandangan ulama mufassir sunni, salafi dan syi’ah modern di dalam memahami ayat sifat khabariah.

2. Al-Mufassirûn Baina at-Ta’wîl wa al-Itsbât fî Âyât ash- Shifât, karya syaikh Muhammad bin Abdurrahman al- Maghrawi tahun 1420 H.

Di antara kelebihan kitab ini adalah penjelasannya tentang pandangannya dalam memahami ayat sifat menurut para mufassir klasik baik yang berhaluan sunni, salafi, syi’ah

23 Zainuddin Mar’i bin Yusuf Al-Karami, Aqâwîlu ats-Tsiqât fî Ta’wîli al- Asma’ wa ash-Shifât wa al-Âyâtu al-Muhkamât wa al-Mutasyâbihât, Tahqiq:

Syu’aib al-Arnauth, Beirut: Muassasah ar-Risalah.

17

dan beberapa pemahaman lainnya, ditambah dengan penjelasan-penjelasan dari para ulama yang dikenal keilmuannya dalam ulumul Qur’an seperti az-Zarkasyî, as- Suyuthî.24

Kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan info tentang profil para mufassir klasik di dalam menafsirkan ayat sifat berdasarkan dua pemahaman antara itsbat yang merupakan metode salafi dan takwil yang merupakan metode sunni mutaakhirun.

Sedangkan kekurangan dari kitab ini belum masuk dan dibahasnya pandangan mufassir modern, sehingga kajian yang penulis akan lakukan merupakan penambahan serta pelengkap kajian tafsir para mufassir yang belum dikaji.

3. Ta’wîl al-Mutasyâbih ‘Inda al-Mufassirin, Muhammad Abbas Nu’man al-Jaburi, program doktoral kuliah fiqh universitas Kufah tahun 1429 H.

Di antara kelebihan risalah doktoral ini adalah penjelasannya yang komperehensif terkait dengan ta’wil yang merupakan salah satu metode di dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyâbihât khususnya yang berkenaan dengan ayat sifat. Sehingga penelitian ini memberikan konribusi yang yang siginifikan bagi sunni mutaakhhirin di dalam menakwil ayat-ayat sifat, yang mana metode takwil ini banyak dicela oleh para salafi, sehingga dengan adanya kitab ini membantu untuk membantah salafi.25

24 Muhammad bin Abdurrahman Al-Maghrawi, Al-Mufassirûn Baina at-Ta’wîl wa al-Itsbât fî Âyât ash-Shifât, Beirut:Muassasah ar-Risalah.

25 Muhammad Abbas Nu’man Al-Jaburi, Ta’wîlu al-Mutasyâbih ‘Inda al- Mufassirin, Jami’ah Kufah.

18

Sedangkan kekurangan dari risalah ini adalah penjelasannya tentang penafsiran ayat sifat yang kurang mendetail dan menyeluruh, padahal ayat sifat inilah yang menjadi salah satu inti dari pembahasan takwil, sehingga penelitian yang akan dilakukan oleh penulis untuk memperdalam kajian ta’wil dalam ayat sifat yang merupakan metode sunni mutaakhirun.

4. Tafsir as-Sa’di Tentang Sifat Allah dan Takdir (studi pemikiran teologi as-Sa’di dalam tafsir Taysir al-Karim ar- Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan), Aceng Zakaria NIM:

11.2.00.1.05.09.0064 tahun 1435 H, tesis sekolah pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta konsentrasi tafsir.

Di antara kelebihan dari kajian tesis ini adalah konsentrasi pembahasan pada seorang tokoh salafi dalam membahas kajian ayat sifat dan takdir dengan merujuk pada karangan tafsirnya, sehingga kajian ini memberikan kontibusi untuk ummat Islam khususnya salafi agar semakin mengkokohkan pemahaman salafinya di dalam itsbat ayat sifat.

Akan tetapi di antara kekurangannya adalah terbatasanya penelitian pada satu seorang tokoh dengan satu metode itsbat, padahal dalam pembahasan ayat sifat merupakan pembahasan yang termasuk dalam ranah khilafiah di antara para ulama, sehingga kajian penulis akan terfokus kepada pembahasan yang lebih luas dan komprehenasif tentang penafsiran ayat sifat menurut pandangan mufassir sunni, salafi dan syi’ah modern.

19

5. Ayat-Ayat Tauhid Dalam Perspektif Ath-Thabathabai dan Quraisy Syihab (studi komparatif ayat-ayat tauhid dalam tafsir al-Mizan dan al-Mishbah), Mirza Hasanul Yani, tesis Institut llmu Al-Quran tahun 2017.

Kelebihan dari tesis ini adalah studi komparatif antara tokoh syi’ah internasional dengan tokoh yang tertuduh syi’ah di Indonesia, sehingga penelitian ini seakan menjadi proses tabayun dan klarifikasi terhadap tuduhan kesyi’ahannya Quraisy Shihab. Dan ini menjadi kontribusi yang nyata untuk ummat Islam di Indonesia untuk tidak mudah melabeli seseorang dengan hanya salah satu sudut pandang.

Perbedaan dengan pembahasan penulis adalah bahwa kajian pembahasannya lebih luas dikarenakan membahas beberapa tokoh dengan karya kitab tafsirnya , akan tetapi disisi lain terasa lebih khusus dan spesifik penjelasannya tentang penafsiran ayat sifat menurut pandangan sunni, salafi dan syi’ah modern, hal ini dikarenakan ayat sifat merupakan bagian dari pembahasan tauhid.

E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan data (library research) penelitian dari kepustakaan, karena sumber data yang akan dianalisa dan digunakan dari bahan tertulis, baik berkaitan langsung atau tidak langsung dengan tema yang

20

akan dibahas. Penelitian ini bersifat kualitatif26 yaitu penelitian yang lebih menekankan analisis pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati.

2. Sumber Data

Metode utama yang dipakai untuk menghimpun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah library research dengan menggunakan sumber-sumber kepustakaan yang ada kaitannya dengan masalah pokok penelitian yang telah dirumuskan, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Sebagai sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir sunni seperti: at-Tafsîr al-Munîr fî al-‘Aqîdah wa asy- Syarî’ah wa al-Manhaj karya syaikh Wahbah Zuhailî (w.

2015 M), Rûh al-Ma’ânî fî Tafsîr Al-Qurân al-‘Azhîm wa as-Sab’a al-Matsânî karya Syihâbuddîn as-Sayyid Mahmûd al-Âlûsî (w. 1854 M) dan beberapa kitab tafsir lainnya sebagai data sekunder seperti Tafsîr as-Sa’rôwî, , Tafsîr at-Tahrîr wa at-Tanwîr karya Muhammad ath- Thôhir Ibnu ‘Âsyûr (w. 1973 M).

26 Penelitian yang ditempuh untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau memecahkan masalah secara sistematis yang data-datanya berupa rangkaian kalimat atau narasi. Dalam penelitian kualitatif, informasi yang dikumpulkan, yang diolah harus tetap objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat penulis sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif. Penelitian ini mencakup berbagai pendekatan yang berbeda satu sama lain, tetapi memiliki karakteristik dan tujuan yang sama. Berbagai pendekatan tersebut dapat dikenal melalui berbagai istilah seperti: penelitian kualitatif, penelitian lapangan, penelitian naturalistik, penelitian interpretif, penelitian etnografik, penelitian post postivistic, penelitian fenomologis, hermenuetic, humanistik dan studi kasus. Lihat: Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 74

21

Adapun sumber data primer dalam kitab-kitab tafsir salafi seperti: Taisîr al-Karîm al-Mannân fî Tafsîr Al- Qurân al-Karîm karya syaikh Abdurrahmân Nâshir as- Sa’dî (w. 1956 M), Tafsîr Hadâiq ar-Rûh wa ar-Raihân fi Rawâbî ‘Ulum Al-Qurân karya Muhammad al-Amîn Abdullah al-Aramî al-Hararî asy-Syâfi’î (w. 2021 M), dan beberapa kitab tafsir lainnya sebagai data sekunder seperti:

at-Tadabbur wa al-Bayân fî Tafsîr Al-Qurân bi Shahîh as- Sunan karya Abu Suhail Muhammad bin Abdurrahmân al- Maghrâwî, at-Tafsîr wa al-Bayân li Ahkâm Al-Qurân karya Abdul Azîz Marzûq ath-Tharîfî, Shofwah al-Âtsâr wa al- Mafâhîm min Tafsîr Al-Qurân al-‘Azhîm karya Abdurrahmân bin Muhammad ad-Dûsarî, Jâmi’u al-Bayân fî Tafsîr Al-Qurân karya Muhammad bin Abdurrahmân bin Muhammad bin Abdullah al-Îjî asy-Syîrâzî, , Kitab ‘Aun ar-Rahmân fî Tafsîr Al-Qurân karya Sulaiman bin Ibrahim bin Abdullah al-Lahim.

Dan dalam kitab-kitab tafsir syi’ah yang menjadi data primer seperti: al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qurân karya Sayyid Muhammad Husain ath-ThabâThabâi (w. 1981 M), al- Amtsal fî Tafsîr Kitâbillah al-Munazzal karya Nâshir Makârim asy-Syairôzî, dan beberapa kitab tafsir lainnya yang menjadi data sekunder seperti: al-Bayân fî Tafsîr Al- Qurân karya Abul Qâshim al-Mûsawwî al-Khauî, at-Tafsîr al-Kâsyif karya Muhammad Jawâd Maghniyah, al-Burhân fî Tafsîr Al-Qurân karya Sayyid Hâsyim al-Bahrânî, Tasnîm fî Tafsîr Al-Qurân karya Abdullah al-Jawârî ath- Thabarî al-Âmalî, Tafsîr min Wahy Al-Qurân karya Sayyid

22

Muhammad Husain Fadhlullah, Majma’ al-Bayân fî Tafsîr Al-Qurân karya Amîn al-Isâm Abû ‘Ali al-Fadhl al-Hasan ath-Thabrâsî, serta kitab-kitab ulama suni, salafi dan syi’ah Modern lainnya yang berkenaan dengan pembahasan tesis.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, teknik instrumen data adalah dokumentasi27 dengan menganalisis sumber data tersebut.

Mengumpulkan semua data kualitatif yang berkaitan dengan sunni, salafi dan syi’ah Modern.

4. Metode Analisis Data

Untuk mengerahkan keakuratan dan ketepatan analisa digunakan metode content analisys28 atau disebut juga dengan analisis isi yaitu suatu cara sistematik untuk menganalisis isi pesan, mengolah pesan dan mempertajam isi bahasan. Untuk menulis data akan digunakan analisis tematik29 dengan menghimpun ayat sifat. Serta menggunakan metode studi analisis komparatif atau muqâran, yaitu meneliti sekelompok ayat Al-Quran atau suatu surat tertentu dengan cara membandingkan antar ayat dengan ayat, antar ayat dengan hadits Nabi, dan antar pendapat ulama tafsir dengan menonjolkan aspek-aspek perbedaan tertentu dari objek yang dibandingkan.

5. Langkah-langkah Penelitian

27 Dalam karya seseorang dapat dijadikans sebagai dokumentasi karena dapat dijadikan sumber data, Lihat Sartono Karto Dirjo, Metode Penggunaan Bahasa Dokumen dalam Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm.44-45.

28 Guide H. Stempel, Content Analisys, alih bahasa Jalaluddin Rahmat dan Arko Kasta, (Bandung:Arai Komunikasi,1983), hlm.8.

29 Abu al-Hayy al-Farmawi, al-Bidâyah fî at-Tafsîr al-Maudhû’I Dirâsah Manhajiyyah Maudhû’iyyah, terj. Rosihon Anwar, h. 51.

23

Berkenaan dengan langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyebutkan ayat-ayat terkait pembahasan dan merenungi serta mencari penafsiran tentangnya.

b. Membagi potongan ayat masing-masing sesuai sub tema pembahasan.

c. Menyebutkan hadits-hadits yang terkait dengan ayat-ayat pembahasan jika ada.

d. Menganalisa makna ayat, lalu menyebutkan penafsiran para ulama tafsir terhadap ayat sifat.

e. Memperkaya pembahasan dengan mencantumkan penafsiran para ulama lainnya.

f. Mencantumkan analisa penulis pada setiap hasil penafsiran jika dipandang bermanfaat.

g. Menarik sebuah kesimpulan dari tiap-tiap sub bahasan, dan mencoba mengaitkan satu bahasan dengan bahasan lainnya.

Dokumen terkait