• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep al-shulhu dalam surah al-nisa' ayat 128 dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "konsep al-shulhu dalam surah al-nisa' ayat 128 dan"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam kitab tafsir Fī Zhilāl al-Qur'ān "Di Bawah Naungan Al-Qur'ān. Bagaimana konsep al-Shulhu dalam surah al-Nisa ayat 128 dan surah al-Hujurat ayat 9 perspektif Sayyid Qutb dalam tafsir Fī Zhilāl al-Qur’an 21 Muhammad Riziq Zhapran, “Pengertian Asy-Shulhu dalam Al-Qur’an (Kajian Analisis Semantik), (Disertasi, FUSA UIN Mataram, 2021), hlm.

Batasan dan Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Secara teoritis diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan di bidang Al-Qur'ān dan Tafsir khususnya mengenai konsep al-Shulhu dalam surat al-Nisa ayat 128 dan surat al-Hujurat ayat 9 dari sudut pandang Sayyid Qutb dalam Tafsi Fī Zhilāl al-Qur'ān juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengkaji ulang persoalan al-Shulhu. Dalam prakteknya diharapkan dapat dipraktekkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentang makna hakikat al-Shulhu dari hasil penelitian ini.

Telaah Pustaka

Kajian ini membahas pendapat ulama tafsir Muhammad Quraish Shihab tentang makna Ishlah dalam Al-Qur'an. 19. Kajian ini secara khusus membahas tentang konsep al-Shulhu dalam surat al-Nisa ayat 128 dan surat al-Hujurat ayat 9 dari sudut pandang Sayyid Qutb dalam tafsir kitab Fī Jhilal al-Qur'an. Perbedaan dengan kajian ini adalah pembahasan konsep al-Shulhu dalam surat al-Nisa ayat 128 dan al-Hujurat ayat 9 dari sudut pandang Sayyid Qutb dalam kitab Tafsr Fī Zhilāl al-Qur'an.

Kerangka Teori

Kajian ini membahas transformasi al-ishlah dalam ragam konflik dengan menganalisis epistemologi hukum Islam dalam al-Qur'an, dengan menggunakan pendekatan teologis normatif, hukum dan sosiologis. Para ulama telah sepakat bahwa al-Shulhu (perdamaian) sangat dianjurkan karena banyak manfaatnya dalam menyelesaikan segala perselisihan atau perbedaan pendapat manusia. Tafsir ini secara khusus bertujuan untuk mengkaji suatu topik al-Qur’an tertentu melalui pendekatan yang berbeda-beda, sehingga ia mampu mengungkap sisi-sisi tersembunyi al-Qur’an yang mungkin tidak dapat diketahui jika hanya mengandalkan tafsir umum.

Metode Penelitian

Oleh karena itu, bahan-bahan tertulis yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas yaitu buku-buku tentang esh-shulhu, buku-buku tentang metode tematik penafsiran, serta buku-buku yang berkaitan dengan penafsiran Fī Zhilal al- Alquran. Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber langsung yang berkaitan langsung dengan obyek material penelitian yaitu Al-Qur’an, terjemahan Al-Qur’an dan terjemahan kitab tasir fi zhilāl al-qur’ān karya Sayyid Quthb . Ismaili, buku Fath al-Rahman Li Thalib Ayatet al-Qur'an karya Faydullah bin Musa al-Hasani dan buku-buku lain yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

Sistematika Pembahasan

Biografi Sayyid Quthb dan Karya-Karyanya

  • Biografi Sayyid Quthb
  • Karya-Karya Sayyid Quthb

Tafsir Fī Zhilāl al-Qur‟ān

  • Latar Belakang Penulisan Tafsir Fī Zhilāl al-Qur‟ān
  • Metode Tafsir Fī Zhilāl al-Qur‟ān
  • Corak Tafsir Fī Zhilāl al-Qur‟ān
  • Sumber-Sumber Penulisan Tafsir Fī Zhilāl al-Qur‟ān

KONSEP AL-SHULHU DALAM SURAH AL-NISA' AYAT 128 DAN SURAH AL-HUJURAT AYAT 9. Kajian Tafsir Sayyid Quthb dalam Kitab Tafsir Fī Zhilāl al-Qur'ān). Mengenai tafsir al-Quran, Sayyid Quthb menafsirkan al-Quran dengan melihat keadaan masyarakat sekelilingnya. 50 Abu Bakar Adanan Siregar, "Analisis Kritis Tafsir Fī Zhilāl al-Qur'ān oleh Sayyid Quthb", Ittihad, Vol.

51 Mutia Lestari og Susanti Vera, "Methodology of Tafsir Fī Zhilāl al-Qur'ān Sayyid Qutb", Journal of Faith and Spirituality, Vol. 64 Ilmia Alif Rosyidah, "Mahabbatullah-konceptet for Sayyid Qutbs fortolkning i Tafsir Fī Zhilāl al-Qur'ān, (Afhandling, Ushuluddin Faculty and Philosophy of UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya, 2019), s.

KONSEP AL-SHULHU

Pengertian al-Shulhu

Quraish Shihab mengatakan al-Shulhu adalah salah satu dari tiga bentuk yang secara umum digunakan oleh al-Qur'an sebagai makna kedamaian atau perdamaian. Ketiga bentuk itu adalah fi'il amr (kata seru), fi'il madzi (kata kerja bentuk lampau) dan mashdar (kata dasar) 71 Dijelaskan pula dalam ensiklopedia makna al-Qur'an bahwa kata al-Salih berarti keadaan yang seharusnya, sedangkan kata al-Shulhu berarti berdamai. Quraish Shihab, Ensiklopedi Al-Qur'an: Kajian Kosakata (Volume 1, A-J). d) Menurut Hanabilah, Shulhu atau perdamaian adalah kesepakatan yang menyampaikan kedamaian di antara orang-orang yang sedang berkonflik.

Oleh itu, penulis dapat menyimpulkan bahawa al-Shulhu adalah usaha untuk mengekalkan keamanan yang sedia ada dengan tidak melakukan perbuatan yang mendatangkan kemudaratan atau dengan kata lain pembinaan keamanan. Dan janganlah kamu membahayakan bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan berharap (akan dikabulkan). Jika salah seorang dari dua berbuat zalim kepada yang lain (golongan), maka perangilah (golongan) yang zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.

75 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, Terjemahan Mushaf Al-Qur'an, Edisi 2002, (Jakarta, PT. Al-Hudd Pelita Insani Indonesia: 2005), hal. Perintah untuk tidak merusak bumi dan dipertegas dengan larangan untuk mengikuti jalan orang-orang yang korup dan mendamaikan antar kelompok yang bertikai, dapat disimpulkan bahwa perdamaian di tengah kehidupan sosial harus tetap dijaga dan selalu menjadi pilihan utama. untuk seseorang.

Macam-macam Al-Shulhu dalam Al-Qur‟an

  • Kedamaian Batin
  • Perdamaian Rumah Tangga
  • Perdamaian diantara Internal Kaum Muslimin
  • Perdamaian diantara umat manusia secara universal

Hakikatnya keamanan yang diajarkan dalam al-Quran perlu diperjuangkan dengan sentiasa melakukan kebaikan dengan penuh keikhlasan dan kesedaran serta memberikan tindakan ini kerana dan kerana Allah. Islam menyifatkan hubungan kekeluargaan sebagai hubungan kasih sayang, kelembutan dan penuh kasih sayang.79 Namun begitu, masalah antara suami dalam proses perkahwinan tidak dapat lari. Menurut Wahbah az-Zuhaili, dalam ayat ini Allah menyebut perkataan perdamaian hanya sebagai tugas dua hakim, Allah tidak menyebut tugas talak.

Ini pertanda bahwa ketentraman yang menjadi tujuan utama dalam pernikahan, bukan perpisahan yang bisa menyebabkan keretakan keluarga. Perdamaian di kalangan umat Islam internal yang terlibat konflik Orang-orang dengan ego dan egonya dan dengan manusia yang berbeda dengan ego dan egonya dan dengan perbedaan kepentingan politik dan ekonomi yang mereka hadapi, seringkali melupakan nilai perdamaian, menyebabkan konflik dan perang antara dan bahkan di kalangan kelompok Islam. Ayat tersebut menekankan betapa pentingnya berdamai sesama muslim dan berdamai secara adil tanpa merugikan salah satu pihak yang bertikai.

Al-Quran tidak menghadkan perjuangan untuk mewujudkan keamanan untuk diri sendiri, keluarga dan sesama Islam, tetapi keamanan untuk manusia secara universal. Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang kepada kebaikan, ketakwaan dan menciptakan perdamaian di antara manusia, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Berdasarkan ayat di atas bahawa bersumpah dengan menyebut nama Allah, bahawa seseorang itu tidak akan berbuat baik, bertaqwa dan tidak menimbulkan kedamaian antara manusia, adalah perbuatan yang salah dan tidak dibenarkan oleh al-Quran.

Karena kebaikan, ketakwaan dan kedamaian merupakan pilar utama kehidupan umat Islam dalam masyarakat majemuk yang diajarkan oleh Al-Qur'an.

Makna Al-Shulhu Menurut Para Mufassir

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), print. Al-Qur'an mencegah perang antara dua pihak yang sama-sama beriman. Berkaitan dengan ayat di atas, Al-Qur'an menawarkan solusi bagi kedua belah pihak untuk bekerja sama mencapai perdamaian.

Abu Bakar Adnan Siregar, “Analisis Kritis Terhadap Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an Sayyid Qutb”, Ittihad, Vol. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keharmonisan Al-Qur'an, Jakarta: Lentera Hati, 2009. Muhammad Riziq Zhapran, “Makna Ash-Shulhu dalam Al-Qur'an (Studi dalam Analisis Semantik) , Skripsi, FUSA UIN Mataram, 2021.

Mutia Lestari dan Susanti Vera, "Metode Tafsir Fi Zhilal al-Qur'an Sayyid Qutb", Jurnal Iman dan Spiritualitas, Vol. Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an di bawah Jadwal Al-Qur'an, benar. Supriadi, "Komentar Sayyid Qutb Tentang Fi Dzilal al-Qur'an", Jurnal Asy-Syukriyyah, Vol.

Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, Terjemahan Mushaf Al-Qur'an, 2002-uitgawe, Jakarta, PT.

ANALISIS KONSEP AL-SHULHU DALAM Q.S AL-NISA

Tafsiran Ayat

  • Surah al-Nisa Ayat 128
  • Surah al-Hujurat Ayat 9

Halim, "Budaya Keamanan dalam Al-Quran", Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Al-Quran dan Hadis, Jil. Abu „Abd Allah Muhammad bin Ahmad al-Ansari al-Qurtubi, al-Jami' li Ahkam al-Koranen, Vol. Agus Sulistiantono, "Kedamaian dalam Perspektif Kajian Al-Qur'ān Tafsir Nusantara", afhandling, Fakulti Uhuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2019.

Andi Rosa, Tafsir Kontemporer: Metode Modern dan Orientasi Ahli Tafsir Ayat Al-Qur'an, Serang: Depdikbud Banten Press, 2015. Faydullah bin Musa al-Hasani, Fath Al-Rahman Li Thalib Ayat-Ayat Al-Qur'an , Lebanon: Dar Al-Kutub Al-'Ilmiyah, 2012. Fikri “Transformasi Nilai Al-Islah Terhadap Kebhinekaan Konflik: Epistemologi Hukum Islam dalam Al-Qur'ān”, Al-Risalah, Vol.

Hayuni Malia, “Konsep Al-Hubb dalam Surat at-Taubah Ayat 71 dan Surat al-Balad Ayat 17 (Kajian Tafsir Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an), tesis, FUSA UIN Mataram, Mataram, 2021. Ilmia Alif Rosyidah, “Konsep Mahabbatullah Tafsir Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilal Al-Qur’an”, Skripsi, Fakultas Filsafat Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya, 2019. Nana dan Najatul Huurida dan Metode Khusus Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an oleh Sayyid Qutb", Jurnal Iman dan Spiritualitas, Vol.

Zulyadain, Nilai Sosial dalam Sejarah Al-Qur’an (Studi tentang transformasi nilai-nilai sosial sejarah Al-Qur’an dalam gerakan Islam “Ikhwan al-Muslimin”.

Analisis Konsep al-Shulhu dalam Tafsir Fi Zhilal al-Qur‟an

PENUTUP

Kesimpulan

Al-Shulhu menurut tafsir al-Azhar adalah mencari jalan terbaik bagi mereka yang bersengketa. Quraish Shihab mengatakan al-Shulhu artinya rekonsiliasi dalam segala hal, termasuk urusan rumah tangga. Al-Shulhu menurut al-Qurtubi berarti pendamaian orang-orang yang berkonflik dalam bidang apapun dengan ketentuan adanya kemauan antara kedua pihak yang berkonflik untuk mau berdamai guna mendatangkan kebaikan yang lebih besar untuk mencapai keharmonisan yang lebih baik. dan kehidupan yang diberkati.

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah melakukan mediasi secara adil antara kedua belah pihak muslim yang sedang berkonflik, kemudian berusaha mencari jalan keluar yang terbaik dan mengajak kedua belah pihak untuk kembali kepada hukum Allah, jika tidak berhasil maka Cara yang ditempuh adalah dengan memerangi mereka hingga kembali ke jalan Allah, toleran dan saling membantu.

Saran

Syafi‟i Saragih, “Pengertian Jihad: Antara Sayyid Qutb dan Quraish Shihab”, dalam Faridiyah Husna (ed), Yogyakarta: Deepublish 2005.

Referensi

Dokumen terkait

‘Abdul Qadir Al-Jailani (Analisis Penafsiran Ayat-ayat Taqwa dalam Tafsir al-Jailani)", AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis,