• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLIPING TARIAN NUSANTARA INDONESIA

N/A
N/A
Juali -

Academic year: 2024

Membagikan "KLIPING TARIAN NUSANTARA INDONESIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KLIPING

TARIAN NUSANTARA INDONESIA

Disusun Oleh : Kelompok 1

Nama Ketua : Ati Suniati Anggota : Naila Kamalin

Zesika Mauludia Andini

Raya Celena Athfia

Kelas : VI

SD NEGERI 1 CIBINGBIN

Jl. Raya Cibingbin – Penanggapan Kec. Cibingbin Kab. Kuningan 45587

(2)

Tari Cokek dari Daerah Tangerang

Tari Cokek adalah seni pertunjukan yang berkembang pada abad ke 19 M di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Tarian ini dimainkan oleh sepuluh orang penari wanita, dan tujuh orang laki-laki pemegang gambang kromong, alat musik yang mengiringinya.

Alunan musik gambang kromong merupakan hasil kombinasi suara yang ditimbulkan oleh rebab dua dawai, suling, kempul, gong, kendang dan kecrek.

Tari Seudati dari Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh. Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi / bersaksi / pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Tari Legong dari Daerah Bali

Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.

(3)

Tari Andun dari Daerah Bengkulu

Tari Andun merupakan salah satu tarian rakyat yang dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari andun biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya, saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat khususnya bujang gadis.

Tari Selampit Delapan dari Daerah Jambi

Tari Selampit Delapan merupakan tari tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Tari ini pertama kali diperkenalkan oleh M. Ceylon ketika bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an. Dalam perkembangannya, tari tersebut kemudian ditetapkan menjadi salah satu tarian khas Provinsi Jambi.

Tari Reog Ponorogo dari Daerah Jawa Timur

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton.

(4)

Tari Cakalele dari Daerah Maluku

Tarian Cakalele atau tarian kebesaran adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut tamu agung maupun untuk acara yang bersifat adat.

Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku.

Tari Tanggai dari Daerah Sumatera Selatan

Tari tepak atau tari tanggai yang biasa digelarkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat. Tarian ini memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya. Perbedaannya pada jumlah penari dan busananya. Tari tepak atau tanggai dibawakan oleh 5 penari sedangkan tari Gending Sriwijaya 9 penari. Tari Tanggai sering dipergunakan dalam acara pernikahan masyarakat Sumatera Selatan, acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatera Selatan.

Tari Topeng dari Daerah Betawi

Tarian Topeng, salah satu khazanah budaya di Indonesia. Jakarta merupakan hasil perpaduan antara budaya masyarakat ada di dalamnya. Tari Topeng adalah visualisasi gerak, yang dibuat nenek moyang tanpa melalui konsep. Ada pengaruh budaya Sunda, namun memiliki ciri khasnya berupa selancar. Para penarinya menggunakan topeng yang mirip dengan Topeng Banjet Karawang Jawa Barat, namun dalam topeng betawi memakai bahasa Betawi. Dalam topeng betawi sendiri ada tiga unsur: musik, tari dan teater.

(5)

Tari Serampang Dua Belas dari Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas merupakan salah satu dari sekian banyak tarian yang berkembang di bawah Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten Deli Serdang). Tari ini merupakan jenis tari tradisional yang dimainkan sebagai tari pergaulan yang mengandung pesan tentang perjalanan kisah anak muda dalam mencari jodoh, mulai dari perkenalan sampai memasuki tahap pernikahan.

(6)

Tari Tor-Tor dari Daerah Batak

Tari tor-tor adalah tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain- lain. Menurut sejarahnya tari tor-tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku.

Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.

Tari Jaipong dari Daerah Jawa Barat

Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak- gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak minced dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.

Tari jaipong atau yang sering disebut dengan "Jaipongan" adalah sebuah tarian tradisonal yang menampilkan suatu jenis tarian dan musik yang merujuk dari kekayaan seni di indonesia,

khususnya Jawa Barat. tari jaipong ditemukan oleh Gugum Gumbira, seorang seniman asal kota kembang Bandung sekitar tahun 1960-an.

Jaipongan adalah tarian yang digunakan oleh masayarakat untuk bergaul, tari ini juga disebut sebagai tari Pergaulan masyarakat sunda. tari ini semakin berkembang dan terus dikembangkan, hingga akhirnya tarian ini dapat diterima oleh masyarakat dan populer di mata masyarakat sejak tahun 1970-an.

Seni pertunjukan tarian ini merupakan sebuah tarian yang sangat populer dengan sebutan Perkembangan Ketuk Tilu, karena memang sebenarnya tarian ini merupakan tarian yang di rajut dari Ketuk Tilu yang di kembangkan hingga akhirnya diberi nama Tari Jaipong (Jaipongan). Adapun ciri khas yang sangat kental dapat dilihat dari tarian ini yaitu tarian yang sederhana alami dan apa adanya, dilakukan dengan spontanitas, serta tarian ini menampilkan keceriaan, erotis, humoris dan tentunya semangat yang luar biasa, hal ini dapat kita lihat secara langsung dari pertunjukannya.

Meski tarian ini tergolong dalam golongan tarian yang masih berusia muda tarian ini sudah dapat menjadi tarian resmi asal Jawa Barat yang sudah sering di gunakan pada saat upacara-upacara penyambutan tamu dari negara asing.

Tari Klasik Keraton Surakarta dari Jawa Tengah

(7)

Disebut sebagai tari klasik Surakarta karena bersumber pada tradisi budaya di lingkungan kraton.

Semua gerakan baik itu tangan, kaki, badan maupun kepala memiliki aturan sendiri-sendiri.

Gerakan tertentu bahkan memiliki filosofi yang sarat pesan, tidak sekedar melambangkan sebuah aktivitas. Belum lagi pakaian yang harus dikenakan dan musik yang mengiringi. Unsur-unsur itulah yang membuatnya berbeda dengan tari-tarian rakyat yang bersumber pada ekspresi masyakarat tempat dimana tarian itu berkembang. Menikmati tari klasik jawa di tempatnya dilahirkan, ibarat menjadi bangsawan di masa kerajaan.

Tari Serimpi dari Jawa Tengah

Tari Serimpi adalah jenis tarian tradisional Daerah Jawa Tengah. Tarian ini diperagakan oleh empat orang penari yang semuanya adalah wanita. Jumlah ini sesuai dengan arti kata serimpi yang berarti 4. Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi empat penari sebagai simbol dari empat penjuru mata angin yakni Toya (air), Grama (api), Angin(udara) dan Bumi (tanah).

Sedangkan nama peranannya adalah Batak, Gulu, Dhada dan Buncit yang melambangkan tiang Pendopo.

Nama serimpi sendiri oleh Dr. Priyono dikaitkan dengan akar kata “impi” atau mimpi. Gerakan lemah gemulai tarian serimpi yang berdurasi ¾ hingga 1 jam itu dianggap mampu membawa para penonton ke alam lain (alam mimpi). Konon, munculnya tari Serimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram, saat Sultan Agung memerintah antara 1613-1646. Dan tarian ini dianggap sakral karena hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton sebagai ritual kenegaraan hingga peringatan Naik Takhta Sultan.

Tari Barong dari Bali

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.

Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru

(8)

saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.

Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.

Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi

Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi itu diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X setahun setelah dinobatkan menjadi raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Karya seni tari yang dicukil dari serat Pararaton itu mengkisahkan pergulatan asmara serta kepemimpinan yang dipersembahkan Sultan HB X untuk mengenang ayahanda, Sri Sultan HB IX. Pergelaran tari itu memperlihatkan gerak dan penataan koreografis tanpa cacat dalam menggambarkan kisah Ken Arok dan sang Pradnya Paramitha Ken Dedes di sebuah masa yang berbunga dan padat politik kerajaan itu. Menari memang tak hanya sekedar menghafal gerak. Menari adalah efek ekspresi jiwa, sehingga dengan begitu seluruh tubuh jumbuh, menyatu dalam sebuah kesatuan gerak.

Gerakan tubuh bukan sekedar interprestasi dari fisik semata-mata, tapi juga batin. Roso.

Perasaan. Memang ada sebuah motif di sana. Pemerintahan Sang Amurwabhumi agaknya mengusahakan harmoni antara kepercayaan Hindu dan Budha. Di kraton Yogyakarta ada ketentraman budaya yang selalu diupayakan agar ia terawat baik, bagi kehidupan juga bagi bangsanya

(9)

KLIPING TARIAN ADAT

1. Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

Tari Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.

Tari Kipas

Tari Bosara

Merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes

Tari Bosara

Tarian ma’gellu’

Tarian ini paling populer ditarikan oleh para remaja putri padea upacara kegembiraan seperti pada pesta panen,pesta perkawinan, dan untuk menyambut tamu.

(10)

Tarian Dao Bulan

Tarian ini juga ditarikan o0leh para remaja putri dan dimainkan secara massal pasda upacara-upacara, pesta panen ,menyambut tamu.

Tarian Ma’Randing

Tarian untuk menjemput dan mengatur pahlawan perang yang akan pergi medan perang atau dari media pertempuran.

Tarian Manimbong

Tarian ini dilakukan oleh beberapa pria yang memakai kain adat maa’ dan menggunakan parang-parang antik dan ikat kepala yang terbuat dari bulu-bulu ayam.

(11)

2. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat

di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis.

Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

Tari Saman Meuseukat

3. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari legong Bali

(12)

.

Tari Kecak

Sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.

Tari Kecak

(13)

Tari Bidadari Teminang Anak

Tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

Tari Bidadari Teminang Anak

Tari-tarian Daerah DKI Jakarta Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.

Tari Topeng

Tari Yopong

Adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.

Tari Yopong

(14)

Tarian Daerah Banten

tarian daerah yang berasal dari Banten, tarian dari Banten yang cukup terkenal adalah tari zikir Saman, dimana tarian ini merupakan seni yang bertemakan Islam.

Jika tari saman yang ada di Aceh umumnya akan dilakukan oleh para penari wanita namun tarian dzikir Saman ini akan ditampilkan oleh para penari pria yang diiringi dengan syair yang

mengagungkan nama Allah SWT.

Tari-tarian DKI Jakarta

Tari Topeng Betawi adalah salah satu tarian adat masyarakat betawi di Jakarta yang menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan perpaduan antara seni tari, music, dan nyanyian. Seperti pertunjukan teater atau opera, penari menari dengan di iringi suara music dan nyanyian. Tari Topeng Betawi lebih bersifat teatrikal dan komunikatif lewat gerakan.

Tari-tarian Daerah Gorontalo

Tari Dana Dana adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Gorontalo. Tarian ini termasuk jenis tarian pergaulan masyarakat yang biasanya ditampilkan oleh penari pria maupun penari wanita.

Selain itu tarian ini juga merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya masyarakat setempat, hal itu terlihat dari gerakan penari dan pengiringnya. Tari Dana Dana merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Gorontalo dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan, perayaan hari besar dan lain-lain.

(15)

Tari Jaipong

Tarian diciptakan oleh seniman berdarah Sunda yaitu Gugum Gumbira dan Haji Suanda. Tarian ini adalah penggabungan dari beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat dan Ketuk Tilu.Sehingga membuat gerakan dalam tarian ini sangat enerjik dan juga unik.

Untuk tarian ini menjadi tarian yang sangat menarik dan enerjik dengan diiringi oleh alat musik degung.

(16)

Tari Pendet

Tarian ini melambangkan

penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.

Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna

menyambut para tamu yang dihormati

Tari-tarian Daerah Bangka Belitung Tarian daerah yang menjadi salah satu ciri khas dari Bangka Belitung adalah tari sekapur sirih dimana tarian ini merupakan tarian tradisional yang asalnya dari kawasan Jambi. Selain itu tarian sekapur sirih ini merupakan tarian penyambutan yang umumnya akan dilakukan para penari wanita dengan menggunakan pakaian adat dan diiringi alunan musik pengiring.

Referensi

Dokumen terkait

Keluaran data tarian berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai tarian yang yang tersimpan dalam tabel tari secara keseluruhan yang terdiri dari kode tari,nama

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat..

Penelitian mengenai perlindungan hukum hak cipta folklor atas tari-tarian rakyat Indonesia bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji perlindungan hukum hak cipta atas

Mencoba mengembangkan gerak tari tradisi Bangka Belitung yaitu gerak tari kedidi, dan tari serimbang, serta esensi pada motif-motif yang ada pada tarian tersebut sesuai

Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan

Dengan terbentuknya Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur sebagai daerah otonom, Pemerintah

Dengan terbentuknya Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

38 PROVINSI di Indonesia Sumatera Utara Nangroe Aceh Darusalam Sumatera Selatan Sumatera Barat Bengkulu Riau Kepulauan Riau Jambi Bangka Belitung Lampung Kalimantan Barat