• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITE AUDIT - Digital Repository Mahadewa University

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KOMITE AUDIT - Digital Repository Mahadewa University"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

HUKUMAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA NOMOR 19 TAHUN 2002 (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak. Istilah literasi mulai digunakan dalam arti yang lebih luas, seperti literasi numerasi, literasi digital, literasi sains, literasi budaya, dan literasi keuangan, yang kesemuanya mengacu pada kompetensi yang lebih dari sekadar literasi. Penguatan literasi harus menjadi lokomotif untuk menarik bangsa ini menuju peradaban yang lebih bahagia.

Pendahuluan

Latar Belakang

Penelitian mengenai hubungan antara risiko perusahaan dan konservatisme akuntansi mengarahkan peneliti untuk menguji ulang dan memasukkan komite audit sebagai variabel moderasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini ingin menguji pengaruh risiko perusahaan terhadap konservatisme akuntansi yang dimoderatori oleh komite audit. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Mengetahui pengaruh keberadaan komite audit terhadap hubungan positif antara risiko perusahaan dan konservatisme akuntansi.

Tinjauan Pustaka

Adanya komite audit akan mendorong perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan yang lebih akurat sehingga mengurangi risiko gagal bayar dan meningkatkan peringkat utang perusahaan. Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) menegaskan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas laba dan juga nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin's Q. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan komite audit dapat memperkuat dan memperlemah hubungan antara perusahaan dan perusahaan. risiko perusahaan dan konservatisme akuntansi.

Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Uji hipotesis size dan hipotesis debt/equity yaitu pengaruh ukuran perusahaan atau tingkat hutang perusahaan terhadap penyajian laporan keuangan yang cenderung konservatif. Tingkat kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi yang disiapkan oleh manajer. Menyelidiki kualitas laba sebagai variabel mediasi dalam hubungan antara mekanisme tata kelola perusahaan dan nilai perusahaan.

Mekanisme tata kelola perusahaan yang terdiri dari: a) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, b) dewan direksi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan c) komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa konflik antara pemegang saham dan manajemen mengenai kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap konservatisme akuntansi. Empat variabel kontrol yaitu LEV, SDROA, IOS dan SIZE berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.

Keberadaan komite audit dan komposisi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. manajemen tidak mempengaruhi kualitas pendapatan. akrual diskresioner) tetapi mempengaruhi nilai perusahaan. Variabel kontrol: Ukuran KAP berpengaruh negatif (positif) terhadap diskresi akrual (kualitas laba) namun tidak berpengaruh terhadap nilai. Leverage dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, namun keduanya berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pada pengukuran NOA diketahui bahwa variabel UKURAN dan INTENSITAS mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap konservatisme.

Pendekatan Kajian

Kerangka Berpikir

Kedua, manajer secara implisit berkomitmen untuk secara konsisten menggunakan akuntansi konservatif untuk membangun reputasi sebagai perusahaan yang menyajikan laporan keuangan konservatif. Sehingga ketika manajer menerapkan akuntansi konservatif maka akan menghasilkan keuntungan dan aset yang dapat membatasi pembayaran dividen kepada pemegang saham. Oleh karena itu, penggunaan akuntansi yang semakin konservatif akan memperkecil kemungkinan terjadinya pembayaran dividen yang berlebihan kepada pemegang saham.

Dalam Widanaputra (2007), langkah-langkah manajemen di atas dapat dijelaskan dengan konsep teori prospek yang menyatakan bahwa seseorang cenderung menghindari risiko pada kondisi yang menguntungkan dan mencari risiko pada kondisi yang tidak menguntungkan. Di satu sisi dikatakan bahwa semakin tinggi risiko perusahaan maka laporan keuangan akan disusun secara konservatif oleh manajemen karena adanya tekanan dari pemegang hutang (Ahmed 2002, Widodo 2005 dan Widanaputra 2007). Perbedaan hasil ini mendorong peneliti untuk melakukan pengujian ulang dan memasukkan komite audit sebagai variabel moderasi.

Komite audit bertugas membantu dewan komisaris dalam memantau proses pelaporan keuangan yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan (Bradbury et al. 2004). Rianingsih (2008), perusahaan yang memiliki komite audit akan memiliki peringkat obligasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki komite audit. Rachmawati dan Triatmoko, 2007 menemukan hal sebaliknya yaitu keberadaan komite audit dan komposisi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap diskresi akrual (kualitas laba) dan nilai perusahaan.

Ada kemungkinan keberadaan komite audit dan komposisi komisaris independen yang tinggi tidak menjadi jaminan kinerja perusahaan akan membaik, sehingga pasar menganggap keberadaan komite audit dan komposisi komisaris independen bukan merupakan faktor. mereka mempertimbangkan untuk menghargai nilai perusahaan.

Pendekatan

Salah satu tugas komite audit adalah mengawasi proses pelaporan keuangan perusahaan dan mengadakan pertemuan rutin dengan audit eksternal dan internal. Penggunaan variabel komite audit sebagai struktur sistematis untuk memaksimalkan tata kelola perusahaan dan dengan demikian meminimalkan masalah keagenan. Dengan wajibnya keberadaan komite audit pada perusahaan go public, diharapkan pengambilan keputusan manajemen ditujukan untuk memaksimalkan tata kelola perusahaan yang baik tidak hanya dari sudut pandang pemegang saham tetapi juga dari sudut pandang pemegang saham. kreditor.

Hasil tersebut juga mendukung bahwa komite audit menjalankan fungsinya sebagai profesi yang memberikan pendapat kepada komisaris khususnya terkait dengan transparansi laporan keuangan, sehingga juga menunjukkan bahwa kehadiran komite audit dapat memberikan laporan keuangan yang lebih berkualitas. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko perusahaan terhadap konservatisme akuntansi dan kemampuan komite audit dalam mempengaruhi risiko perusahaan dengan konservatisme akuntansi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu risiko perusahaan, konservatisme akuntansi dan komite audit.

Hipotesis dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan regresi berganda (uji interaksi) untuk menguji pengaruh keberadaan komite audit terhadap hubungan risiko perusahaan dan konservatisme akuntansi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah risiko perusahaan yang ditentukan oleh rasio utang terhadap ekuitas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel moderasi adalah variabel komite audit yang diisi dengan jumlah komite audit.

Komite Audit yang diukur dengan proksi jumlah anggota Komite Audit mengacu pada pengukuran yang dilakukan oleh Rustiarini (2009).

Gambar 3.2 Konsep Penelitian
Gambar 3.2 Konsep Penelitian

Setting Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009. Sumber data penelitian adalah data sekunder eksternal, yaitu data yang tidak berusaha dikumpulkan sendiri oleh peneliti, diperoleh dari sumber luar, termasuk informasi, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan atau tidak dipublikasikan (Marzuki, 2001: 56). Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh melalui www.idx.co.id dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

Populasi dan Sampel Penelitian

Ahmed et all (2002), motivasi tambahan untuk mengendalikan total aset adalah untuk membantu memastikan bahwa setiap hubungan positif antara konservatisme dan dividen terhadap aset atau leverage tidak disebabkan secara mekanis oleh nilai aset yang lebih rendah dalam penyebut hubungan tersebut. Dari 612 perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan sejak tahun 2005 hingga 2009, 358 perusahaan tidak mencerminkan penerapan akuntansi konservatif, dan 16 perusahaan memiliki nilai aset bersih negatif.

Analisis Data

Uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas sama-sama berdistribusi normal atau tidak. Uji multikolinearitas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi telah menemukan korelasi antar variabel bebas/independen. Nilai cut-off yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau setara dengan nilai VIF ≥ 10.

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi dalam model regresi linier antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya. Apabila nilai uji Dw sudah ada maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai tabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika d1 < dw < dU atau (4-dU) < dw < (4-dt), maka tidak dapat diambil kesimpulan apakah terjadi autokorelasi.

Uji interaksi atau sering disebut dengan analisis regresi moderat (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang dipengaruhi oleh variabel ketiga atau variabel moderasi dimana persamaan regresi tersebut mengandung unsur interaksi (Ghozali, 2006) . .

Hasil Pengujian

Statistik Deskriptif

Konservatisme mempunyai mean sebesar 0,073933 dengan simpangan baku sebesar 1,8354 dengan simpangan baku sebesar 1,79774; Komite audit mempunyai mean sebesar 2,9822 dengan standar deviasi sebesar 0,37754. Berdasarkan Tabel 5.1 terlihat bahwa nilai mean dan standar deviasi seluruh variabel secara umum bernilai positif.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Hipotesis penelitian menguji pengaruh keberadaan komite audit terhadap hubungan positif antara risiko perusahaan dan konservatisme akuntansi. Artinya varians variabel independen yaitu risiko perusahaan, komite audit, interaksi risiko perusahaan dengan komite audit mempengaruhi varians variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi sebesar 12,7 persen, sedangkan sisanya sebesar 87,3 persen dijelaskan oleh orang lain. . variabel yang tidak dimasukkan dalam model. Hasil ini menunjukkan bahwa komite audit memiliki hubungan positif antara risiko perusahaan dan konservatisme akuntansi.

Salah satu tugas komite audit adalah mengawasi proses pelaporan keuangan perusahaan dan mengadakan pertemuan rutin dengan audit eksternal dan internal untuk memberikan opini profesional atas laporan keuangan perusahaan, proses audit, dan pengendalian internal. Perbedaan hasil penelitian hubungan risiko perusahaan dengan konservatisme akuntansi, menyebabkan penulis menggunakan variabel komite audit sebagai variabel interaksi. Komite audit merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik.

Interaksi antara risiko perusahaan dengan komite audit menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,046 yang berarti komite audit mempunyai hubungan positif antara risiko perusahaan dengan konservatisme akuntansi. Dengan demikian, komite audit merupakan variabel moderasi terhadap hubungan positif antara risiko perusahaan dan konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan komite audit pada suatu perusahaan dapat meminimalkan masalah keagenan.

Komite audit mampu menjalankan fungsinya sebagai profesi yang memberikan pendapat kepada komisaris terutama yang berkaitan dengan transparansi laporan keuangan, sehingga hal ini juga menunjukkan bahwa kehadiran komite audit dapat menjamin kualitas laporan keuangan yang lebih baik.

Tabel 5.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
Tabel 5.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Penutup

Simpulan

Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi dan dapat ditingkatkan dengan adanya komite audit. Diharapkan komite audit sebagai variabel moderasi dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengurangi masalah keagenan sehingga menciptakan pengelolaan perusahaan yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Hubungan antara keahlian direktur komite audit dan konservatisme, Kertas Kerja, Program Akuntansi Universitas Goerge Manson. Hubungan antara konservatisme akuntansi dan konflik antara pemegang obligasi dan pemegang saham mengenai kebijakan dividen dan peringkat obligasi perusahaan. Analisis arus kas bebas dan kepemilikan manajemen terhadap kebijakan utang pada perusahaan publik di Indonesia.

Profil Penulis

  • Data Pribadi
  • Pendidikan Formal
  • Riwayat Pengalaman Kerja
  • Daftar Publikasi Karya Ilmiah 1. Artikel Jurnal Internasional
    • Artikel Jurnal Nasional Akreditasi
    • Artikel Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi
    • Makalah Prosiding yang Disajikan pada Seminar Nasional
    • Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
  • Judul Tesis/Disertasi, Tahun

Bisnis, kualitas pelayanan dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada usaha jasa laundry di daerah Pejeng.

Gambar

Gambar 3.2 Konsep Penelitian
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
Tabel 4.1 Proses pemilihan sampel penelitian
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif
+4

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah wawasan pengetahuan peneliti, kalangan akademisi dan masyarakat di bidang hukum mengenai kewenangan hakim dalam