• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Pendidik perspektif Abdullah Nashih Ulwan (1928-1987 M) dalam Kitab Tarbiyah Al-Awlâd fî al-Islâm - IDR UIN Antasari Banjarmasin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kompetensi Pendidik perspektif Abdullah Nashih Ulwan (1928-1987 M) dalam Kitab Tarbiyah Al-Awlâd fî al-Islâm - IDR UIN Antasari Banjarmasin"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Kompetensi pedagogi pendidik perspektif Abdullah Nashih Ulwan Dalam Kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm. Perspektif kompetensi personaliti pendidik Abdullah Nashih Ulwan Dalam kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm. Perspektif Abdullah Nashih Ulwan tentang kompetensi sosial pendidik dalam buku Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm.

Kompetensi profesional pendidik perspektif Abdullah Nashih Ulwan dalam Kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm. Tesis Achmad Rizal Fikri Alqozali: Konsep perspektif Abdullah Nashih Ulwan tentang pendidikan anak dalam kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm (analisis relevansinya dengan pendidikan Islam modern). Disertasi Rinal Wahmuda tentang Karakter Pendidik Analisis Perspektif Abdullah Nashih Ulwan terhadap kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm dan relevansinya dengan kebijakan pendidikan di Indonesia.

Rahmat Rifai Lubis Jurnal Kompetensi Keperibadian Guru dalam Perspektif Islam (Kajian pemikiran Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm. Daripada beberapa kajian terdahulu yang meneliti pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dan kitab Tarbiyah al-awlâd fî al -Islâm tidak berada di sana untuk mengkaji kecekapan pendidik.

KerangkaTeori

Pengertian pendidik

Kadiri dalam kitab Siraju Al Thalibin Syarah Minhaju Al-'Abidin mengatakan bahwa pendidik adalah seseorang yang mencurahkan seluruh kemampuannya untuk mengajar dan mendidik, mengarahkan dan menyusun.16. “Pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, membimbing dan melatih, serta menyelenggarakan penelitian dan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi tenaga pengajar pada perguruan tinggi.”17.

حاَنَج ِ

لُّذلٱ ِ

Istilah murabi sebagai pendidik mempunyai arti yang luas, yaitu 1) mendidik peserta didik agar keterampilannya terus berkembang, 2) memberikan bantuan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensinya, 3) meningkatkan keterampilan peserta didik dari kecil matang menjadi matang pola pikirnya, wawasan dan sebagainya. . Adapun istilah mu'allim terdapat dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah/2:151, sebagai berikut :.

مهكي ف ِ

لوهسَر ِ

مهكن م ِاوهلْ تَ يِ

مهكي كَزه يَو ِ

همهكهم لَعه يَو ِ

بََٰت كْلٱ ِ

اوهنوهكَت

نوهمَلْعَ ت ِ

ثَعْ بٱَو ِ

مههْ ن م ِاوهلْ تَ يِ

ك تََٰياَء ِ

همهههم لَعه يَو ِ

م هي كَزه يَو ِ

تنَأ ِ

هزي زَعْلٱ

همي كَْلْٱ ِ

Kompetensi pendidik

Kompetensi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu kompetensi yang berarti kemampuan dan keterampilan. 25 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi berarti cakap, berwibawa dan mempunyai kuasa untuk memutuskan atau bertindak.

Kompetensi paedagogic

Penumbuhan kreativitas siswa dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan dan keadaan belajar. Pendidik dapat memberikan arahan, kepercayaan, komunikasi bebas dan pengawasan. Bahri dan Zain menyatakan dalam hal ini ada tiga aspek keterampilan yang harus dimiliki pendidik, yaitu perubahan gaya mengajar, penggunaan media/bahan ajar dan perubahan interaksi guru-siswa. Untuk membantu mengembangkan potensi siswa, guru dituntut untuk memahami kondisi fisik siswa sehingga pendidik dapat menentukan sikap dan pelayanan yang tepat.

Guru harus selalu memantau dan memahami proses pertumbuhan dan perkembangan kognitif siswa menuju masa dewasa. Tahapan ini merupakan tahap dimana guru mengajak siswa untuk menentukan kebutuhan belajar, sumber pendukung kegiatan pembelajaran, kendala yang mungkin terjadi, dan lain-lain. Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses dimana siswa berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.

Tugas guru dalam pembelajaran adalah menyesuaikan lingkungan untuk mendukung perubahan tingkah laku siswa dalam proses pembentukan kemampuan.30. Guru dapat memanfaatkan sistem jaringan komputer untuk menyiapkan dan menggunakan bahan ajar sehingga siswa dapat mengakses materi tersebut. Evaluasi perolehan bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa, sejauh mana perubahan tingkah laku dan pembentukan keterampilan siswa.

Evaluasi (penilaian) hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui penilaian kelas, tes keterampilan dasar, evaluasi akhir unit, dan evaluasi program. f) Perkembangan siswa. Pengembangan siswa bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa.

Kompetensi kepribadian

Penampilan yang tenang akan mencerminkan kestabilan pribadi yang tidak mudah terpengaruh oleh gangguan atau situasi yang tidak menyenangkan. Guru yang mempunyai kepribadian kuat harus mempunyai lima keterampilan, yaitu etos kerja, kerjasama, komunikasi yang baik, tanggung jawab sosial, serta berpikir kritis dan pemecahan masalah.33. Hal ini bertujuan agar guru tidak mudah emosi saat mendidik atau mengajar.

Rasa takut dapat mengganggu minat siswa terhadap pelajaran dan mengganggu konsentrasinya dalam belajar. Kepribadian yang bijaksana tercermin dari tindakan yang bermanfaat bagi siswa, sekolah, dan masyarakat, serta berpikiran terbuka. Guru dituntut untuk menjadi teladan dan garda terdepan dalam menanamkan karakter yang baik dan menjadi teladan bagi siswanya. Sosok guru harus mencerminkan kepribadian yang berbudi luhur, karena guru merupakan sosok yang patut dikagumi dan ditiru. f) Mempunyai akhlak yang mulia.

Guru harus mempunyai niat yang ikhlas, bertindak sesuai kaidah agama dan bersabar dalam menghadapi segala permasalahan karena ingin mengharapkan keridhaan Allah SWT.34.

Kompetensi sosial

Guru harus mempunyai niat yang ikhlas, bertindak sesuai kaidah agama dan bersabar dalam menghadapi segala kesulitan karena ingin mengharapkan ridho Allah SWT.34. dan bagian dari masyarakat. Guru harus mempunyai kemampuan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, pendidik, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Artinya kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan sosial tersebut terbagi dalam beberapa faktor, yaitu: keterlibatan dan fungsi objektif, adaptasi terhadap lingkungan tempat bekerja dan masyarakat, komunikasi yang efektif, empati dan sopan dengan komunitas profesionalnya dan profesi lain, baik lisan maupun tulisan dalam bentuk lain, dan empiris serta berkomunikasi secara santun dengan masyarakat.35.

Bertindak dan berperilaku objektif merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki agar guru selalu berkomunikasi dan bergaul dengan siswa. Bertindak obyektif artinya guru juga diharapkan dapat bertindak arif, bijaksana dan adil terhadap siswa dalam tindakannya, bijaksana dalam perkataannya, dan bijaksana dalam berperilaku. Bertindak obyektif juga dapat berarti bahwa guru sebagai figur sentral dalam proses pembelajaran (khususnya pada tingkat awal) harus selalu memperlakukan siswa secara proporsional dan tidak akan memilih, memilah atau bertindak tidak adil terhadap siswa.

Adaptasi terhadap lingkungan mengandung arti bahwa seorang guru harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat pada umumnya. Di lingkungan sekolah, guru diharapkan mampu beradaptasi dengan teman kolegial profesional dan beradaptasi dengan anak dalam proses pembelajaran. Sebab motivasi kerja dapat terbentuk dari interaksi dengan lingkungan sosial sekitar, selain dari hasil perubahan fisik, seperti suasana kerja dan kondisi fisik gedung sekolah.

Selain beradaptasi dengan perguruan tinggi profesional di sekolah dan masyarakat, guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks, karena mencakup aspek psikologis, pedagogis, dan didaktik. Aspek psikologis menunjukkan kenyataan bahwa siswa sendiri pada umumnya mempunyai perkembangan yang berbeda-beda, selain itu juga mempunyai perbedaan seperti pembelajaran motorik, konsep dan sikap dalam belajar. Guru sebagai inspirator dan motivator dalam proses pembelajaran memegang peranan penting dalam melaksanakan komunikasi yang efektif.

Diantaranya yang perlu diperhatikan dalam membangun hubungan dengan sesama guru dan komunitas budaya. Padahal, bersikap empati dan santun merupakan cara dan pendekatan yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan anak, rekan kerja, dan masyarakat. Sikap empati dan hormat ini terkadang terabaikan ketika terjadi komunikasi antara guru dengan teman sejawat, guru dengan siswa, serta guru dengan masyarakat.

Kompetensi profesional

Mampu berkomunikasi dan bersosialisasi secara efektif dengan orang tua atau wali siswa dan masyarakat sekitar. Misalnya: dengan terlebih dahulu mengetahui siswa lain mana yang setuju/tidak setuju dengan jawabannya, sebelum memberikan penjelasan jawaban yang benar.

TABEL 1. KOMPETENSI PENDIDIK  BESERTA INDIKATOR
TABEL 1. KOMPETENSI PENDIDIK BESERTA INDIKATOR

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Sosial

Kompetensi Profesional

Metode Penelitian

  • Sistematika Pembahasan

Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan berdasarkan sifatnya karena penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah buku-buku, literatur, catatan-catatan dan berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.44. 44Milya Sari dan Asmendri, “Library Research in Science Education Research,” IPA ALAM: Jurnal Penelitian IPA dan Pendidikan IPA 2, No. Sumber data primer: yaitu sumber data yang menjadi sumber utama dalam penelitian ini. Sumber utama dalam penelitian ini adalah kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm karya Abdullah Nashih Ulwan.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku tentang pendidikan, keterampilan guru dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Teknik penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dan mencatat secara cermat kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik dokumentasi, yaitu suatu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain tentang topik tersebut.

Pengumpulan data disini dimulai dari data primer yaitu teks-teks dalam kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm karya Abdullah Nashih Ulwan, kemudian mencari data sekunder yang diambil dari buku, tesis dan majalah yang berkaitan dengan fakta primer. Pengolahan data dalam penelitian ini berlangsung dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Analisis isi adalah metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis data teks atau mempelajari dokumen.

Teks yang akan dianalisis adalah teks kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm. Alasan yang mendukung penggunaan analisis isi dalam desain penelitian ini karena didasarkan pada: (a) sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen, (b) permasalahan yang dianalisis adalah isi teks. , (c) tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan isi komunikasi dan menarik kesimpulan (mencari tahu apa maksud data). Dalam hal ini memisahkan bab-bab dari kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm.

Membuat catatan (anotasi) terhadap data yang ditentukan untuk dianalisis yaitu teks kompetensi Pendidik dalam kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm. Peneliti akan memilah dan memilih (mengurangi) data yang relevan dengan analisis dan data yang kurang relevan dengan analisis. Melakukan analisis dengan menentukan bentuk Kompetensi Pendidik dalam kitab Tarbiyah al-awlâd fî al-Islâm.

Gambar

TABEL 1. KOMPETENSI PENDIDIK  BESERTA INDIKATOR
Gambar 1.1. kerangka teori

Referensi

Dokumen terkait

suyo, titulado "El viaje a España"· ha dado recientemente una serie de inimitables char- las líricas, -apropósito de las ctia!es dice una importante revis- ta española: "No tiene hciY