• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Komponen dan Struktur Kurikulum Biologi SMA - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "2. Komponen dan Struktur Kurikulum Biologi SMA - Spada UNS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

2. Komponen dan Struktur

Kurikulum

Biologi SMA

(2)

Tujuan Perkuliahan

• Mahasiswa mampu menganalisis komponen kurikulum

• Mahasiswa mampu menguraikan setiap komponen

• Mahasiswa mampu menjelaskan struktur kurikulum Biologi SMA

(3)

Kegiatan

• Penjelasan tentang persyaratan kurikulum yang baik

• Persyaratan menyusun kurikulum

• Organisasi kurikulum

(4)

Kurikulum yang baik

• Mampu membudayakan dan menginspirasi perkembangan sepenuhnya dari setiap siswa

• Menciptakan atmosfer yang memungkinkan siswa belajar untuk

berpikir; siswa dan guru akan bersikap kritis untuk lebih objektif, dan pada saat yang sama memiliki keyakinan yang cukup untuk menjadi konstruktivis, yaitu mereka akan mencari kebenaran, memecahkan masalah, menyimpulkan, dan mengembangkan daya pikirnya

• Membantu siswa mengembangkan nilai melalui pergaulan yang akrab dengan sesama manusia, dan juga sikap yang bersahabat/menyukai seni, ilmu pengetahuan alam, ilmu social, dan agama

(5)

lanjutan

Mampu mengembangkan karakter siswa- integritas, kejujuran, kerjasma, keramahan (friendliness), dan kemauan baik (goodwill)

Mampu menciptakan komunitas ilmuwan, yaitu komunitas yang

mengedepankan penelitian, keingintahuan, free enquiry, dan discovery (penemuan) daripada sekedar pengetahuan

Menyiapkan laki-laki dan perempuan menjadi warga negara pada sebuah masyarakat demokratis, yaitu kebebasan dan kemerdekaan bergandeng tangan dengan hukum dan keadilan, di mana tanggung jawab nasional maupun internasional menjadi karakteristik individual

Memenuhi kebutuhan tidak hanya segelintir siswa tetapi siswa yang memiiki kemampuan, sikap, dan minat yang luas

(6)

Bagaimana prinsip Menyusun Kurikulum (S. K.

Kochhar, 1985. Methods And Techniques Of Teaching)

1. Kurikulum harus bersifat child atau student centered

2. Kurikulum harus menyediakan pengalaman penuh untuk anak-anak

3. Kurikulum seharusnya bersifat fleksibel dalam kerangka mengakomodir perubahan social. Kurikulum harus dinamis dan fleksibel

4. Kurikulum harus dihubungkan dengan kebutuhan hidup dan aspirasi warga/penduduk

5. Kurikulum seharusnya dikembangkan secara rasional

6. Kurikulum harus mengedepankan learning to live daripada living to learn

(7)

7. Kurikulum harus menyediakan porsi untuk pekerjaan produktif yang berfungsi social memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara hands on/praktek

8. Mampu mempromosikan keadilan social, nilai demokratis, dan

integrasi nasional mengembangkan karakter toleran, bekerjasama, perdamaian

9. Kurikulum memberi porsi yang memdai untuk belajar Bahasa

10. Kurikulum perlu memberi porsi pengalaman artistic dan ekspresi diri

(8)

lanjutan

11. Kurikulum memberi porsi pertumbuhan fisik

12. Kurikulum memperi porsi untuk pembentukan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan 13. Kurikulum menjamin pengembangan keseragaman dan keberagaman

14. Kurikulum harus menjamin keberlanjutan pada seluruh program, baik secara

vertical maupun horizontal. Secara vertical maksudnya ada keberlanjutan materi dari kelas rendah ke kelas atas. Secara horizontal maksudnya harus ada keterhubungan antarsemua mapel

15. Kurikulum harus terintegrasi dengan baik: siswa dapat menghubungkan antara pengalamannya di dalam pembelajaran, rekreasi, kehidupan, dan spirit; pengetahuan yang saling terintegrasi antara materi, moral, dan spiritual

(9)

Organisasi Kurikulum

1. Kurikulum berdasarkan mapel (Subject-matter curriculum):

a. separated subject curriculum b. correlated subject curriculum c. broad fields

2. Developmental activity Curriculums atau Kurikulum terpadu (integrated curriculum)

a. berdasarkan social functions atau major areas of living (kurikulum lokal) b. berdasarkan masalah, minat, dan kebutuhan pemuda

c. berdasarkan pengalaman (experience curriculum, activity curriculum) d. kurikulum inti (core curriculum)

(10)

Subject-Matter Curriculum

Separate subject curriculum: mapel diajarkan sehari dalam waktu

terpisah. Penekanannya adalah kelogisan dan bukan organisasi secara psikologis; ada asumsi bahwa siswa seharusnya belajar dari kontak

terhadap sumber yang sama pada level yang sama

Correlated curriculum: mapel dihubungkan satu dengan yang lain, sehingga saling menguatkan dan melengkapi

Broad fields curriculum: modifikasi dari correlated curriculum. Mapel dikelompokkan menjadi cakupan bidang yang luas, misal Bahasa, arts (communication); natural sciences; social sciences; physical

education, physiology

(11)

Developmental activity Curriculum

• Berupaya mencocokkan antara scope dan sequence dari setiap

aktivitas dan pengalaman anak/siswa di sekolah dengan pertumbuhan biologis, intelektual, dan sosialnya

Learner-oriented dan bukan subject matter organization (strukturisasi mapel)

(12)

Activity Curriculum

Comenius: Apapun yang harus dipelajari harus dipelajari melalui praktek langsung

Rousseau: Daripada membuat seorang siswa hanya terpaku pada bukunya, lebih baik membuat mereka sibuk dalam

berbakti/beribadah/mengabdi, yaitu ketika tangannya akan bekerja sebagai akibat dari pola pikirnya

Pestalozzi: Bentuk ceramah (verbal system of teaching) tidak akan

sesuai dengan daya siswa juga tidak sesuai dengan lingkungan/kondisi hidup)

(13)

What activity curriculum?

Mapel diterjemahkan dalam term activititas, dan semua yang diperlukan dalam pengetahuan, skills dan sikap digabungkan secara tidak terpisah melalui aktivitas

John Dewey: Activity Curriculum adalah kesinambungan aktivitas anak-anak yang tidak bisa terputus oleh mapel tersistematis, dan yang muncul dari minat dan

kebutuhan personal dari anak-anak

Meliputi aktivitas by hands, head/mind, and heart

Aktivitas mengarah pada pengetahuan yang lebih baik tentang lingkungan fisik dan social

Aktivitas menghubungkan antara sekolah dengan keluarga dan komunitas

Aktivitas mengarah pada kewarganegaraan dan kehidupan sosial

(14)

Core Curriculum (Kurikulum Inti)

• CC: adalah sejumlah mapel yang umum yang dianggap perlu dan penting, sehingga diberikan kepada semua siswa di semua jenjang Pendidikan tanpa mempedulikan pilihan minat atau jurusannya

• Contoh: Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika

(15)

Kurikulum Lokal

• Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan nomor 0412/U/1987 tanggal 11 Juli 1987.

• Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah Nomor 173/-C/Kep/M/87 tertanggal 7 Oktober 1987.

Kurikulum lokal adalah program pendidikan yang isi dan media

penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid

didaerah tersebut.

• Menurut Dirjen Kurikulum Muatan Lokal adalah kurikulum yang di perkaya dengan materi pelajaran yang ada di lingkungan setempat.

(16)

lanjutan

• Menurut Kurikulum 1994: Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelajaran yang diajarkan secara terpisah, menjadi kajian tersendiri.

• Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelajaran dan pengenalan berbagai ciri khas daerah: keterampilan, kerajinan, manifestasi kebudayaan daerah legenda serta adat istiadat

(17)

Faktor-Faktor dalam Organisasi Kurikulum

Scope (ruang lingkup) : apa yg akan dipelajari

Sequence/urutan :urutan penyajian bahan pelajaran ditentukan oleh,

kematangan anak, latar belakang pengalaman, tingkat intelegensi, minat, kegunaan bahan, kesulitan bahan pelajaran

Kontinuitas : tdk terjadi gap pembelajaran antara jenjang pendidikan

Integrasi : Mapel hrs tdk terpisah-pisah, krn dalam memecahkan masalah, ilmu tdk terpisah-pisah

Keseimbangan : jumlah mapel tdk terlalu besar, tp seimbang, mencakup

semua aspek. Perhatikan keseimbangan isi dan keseimbangan proses belajar

Distribusi waktu : berapa lama sebuah bahan ajar harus diselesaikan

(18)

b. Komponen dan Struktur

Kurikulum

(19)

Komponen Kurikulum

Menurut Ralph W. Tyler (Basic Principles of Curriculum and Instruction, 1949) :

• Tujuan : Tujuan apa yg harus dicapai sekolah?

• Bahan Pelajaran : Bagaimana memilih bahan pelajaran untuk mencapai tujuan tsb?

• Proses Belajar Mengajar : Bagaimana bahan disajikan agar efektif diajarkan?

• Evaluasi/Asesmen : Bagaimana efektivitas belajar dapat dinilai?

(20)

Skema Komponen Kurikulum

Tujuan Bahan

Materi

Proses Belajar Mengajar Evaluasi

(21)

Elemen Kurikulum (Biologi) SMA

Download Kurikulum Biologi SMA dan jawab pertanyaan berikut:

1. Cek elemen dan komponen-komponennya 2. Jelaskan masing-masing elemennya

3. Bagaimana organisasi kurikulum SMA

4. Bagaimana karakteristik kurikulum SMA? (Cek sesuai dg organisasi kurikulum)

Referensi

Dokumen terkait