• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPOSISI GASTROPODA DI BATANG TEBO DESA PAKU AJI KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KOMPOSISI GASTROPODA DI BATANG TEBO DESA PAKU AJI KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPOSISI GASTROPODA DI BATANG TEBO DESA PAKU AJI KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS

KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI

Khoironi Saparti, Jasmi, Yosmed Hidayat

Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

email : khoironisapartii@gmail.com.

ABSTRAK

The existence of gastropod in the waters affected by the substrate. The substrate is a space habitat for a variety of activities such as a period of rest, reproduction, shelter from predators and as source of nutrition. The existence of the substrate may influence the composition of gastropods. Gastropods live in various habitats wich one is in Batang Tebo. Batang Tebo has a different substrate. Therefore, the research have doing to aimed the composition of gastropod and physico-Chemical conditions in Batang Tebo. This research was done on September 2016 in Batang Tebo. This research is a descriptive survey.Sample was collected with purposive sampling techniques based on different substrates by eckmen dredge. The results were obtained 5 gastropod species with the highest relative density values possessed species Tiara scabra is 65%. The lowest value is species Elimia sp. is 1,33% of the total species were successfully collected. Tiara scabra is a gastropod that has the highest frequency value is 55,67%, the lowest frequencies owned Amnicola limosa is 2,33% of the total species that managed to occupy the entire research station. Diversity Index gastropods in Batang Tebo that is 0,04-0,30. Physico-chemical conditions of the waters in Batang Tebo obtained with a range of 27-29 oC water temperature, water pH 7-8 and velocity of water flow from 0.09 to 0.17 m/sec, dissolved oxygen 6.5-8 mg/l and KOS 0.62- 2,80%. So that the composition of gastropod in Batang Tebo is an low categorized but physico- chemical factors in Batang Tebo are still within the range of tolerance for the life of gastropods.

Keywords: gastropods, Batang Tebo, Diversity, composition, substrate.

PENDAHULUAN

Gastropoda termasuk ke dalam Phylum Mollusca. Organisme tersebut merupakan hewan bertubuh lunak, ada yang bercangkang dan tidak bercangkang.

Umumnya Gastropoda bersifat herbivora, namun ada juga karnivora, sebagian besar adalah pemakan detritus, lumut dan aneka ganggang. Organisme ini hidup di berbagai habitat seperti laut, darat, rawa, danau, kolam, irigasi dan sungai. Pada ekosistem sungai, Gastropoda berperan sebagai perombak serasah yang jatuh ke dasar perairan dan juga memainkan peran penting dalam aliran energi (Fhadilah dkk., 2013).

Gastropoda hidup di dasar perairan dengan cara menempel ataupun menguburkan diri di dalam substrat. Organisme ini memiliki penyebaran substrat yang luas yaitu, berbatu, berpasir dan berlumpur (Suartini, 2010 dalam Situmorang dkk., 2014). Substrat

merupakan ruang habitat untuk berbagai kegiatan seperti masa istirahat, reproduksi dan tempat berlindung dari predator. Selain sebagai habitat, substrat tertentu bagi Gastropoda dapat juga dijadikan sebagai sumber makanan (Allan, 2001 dalam Putra, 2013). Substrat yang berbeda akan mempengaruhi komposisi organisme periaran terutama hewan yang hidup didasar perairan salah satunya adalah Gastropoda.

Informasi tentang Gastropoda air tawar pernah dilaporkan oleh Wahyuni dkk (2014) pada Perairan Bendungan Menaming Kabupaten Rokan Hulu Riau, Gastropoda didapatkan tersebar pada substrat yang berbeda. Selain itu, penyebaran Gastropoda juga dapat dipengaruhi oleh faktor fisika kimia perairan. Mengacu pada Suin &

Syafinah (2006) kehidupan organisme air

(2)

sangat tergantung pada faktor fisika dan kimia air.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Komposisi Gastropoda di Batang Tebo Desa Paku Aji Kecematan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, serta kondisi Faktor Fisika- Kimia Perairan di Batang Tebo. Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan tentang Komposisi Gastropoda di Batang Tebo Desa Paku Aji Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi penulis menyarankan masyarakat agar lebih melestrikan lingkungan Batang Tebo sehingga species yang ada di Batang Tebo dapat di lindungi dari kepunahan. Peneliti lebih lanjut dapat meneliti analisis lambung Gastropoda di Kabupaten Bungo.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September 2016 di Batang Tebo dengan menggunakan metode survey deskriptif yaitu pengamatan secara langsung ke lapangan. Teknik pengambilan sampel Gastropoda menggunakan metoda porposive sampling, di mana pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kondisi substrat sungai yang berbeda-beda, di bagi dalam 3 stasiun. Pengambilan sampel Gastropoda dilakukan pada 3 stasiun penelitian, menggunakan eckmen dredge dan ember dengan satuan eckmen dredge. Pada stasiun I substrat berlumpur, stasiun II substrat berpasir dan stasiun III substrat berbatu, pada masing-masing stasiun terdiri dari tiga titik pengambilan sampel, pada tiap-tiap titik pengambilan sampel dilakukan 10 kali penggulangan. Pada stasiun I dan stasiun II pengambilan menggunakan eckmen dredge sedangkan stasiun III menggunakan ember dengan satuan eckmen dredge, selanjutnya disaring menggunakan ayakan dengan ukuran ± 0,5x0,5 cm, sampel Gastropoda yang didapat dimasukkan ke dalam kantong

plastik, sampel disimpan dibawa ke laboratorium. Pada setiap stasiun dilakukan pengukuran fisika – kimia air yaitu suhu dengan termometer Hg, kecepatan arus dengan bola pimpong dan meteran, oksigen terlarut dengan metode Rideal Stewart.

Derajat Keasaman dengan pH meter dan kandungan organik substrat yang dilakukan di Laboratorium P3IN Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Proses identifikasi dan penghitungan sampel Gastropoda dilaksanakan di laboratorium Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Identifikasi dengan mengacu pada buku Pennak (1978), Roberts dkk (1982) dan Burch (1989), serta jurnal- jurnal LIPI menurut Marwoto (2011) dan Isnaningsih dan Listiawan (2011).

Analisis data makrozoobentos dilakukan terhadap kepadatan (ind/pengambilan), kepadatan relatife (%), frekunsi dan frekuensi relatife (%). Untuk mengetahui perbandingan indeks keanekaragaman meggunakan indeks Shanon-Wiener (Suin, 2002).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Komposisi Gastropoda di Batang Tebo Desa Paku Aji Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dapat ditampilkan pada (Tabel 2).

Nilai kepadatan relatif Gastropoda tertinggi diperoleh pada species Tiara scabra yaitu 65%, dan yang terendah pada species Elimia sp. yaitu 1, 33%. Nilai Frekuensi relatif tertinggi pada species T. scabra yaitu 55, 67% dan frekuensi relatif terendah pada species Amnicola limosa yaitu 2, 33%.

(3)

Tabel 2. Komposisi species Gastropoda pada ke 3 stasiun penelitian di Batang Tebo Desa Paku Aji Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.

Keterangan : I = Substrat Berlumpur; II = Substrat Pasir; III = Substrat Berbatu KR= Kepadatan Relatif;

FR= Frekuensi Relatif; PiInPi = keanekaragaman; H'= Indeks Keanekaragaman.

Gambar 1: (a) E. gerhardti, (b) T.scabra, (c) M. tuberculata, (d) Elimia sp., (e) A. limosa

Hasil pengukuran parameter fisika kimia perairan Batang Tebo dapat dilihat pada Tabel 3. Parameter yang relatif berbeda terlihat dari oksigen terlarut

tertinggi pada stasiun III yaitu 8 mg/l dan terendah pada stasiun II yaitu 6,5 mg/l serta kandungan organik substrat tertinggi terdapat pada stasiun I yaitu 2,80% dan terendah terdapat pada stasiun II yaitu 0,62%.

Tabel 3. Parameter Fisika, Kimia Perairan pada Ketiga Stasiun Penelitian di Batang Tebo Desa Paku Aji Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

Parameter Pengamatan Stasiun

I II III

Fisika

Suhu (oC) 27,67 28,67 28

Kecepatan arus air (m/dtk) 0,11 0,17 0,09

Kimia

pH 7 8 7

Oksigen Terlarut (mg/l) 7,5 6,5 8

Kandungan Organik Substrat (%) 2,80 0,62 2,02

Pembahasan

Gastropoda yang ditemukan pada Batang Tebo sebanyak 5 species (Tabel 2 ).

Organisme tersebut mempunyai kisaran penyebaran yang luas yaitu pada substrat berbatu, berpasir maupun berlumpur. Pada Batang Tebo species yang berhasil menempati seluruh stasiun adalah T. scabra dan M. tuberculata.

Kepadatan relatif Gastropoda pada Batang Tebo berkisar 1,33-65% (Tabel 2).

Kepadatan relatif tertinggi pada ketiga

stasiun yaitu species T. scabra yaitu 65%. T.

scabra berhasil menempati seluruh stasiun penelitian dengan struktur substrat berbeda- beda. Menurut Isnaningsih dan Listiawan (2011) T. sacbra paling sukses menempati seluruh habitat perairan untuk kelangsungan hidupnya yaitu pada habitat air sungai, danau, peraiaran deras, tenang dan payau dengan substrat dasar berbatu, berpasir dan berlumpur. Menurut Pointier et al (1998) dalam Isnaningsih dan Listiawan (2011) T. scabra seringkali dijumpai dalam populasi yang melimpah dan terdistribusi Genus dan Species Total Rata-rata Total Rata-rata Total Rata-rata H'

KR KR FR FR PiInPi PiInPi

Melanoides

Melanoides tuberculata 63 21 89 29,67 -0,91 -0,30 0.3

Elimia

Elimia gerhardti 31 10,33 28 9,33 -0,25 -0,08 0.08

Elimia sp. 4 1,33 10 3,33 -0,13 -0,04 0.04

Tiara

Tiara scabra 195 65 167 55,67 -0,78 -0,26 0.26

Amnicola

Amnicola limosa 8 2,67 7 2,33 -0,19 -0,06 0.06

a b a c

a

a d e a e

(4)

secara luas di suatu area karena memiliki sifat phartenogenetic dan juga kemampuan survival yang tinggi dalam proses kompetisi dengan species lain dalam habitat yang sama.

Kepadatan relatif sedikit terdapat pada species Elimia sp. yaitu 1,33%. Elimia sp. ditemukan menempel di atas batu-batu di dalam sungai dan menguburkan diri di dalam substrat di sela-sela berbatuan dengan substrat dasar pasir berlumpur. Menurut Budiman (1991) dalam Fadhillah dkk (2013) bahwa kekayaan species Mollusca di suatu habitat sangat bergantung pada kemampuan species untuk beradaptasi terhadap kondisi lokal dan jumlah tipe habitat di dalam ekosistem yang ditempatinya.

Pada Batang Tebo species Gastropoda tertentu saja yang mendominasi pada setiap stasiun penelitian seperti species dari T. scabra, M. tuberculata dan E.

gerhardti. Species yang dikatakan dominan dalam hal ini adalah species yang memiliki nilai KR >10% (Rondo, 1982 dalam Putra dkk., 2014).

Frekuensi relatif kehadiran Gastropoda di Batang Tebo berkisar 2,33- 55,67%, T. scabra dengan frekuensi relatif tertinggi yaitu 55,67%. Pola penyebaran species T. scabra secara merata yang berhasil menempati seluruh stasiun penelitan. Species yang memiliki frekuensi kehadiran tertinggi disebabkan karena lokasi pengambilan sampel menunjukkan bahwa lingkungannya masih sesuai dengan habitat tempat hidup dari Gastropoda, serta telah mampu beradaptasi pada faktor lingkungan perairan Batang Tebo didapatkan suhu 28-29

0C, kecepatan arus air 0,09-0,17 m/dtk, pH air 7-8, oksigen terlarut 6,5-8 dan kandungan organik substrat 0,62-2,80 dapat dilihat (Tabel 3). Menurut Edward (1988) dalam Fadhillah dkk (2013) Gastropoda dapat melakukan proses metabolisme secara optimal pada kisaran suhu antara 25-32 0C.

Ini menyatakan bahwa pada suhu diatas 32

0C proses metabolisme pada Gastropoda itu akan terganggu. Untuk pH perairan Hynes (1987) dalam Fadhillah dkk (2013) mengemukakan hewan Gastropoda air tawar umumnya dapat hidup secara optimal pada lingkungan dengan kisaran pH 5,0-9,0.

Untuk Gastropoda memiliki kisaran toleransi lebar terhadap oksigen, sehingga

penyebaran dari Gastropoda ini sangat luas.

Kelarutan oksigen dipengaruhi oleh faktor suhu. Pada suhu tinggi kelarutan oksigen rendah dan pada suhu rendah kelarutan oksigen tinggi (Sastrawijaya, 1991 dalam Yeanny, 2007).

Frekuensi kehadiran relatif rendah pada Batang Tebo adalah Amnicola limosa yaitu 2,33%. Pola penyebaran A. limosa tidak seragam, hanya ditemukan pada Stasiun II dengan menempati satu titik pengambilan. Rendahnya kehadiran organisme disebabkan terdapatnya species yang mendominasi suatu habitat tempat hidupnya seperti species T. scabra, M.

tuberculta dan E. gerhardti.

Species yang memiliki frekuensi kehadiran terendah, disebabkan karena hanya habitat tertentu saja yang bisa ditempati dan cocok untuk kelangsungan hidupnya. Pada lokasi yang ditemukan A.limosa didapat suhu 29 0C, pH 8, dan kecepatan arus air 0,14 m/dtk. Menurut Soetjipto (1993) dalam Kariono dkk (2013) . Kelimpahan dan penyebaran suatu species dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber makanan serta kondisi faktor kimia dan fisik yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut.

Indeks Keanekaragam Gastropoda pada Batang Tebo berkisar 0,04-0,30 bisa dilihat pada (Tabel 2) dikategori rendah atau sedikit. Mengacu pada Suin (2002) indeks keanekaragaman rendah atau sedikit apabila H’ < 1, keanekaragaman sedang 1≤ H’≤ 3 dan keanekaragaman tinggi H’ > 3.

Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Batang Tebo Desa Paku Aji Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, Komposisi Gastropoda di Batang Tebo didapatkan 5 species Gastropoda dengan nilai kepadatan relatif tertinggi diperoleh pada species Tiara scabra yaitu 65%, dan terendah pada species Elimia sp. yaitu 1,33%. Nilai frekuensi relatif tertinggi pada species T. scabra yaitu 55,67% dan terendah pada species Amnicola limosa yaitu 2,33%. Indeks keanekaragaman berkisar 0,04-0,30. Faktor fisika-kimia perairan di Batang Tebo dengan suhu berkisar 27-29 0C, kecepatan arus 0,09-017

(5)

m/dtk, pH 7-8, oksigen terlarut 6,5-8 mg/l, kandungan organik substrat berkisar antara 0,62-2,80%. Sehingga, komposisi Gastropoda di Batang Tebo dikategori rendah tetapi faktor fisika-kimia perairan di Batang Tebo masih dalam kisaran toleransi untuk kehidupan Gastropoda.

DAFTAR PUSTAKA

Burch, J.B. 1982. Freshwater Snails (Mollusca: Gastropoda) Of North America. Environmental Monitoring and Support Laboratory Office of Research and Development U.S.A.

Environmental Protection Agency Cincinnati : New York.

Fadhilah, N., Masrianih dan Sutrisnawati,.

2013. Keanekaragaman Gastropoda Air Tawar di Berbagai Macam Habitat di Kecematan Tanambulava Kabupaten Sigi. e-Jipbiol 2:13-19 Isnaningsih, N.R dan D.A. Listiawan. 2011.

Keong dan Kerang dari Sungai- Sungai di Kawasan Kars Gunung Kidul. Jurnal zoo indonesia 2 (1) : 1- 10.

Kariono, M., A. Ramadhan., dan Bustamin,.

2013. Kepadatan dan Frekuensi Kehadiran Gastropoda Air Tawar di Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi.e-Jipbiol (1) : 57-64.

Marwoto, M.R., et al. 2011. Keong Air Tawar Pulau Jawa (Moluska, Gastropoda). Diakses 28-06-2016.

http://www.biologi.lipi.go.id.pdf.

Pennak, R.W. 1978. Fresh-Water Invertebrate Of The United States.

John Wiley & Sons : New York.

Putra, H. 2013. Komunitas

Makrozoobenthos di Sungai Batang Ombilin Sumatera Barat. Skripsi.

Universitas Andalas : Padang.

Putra, H.,Izmiarti dan Afrizal,. 2014.

Komunitas Makrozoobentos Di Sungai Batang Ombilin Sumatera Barat. J.Bio.U.A 3(3) : 175-182.

Roberts., S. Soemodihardjo dan W.

Kastroro. 1982. Shallow Water Marine Molluscs Of North – Water Java. Lembaga Oseanalogy Nasional : Jakarta.

Situmorang, D.P., H. Sitorus, & Desrita.

2014. Komunitas Makrozoobentos di Sungai Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Program Studi Manjemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Pertanian. Laporan Penelitian.

Universitas Sumatera Utara : Medan.

Suin, N.M. 2002. Metode Ekologi.

Universitas Andalas : Padang.

Suin, N.M. & R. Syafinah. 2006. Ekologi.

Universitas Andalas : Padang.

Yeanny, S.M. 2007. Keanekaragaman Makrozoobentos di Muara Sungai Belawan. Jurnal Biologi Sumatera 2(2): 37-41.

Wahyuni, S., R. Yolanda & A.A. Purnama.

2014. Struktur Komunitas Gastropoda (moluska) di Perairan Bendungan Menaming Kabupaten Rokan Hulu Riau. Laporan Penelitian. Universitas Pasir Pengaraian : Riau.

Referensi

Dokumen terkait

Critical Discourse of Discursive Pluralism and Inclusivism of Islamic Leadership in the Local-..

ANALYSIS Indoctrination of the code of ethics of the samurai of the State Japan to Kamikaze pilots during World War II so that they are willing to carry out their duties even though