Kondisi Ekonomi Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima di Tengah Pandemi Covid-19
Putri Rizky Yuniarti1 Ika Fathin Resti Martanti2
Program Studi Manajemen Transportasi Udara, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia1,2
Email: [email protected]1 Abstrak
Pandemi Covid-19 merupakan pandemi yang berdampak global dengan tingkat penyebaran yang tinggi dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu industri yang sangat terdampak oleh pandemi Covid 19 adalah industri penerbangan. Adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap ekonomi penerbangan di Indonesia khususnya di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Tujuan dari penelitian ini supaya dapat mengetahui kondisi ekonomi Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima pada saat pandemi dan strategi yang dilakukan Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dalam menstabilkan perekonomiannya di tengah pandemi covid- 19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, kemudian data sekunder diperoleh dari dokumen atau catatan yang terkait dengan penelitian. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis, kondisi ekonomi di bandar udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengalami keterpurukan sehingga memerlukan strategi yang tepat dalam menanganinya supaya dapat menutupi kerugian yang dialami selama pandemi Covid-19. Terdapat empat strategi yang digunakan untuk menstabilkan perekonomian, yaitu menerapkan strategi yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat, mengoptimalkan layanan kargo, membangun kerjasama antara para Stakeholder, dan mengoptimalkan pendapatan Non-aeronautika.
Kata Kunci: Kondisi Ekonomi, Pandemi Covid-19 Abstract
The Covid-19 pandemic is a pandemic that has a global impact with a high level of spread and affects various aspects of people's lives. One of the industries most affected by the COVID-19 pandemic was the aviation industry. The existence of the Covid-19 pandemic has had a major impact on the aviation economy in Indonesia, especially at Sultan Muhammad Salahuddin Bima Airport. The purpose of this study was to find out the economic condition of Sultan Muhammad Salahuddin Bima Airport during the pandemic and the strategies carried out by Sultan Muhammad Salahuddin Bima Airport in stabilizing the economy during the COVID-19 pandemic. This study used descriptive qualitative method. The data used in this study are primary and secondary data. Primary data was obtained from interviews, then secondary data was obtained from documents or notes related to the research. Furthermore, the data were analyzed using qualitative data analysis, they are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the results of the analysis, the economic condition at Sultan Muhammad Salahuddin Bima airport has fallen, so it requires the right strategy to handle it in order to cover the losses experienced during the Covid- 19 pandemic. The are four strategies used to stabilize the economy, they are to implement the strategy determined by the central government, optimize cargo services, build cooperation between stakeholders, and optimize non-aeronautical revenues.
Keywords: Economic Condition, Covid-19 Pandemic
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 merupakan pandemi yang berdampak global dengan tingkat penyebaran yang tinggi dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pandemi tersebut mengakibatkan terjadinya situasi krisis di banyak negara, baik pada tingkat pusat, provinsi, maupun pada tingkat kabupaten/kota. (Abidin, 2021). Selain itu, pandemi COVID-19 menyebabkan krisis pada perekonomian global termasuk Indonesia. Tidak seperti krisis-krisis sebelumnya, pandemi COVID-19 bukan hanya menyebabkan pelemahan dari sisi permintaan, namun juga pada sisi penawaran perekonomian (Hardiansyah et al., 2021). Berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB), perekonomian Indonesia atas dasar harga berlaku triwulan III-2020 mencapai Rp3.894,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.720,6 triliun. Ekonomi Indonesia triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 5,05 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 24,28 persen.
Beberapa kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka pumutusan rantai penyebaran Covid-19. Deklarasi World Health Organization (WHO) tentang pandemi Covid-19 merupakan rujukan bagi pemerintah Indonesia, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota di Indonesia untuk membatasi lalu lintas orang, barang dan jasa. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) inilah berpengaruh pada menurunnya wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia sehingga load factor penumpang dan kargo perusahaan penerbangan mengalami penurunan seperti Group Garuda dan Group Lion menutup sementara rute penerbangan luar negeri dan dalam negeri. Penutupan tersebut berdampak pada menurunnya pendapatan beberapa perusahaan penerbangan seperti Group Garuda dan Group Lion mengeluarkan kebijakan mulai dari work from home, pengurangan gaji dan insetif hingga pemutusan hubungan kerja (Soehardi et al., 2020).
Melas dan Melasova (2020) menjelaskan bahwa potensi yang paling terdampak pandemi Covid-19 dalam industri penerbangan terdapat pada sektor logistik dan maskapai penerbangan. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menindaklanjuti adanya pandemi Covid-19 tersebut juga menyebabkan maskapai harus membatasi jumlah penumpang pesawat, dimana kapasitas penumpang hanya sebesar 70%. Pembatasan jumlah penumpang ini mengakibatkan turunnya jumlah penumpang pesawat yang pada akhirnya menyebabkan beberapa maskapai memutuskan untuk berhenti beroperasi dan bahkan beberapa maskapai juga mengurangi para pekerjanya contohnya Sriwijaya Air, Garuda Indonesia Group, dan sebagainya (cnbcindonesia.com).
Sejak adanya surat edaran Kementerian Perhubungan tentang masa peniadaan penerbangan dari tanggal 6 sampai 17 Mei 2021 akibat dari adanya pandemi Covid-19, tidak ada lagi aktivitas penerbangan di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima bahkan maskapai Wings Air sudah bersurat untuk tidak ada lagi jadwal penerbangan penumpang sampai 17 Mei 2021 (mataram.antarnews.com). Hal ini dikarenakan beratnya syarat dalam menggunakan transportasi penerbangan sehingga membuat para penumpang enggan untuk menggunakan transportasi udara. Adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap ekonomi penerbangan di Indonesia khususnya di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang kondisi ekonomi Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima ditengah pandemi Covid-19.
Bandar Udara
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, bandar udara merupakan kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas - batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara landing dan take off, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Fungsi utama bandar udara menurut Adisasmita (2014) fungsi utama bandar udara adalah untuk melayani keberangkatan dan kedatangan pesawat dan penumpang, yang merupakan kegiatan transportasi udara. Kegiatan transportasi udara meliputi arus lalu lintas pesawat dan arus lalu lintas penumpang. Dapat dikatakan bahwa fungsi bandar udara adalah sebagai pusat penyebaran lalu lintas pesawat antar bandar udara, antar bandar udara asal kebagian bandar udara tujuan. Demikian pula dalam hal penumpang, yaitu sebagai pusat penyebaran lalu lintas penumpang, yaitu sebagai pusat penyebaran lalu lintas penumpang antar bandar udara asal keberbagai bandar udara tujuan.
Kondisi Ekonomi
Secara harfiah ekonomi adalah pembelajaran mengenai bagaimana masyarakat ingin memanfaatkan sumber-sumber daya untuk memilih menghasilkan atau memproduksi barang dan jasa untuk dikonsumsi seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan kondisi ekonomi adalah keadaan presentase ekonomi suatu keluarga yang dapat diukur berdasarkan penggunaan finansial dalam jangka waktu tertentu.
Pemulihan Ekonomi
Pemulihan ekonomi merupakan suatu kondisi ekonomi yang ditandai dengan mulai meningkatnya kembali ekonomi baik di lingkungan masyarakat maupun perusahaan yang dimana dapat di lihat dari pertumbuhan produksi dan konsumsi meningkat, bertambahnya jumlah kesempatan kerja, dan peningkatan jumlah uang beredar.
Pandemi Covid-19
Menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid 19, Coronavirus Disease (Covid 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) (Sugiarti, 2020). Virus SARS-CoV-2 di duga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2017), metode kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interakif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditunjukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Jenis data berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder, dan untuk penelitian ini menggunakan kedua sumber data baik itu primer maupun sekunder.
Teknik pengumpulan data dalam kegiatan dilapangan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi penting terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan. Untuk wawancara dilakukan di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dengan 3 narasumber.
Setelah memperoleh data dilanjutkan dengan melakukan uji keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Sugiyono (2017) mengemukakan bahwa
teknik triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber yaitu mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda. Adapun yang dimaksud triangulasi teknik yaitu menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, yaitu menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif, adapun langkah untuk menganalisis data menggunakan teori Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2017) yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Kondisi ekonomi Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima pada saat pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengalami keterpurukan. Hal tersebut dapat dilihat dari data penurunan jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima akibat dari adanya pandemi Covid-19.
Tabel 1. Penurunan Jumlah Penumpang Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima Sebelum dan Setelah Adanya Pandemi Covid-19
Tahun Jumlah Total Penumpang Datang Dan Berangkat Persentase
2018 363959 37 %
2019 308230 32%
2020 171908 18%
2021 129389 13%
Jumlah Total 973486 100%
Dari data penurunan jumlah penumpang tersebut mulai dari tahun 2020 sejak adanya pandemi Covid-19 kisaran penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara hanya 171908 saja di bandingkan dengan tahun sebelum adanya pandemi Covid-19 yang biasanya kisaran penumpang di atas 300.000an. Kemudian penurunan jumlah penumpang terus berkelanjutan di tahun selanjutnya yang di mana berdasarkan data yang peroleh menunjukkan bahwa jumlah penumpang di tahun 2021 hanya 129389 saja dan jauh dari kisaran jumlah penumpang sebelum adanya pandemi Covid-19. Penurunan jumlah penumpang yang terus terjadi ini menyebabkan kerugian yang begitu besar bagi Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Oleh karena itu, dapat di simpulkan bahwa perekonomian di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengalami penurunan.
Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan didukung oleh data yang diperoleh melalui teknik dokumentasi (artikel/jurnal, buku, berita online lainnya), menjelaskan bahwa terdapat empat strategi yang diterapkan di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dalam rangka menstabilkan perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19.
1. Menerapkan Strategi yang Telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima tidak menerapkan strategi khusus pandemi covid-19, tetapi mereka menerapkan strategi yang telah ditentukan pemerintah dalam rangka menstabilkan perekonomiannya ditengah pusat atau kementerian perhubungan. Walaupun berbagai
kebijakan telah dikeluarkan dalam rangka memutuskan rantai penyebaran Covid-19, akan tetapi beberapa kebijakan tersebut juga memberikan peluang bagi perusahaan penerbangan supaya dapat memperoleh penghasilan ditengah pandemi Covid-19. Hal ini dapat dilihat dari salah satu surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan yakni Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2020 tentang Operasional Transportasi Udara dalam masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) bertujuan untuk mengatasi penumpang yang akan terbang tidak bertumpuk di terminal. Hal tersebut merupakan salah satu cara dalam menstabilkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.
2. Mengoptimalkan Layanan Kargo. Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dalam rangka menstabilkan perekonomian nya di tengah pandemi Covid-19 yakni dengan mengoptimalkan layanan kargo dan aktif mendukung upaya-upaya pemerintah khususnya yang terkait dengan penanganan Covid-19 melalui pengangkutan bantuan kemanusiaan, APD, obat-obatan, alat kesehatan, dan lain sebagainya. Layanan kargo merupakan strategi yang paling besar dioptimalkan oleh Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima karena melalui layanan inilah Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dapat memperoleh pemasukan dalam rangka menstabilkan perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19.
3. Kerjasama antara para Stakeholder. Melakukan kerjasama antara para stakeholder atau pemangku kepentingan industri penerbangan. Peningkatan kerjasama antar stakeholder ini perlu dilakukan tidak hanya pada maskapai dan regulator, melainkan juga beberapa organisasi global seperti International Civil Aviation Organization (ICAO), International Air Transport Association (IATA) dan Airport Council International (ACI). Peningkatan kerjasama antar pemangku kepentingan ini dilakukan untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan slot time penerbangan.
4. Mengoptimalkan Pendapatan Non-aeronautika. Dalam mengoptimalkan pendapatan non- aeronautika dengan memaksimalkan dan mengoptimalkan aset yang ada di luar bandar udara maupun di dalam Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima seperti sewa ruang kepada masyarakat wilayah setempat yang digunakan untuk menjual oleh-oleh (Makanan, Minuman, Atau Pakaian), parkir, dan lain-lain.
Melalui keempat strategi yang telah di jelaskan di atas, Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dapat menstabilkan perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19, walaupun tentunya masih banyak strategi lain yang harus dilakukan supaya perekonomian Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima kembali membaik seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga narasumber, kondisi ekonomi di bandar udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima pada saat pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima mengalami keterpurukan. Hal tersebut dapat dilihat dari data penurunan jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima akibat dari adanya pandemi Covid-19. Dari data penurunan jumlah penumpang tersebut mulai dari tahun 2020 sejak adanya pandemi Covid-19 kisaran penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara hanya 171908 saja di bandingkan dengan tahun sebelum adanya pandemi Covid-19 yang biasanya kisaran penumpang di atas 300.000an. Kemudian, terdapat beberapa strategi yang
dilakukan oleh Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dalam menstabilkan perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19. Berikut merupakan beberapa strategi yang diterapkan oleh bandar udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima: Menerapkan strategi seperti yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat atau kementerian perhubungan RI.
Mengoptimalkan layanan kargo yang aktif dalam mendukung upaya-upaya pemerintah khususnya yang terkait dengan penanganan Covid-19. Melakukan kerjasama antara para stakeholder atau pemangku kepentingan industri penerbangan. Mengoptimalkan pendapatan non-aeronautika dengan memaksimalkan dan mengoptimalkan aset yang ada di luar bandar udara maupun di dalam Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima seperti sewa ruang kepada masyarakat wilayah setempat yang di gunakan untuk menjual oleh-oleh (Makanan, Minuman, Atau Pakaian), parkir, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak keterbatasan dan kekeliruan yang ada dalam penelitian ini. Akan tetapi, penelitian ini di harapkan dapat konstribusi yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Bagi pihak Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima: Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan masukan supaya bisa membuat strategi-strategi tersendiri sebagai bentuk inovasi dari Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima yang dapat mendorong menstabilkan perekonomian nya di tengah pandemi Covid-19 karena jika hanya mengacu pada strategi yang telah di tentukan oleh pemerintah pusat atau kementerian perhubungan RI tidak bisa di pastikan strategi tersebut dapat menstabilkan perekonomian dengan optimal di tengah pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai ini. Bagi peneliti yang akan datang: Mereka dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi bagi mereka untuk melakukan penelitian lain dibidang yang sama. Mereka dapat menganalisis kondisi ekonomi di bandar udara yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M. Z. (2021). Pemulihan Ekonomi Nasional Pada Masa Pandemi Covid-19: Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 6(2), 117–138.
https://doi.org/10.33105/itrev.v6i2.292
Abubakar L, Handayani T. (2021). Kebijakan Stimulus Dampak COVID-19 Melalui Restrukturisasi Kredit Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. J Trunojoyo. Vol.16, No.1 :88-111. https://emea.mitsubishielectric.com/ar/products-solutions/factory- automation/index.html
Alfarizi, I., Sulilo, G. A., & Hamka. (2019). Terminal Penumpang Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, NTB.
Andaka, D. (2020). Dampak Pelarangan Mudik Akibat Pandemi Covid19 Terhadap Bisnis Angkutan Udara Di Indonesia. Journal of Civil Engineering and Planning, 1(2), 116–129.
Baldwin, R., & Mauro, B. W. di. (2020). Economics in the Time of COVID-19. Economics in the Time of COVID-19.
dephub.go.id. (2019).Optimalisasi Konektivitas Transportasi Udara di Bima.
https://dephub.go.id/post/read/optimalisasi-konektivitas-transportasi-udara-di-bima Juliansyah, E. (2017). Strategi Pengembangan Sumber Daya Perusahaan Dalam Meningkatkan
Kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi. Jurnal Ekonomak, 3(2), 19–37.
Melas, David and Melasova, Katarina (2020) The Early Impact of Covid-19 Pandemic on The Aviation Industry. Acta Avionica Volume XXII, 42 – No.1
Nasution, D. A. D., Erlina, E., & Muda, I. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 terhadap
Perekonomian Indonesia. Jurnal Benefita, 5(2), 212.
https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313
Puspitasari Gobel, Y. (2020). Pemulihan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 Dengan Mengkombinasikan Model Filantropi Islam Dan Ndeas Model. Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance, 3(2), 209–223. https://doi.org/10.25299/jtb.2020.vol3(2).5809 Dewi Wuryandani, (2020), Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia 2020 Dan Solusinya, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Jakarta.
Puspitasari Gobel, Y. (2020). Pemulihan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 Dengan Mengkombinasikan Model Filantropi Islam Dan Ndeas Model. Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance, 3(2), 209–223. https://doi.org/10.25299/jtb.2020.vol3(2).5809 Rijali, A. (2018). "Analisis Data Kualitatif (Qualitative Data Analysis)". Alhadharah J Ilmu
Dakwah. Vol.17, No.33 :81.
Sejati, R. T., Trilistyo, H., & Roesmanto, T. (2014). Redesain Terminal Building Bandar Udara.
Imaji, 3(4), 861–970.
Soehardi S, Siddha A, Hardiyono H, Siswanti T, Hardipamungkas NE. (2020). Pengaruh Pandemik Covid-19 Terhadap Wisatawan Mancanegara Dan Nusantara Serta Karyawan Perusahaan Penerbangan Di Indonesia. J Ilm Manaj Ubhara. 2(2):46.
doi:10.31599/jmu.v2i2.769
Pratiwi N.I. (2017). "Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi. J Ilm Din Sos.
1(2):202-224.
Imron, I. (2019). "Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Kuantitatif Pada CV. Meubele Berkah Tangerang". Indones J Softw Eng. Vol.5(1):19-28. doi:10.31294/ijse.v5i1.5861