• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

N/A
N/A
Khoirul Amri Siregar

Academic year: 2024

Membagikan "Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

01.01.2-T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

Filosofi Pendidikan Indonesia Khoirul Amri Siregar,S.Pd

Pilihan menjadi seorang guru adalah alasan mendapatkan profesi yang bukan hanya profesi saja melainkan profesi yang bermanfaat dunia akhirat. Menjadi seorang guru bukannlah hanya mentransfer sebuah ilmu namun juga mendidik peserta didik menjadi orang yang hebat dan berkualitas, berkualitas sendiri menurut saya orang yang sukses ilmunya baik akhlaknya. Teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini dapat menggantikan seorang pengajar, namun seorang pendidik tidak dapat digantikan karena pendiidk merupakan manusia yang tugasnya adalah mengajar, mengarahkan, mengkonfirmasi kebenaran, memberi evaluasi, dan mendidik. Mendidik sangtalah tidak mudah karena pendidik harus mengetahui karakteristik siswa dan perkembangan zaman.

Seorang guru harus dapat dekat dengan peserta didik dengan mellaui pembelajaran yang berbasis teknologi.

Ki Hajar Dewantara memberikan konsep kepada kita mengenai kodrat yang tentunya akan berpengaruh terhadap pendidikan dan kebudayaan bangsa. Menurut ki Hajar Dewantara unsur dari kebudayaan adalah sifat dari kebudayaan yang universal yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa kepada kita untuk mempertinggi hidup dan kehidupannya, bentuk kebudayaan alam yang beraneka ragam disebut dengan kodrat alam.

Isi zaman adalah waktu yang digunakan oleh masyarakat untuk menunjukkan sifat dan corak serta gaya hidup yang khas bergantian secara dinamis. Menurut Ki Hadjar Dewantara isi zaman yang berkaitan dengan waktu dan irama yang berkaitan erat dengan cara bertanggung jawab atas segala unsur kebudayaan dimasa itu disebut kodrat zaman.

Pendidikan Indonesia Sebelum Kemerdekaan

History Mendirikan sekolah agama untuk anak-anak orang terkemuka Pelajaran yang diberikan di sekolah: pelajaran agama katholik, mencoba, menulis dan berhitung.

Mengajarkan bahasa latin Pendidikan pada Masa Portugis

Pendidikan pada Masa Belanda Hanya untuk orang-orang tertentu Pendirian sekolah untuk mendidik calon pegawai Hanya mendidik orang-orang pembantu yang mendukung usaha dagang mereka Rakyat hanya diajari membaca, menulis dan berhitung seperlunya Tidak memperhatikan soal Pendidikan kebudayaan bangsa

Pendidikan pada Masa Jepang Hanya untuk perang. Murid-murid bergotong royong mengumpulkan baru, kerikil dan pasir untuk pertahanan. Halaman sekolah ditanami umbiumbian dan sayur untuk bahan pangan. Menanam pohon jarak unruk menambah pasokan minyak untuk perang.

Pendidikan Indonesia Sesudah Kemerdekaan

Pendidikan pada Masa Kemerdekaan Tokoh pendidik yang berjasa pada masa kolonial Belanda seperti Ki Hajar Dewantara, Moh. Syae’I, Mr. Suwandi yang mengganti ejaan bahasa Indonesia -Pemerintahan Indonesia telah berupaya untuk mengangkat tokoh yang berjasa dalam Pendidikan Indonesia dimasa colonial.

(2)

Pendidikan Orde Baru History Didirikan SD Inpres (Instruksi Presiden) Mengangkat guru- guru Mencetak buku pelajaran Telah ditatar lebih dari 10. 000 orang guru 63,5 juta buku SD kelas I telah dibagikan 6000 gedung SD dibangun 57.740 orang guru terutama guru terutama guru SD diangkat Pembangunan 5 Proyek Pusat Latihan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan ujung pandang.

Pendidikan pada Masa Reformasi Kurikulum Pendidikan yang fokus pada 3 aspek utama (afektif, kognitif, psikomotorik) Pendidikan nasional yang berprinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menjunjung HAM.

Reflektif Diri

Gagasan Ki Hajar Dewantara yakni Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Berdasarkan gagasan tersebut menjadi guru haruslah berkelakuan baik, Guru harus memiliki sikap yang baik serta melakukan dengan benar agar dapat menjadi contoh peserta didik. Kedua Ing madya mangun karsa yang artinya adalah diantara seseorang dapat menciptakan suatu ide atau gagasan. Guru berperan dalam menciptkan sebuah gagagsan dalam proses pembelajaran agar kemampuan peserta didik dapat berkembang. Ketiga, Tut wuri Handayani maknanya guru harus memberi dorongan peserta didik dari belakang. Jadi menjadi seorang guru yang dibutuhkan adalah keihklasan, kesabaran, dan memehami karakter dari setiap peserta didik.

Referensi

Dokumen terkait