PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana proses konflik sosial antara suku Tidung dan suku Bugis di Tarakan, Kalimantan Utara. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan konflik sosial antara suku tidung dan suku bugis di Tarakan Kalimantan Utara agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Tujuan Penelitian
Mengungkap proses konflik sosial antara suku Tidung dan suku Bugis di Tarakan, Kalimantan Utara. Mencari solusi penyelesaian konflik sosial antara suku Tidung dan Bugis di Tarakan Kalimantan Utara agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Manfaat Penelitian
Diharapkan peneliti ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta memberikan gambaran yang jelas tentang konflik sosial antar etnis di masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
- Jenis- jenis Konflik Sosial
- Faktor Penyebab Timbulnya Konflik Sosial
- Dampak dan Langkah Penyelesaian Konflik Sosial
- Etnis dan Suku Bangsa
- Kerangka Konseptual
- Deskripsi Fokus
Selain itu, konflik yang terjadi di masyarakat tidak hanya menunjukkan fungsi negatif, tetapi juga dapat berdampak positif. Konflik yang terjadi di kota Tarakan ini awalnya hanyalah kasus kriminal konflik antara beberapa pemuda yang kebetulan beretnis Tidung dan pemuda Bugis-Letta. Keberagaman suku dan ras di Kota Tarakan menimbulkan potensi konflik yang mudah terjadi.
Salah satunya adalah konflik yang terjadi pada September 2010, yang bermula dari konflik individu yang mengakibatkan kematian seorang warga Dayak Tidung. Demikian pula konflik yang terjadi di Kota Tarakan dapat diselesaikan melalui mekanisme yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang bertikai.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Tipe penelitian
Bogdan dan Taylor (Suharsaputra, 2012) menyatakan bahwa desain penelitian kualitatif (observasi partisipatif) bersifat luwes/fleksibel dan urutannya tidak hirarkis seperti pada penelitian kuantitatif, tetapi desain penelitian lebih merupakan petunjuk tentang apa masalah yang ingin dijawab melalui penelitian yang dilakukan agar dapat menjawab tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian.
Jenis dan Sumber Data
Kota Tarakan menempati posisi yang strategis, terutama dalam konteks provinsi Kalimantan Timur bagian utara, antara lain, Pertama, Kota Tarakan. Selain itu, berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, status desa di kota Tarakan diubah total menjadi kelurahan. Kota Tarakan terletak terpisah dari pulau utama Kalimantan yang merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah Kalimantan Utara.
Kecamatan Tarakan Utara merupakan kecamatan terluas diantara kecamatan lainnya yang ada di Kota Tarakan dengan luas wilayah 109,36 km2 atau sekitar 43,6% dari luas Kota Tarakan. Mayoritas penduduk di kota Tarakan memeluk agama Islam, serta pemeluk agama Kristen, Hindu, dan Budha. Konflik antaretnis ini merupakan fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda.Konflik di kota Tarakan diidentifikasi terjadi antara suku Tidung dan Bugis-letta, yang bermula secara individual atau antar pemuda yang berujung pada tindak kekerasan.
Akibat konflik yang berlangsung sekitar satu minggu itu, Kota Tarakan seperti kota mati, mencekam, ketakutan, dan sepi. Saat itu kota Tarakan sangat tidak kondusif Bu, keluar rumah pun kami tidak bisa, kami takut. Keadaan Kota Tarakan saat itu sangat mencekam, bahkan ekonomi di Tarakan lumpuh total, Bu, saat itu kami sulit untuk makan saja.
Berdasarkan keterangan informan di atas dapat disimpulkan bahwa solusi yang dipilih oleh pemerintah dan aparatur dalam menyelesaikan konflik adalah pertemuan dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan kepala suku antara kedua belah pihak untuk menyepakati kesepakatan damai. dan bersama-sama menjaga perdamaian di kota Tarakan. Adanya balai penyuluhan bagi generasi muda dan penjatuhan hukuman yang tegas menjadi salah satu solusi yang ditawarkan Polres Tarakan untuk mencegah hal yang sama terulang kembali. Ia berharap pemerintah dapat mendorong seluruh etnis yang ada di kota Tarakan dan menyatukan masyarakat dalam satu wadah organisasi sehingga dapat bergotong royong untuk kesejahteraan kota Tarakan.
Informan penelitian
Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi yang diperoleh dari data lapangan langsung melalui wawancara dan sumber yang diperoleh sebagai pelengkap diambil dari dokumen-dokumen baik di lapangan maupun di luar lapangan. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang diperoleh adalah tentang bagaimana cara menggunakannya dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode tertentu. Pengumpulan data dilakukan dalam kondisi alamiah, sumber, data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak melibatkan data observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Observasi adalah kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan dan diagnosis. Observasi dapat dilakukan melalui partisipasi (pengamatan langsung) dalam kegiatan yang diamati maupun tidak, yang jelas observasi merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data wawancara dalam penelitian kualitatif pada umumnya dimaksudkan untuk menyelidiki atau menyelidiki lebih lanjut suatu peristiwa dan/atau kegiatan subjek penelitian.
Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif diperlukan wawancara mendalam baik dalam situasi maupun tahapan pengumpulan data yang berbeda. Dalam teknik pengumpulan data interaktif, peneliti menemukan dokumen ini di sebelahnya atau peserta menawarkan untuk berbagi catatan pribadi ini dengan peneliti. Keduanya berguna dan cocok untuk penelitian kualitatif karena sifatnya yang alami, tergantung konteks, lahir dan dalam konteks.
Dokumen dan data merupakan sumber yang dapat dijadikan sebagai bukti otentik dalam menguji dan melengkapi bahan penelitian.
Teknik analisis data
Apabila setelah dianalisis jawaban narasumber kurang memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, setelah itu data yang diperoleh dianggap valid.
Teknik Keabsahan Data
Penamaan kota Tarakan tidak lepas dari adanya aktivitas yang cukup besar oleh masyarakat penutur bahasa Tidung (suku Tidung) yang pertama kali mendiami pulau Tarakan. Kota Tarakan merupakan satu-satunya kota di bagian utara Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia dan juga merupakan kota terkaya ke-17 di Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, musim di Kalimantan Utara termasuk kota Tarakan terkadang tidak menentu.
Selain itu, sebagai iklim tropis, Kota Tarakan rata-rata memiliki kelembapan udara yang relatif tinggi berkisar 59,5%. Perguruan Tinggi di Tarakan memiliki 5 unit yang terdiri dari 1 unit universitas, 2 SMA dan 2 akademi. Sejak tahun 2012, Kota Tarakan menjadi bagian dari provinsi Kalimantan Utara, bersamaan dengan pemekaran provinsi baru dari provinsi Kalimantan Timur.
Waktu itu kota Tarakan sangat mencekam bu, seperti orang hidup di kota mati, makanya kami takut keluar rumah. Langkah yang diambil pemerintah saat itu untuk menyelesaikan konflik tersebut adalah mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan kepala suku untuk membuat kesepakatan damai dan bersama-sama menjaga kondisi kota Tarakan, jadi hal yang sama telah terjadi. tidak akan terjadi lagi. Untuk pemerintah, tetap lakukan yang terbaik untuk kota tercinta kita Kota Tarakan, dan terus awasi mereka yang berusaha merusak dan meningkatkan keamanan di Kota Tarakan.
Ayo bersama kita jaga ketentraman dan ketentraman di kota Tarakan sesuai dengan motto kota Tarakan “BAIS” Bersih, Aman, Indah dan Sejahtera”. Jika dilihat dari beberapa pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa solusi yang diinginkan oleh masyarakat Kota Tarakan adalah kita sebagai bangsa Indonesia saling menghormati perbedaan, perbedaan suku, agama dan budaya. Dalam hal ini peran Pemerintah Kota Tarakan harus tegas dan sigap agar antargolongan atau etnis kekerasan tidak menyebar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Solusi Penyelesaian Konflik Sosial Antar Etnis Suku Tidung dan
Berdasarkan keterangan informan di atas dapat disimpulkan bahwa harapan dan solusi yang mereka inginkan adalah agar satuan dan pemerintah tetap waspada dalam menjalankan tugasnya, waspada dalam menghadapi kejadian dan tidak membiarkan organisasi kesukuan yang anarkis berkembang. di kota Tarakan karena takut terjadi konflik lagi. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa diinginkannya peningkatan kinerja aparatur dan pemerintahan serta peningkatan keamanan, dan diharapkan adanya pos polisi di setiap kecamatan kota Tarakan untuk mencegah terjadinya kekerasan yang kemudian memicu konflik. , dan orang-orang yang harus saling menghargai perbedaan, karena tidak dapat disangkal bahwa kedua suku itu hidup berdampingan. Jika pemerintah terus memperbaiki hubungan dengan seluruh masyarakat suku di Tarakan dan tidak membeda-bedakan, tetaplah berpegang pada semboyan negara kita yaitu.
Kerjasama antar tokoh adat dari suku yang ada diharapkan sebagai solusi untuk mengurangi gesekan. Pencegahan sejak dini dengan menanamkan nilai-nilai toleransi pada anak untuk menyikapi perbedaan yang ada merupakan solusi agar konflik tidak terulang kembali. Kesadaran akan dampak negatif dari konflik yang timbul pada masing-masing suku yang berkonflik memunculkan harapan akan perdamaian yang mengakar di masyarakat.
Jelas bahwa harapan mereka adalah agar konflik tidak terulang kembali dan ada niat dari masing-masing pihak untuk memperbaiki perilaku mereka agar konflik yang sama tidak terulang kembali. Konflik merupakan cara atau alat untuk mempertahankan, mempersatukan bahkan memperkokoh sistem sosial yang ada. Konflik dapat dihindari dengan mengutamakan nilai-nilai persamaan antara dua etnis yang ada, sehingga tidak timbul prasangka yang salah akibat kurangnya pemahaman terhadap etnis lain.
Lakukan pendekatan secara intens dengan tokoh-tokoh yang ada dari berbagai elemen agar segala tindakan dalam kelompok dapat terpantau secara ketat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Saran bagi kelompok dan masyarakat yang berkonflik agar terjalin komunikasi yang lebih baik, menyelidiki masalah secara komprehensif jika ada masalah agar terjadi keseimbangan informasi yang menutup peluang bagi para provokator untuk memperparah konflik yang ada, untuk mencapai kerjasama ekonomi yang baik dan saling menguntungkan. Menyelesaikan masalah sejak dini dengan cara kekeluargaan, mengutamakan solusi yang saling menguntungkan. Saran bagi pemerintah dan aparat keamanan agar berusaha mencegah terjadinya konflik sejak dini dan tanggap terhadap isu-isu yang beredar secara cepat dan tepat, agar aparat keamanan tidak terlambat bertindak.
Pemerintah juga harus lebih aktif dan proaktif ketika orang-orang dari dua faksi yang bertikai lebih sering bertemu dan berbicara. Aparat keamanan harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, bertindak jujur, adil, tegas dan profesional guna mencegah timbulnya konflik baru. Di sini pula, pemerintah dan aparatur harus gesit dan cermat dalam menangani dan menyelesaikan konflik.