• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA "

Copied!
148
0
0

Teks penuh

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN STANDAR PROSEDUR OPERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PELAYANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KECAMATAN MAJENE. Oleh karena itu penulis memilih judul : “Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Standar Operasional Prosedur Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Majene”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. Artinya Sistem Informasi Manajemen pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Penelitian tentang Standard Operating Procedures (SOP) yang dilakukan oleh Irwansyah Putra (2015) “Pengaruh Penerapan Standard Operating Procedures pada Food and Beverage Service Department Grand Aston City Hall Medan terhadap Kinerja Karyawan”. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Standar Operasional Prosedur berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dan penerapan Standar Operasional Prosedur dapat lebih ditingkatkan.

Definisi Sistem

Pemahaman mengenai istilah Sistem Informasi Manajemen akan diperoleh dengan cukup baik apabila mampu memahami sistem, informasi dan manajemen. Pada dasarnya, tidak ada sistem informasi sempurna yang mampu bertahan tanpa batas waktu.

Definisi Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya, baik kelengkapan materi, waktu pemberian informasi, keakuratan data, dan lain-lain. Misalnya saja pimpinan membutuhkan informasi mengenai data jumlah karyawan. pegawai untuk membuat kebijakan mengenai efektivitas tugas dan fungsi pegawai, dan sebagainya. Segala peralatan kantor dibuat semaksimal dan seoptimal mungkin dipadukan dengan komputer (office automation), misalnya Internet, penggunaan e-mail, teleconference, e-voice, Internet, fax, dan lain-lain.

Definisi Manajemen

Secara umum sistem informasi manajemen yang digambarkan adalah suatu sistem yang dibuat untuk melakukan pengolahan data yang akan digunakan oleh suatu organisasi. Faktanya, pemahaman tentang sistem informasi manajemen sudah ada dalam organisasi sebelum alat komputer diciptakan.

Peranan Sistem Informasi Manajemen

Standar Operasional Prosedur

  • Pengertian Standar Operasional Prosedur
  • Prinsip – Prinsip SOP (Standar Operasional Prosedur )
  • Indikator-Indikator Penerapan Standar Operasional Prosedur Menurut Tanjung dan Subagjo (2012:33), terdapat beberapa indikator

Prosedur Operasional Standar yang selanjutnya disingkat SOP adalah seperangkat petunjuk tertulis yang baku mengenai proses pelaksanaan tugas pemerintahan daerah. Prosedur yang terstandar hendaknya mempertimbangkan kebutuhan pihak-pihak yang terlibat sehingga dapat memberikan kepuasan pengguna.

Kinerja

  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
  • Penilaian Kinerja
  • Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja
  • Indikator Kinerja

Menurut Mangkunegara (2012:12), “kinerja pegawai adalah hasil kerja dari segi kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Sedangkan prestasi kerja diartikan sebagai “hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, menurut Peraturan Pemerintah Nomor: 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil”. Penilaian kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis terhadap kinerja pegawai atau sumber daya manusia berdasarkan pekerjaan yang diberikan atau dilimpahkan kepadanya.

Definisi Operasional Variabel

Diduga Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Standar Operasional Prosedur secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Majene. Penerapan sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur secara simultan diduga berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Majene. Diduga variabel Standar Operasional Prosedur mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Majene.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Dengan demikian variabel-variabel yang diteliti bukan merupakan sesuatu yang dikendalikan atau dimanipulasi oleh peneliti, melainkan fakta-fakta yang ditemukan berdasarkan pengukuran gejala-gejala yang terjadi di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Majene. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat desa Kabupaten Majene yang berjumlah 43 orang. Jadi teknik pengambilan sampelnya adalah sampling jenuh (pendaftaran), dimana seluruh populasi diambil sebanyak 43 pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat desa Kabupaten Majene.

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan skala likert, diperoleh hasil tanggapan sebagai berikut: (a) Saya tidak setuju sama sekali, skor 1, (b) Saya tidak setuju, skor 2, (c) Netral, skor 3, (d) Jawaban setuju dengan skor 3. Skor 4. (e) Jawaban Saya sangat setuju dengan skor 5. Skala di atas penulis gunakan untuk pertanyaan-pertanyaan dalam angket yang bersifat positif, sehingga tidak ada pertanyaan yang bersifat negatif (menjebak).

Jenis dan Sumber Data

Data kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang diperoleh dan hasil angket yang berkaitan dengan penelitian serta hasil analisis data. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan data langsung di lapangan berdasarkan hasil observasi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber studi kepustakaan berupa literatur, jurnal, artikel, artikel, dan sebagainya.

Instrumen Penelitian

  • Uji Validitas dan Reliabilitas
  • Uji Asumsi Dasar
  • Uji asumsi Klasik a. Uji autokorelasi

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan linier atau tidak signifikan. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan terhadap asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual suatu observasi dengan observasi lainnya dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya varians yang tidak sama pada seluruh observasi dalam model regresi.

Skala Pengukuran Variabel

Teknik Analisis Data

  • Uji F ( Uji Simultan )

F > 5% maka Ho diterima dan H1 ditolak yaitu secara simultan variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menguji variabel independen yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Apabila salah satu variabel independen mempunyai nilai koefisien regresi (R) yang lebih besar dibandingkan variabel lainnya, maka variabel tersebut merupakan variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

Hasil Penelitian

Kedudukan

Tugas Pokok

Fungsi

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai lembaga teknis daerah mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan daerah tertentu, yang dijelaskan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Majene Nomor 44 Tahun 2016 tentang Organisasi. Susunan, tugas pokok dan fungsi perangkat daerah sebagai berikut. Keadaan tenaga kerja. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Untuk mendukung berfungsinya sumber daya manusia yang memadai dan tepat.

Kondisi Sumberdaya Manusia Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Untuk mendukung kelancaran suatu sumberdaya manusia yang memadai sesuai

Pejabat eselon yang mengikuti/tidak mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural pada Dinas PMD Kabupaten Majene Tahun 2019. Majene mempunyai satu jabatan struktural eselon II yang pejabatnya belum menyelesaikan pelatihan kepemimpinan Tingkat II sesuai kebutuhan (0%). Majene menduduki 4 jabatan struktural eselon III, dan 3 orang pejabat struktural eselon III telah menyelesaikan pelatihan kepemimpinan tingkat III yang dipersyaratkan (75%).

Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan

Distribusi Frekuensi

Unsur empirik yang kedua adalah setiap pegawai melaksanakan pekerjaannya secara bertanggung jawab sesuai SOP, dimana 6,98% responden menyatakan sangat setuju, 72,09% responden menyatakan setuju, 20,93% responden menyatakan ragu, kemudian tidak ada satupun responden yang menyatakan . mereka tidak setuju dan sangat tidak setuju. Unsur empiris kinerja karyawan yang keempat mengacu pada SOP, dimana 6,98% responden menyatakan sangat setuju, 65,12% responden menyatakan setuju, kemudian 27,91% responden menyatakan ragu dan tidak ada responden yang tidak setuju atau sangat tidak setuju. . Berdasarkan Tabel 5.6 di atas, unsur empiris pertama adalah selalu meminimalkan kesalahan kerja dimana 46,51% responden menyatakan sangat setuju, 53,49% responden menyatakan setuju, kemudian tidak ada responden yang menyatakan ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju.

Grafik 5.1 Distribusi Frekuensi Item-Item Variabel  Sistem  Informasi Manajemen
Grafik 5.1 Distribusi Frekuensi Item-Item Variabel Sistem Informasi Manajemen

Analisis Deskriptif

  • Uji Asumsi Dasar 9. Uji Normalitas

Sedangkan hanya item 4 yang respondennya menjawab kurang setuju dan hanya item 5 yang persentase sangat setuju paling tinggi, sedangkan elemen pertanyaan lainnya didominasi jawaban setuju. Berdasarkan hasil uji validitas diketahui seluruh item pertanyaan setiap variabel valid karena nilai tabel R < Total item korelasi.

Tabel 5.9  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas

Uji Linearitas

  • Uji Asumsi Klasik

Rumusan regresi linier berganda di atas memperoleh nilai konstanta sebesar 5,915 yang artinya apabila hasil tersebut mencakup sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur maka nilai tersebut tetap/konstan pada kinerja pegawai di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Majene Kabupaten maka ia mempunyai nilai dari 5.915. Nilai koefisien regresi sistem informasi manajemen (X1) sebesar 0,493 yang berarti terdapat pengaruh positif sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai pada dinas pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Majene yaitu sebesar 0,493 maka jika skor kompetensi meningkat . sebesar 1 poin akan diikuti dengan peningkatan poin kinerja pegawai dalam pelayanan pemberdayaan masyarakat Desa Kabupaten Majene mencapai 0,493 poin. Nilai koefisien regresi standar operasional prosedur (X2) sebesar 0,291 yang berarti terdapat pengaruh positif standar operasional prosedur terhadap kinerja pegawai pada dinas pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Majene sebesar 0,291 maka jika hasil standar operasional prosedur meningkat dengan 1 poin. akan diikuti dengan peningkatan poin terhadap kinerja pegawai dalam pelayanan, pemberdayaan masyarakat desa di Kabupaten Majene mencapai 0,291 poin.

Uji Multikolinearitas

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar tersebut diketahui titik-titik tersebut tidak membentuk pola yang jelas dan sebagian besar berada di bawah 0 pada sumbu Y sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji Hipotesis

Uji t (Uji Parsial)

Berdasarkan tabel 5.16 diketahui seluruh variabel independen (sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karena Sig. Karena t hitung sistem informasi manajemen (2,260) > t tabel (1,681), maka sistem informasi manajemen mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai t hitung variabel standar operasional prosedur (2,631) > t tabel (1,681) maka variabel standar operasional prosedur mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Uji F ( Simultan )

Nilai hitung variabel standar operasional prosedur (2,631) > t tabel (1,681) maka variabel standar operasional prosedur berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja sehingga. Sumber : Lampiran Hasil Keluaran SPSS lt; Variabel independen sebesar 0,05 yaitu sistem informasi dan standar operasional prosedur secara simultan mempengaruhi kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Majene. Karena nilai Fhitung sebesar 7,054 > dari tabel F = 3,23 maka berarti variabel bebas (X) yang meliputi sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur sekaligus mempengaruhi kinerja pegawai sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. diterima.

Pengujian Secara Dominan (Uji Beta)

Pembahasan

Penelitian ini berkaitan dengan analisis pengaruh penerapan sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur terhadap kinerja pegawai pada dinas pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Majene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dengan nilai Sig. Berdasarkan uji beta diketahui bahwa yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja pegawai adalah sistem informasi manajemen karena nilai beta (0,362) > 0,311.

Hubungan sistem informasi manajemen dan kinerja

Berdasarkan pengolahan data kuesioner diperoleh bahwa variabel sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur menunjukkan data yang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan jawaban responden yang positif, dengan dominan jawaban sangat setuju dan setuju. Oleh karena itu, penyempurnaan sistem informasi manajemen merupakan upaya untuk memberikan kemudahan kepada karyawan. Oleh karena itu, pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja disebabkan oleh konsekuensi sistem informasi manajemen sebagai pusat informasi, sehingga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.

Hubungan standar operasional prosedur dan kinerja

Kusumastuti (2014) melalui penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pembuatan Standar Operasional Prosedur Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT Wangsa Jatra Lesatri” menjelaskan bahwa kesalahan terjadi pada saat bekerja karena tidak jelasnya perintah yang diberikan untuk mengatasi hal tersebut, jelas aturannya. dilakukan untuk membantu pekerjaan para pegawai yaitu pembuatan standar operasional prosedur dan penelitian dilakukan jika ada peningkatan kinerja melalui pemberian standar operasional tersebut. Hasil penelitian membuktikan terdapat perbedaan kinerja pegawai sebelum dan sesudah penerapan SOP dan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Manfaat ganda prosedur operasional standar dibuktikan dengan nilai beta prosedur operasional standar terstandar (0,362) > sistem informasi manajemen.

Hubungan Sistem Informasi Manajemen dan Standar Operasional Prosedur Secara Simultan terhadap Kinerja

  • Simpulan

Terdapat pengaruh secara parsial sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur terhadap kinerja pegawai pada Pemberdayaan Desa dan Pengabdian Masyarakat Kabupaten Majene dengan nilai thitung (2,260) > tabel (1,681). Dari hasil pengujian secara simultan melalui uji F terdapat pengaruh sistem informasi manajemen dan standar operasional prosedur secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Desa dan Pengabdian Masyarakat Kabupaten Majene dengan nilai Fhitung (7,054) > Ftabel (3.23). Pengaruh penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian terhadap kinerja pegawai negeri sipil di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Palopo (BKD).

Uji Normalitas

Uji Linearitas

Uji asumsi klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji Hipotesis a. Uji t (Parsial)

TANDA BUKTI BEBAS PLAGIASI

Dr.H.Muhammad Hidayat,SE,.MM Ketua

Referensi

Dokumen terkait