• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

N/A
N/A
Fityane Lihawa

Academic year: 2023

Membagikan "Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

FITRYANE LIHAWA

PELINGKUPAN

(2)

Rencana Kegiatan

Kompone n

Lingkung an

Jenis dampak

Besaran dampak

Mobilisasi

materia Fisik:

Udara Meningkatn ya kadar debu

Terjadi 25%

peningkaan

debu

(3)

Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(Environmental Impact Assessment- EIA)

Sumber: International Association for Impact Assessment (IAIA), 1999

Pengambil an

Keputusan

4

3

2

1 PROSE S

Identifika si

Predik si

Evalua si

Mitigasi

Dampak

Lingkungan

(biogeofisik-kima &

Sosial-Ekonomi) dari Rencana

Pembangunan

EIA is a window for the Future:

the process of identifying the future

consequences of a current or

proposed action.

(4)

AMDA L AMDA

L

DAMPAK POTENSI AL A

DAMPAK POTENSI AL A

DAMPAK POTENSI AL B

DAMPAK POTENSI AL B

DAMPAK POTENSI AL C

DAMPAK POTENSI AL C

DAMPAK POTENSI AL D

DAMPAK POTENSI AL D

DAMPAK POTENSI AL E

DAMPAK POTENSI AL E

DAMPAK POTENSI AL F

DAMPAK POTENSI AL F

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 1

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 1

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 2

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 2

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 3

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 3 EVALUAS

I DAMPAK POTENSI

AL EVALUAS

I DAMPAK POTENSI

AL

PRAKIRA AN DAN EVALUAS

I DAMPAK PRAKIRA AN DAN EVALUAS

I DAMPAK

RENCANA PENGELOLAAN &

PEMANTUAN DAMPAK LINGKUNGAN

RENCANA PENGELOLAAN &

PEMANTUAN DAMPAK LINGKUNGAN

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 1

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 1

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 2

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 2

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 3

DAMPAK PENTING HIPOTET

IK 3

P - P -

P +

P +

TP + TP

+

UJI KELAYAKAN LINGKUNGA

N UJI KELAYAKAN LINGKUNGA

N RENCANA

KEGIATAN RENCANA KEGIATAN

RONA LINGKUNG

AN RONA LINGKUNG

AN IDENTIFIK

ASI DAMPAK POTENSIA

L IDENTIFIK

ASI DAMPAK POTENSIA

L

PELINGKUPAN

PELINGKUPAN ANALISIS ANALISIS

PENGENDALIPERENCANAAN AN PERENCANA

AN PENGENDALI

AN

Saran, pendapat dan Tanggapan dari:

PENGUMUMAN

KONSULTASI PUBLIK

KOMPONEN KEGIATAN

KOMPONEN LINGKUNGAN

Formulir

KERANGKA ACUAN (KA)

Dokumen

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)

Dokumen RKL-RPL

Surat Persetujuan KA Surat Kelayakan

Lingkungan

KAJIAN DAN MUATAN DOKUMEN AMDAL

Prakiraan = Besaran &

sifat penting dampak untuk setiap DPH

Evaluasi = telaahan terhadap keterkaitan dan interaksi seluruh DPH 

karekterisk dampak lingkungan

• Dampak Penting

• Dampak lingkungan lainnya Analisis atas

Kegiatan di Sekitar

Menjawab 10 Kriteria Kelayakan

LH

(5)

PELINGKUPAN (SCOOPING)

Pemfokusan rancangan kajian ANDAL

LINGKUP STUDI ANDAL

(6)

Proses Pelingkupan (Scoping)

Deskripsi Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Penyebab Dampak Lingkungan Deskripsi Rona LH Awal

(Environmental Setting):

Komponen Lingkungan Hidup yang terkena dampak;

Usaha dan/atau kegiatan disekitar

Hasil Pelibatan Masyarakat

Dampal Penting Hipotetik (DPH)

Wilaya h Studi

Batas waktu Kajian

• FS, DED

• Kesesuaian dengan RTRW &

PIPIB;

• Komponen kegiatan yang berpotensi penyebabkan dampak & Pengelolaan LH yang sudah

disiapkan/direncanakan + ALTERNATIF

peta-peta yang relevan yang memenuhi kaidah-kaidah kartografi dan/atau layout dengan skala yang memadai

informasi apa yang dibutuhkan oleh pengambil keputusanterkait dengan hasil pelibatan masyarakat ini

1.Batas project;

2.Batas ekologis, 3.Batas Sosial, 4.Batas Adm

Setiap DPH yang dikaji memiliki

batas waktu kajian

tersendiri

• Identifikasi dampak potensial,

• evaluasi dampak potensial

• Daftar DPH

Menggunakan metode- metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode penentuan dampak penting hipotetik dalam Amdal.

Esensi dasar pelingkupan: membatasi kajian

ANDAL pada hal yang penting untuk pengambilan

keputusan

(7)

LANGKAH KERJA DALAM PROSES PELINGKUPAN

LINGKUP

RENCANA KEGIATAN LINGKUP

RENCANA KEGIATAN

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL RONA LINGKUNGAN

HIDUP AWAL

DAMPAK POTENSIAL

DAMPAK POTENSIAL

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL IDENTIFIKASI

DAMPAK POTENSIAL

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL

Sesuai PPRI Nomor 22/2021

Sesuai PPRI Nomor 22/2021

(8)

ESENSI PELINGKUPAN

PELINGKUPAN SESUAI PP

22/2021 ESENSI PROSES

PELINGKUPAN INPUT PELINGKUPAN

Deskripsi Rencana Kegiatan Identifikasi komponen kegiatan yang mungkin menjadi sumber dampak:

- Jenis Kegiatan

- Persetujuan teknis Rona Lingkungan Hidup Awal Mengenal komponen

lingkungan hidup yang

mungkin menjadi penerima

dampak

(9)

Lanjutan….

PELINGKUPAN SESUAI PP

22/2021 ESENSI PROSES

PELINGKUPAN PROSES PELINGKUPAN

A. Pelingkupan dampak penting

Identifikasi dampak

potensial Menduga semua dampak

potensial Evaluasi dampak

potensial Memilih dampak yang akan

dikaji Dampak Penting

Hipotetik Menetapkan DPH

B. Pelingkupan Batas Wilayah Studi dan Waktu Kajian

Penentuan Lingkuo

Wilayah Studi Menentukan lokasi kajian Penentuan Lingkup

Wilayah Kajian

Menentuakn waktu yang akan

dipakai dalam kajian

(10)

LINGKUP RENCANA

KEGIATAN

(11)

Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Deskrips i

rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Komponen- Komponen kegiatan yang

berpotensi menyebabkan

dampak lingkungan

berdasarkan tahap kegiatan

Pengelolaan

lingkungan hidup yang sudah

disiapkan/direncana kan sejak awal sebagai bagian

dari rencana kegiatan

terintegrasi dalam design rencana usaha dan/atau

kegiatan

Contoh:

1. Injeksi Limbah Cair;

2. Pembuanga n limbah ke laut;

3. Pengelolaan LB3

4. Dll.

(12)

Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

The Proposed Project

Karekteristik fisik Rencana Usaha dan/atau

kegiatan :

Komponen-komponen utama kegiatan, lokasi dari setiap komponen utama, koridor lintasan, pengaturan

horizontal dan vertikal,

terowongan, kegiatan2 pada setiap tahapan (i.e.

Konstruksi dan operasi), kegiatan pendukung (air, pembuangan limbah, jalan dll)

Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau

Kegiatan:

Luas lahan yang digubakan (kegiatan permanaen dan sementara),, luas struktur yang dikembangkan (i.e.

bangunan, areal penambangan,

Proses

Produksi dan Sumberdaya yang

digunakan :

Proses dalam tahap operasi (i.e. Proses manufaktur, proses ektraksi, jenis dan jumlah ouput yang dihasilkan, jenis dan jumlah bahan baku dan energi yang dibutuhkan, B3 yang digunakan, disimpan dan dihasilkan, transportasi bahan baku

Residu dan Emisi

• Jenis , jumlah, kompisisi dan toksisitas, proses pengolahan (limbah padat, LB3, Efluent dan Emisi udara yang dihasilkan)

• 3r terkait dengan pengelolaan limbah dan emisi;

• Kebisiangan, panas, cahaya, radiasi

elektromagmentik

Risiko Kecelakan dan Bahaya: Risiko

penanganan B3,

ledakan, kecelakaan lalu

lintas, bencana alam

(13)

Dermaga Peti Kemas

Dermaga Umum

Terminal Peti Kemas

Lapangan Penumpukan Curah Cair

Kolam Putar

Daerah Labuh

Fasilitas Umum

Areal Pergudangan

Jalur Hijau

FASILITAS POKOK DAN PENUNJANG PELABUHAN

Sumber: Arif Budi Purwanto

(IPB)-2015

(14)

Tahapan Pembangunan Pelabuhan

1. Tahap prakonstruksi

2. Tahap Konstruksi antara lain : a. Mobilisasi Tenaga Kerja

b. Mobilisasi material lewat darat i. material urug

 material urug untuk causeway volume urugan I, II & III

1.100.000 m

3

 material urug untuk

interchange area 700.000 m

3

 Lapangan penumpukan 3.910.000 m

3

ii. Material pancang

c. Pembangunan Basecamp;

d. Pembangunan Pelabuhan i. Jembatan penghubung

 Panjang : 800 m

 Lebar : 12,5 m

 Luas : 10.000 m2 ii. Pembangunan causeway

 Konstruksi masif dengan luas ± 8 Ha; dan lokasi bergeser 800 meter dari bibir pantai;

3. Tahap Operasional

Disain :

Pengurugan untuk areal cause way Tahap I

• Panjang 520 m

• Lebar 25 m

• Luas 13.000 m

2

Pembangunan causeway Tahap II

• Panjang 200 m

• Lebar 30 m

• Luas 6.000 m

Pembangunan causeway Tahap III.

• Panjang 1.231 m

• Lebar 50 m

• Luas 61.550

m

2

(15)

DAMPAK LINGKUNGAN

& KOMPONEN

LINGKUNGAN

(16)

Dampak Lingkungan Hidup :

1. Perubahan Parameter LH

a. Bio-geo-fisik dan kimia: i.e.Udara, Tanah, Air,

Ekosistem/habitat b. Sosial-ekonomi: i.e.

pendapatan

masyarakat, konflik sosial

c. Kesmas:

2. Disebabkan oleh adanya Aktivitas /Kegiatan;

3. Yang terjadi pada

Periode waktu tertentu

&

4. Area (Ruang) yang tertentu

Konsep Dasar Dampak Lingkungan

Hidup

(17)

Contoh Dampak Lingkungan

(18)

DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU

KEGIATAN

antara lain ;

1. Rencana lokasi kegiatan i.e.

luas lahan yang akan digunakan ;

2. Deskripsi kegiatan utama dan pendukung, termasuk perkiraan skala/besarannya;

3. Sumber daya yang

digunakan dan perkiraan Skala/besarnya;

4. Limbah yang akan dihasilkan, jenis, dan perkiraan besarnya;

5. Rencana mitigasi dampak yang sudah direncanakan dari awal (terintegrasi dalam

desain rencana kegiatan).

Lingkungan/

Ekosistem

KOMPONEN LINGKUNGAN

1. Biogeofisik-kimiai: i.e. hidrologi, topografi, geomorfologi, biodiversity, kualitas air;

2. Sosekbud: i.e. demografi, akses publik, dan potensi relokasi

3. Kesehatan masyarakat: prevalensi penyakit, perubahan kesmas.

Damp ak LH

DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

1. Dampak rencana usaha dan/atau kegiatan (Proyek) terhadap

lingkungan;

2. Dampak lingkungan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan (Proyek) i.e. Perubahan iklim, Geologi;

Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Perubahan Parameter LH

disebabkan oleh adanya Aktivitas Yang terjadi pada Periode waktu tertentu & di Area (Ruang) yang tertentu

Dampak LH: Interaksi antara Kegiatan dan

Lingkungan

(19)

Sumber: L J WALKER and J JOHNSTON, 1999. Guidelines for the Assessment of Indirect and Cumulative Impacts as well as Impact Interactions. Luxembourg: Office for Official Publications of the European Communities

Rencana Pembangun

an

Dampak Lingkunga

n B Dampak

Lingkunga n A

Rencana Pembangun

an

Dampak Lingkunga

Dampak n A Lingkunga

n A

Dampak Lingkunga

n A

Rencana Pembangun

an

Dampak Lingkunga

n A

Dampak Lingkung

an B

Dampak Lingkung

an C

Rencana Pembangun

an

Rencana Pembangun

an

Dampak Langsung dan tidak langsung

Dampak Kumulatif

Inter aksi Dampak

Ragam Dampak Lingkungan

(20)

Deskripsi

Rona Lingkungan Hidup Awal

4

(21)

Deskrisp Rona Lingkungan Hidup (Environmental Setting) Komponen

lingkungan

terkena dampak

(komponen/features lingkungan yang ada disekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan serta kondisi

lingkungannya), yang pada dasarnya paling sedikit memuat:

a. komponen geo- fisik-kimia,;

b. komponen biologi,;

c. komponen sosio- ekonomi-

budaya, d. komponen

kesehatan masyarakat, Usaha dan/atau kegiatan yang ada di

sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan

hidup

1

2

(22)

Rona Lingkungan Hidup Awal (Environmental Setting)

1. Komponen lingkungan terkena dampak

(komponen/features lingkungan yang ada disekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan serta kondisi

lingkungannya), yang pada dasarnya paling sedikit memuat:

a. komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya

geologi, tanah, air permukaan, air bawah tanah, udara, kebisingan, dan lain sebagainya;

b. komponen biologi, seperti vegetasi/flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan spesies langka dan/atau

endemik serta habitatnya, dan lain sebagainya;

c. komponen sosio-ekonomi-budaya, seperti tingkat pendapatan, demografi, mata pencaharian, budaya setempat, situs arkeologi, situs budaya dan lain

sebagainya;

d. komponen kesehatan masyarakat , seperti perubahan tingkat kesehatan masyarakat.

2. Usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan

beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan

hidup

(23)

KOMPONEN GEO FISIK KIMIA 1. Iklim

2. Kualitas Udara dan Kebisingan a. Kualitas Udara

b. Kebisingan 3. Kualitas Air Laut

4. Borlog dan Stratigrafi Tanah

5. Hidrologi dan Hidro-oceanografi a. Hidrologi

b. Hidro-Oceanografi

i. Arah dan Kecepatan Angin ii. Gelombang

iii. Pasang Surut

iv. Kecepatan dan Arah Arus v. Batimetri

vi. Penyebaran Sedimen 6. Komponen Transportasi

7. Data Geometrik dan Volume Lalu Lintas

8. Kawasan Nilam

9. Analisa Kinerja Lalu Lintas

BIOLOGI

1. Tipe Ekosistem

2. Flora Fauna Perairan 3. Flora Fauna Terestrial

Rona Lingkungan Hidup Awal (Environmental Setting)

SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA 1. Demografi

a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

b. Struktur Penduduk Berdasarkan Us c. Struktur Penduduk

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

d. Tingkat Kesejahteraan Penduduk

e. Data Pengangguran 2. Kehidupan sosial di wilayah studi

a. Interaksi Sosial

b. Kelembagaan yang ada 3. Kehidupan Nelayan

4. Persepsi Masyarakat

(24)

Proses Pelibatan Masyarakat

5

(25)

Masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam

proses Amdal

Masyarakat yang Diikutsertakan dalam Proses Amdal

Masyarakat yang berada dalam batas wilayah studi amdal (yang menjadi batas

sosial) yang akan merasakan dampak dari adanya rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri dari masyarakat yang

akan mendapatkan manfaat dan masyarakat yang akan mengalami

kerugian

Masyarakat yang berada di luar dan/atau berbatasan

langsung dengan batas wilayah studi amdal yang

terkait dengan dampak rencana usaha dan/atau

kegiatan

Masyarakat yang terkena dampak langsung dari

rencana kegiatan

(26)

Masyarakat

Durasi

Media

Muatan

Pemrakar sa

Pengumuman Rencana Usaha dan/atau kegiatan dalam Amdal

1. Nama dan alamat pemrakarsa;

2. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau kegiatan, 3. Jenis usaha dan/atau

kegiatan;

4. Produk yang dihasilkan

5. Dampak potensial yang akan timbul 6. Tanggal

pengumuman tersebut mulai

dipasang dan batas waktu pemberian saran, pendapat, dan tanggapan (SPT) dari masyarakat

7. Nama dan alamat pemraksarsa dan instansi lingkungan hidup yang

menerima saran, pendapat, dan tanggapan dari warga masyarakat

Media wajib: Surat Kabar

& Papan Pengumuman;

Media pendukung lainnya:

• SPT 10 hari kerja;

• SPT: informasi lingkungan, nilai- nilai lokal dan aspirasi;

• Bahasa Indonesia dan Bahasa Lokal

• SPT  pemrakarsa dan Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

• Dokumentasi dan pengolahan SPT;

• SPT masukan penyusunan KA

(27)

Muatan Informasi Konsultasi Publik

1. Nama dan alamat pemrakarsa;

2. Jenis rencana usaha dan/atau Kegiatan;

3. Skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan

4. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau kegiatan

5. dampak lingkungan yang berpotensi akan timbul

6. Komponen lingkungan yang sangat penting diperhatikan

Pelaksanan Konsultasi Publik dalam AMDAL

Masyarakat

Pemrakarsa

Bentuk Konsultasi Publik

1. lokakarya, 2. seminar,

3. focus group discussion, dan 4. temu warga,

5. forum dengar pendapat, 6. dialog interaktigf

7. metode lain yang dapat dipergunakan untuk

berkomunikasi secara dua arah

• Tanggung jawab pemrakarsa;

• Sebelum, bersamaaan atau setelah

pengumuman;

• Target: 3 kelompok masyarakat: terkena dampak, pemerhati,

terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses Amdal

• Pemrkarsa berkoordinasi

dengan instansi terkait

dan tomas;

(28)

Masyarakat Terkena Dampak

Penetapan Wakil Masyarakat Terkena Dampak dalam KPA

TIM UJI KELAYAKAN

a

Melakukan komunikasi dan konsultasi rutin dengan masyarakat terkena dampak yang

diwakilinya;

Wakil

Masyarakat Terkena Dampak

memilih dan menetapkan sendiri wakilnya yang duduk sebagai anggota

komisi penilai Amdal pada saat KONSULTASI

PUBLIK Surat

Persetujuan/Surat Kuasa

Jumlah: ditetapkan secara proporsional dan

mewakili aspirasi masyarakat yang diwakilinya dalam persoalan lingkungan

hidup

Pemrakarsa

mengomunikasikan hasil

penetapan wakil masyarakat kepada sekretariat komisi penilai Amdal sesuai

dengan kewenangannya;

b

menyampaika n aspirasi masyarakat

terkena dampak yang

diwakilinya dalam rapat komisi penilai

Amdal

1 2

3

(29)

Input dan Output Setiap Tahapan Proses Pelingkupan

No. Tahapan Input Utama Output

1. Mengenal deskripsi rencana

kegiatan Deskripsi rencana kegiatan dari

pemrakarsa. Daftar komponen kegiatan yang

mungkin menimbulkan dampak Informasi tipikal jenis kegiatan (literatur)

2. Mengenal rona lingkungan hidup Informasi rona lingkungan awal (data

sekunder dan peta-peta) Daftar komponen lingkungan yang mungkin terkena dampak dan peta kasar lingkungan sekitar

Kunjungan lapangan Kajian peraturan

Informasi kegiatan lain sekitar kegiatan Hasil konsultasi masyarakat

3. Identifikasi dampak potensial Daftar komponen kegiatan yang mungkin

menimbulkan dampak Daftar panjang semua dampak yang mungkin terjadi dan peta lokasi dampak yang mungkin terjadi Daftar komponen lingkungan yang mungkin

terkena dampak

Hasil konsultasi masyarakat Kajian peraturan

4. Evaluasi dampak potensial Daftar panjang semua dampak yang mungkin terjadi dan peta lokasi dampak yang mungkin terjadi

Daftar pendek dampak yang perlu di kaji di ANDAL dan peta dampak yang akan dikaji

Hasil konsultasi masyarakat Kajian peraturan

5. Dampak penting hipotetik Daftar pendek dampak yang perlu dikaji

dalam ANDAL Klasifikasi dampak

Urutan prioritas dampak

Peta dimana dampak akan dikaji 6. Pelingkupan wilayah studi Peta dimana dampak akan dikaji Batas proyek, batas ekologis, batas

sosial, batas administratif, batas wilayah studi

7. Pelingkupan waktu studi Daftar pendek dampak yang perlu dikaji di

ANDAL Rentang waktu dampak, tahun yang

dipakai untuk prediksi dampak

(30)

METODE IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL

1. DAFTAR UJI (CHECKLIST).

2. MATRIKS.

3. BAGAN ALIR.

4. TELAAH PUSTAKA.

5. PANGAMATAN LAPANGAN (PENGAMATAN, DISKUSI, WAWANCARA SINGKAT).

6. ANALISIS ISI (MENANGKAP ATAU

MENGUKUR SECARA TIDAK LANGSUNG PERSEPSI MASAYARAKAT).

7. INTERAKSI KELOMPOK (RAPAT,

LOKAKARYA, BRAIN STORMING, DLL).

(31)

IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODA MATRIKS

MERUPAKAN TABEL DUA DIMENSI YANG DAPAT MEMBANTU MENGIDENTIFIKASI DAMPAK YANG TIMBUL DARI INTERAKSI ANTARA AKTIFITAS DGN KOMPONEN

LINGKUNGAN TERTENTU.

AKTIVITAS PROYEK YANG BERASAL DARI

BERBAGAI FASE PROYEK DISAJIKAN SECARA MENDATAR, SEDANG KOMPONEN

LINGKUNGAN DISAJIKAN SECARA VERTIKAL.

APA YANG DIMASUKKAN KE DALAM SEL DARI MATRIKS DAPAT BERUPA DUGAAN KUALITATIF ATAU KUANTITATIF DARI SUATU DAMPAK.

MATRIKS IDENTIFIKASI MENUNJUKKAN

DAMPAK YANG DIDUGA AKAN TERJADI TANPA MENYEBUTKAN BESAR ATAU PENTINGNYA

DAMPAK.

(32)

Matriks Ad Hoc Dari Suatu Kegiatan Terhadap Lingkungan

Dampak Lingkungan Komponen

Lingkungan

Tidak Ada Dampa k

Damp ak Positi p

Damp ak Nega tip

Kegu

na-an Masal

ah Jangk a Pend ek

Jangk a Panja ng

Dap at Bali k

Tida k Bali k

Satwa Liar x x x

Spesies yang

Akan Punah x

Vegetasi Alam x x x

Sifat Tanah x Drainase Tanah x

Air Tanah x x

Kualitas Air x x x

Kesehatan x

Nilai Ekonomi x x x

Pelayanan Masyarakat

x

(33)

Prakonstruksi Konstruksi Operasional

Komponen Kegiatan

Komponen Lingkungan

Sosialisasi Pemagaran Lokasi Mobilisasi Tenaga Kerja Pemasangan Sheet Pile Pengerukan Dasar Laut Transportasi Bahan dan Material Penggalian, Penimbunan, Perataan dan Pemadatan Pondasi Beton dan Sistem Drainase Pembangunan Dermaga Pengoperasian Tempat Terbuka Pantai LosarI Pengoperasian Tempat Parkir, Jalur Lambat dan Jalur Becak Pengoperasian Utilitas tempat Rekreasi Pengoperasian Sistem Pengolahan Limbah Pengoperasian Dermaga Pemelihraan Sarana dan Prasanana Rekreasi

Kualitas Udara X X X X

Transportasi X X

Getaran X

Aliran Permukaan X

Kualitas Kimia Air Laut X

FISIK KIMIA

Hidrologi dan Kualitas Air

Kualitas Fisik Air Laut X X X X X

Jumlah Jeni s

Flora Darat

Keanekaragaman

Jumlah Jenis

Fauna Darat

Jenis Dilindungi

Plankton X X X X X

Benthos X X X X X

BIOLOGI

Biota Perairan

Nekton X X X X X

Aksesibilitas X X X X

Mata Pencaharian X

Ketenagakerjaan X

Sosial Ekonomi

Pendapatan X

Orientasi Nilai X X X X X X

Kebiasaan Masyarakat

Proses Sosial

Kohesi Sosial

Adaptasi Ekologis

Persepsi Terhadap

Program X X X X X

Keresahan Sosial X X

SOSEKBUD

Sosial Budaya

Estetika

KESMAS Kesehatan Masyarakat X X X X

Keterangan; X = Diduga Ada Dampak

MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK BESAR DAN PENTING KEGIATAN REVITALISASI PANTAI LOSARI KOTA MAKASSAR

(34)

KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN METODA MATRIKS

Keuntungan:

Secara visual dapat menjelaskan hubungan antara dua kelompok faktor.

Dapat diperluas atau diperkecil untuk memenuhi kebutuhan usulan yang sedang dinilai.

Dapat membantu mengidentifikasi dampak pada berbagai fase proyek seperti fase konstruksi, operasi dan

pascaoperasi.

Dapat membantu memisahkan dampak spesifik menurut lokasi dari dampak yang mempengaruhi wilayah secara keseluruhan, meskipun demikian dianjaurkan untuk

menjelaskan aspek yang berbeda dengan menggunakan matriks terpisah.

Keterbatasan:

Tidak mampu menunjukkan dengan jelas jenis dampak

langsung dan tidak langsung (primer, sekunder, tertier dan

seterusnya).

(35)

IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE BAGAN ALIR

DIAGRAM NETWORK SECARA VISUAL MENGGAMBARKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA PASANGAN FAKTOR

LINGKUNGAN, SEHINGGA MEMBERIKAN BANYAK PETUNJUK TENTANG BAGAIMANA EKOSISTIM BEKERJA.

LEVEL INFORMASI YANG BERBEDA DAPAT DISAJIKAN DALAM SEBUAH DIAGRAM NETWORK.

KETERGANTUNGAN RELATIF SEBUAH FAKTOR DARI FAKTOR LAINNYA DAPAT DIGAMBARKAN DENGAN ANAK PANAH. LOOP UMPAN BALIK NEGATIP DAN POSITIP JUGA DAPAT

DIGAMBARKAN JIKA SIFAT KETERKAITAN DIKETAHUI.

SIFAT KHASNYA ADALAH MENGENALI SEDERETAN DAMPAK YANG MUNGKIN DITIMBULKAN OLEH SEBUAK AKTIVITAS PROYEK.

MEMBERIKAN ARAHAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI EFEK

ORDO KEDUA ATAU KETIGA.

(36)

Bagan Alir Dampak Besar dan Penting Hipotetik Kegiatan Revitalisasi Pantai Losari pada Tahap Prakonstruksi

TAHAP

PRAKONSTRUKSI

SOSIALISASI PEMAGARAN

LOKASI

AKSES REKREASI PANTAI

PERSEPSI NEGATIF KERESAHAN

---

A

--- B

--- C

---

D

Keterangan : A = Kegiatan B = Dampak Primer

C = Dampak

Sekunder

D = Dampak

Tersier

(37)

Bagan Alir Dampak Besar dan Penting Hipotetik Kegiatan Revitalisasi Pantai Losari

pada Tahap Konstruksi.

Keterangan : A = Kegiatan B = Dampak Primer

C = Dampak

Sekunder

D = Dampak

Tersier

(38)

Bagan Alir Dampak Besar dan Penting Hipotetik Kegiatan Revitalisasi Pantai Losari

pada Tahap Operasional.

Keterangan : A = Kegiatan B = Dampak Primer

C = Dampak

Sekunder

D = Dampak

Tersier

(39)

KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN METODA BAGAN ALIR

Keuntungan Metode Bagan Alir:

Identifikasi dampaknya lebih logis dan relatif mudah dibuat.

Dapat menunjukkan alur dampak secara jelas.

Dapat menunjukkan dampak langsung dan tidak langsung (primer, sekunder, tertier dan seterusnya).

Keterbatasan Metode Bagan Alir:

Tidak dapat secara langsung menunjukkan interaksi antara kegiatan yang menimbulkan dampak dengan komponen lingkungan yang

diprakirakan akan terkena dampak.

Sebuah bagan alir mungkin merupakan penyedehanaan yang tidak berdasar dari kenyataan kecuali hubungan diantara komponen

ekosistem dimengerti dengan baik.

Sistem sosial mungkin tidak mudah dikenali atau ditemukan dalam diagram, terutama jika semakin detil.

Seperti halnya metode daftar uji dan matriks, metode bagan alir tidak

dapat menjelaskan aspek-aspek sementara dari dinamika ekosistem.

(40)

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL

Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan atau meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar

dampak penting hipotesis yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam

dalam studi ANDAL.

Daftar dampak penting ini disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang dianggap

penting oleh masyarakat di sekitar rencana

usaha atau kegiatan, instansi yang bertanggung jawab, dan para pakar. Pada tahap ini daftar

Dampak penting hipotesis yang dihasilkan

belum tertata secara sistematis.

(41)

METODE EVALUASI DAMPAK POTENSIAL

1. Diskusi Tim (Rapat)

2. Telaah Pustaka dan Peraturan

3. Menggunakan Kriteria Dampak

Penting

(42)

Contoh Kriteria untuk Evaluasi Dampak Potensial 1

2 3

4

Proses Pelingkupan: Metode Evaluasi Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial:

Menghilangkan/

meniadakan (delisting) dampak potensial yang dianggap TIDAK

RELEVAN atau TIDAK PENTING

Besaran rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang menyebabkan dampak tersebut dan

rencana pengelolaan lingkungan awal yang menjadi bagian rencana Usaha dan/atau Kegiatan untuk menanggulangi dampak

Kondisi rona lingkungan yang ada termasuk kemampuan mendukung Usaha dan/atau

Kegiatan tersebut atau tidak.

Pengaruh rencana Usaha dan/atau Kegiatan terhadap kondisi Usaha dan/atau Kegiatan lain di sekitar lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan atau sebaliknya.

Intensitas perhatian masyarakat terhadap

rencana Usaha dan/atau Kegiatan baik harapan,

dan kekhawatiran persetujuan atau penolakan

terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan

(43)

Contoh Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Pembangunan IPAL

Sumber Dampak

Komponen Lingkungan Terkena Dampak Kriteria

Dikaji Dlm ANDAL Komponen Penerima Komponen Dampak 1 2 3 4

TAHAP KONSTRUKSI

Penerimaan Tenaga Kerja Masyarakat Kesempatan kerja

dan berusaha X V X X Ya

Pendapatan X X X X Tidak

Keresahan X X V X Ya

Persepsi X V V X Ya

Mobilisasi alat berat dan material Udara ambien Kuaitas udara V V V X Ya

Masyaraka Kebisingan V X X X Ya

Transportasi Bangkitan lalu lintas V V V X Ya

Bangunan Getaran X X X X Tidak

Masyarakat Persepsi V X V X Ya

Pembukaan lahan Udara ambien Kualitas udara V V V X Ya

Bangunan Getaran X X X X Tidak

Air kanal Kualitas air X V V V Ya

Air kanal/muara Kualitas air X V V V Ya

Masyarakat Kebisingan X X V X Ya

Air kanal Sedimen X X X X Tidak

Pembangunan fasilitas Udara ambien Kualitas udara X X X X Tidak

Lahan Subsidence X X X X Tidak

Air kanal Kualitas air V V V V Ya

Air kanal Biota air X V V X Ya

Air kanal Sedimen X X X X Tidak

(44)

Dampak Penting Hipotetik (DPH)

6

(45)

Dampak Bendungan (DAM) terhadap Pola Aliran Sungai

(46)

No Jenis Kegiatan Dampak Penting

Hipotetik Batas Waktu Kajian

A. Tahap Pra Konstruksi 1 Sosialisasi Kegiatan

Perubahan sikap dan

persepsi masyarakat 3 bulan, mengingat durasi pemberian informasi kepada masyarakat berlangsung diperkirakan dalam waktu 3 bulan yang dilakukan secara periodik setiap akan konstruksi

Keresahan masyarakat

B. Tahap Konstruksi

2 Mobilisasi Tenaga Kerja Kesempatan kerja 2 bulan, dengan asumsi mobilisasi tenaga kerja berlangsung dalam waktu 2 bulan yang dilakukan secara periodik setiap akan konstruksi

3

Pekerjaan Pengurugan perairan dangkal untuk interchange area dan lapangan penumpukan serta area pendukung terminal

Perubahan pola arus dan sedimentasi

5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukan dalam waktu 5 tahun

Peningkatan muka air banjir

Penurunan kualitas air laut (khususnya TSS)

Gangguan biota laut (plankton dan benthos)

5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukan dalam waktu 5 tahun, sehingga besaran yang perlu dikelola dan dipantau adalah dalam 5 tahunan

Berkurangnya habitat biota laut, benthos Penurunan komposisi dan kelimpahan plankton/nekton Penurunan kualitas udara (debu)

1 hari dengan asumsi bahwa dalam masa pengurugan selama 5 tahun, ritasi pembangunan dianggap sama sehingga besaran yang perlu dikelola dan dipantau adalah secara harian saja

Gangguan habitat

fauna P Galang 5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukan dalam waktu 5 tahun

Peningkatan kebisingan

1 hari dengan asumsi bahwa dalam masa pengurugan selama 5 tahun, ritasi pembangunan dianggap sama sehingga besaran yang perlu dikelola dan dipantau adalah secara harian saja

Dampak Penting Hipotetik Pembangunan dan Operasional Pelabuhan

secara umum

(47)

No Jenis Kegiatan Dampak Penting Hipotetik Batas Waktu Kajian B. Tahap Konstruksi

3

  Gangguan kenyamanan lingkungan 5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukan dalam waktu 5 tahun

Pekerjaan

Pengurugan perairan dangkal untuk interchange area dan lapangan

penumpukan serta area pendukung terminal

Penurunan pemanfaatan area laut untuk mencari ikan

Penurunan tingkat pendapatan nelayan

Keresahan masyarakat nelayan

Penurunan kinerja jalan 1 hari dengan asumsi bahwa dalam masa pengurugan selama 5 tahun, ritasi pembangunan dianggap sama sehingga besaran yang perlu dikelola dan dipantau adalah secara harian saja

Perubahan Mata Pencaharian 5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukan dalam waktu 5 tahun

C. Tahap Operasi 4

Persiapan operasional:

Rekruitmen tenaga kerja

Tersedianya Kesempatan kerja 2 tahun, selama masa operasi Terminal Multipurpose dan pendukungnya

Kesempatan berusaha Peningkatan pendapatan

5

Operasional terminal Multipurpose dan Operasional zona logistic, Zona Industri (Processing curah kering, dan Zona Industri (Packaging dan supporting facilities terminal petikemas)

Penurunan kualitas udara 1 hari dengan asumsi bahwa dalam masa pengurugan selama 5 tahun, ritasi pembangunan dianggap sama sehingga besaran yang perlu dikelola dan dipantau adalah secara harian saja

Peningkatan kebisingan Penurunan kinerja jalan

(48)

Contoh Kegiatan Pengelolaan LB3 dan Dampaknya terhadap Lingkungan Hidup

(DPH) Dampak Penting Hipotetik

(lihat Slide

Berikutnya)

(49)

BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM MENETAPKAN WILAYAH STUDI

1.Lokasi dimana aktivitas rencana kegiatan/usaha akan dilakukan.

2.Sebaran dampak

3.Batas komunitas sosial dari sudut pandang masyarakat yang bersangkutan.

4.Waktu, tenaga, dan dana yang tersedia.

(50)

LINGKUP WILAYAH STUDI

MEMBATASI WILAYAH STUDI ANDAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETERBATASAN WAKTU,

TENAGA, BIAYA, TEKNIS DAN METODE.

1. BATAS PROYEK:

RUANG DIMANA SUATU RENCANA KEGIATAN AKAN MELAKUKAN KEGIATAN PRAKONSTRUKSI, KONSTRUKSI DAN OPERASIONAL (PETA BATAS PROYEK).

2. BATAS ADMINISTRATIF:

RUANG DIMANA MASYARAKAT DAPAT SECARA LELUASA MELAKUKAN KEGIATAN SOSIAL DAN BUDAYA SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU

(PEMERINTAHAN, BATAS KONSESI,

KUASA PENAMBANGAN) (PETA BATAS ADMINITRATIF).

3. BATAS SOSIAL:

RUANG DI SEKITAR RENCANA KEGIATAN YANG MERUPAKAN TEMPAT

BERLANGSUNGNYA BERBAGAI INTERAKSI SOSIAL YANG MENGANDUNG NORMA DAN NILAI YANG SUDAH MAPAN (SISTEM NILAI SOSIAL, STRUKTUR SOSIAL, DINAMIKA SOSIAL) (PETA BATAS SOSIAL).

4. BATAS EKOLOGIS:

RUANG PERSEBARAN DAMPAK MENURUT MEDIA TRANSPORTASI LIMBAH (AIR, UDARA), TERMASUK RUANG DI SEKITAR RENCANA KEGIATAN YG SECARA

EKOLOGIS MEMBERI DAMPAK TERHADAP AKTIFITAS KEGIATAN (PETA BATAS EKOLOGIS).

5. BATAS WILAYAH STUDI:

RESULTANTE DARI KE EMPAT BATAS WILAYAH DI ATAS (PETA BATAS WILAYAH

STUDI).

(51)

PELINGKUPAN WAKTU STUDI

BATAS WAKTU YANG DIGUNAKAN DALAM PENELAAHAN DAMPAK BESAR DAN

PENTING

- DAMPAK JANGKA PENDEK (TEMPORER) - DAMPAK JANGKA PANJANG (KONTINYU) PEMBATASAN WAKTU STUDI:

1. PERTIMBANGAN EKOLOGI

SAMPAI TERJADINYA KESEIMBANGAN BARU

JALAN: SAMPAI PADA PENGASPALAN SELESAI DAN STABILISASI LERENG

BENDUNGAN: 5 TAHUN SETELAH PENGGENANGAN 2. PERTIMBANGAN EKONOMI:

MELIPUTI WAKTU YANG PANJANG

SELAMA UMUR PROYEK

UMUR PROYEK 10 THN: HILANGNYA HASIL PERTANIAN

SELAMA 10 THN

(52)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Uraikan secara singkat rona lingkungan hidup di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan. Rona lingkungan hidup yang diuraikan pada butir ini agar dibatasi pada

Lakukan pemeriksaan terhadap konsistensi antara dampak penting hipotetik (termasuk parameter yang dikaji) dengan metode prakiraan dampak, rona lingkungan awal, prakiraan

Menariknya kasus hukum ini menyinggung persoalan Environmental Impact Assessment (EIA) atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang berhubungan dengan negara

27/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan

ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup guna. mempersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif

AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) suatu kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada.. lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses

Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup

Sifat kumulatif 1.Dampak Lingkungan tidak berulang kali dan terus menerus, sehingga pada kurun waktu tertentu masih dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya