• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dasar dan Ruang Lingkup Pengantar Studi Islam

N/A
N/A
Tafaulan Markesot

Academic year: 2023

Membagikan "Konsep dasar dan Ruang Lingkup Pengantar Studi Islam "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Dasar dan Ruang Lingkup Pengantar Studi Islam Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Pengantar Studi Islam

Dosen Pengampu:

Diana Zuschaiya, M.Pd

Disusun oleh:

1. Annisa Rizky Maulidia 23054027 2. Dewi Fatmawati 23054035 3. Lusiana Puspitasari 23054011 4. Moh. Andre Bagas Samudra 23054027 5. Nirma Fatimatul Lailiah 23054042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang Maha Kuasa,yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Tak lupa,shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. Semoga kita semua mendapatkan syafa’at di yaumul akhir. Kami bersyukur kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam dengan tema yang berjudul Konsep Dasar dan Ruang Lingkup Pengantar Studi Islam.

Ucapan terima kasih tak lupa kami tujukan kepada Ibu Diana Zuschaiya, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengantar Studi Islam dan seluruh pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini dapat dikatakan jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan kesalahan. Untuk itu, kami perlu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Lamongan, 06 Oktober 2023

Penulis,

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN...

A. Pengertian Studi Islam 3 B. Tujuan Studi Islam 5 C. Urgensi Studi Islam 6

D. Ruang Lingkup Studi Islam 7

BAB III PENUTUP...

Kesimpulan...

DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PEDAHULUAN A. Latar belakang

Para ahli studi keislaman di luar kalangan umat islam dikenal sebagai orientalis yaitu orang-orang barat yang mengadakan studi tentang dunia timur termasuk islam didunia. Agama memberikan penjelasan kepada manusia bahwa mahluk yang memiliki potensi untuk bersikap baik maupun buruk akan selalu ada dalam diri manusia, karena manusia mempunyai nafsu. Penulisan ini bertujuan untuk memperdalam dan menerapkan kajian islam serta memperkuat keislaman kita terhadap keyakinan islam. Penting untuk dipahami bahwa masing-masing dari mereka harus mengembangkan studi keislamanya dengan memperoleh dasar-dasar kerangka islam, yaitu Aqidah ( keyakinan yang kuat kepada Allah) dan Syariah ( aturan Allah).

Permasalahan pendidikan Islam merupakan hal yang sangat urgent yang perlu diperhatikan secara serius jika tidak akan memberikan dampak yang negatif kepada dunia pendidikan Islam. Fakta-fakta empirik terkait pendidikan Islam masa kini sangat memprihatinkan terutama masalah dekadensi moral, yang sangat merusak citra pendidikan Islam di mana salah satu tujuan utama dari pendidikan Islam adalah menciptakan generasi yang mampu mengkombinasikan antara kecerdasan intelektual.

Emosional dan spiritual. Menciptakan generasi yang mampu mengkombinasikan antara kecerdasan intelektual, emosioanal dan spiritual maka pentingnya penanaman nilai nilai karakter kepada generasi muslim di lembaga pendidikan formal formal. Karakter secara kebahasaan ialah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat atau watak.6 Kata karakter dari bahasa Inggris character, artinya watak, sifat, peran, huruf. Karakter telah menjadi bahasa Indonesia yang semula dari bahasa inggris (character) dan lebih jauh lagi dari bahasa Yunani charassein yang artinya mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan sehingga dalam makna terminologi, karakter atau watak merupakan perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan orang yang satu dengan orang yang lainya.1

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari studi islam?

2. Apa saja tujuan dari studi islam?

3. Bagaimana urgensi studi islam?

4. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup studi islam?

C. Tujuan

1 Aminur R, ‘Pendekatan Kebudayaan Dalam Studi Islam’, Arrohman-Al-Alawi.Blogspot.Com, 2014

<http://arrohman-al-alawi.blogspot.com/2010/12/pendekatan-kebudayaan-dalam-studi-islam.html?m=1>.

(5)

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari studi islam 2. Untuk mengetahui tujuan dari studi islam

3. Untuk mengetahui urgensi studi islam

4. Untuk menjelaskan ruang lingkup studi islam

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Islam B. Tujuan Studi Islam

1. Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat) agam islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia. Sehubungan dengan ini, Studi Islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama islam diturunkan oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat dimuka bumi.

2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya peradaban islam sepanjang sejarahnya. Studi ini berasumsi bahwa agama islam adalah fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama islam tentunya sesuai dan cocok dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada, dan tercipta dalam proses pencipataan manusia.

3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya. Studi ini

(6)

berdasarkan asumsi bahwa agama islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman.Dalam hal ini sumber dasar ajaran agama islam akan tetap actual dan fungsional terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut.

4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.

Asumsi dari studi ini adalah, islam yang meyakini mempunyai misi sebagai rahmah li al-

‘alamin tentunya mempunyai prinsip dasar yang bersifat universal, dan mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing, mengarahkan dan mengendalikan factor-faktor potensial dari pertumbuhan dan perkembangan system budaya dan peradaban modern.

C. Urgensi Studi Islam

D. Ruang Lingkup Studi Islam

Keadaaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan budaya dan peradaban manusia dan dunia modern. Disini urgensi studi islam, yaitu untuk menggali ajaran-ajaran islam yang asli dan murni, dan yang bersifat manusiawi. Dari situlah kemudian dididikkan dan ditransformasikan kepada generasi penerusnya yang bisa menawarkan alternative pemecahan permaslahan yang dihadapi oleh umat manusia dalam dunia modern. Agama sebagai obyek studi minimal dapat dilihat dari tiga sisi:

1. Sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya.

2. Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.

3. Sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat islam. Bila islam dilihat dari tiga sisi, maka ruang lingkup studi islam dapat dibatasi pada tiga sisi tersebut.

(7)

Oleh karena sisi doktrin merupakan suatu kenyakinan atas kebenaran teks wahyu,maka hal ini tidak memerlukan penelitian didalamnya. Ada 3 ruang lingkup studi islam, diantaranya:

1. Aqidah

Aqidah merupakan prinsip keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

dan kita sebagai manusia wajib mengimaninya agar layak disebut beriman (mukmin). Namun bukan berarti keimanan itu ditanamkan secara dogmatis pada diri manusia, karena proses keimanan itu harus dibarengi dengan dalil-dalil aqli.

Namun karena akal manusia terbatas, maka tidak segala sesuatu yang dapat dipercaya dapat dirasakan dan dicapai oleh akal manusia. Para ulama sepakat bahwa dalil aqli memang dapat melahirkan keyakinan dan keimanan yang kuat.

Sedangkan dalil naqli yang dapat menghasilkan keyakinan yang diinginkan hanyalah dalil qath’i. Artikel singkat ini menyajikan beberapa pembahasan yang mungkin bermanfaat bagi mereka yang ingin memahami aqidah.

2. Syariah

Syariah adalah aturan atau hukum yang berasal dari Allah Ta'ala untuk membimbing kehidupan manusia sedemikian rupa sehingga mempengaruhi kehidupannya baik secara pribadi maupun sosial. Syariat Allah Ta'ala, segala sesuatu itu baik dan tidak ada keburukan, walaupun manusia kadang memandangnya buruk, pada dasarnya itu baik bagi manusia itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keharmonisan syariat Islam untuk kemaslahatan umat di tengah pandemi Covid-19. Secara rinci bertujuan untuk memberikan penjelasan dan gambaran agama washatiyah (moderat) dalam beberapa rekomendasi yaitu larangan atau pembatasan kegiatan keagamaan dan pendidikan tatap muka di masa wabah Covid-19 oleh pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka fenomenologis dan normatif.

Subyek yang diteliti berasal dari keterampilan membaca yang berkaitan dengan fokus penelitian, diperoleh dari membaca buku teks, hasil penelitian, dan lain-lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa larangan pemerintah untuk menghentikan dan membatasi kegiatan keagamaan dan pendidikan pada masa Covid-19, seperti:

pembatasan kegiatan keagamaan dan pendidikan secara tatap muka, diperbolehkan secara syariah. "demi kebaikan manusia.

3. Akhlak

Dalam Islam, Aqidah mencakup keimanan kepada Allah SWT dan sifat-sifat- Nya. Secara linguistik, Aqidah dapat diartikan sebagai suatu ikatan atau keyakinan. Sedangkan dalam pengertian aqidah adalah keyakinan yang teguh terhadap suatu hal tanpa keraguan sedikit pun. Secara umum Aqidah Islam mencakup seluruh rukun iman, yaitu keimanan kepada Allah, para malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat, serta keimanan terhadap Qada dan Kadar. Pada dasarnya pengertian Aqidah adalah keyakinan tertentu tanpa keraguan sedikitpun. Oleh

(8)

karena itu, mengikuti Aqidah yang benar adalah kewajiban umat Islam. Aqidah mencakup beberapa persoalan sebagai berikut:

1. Dewa

Teologi adalah pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan urusan ketuhanan, khususnya Allah SWT.

2. Nubuatan

Nubuwwat merupakan pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan para rasul Allah (nabi dan rasul Allah). 3. Para pendeta

Ruhaniyat merupakan pembahasan dengan topik yang berhubungan dengan makhluk gaib. Misalnya malaikat, setan, dan roh.

4. Sam'iyya

Sam'iyyat adalah pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia ghaib.

Misalnya saja surga, neraka, kuburan, dan sebagainya.

Keyakinan yang berbeda 1. Aqidah Uluhiyah

Arti Aqidah Uluhiyah dapat dipahami sebagai keyakinan terhadap segala jenis ibadah yang dilakukan hanya karena Allah SWT. Hal ini mungkin mencerminkan rukun iman yang pertama, yaitu beriman kepada Allah SWT.

2. Keyakinan rohani

Selain itu ada pula keimanan Ruhanniyah yang artinya meyakini bahwa satu- satunya pencipta di dunia ini hanyalah Allah SWT. Umat Islam harus meyakini bahwa seluruh alam semesta, malaikat, jin, setan dan roh adalah ciptaan Tuhan yang berserah diri dan taat kepada-Nya.

3. Iman pada nubuatan

Aqidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berkaitan dengan para nabi dan rasul, termasuk kitab-kitab, mukjizat dan karoma yang diturunkan kepada mereka. Nah, Aqidah ini menjelaskan tentang rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasul. 4. Iman Sam'iyyah

Berikutnya adalah aqidah sam'iyyah, yaitu keyakinan terhadap segala sesuatu yang hanya dapat diketahui melalui dalil-dalil Al-Qur'an dan Assuna. Artinya di sini, di sini, siksa kubur, hari kiamat, surga dan neraka. Aqidah ini merupakan pembentukan rukun iman yang kelima dan keenam, yaitu keyakinan akan hari akhir dan keyakinan terhadap Qada dan Qadar.

(9)

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Dari pengertian pendidikan menurut pandangan Islam diatas, dan mengingat betapa luas dan kompleksitasnya Risalah Islamiah, maka dapat disimpulkan pendidikan Islam adalah :”Segala usaha untuk memeliahara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.”

-Dengan mengemukakan tujuan tujuan tersebut, tampaklah karakteristik studi Islam yang selama ini dikembangkan di perguruan tinggi tidak bersifat konvensional, tetapi

(10)

memadukan antara studi Islam di kalangan umat Islam sendiri yang bersifat subjektif dan doktriner, dan kalangan luar Islam yang bersifat ilmiah. Oleh karena itu, tampilannya lebih banyak diwarnai dengan analisisis kritis terhadap hasil studi dari kedua sisi studi diatas.

Selanjutnya dengan tujuan-tujuan tersebut, studi Islam diharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan usaha pembaharuan dan pengembangan kurikulum pendidikan Islam pada umumnya, dalam usaha pembaharuan dan pengembangan kurikulum pendidikan Islam pada umumnya, dalam usaha transformasi kehidupan sosial budaya serta agama umat Islam saat ini, menuju kehidupan sosial budaya pada generasi yang akan datang, sehingga misi Islam sebagai rahmatan lil ‘aalamiin dapat terwujud dalam kehidupan nyata di dunia global.

DAFTAR PUSTAKA

(11)
(12)

Referensi

Dokumen terkait

There is a need for a set of comprehensive policies to reform the legal system, industry associations, R&D institutions, university and vocational education…, and to ensure the state

also describe that women favour online methods for advertising and recruitment for weight manage- ment trials.13 Athletes equally prefer the internet and dieti- tians as their nutrition