• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Hypnoteaching Dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Konsep Hypnoteaching Dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Permasalahan yang menjadi dilema bagi dunia pendidikan Islam salah satunya adalah terkait metode dalam proses pembelajaran. Pendidikan Islam, sebaliknya, harus mencakup seluruh dimensi kemanusiaan yang pada akhirnya dapat mencapai kehidupan dunia dan akhirat.

Rumusan Masalah

Kelebihan tersebut membuat penulis mendalami lebih dalam tentang sistematika metode hypnoteaching melalui penelitian dan mencoba menganalisa metode hypnoteaching dari sudut pandang pendidikan Islam, kemudian melihatnya dari psikologi pendidikan Islam dan merangkumnya dalam skripsi. berjudul KONSEP. PENGAJARAN HIPNOSIS DARI PANDANGAN PSIKOLOGI PEDAGOGIS ISLAM.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Tesis Liati Syam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Strategi Hypnoparenting dalam Perspektif Pendidikan Islam” berisi tentang keterkaitan metode hipnotis/hipnoterapi dengan proses pendidikan anak. dan strategi hypnoparenting dalam perspektif pendidikan Islam. Buatlah program berpikir dengan memperhatikan kata-kata yang memberi semangat, yaitu kata-kata yang penuh kasih sayang dan lemah lembut, kata-kata pujian, kata-kata yang menyemangati anak, dan kata-kata bimbingan.

Metode Penelitian

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan pustaka yang berkesinambungan (koheren) dengan topik pembahasan yang diteliti.

Sistematika Pembahasan

Pendidikan Islam

Marimba mengartikan pendidikan Islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani menuju pembentukan kepribadian utama sesuai dengan standar Islam. Istilah pendidikan Islam dalam konteks Islam pada umumnya mengacu pada istilah al-tarbiyah, al-ta’dib, al-ta’lim.

ربلادبع نبا ه ر)

Sebab, segala tindakan pendidikan diarahkan pada tujuan dan cita-cita pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam adalah perubahan yang diinginkan yang ingin dicapai oleh proses pendidikan.

مَنا ْ عب

ه ر (ق بلا دمحأ

Psikologi

Jika dilihat dari arti kata, psikologi adalah ilmu psikologi atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau ruh (yang tidak dapat dilihat atau diketahui secara empiris). Namun psikologi hanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu yang bersifat abstrak atau tidak dapat dilihat tetapi. Dari arti harfiah kata psikologi dapat dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan jiwa manusia.

Dengan mempelajari ungkapan-ungkapan yang tampak pada sikap dan perilaku seseorang, maka kita akan mengetahui kondisi jiwa orang tersebut. Jadi pada dasarnya psikologi adalah ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia baik yang terlihat atau tidak, disadari atau tidak (apakah itu cara berbicara, cara berpikir, cara berjalan, cara mengambil keputusan, cara bereaksi, dan sebagainya). Psikologi umum, yaitu psikologi yang mendalami dan mempelajari tingkah laku manusia secara umum yang matang, normal, dan beradab.

Unsur pedagogi dalam agama tidak dapat mempengaruhi manusia jika tidak disampaikan kepada mereka sesuai dengan petunjuk psikologis (dalam hal ini psikologi pendidikan) yang dirumuskan dalam suatu sistem penyampaian yang disebut metodologi pendidikan.

Psikologi Pendidikan Islam

Dengan demikian, psikologi pedagogi Islam juga dapat digolongkan ke dalam psikologi terapan, yaitu penggunaan disiplin ilmu psikologi dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam. Mengacu pada pengertian psikologi di atas dalam arti luas, maka psikologi pendidikan Islam dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari atau mengkaji tingkah laku individu (manusia) guna mengubah tingkah lakunya berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam. dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan di lingkungan alam melalui proses pendidikan. Psikologi pedagogi Islam secara sempit dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku individu (peserta didik) dalam upaya mengubah tingkah lakunya berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam melalui proses pembelajaran pendidikan agama Islam.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa psikologi pendidikan Islam pada dasarnya memperhatikan tingkah laku (kinerja) atau tindakan orang-orang yang melakukan kegiatan belajar mengajar atau orang-orang yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Guru (pendidik), yaitu orang yang berkewajiban atau melaksanakan tugas pedagogi, meliputi metode, model, strategi dan lain-lain, yang berkaitan dengan kegiatan penyediaan muatan pendidikan akidah Islam. Psikologi pendidikan Islam sangat diperlukan agar guru dapat memahami dan memahami peserta didik yang kelak akan belajar.

Futiati Romlah, M.SI, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Ponorogo: Stain Ponorogo Press berkualitas) dan berperan penting dalam psikologi pendidikan Islam.

Hypnosis

Namun belakangan ini ada anggapan bahwa hipnosis adalah keadaan yang mirip dengan tidur atau keadaan ketika pikiran berada dalam keadaan bawah sadar. Nampaknya ketika seseorang dalam keadaan hipnosis atau trance, muncul keadaan pikiran yang tidak biasa. Hebatnya lagi ketika orang dalam keadaan hipnotis, orang akan dengan mudah menerima sugesti dari orang lain.

Dalam terapi, sugesti pasca hipnotis dapat digunakan atau sugesti diberikan pada saat klien dalam keadaan terhipnotis, sugesti ini mungkin berlaku setelah ia bangun dari “tidurnya”. Sugesti pasca hipnotis merupakan sugesti yang tetap bekerja meskipun seseorang sudah dalam keadaan pasca hipnotis (normal). Informasi yang diterima ketika otak dalam keadaan ini akan segera sampai ke alam bawah sadar dan disimpan dalam memori jangka panjang.

Ketika seseorang berada dalam keadaan alfa dan theta, mereka dapat belajar lebih cepat dari biasanya.

Hypnoteaching

Sedangkan menurut Muhammad Noer, dalam hipnotisme guru berperan sebagai penghipnotis, sedangkan siswa berperan sebagai orang yang terhipnotis. Hypnoteaching adalah keadaan nyaman yang memungkinkan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hypnoteaching adalah keadaan yang menurunkan gelombang otak siswa dari beta menjadi alfa dan theta, sehingga siswa dalam keadaan ini menjadi lebih pintar dan kreatif.

Hypnoteaching adalah mode yang mengaktifkan pikiran bawah sadar sepenuhnya, namun siswa tetap dalam keadaan sadar. Hypnoteaching merupakan keadaan dimana perhatian siswa menjadi sangat terfokus sehingga penerimaan pembelajaran meningkat sangat tinggi. Hypnoteaching merupakan suatu keadaan yang menempatkan siswa dalam keadaan trance, yaitu keadaan dimana siswa menjadi lebih fokus sehingga lebih terbuka terhadap ajaran yang disampaikan.

Hypnoteaching merupakan suatu kondisi dimana perhatian siswa sangat ditingkatkan agar terbuka terhadap ide dan saran baru.

ارق لا

Berteriak atau membentak digunakan untuk mengembalikan konsentrasi siswa terhadap suatu topik dengan cara meneriakkan sesuatu secara bersama-sama. Pada dasarnya perasaan setiap orang bisa berubah setiap detiknya, begitu pula halnya dengan siswa di sekolah. Pembelajaran ini menunjukkan bahwa siswa diminta untuk tenang dan konsentrasi karena ada materi penting yang akan disampaikan oleh guru.

Jam diskusi ini menunjukkan bahwa pada saat itu siswa diminta untuk mendiskusikan topik yang baru saja dibahas. Siswa mungkin tertawa, ngobrol singkat dengan teman, atau menghela nafas pada waktu-waktu tertentu. Berdasarkan skala pembelajaran di atas, maka perlu bagi guru untuk menerapkan metode yang memungkinkan siswa mencapai pangsa 90% dalam proses pembelajaran.

Pertanyaan ajaib akan membuat siswa bersemangat dan termotivasi untuk menjawab pertanyaan ajaib yang diajukan guru.

ANALISIS

Penanaman Sugesti Positif Dalam Hypnoteaching Perspektif Psikologi Pendidikan Islam

Dari sudut pandang psikologi pendidikan Islam, guru harus memahami dan memahami siswa dan ini merupakan keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru. Membawa proposisi positif ke dalam dunia psikologi bahwa berpikir positif berhubungan signifikan dengan kondisi psikologis positif. Orang yang mampu berpikir positif akan mempunyai kondisi psikologis yang positif dan manfaat yang tentunya akan memberikan dampak yang baik bagi peserta didik.

Berpikir positif membuat anak atau siswa selalu berusaha berkarya dan melakukan perubahan bagi dirinya dan orang lain. Menanam sugesti positif dalam Islam merupakan kebiasaan santri untuk selalu bertaqwa, hal ini merupakan salah satu akhlak yang mulia (terpuji) terhadap Allah SWT. Menanam sugesti positif dalam Islam Disebut juga dengan hipnosis spiritual Islam (tasawuf) untuk menanamkan sugesti positif dan mengkondisikan psikologi peserta didik.

Sedangkan sugesti yang bisa masuk hanyalah sugesti positif yang dirasa benar oleh hati kecil manusia sebagai umat beragama dan orang yang ingin berubah menjadi lebih baik dan selalu ingin mengingat Tuhannya, akan dengan mudah disugesti sesuai dengan tujuan hipnotisnya. mengajar dari perspektif. psikologi pendidikan Islam yaitu untuk memberikan kompetensi yaitu pengembangan diri dan kepribadian serta optimalisasi seluruh kemampuan yang ada pada dirinya, kemudian semua peserta didik diberikan suasana relaksasi sehingga lebih mudah dalam mempelajari cara memahaminya. memahami. Agar pengajaran hipnotis dapat diterapkan dengan sepenuh hati, tidak hanya siswa saja, namun pendidik sebagai penghipnotis juga harus memberikan pengaruh agar siswa dapat merasa nyaman.

Keteladanan Terhadap Pendidik Dalam Hypnoteaching Perspektif Psikologi Pendidikan Islam

Dalam dunia pendidikan hypnoteaching, akan sangat berguna jika guru yang menggunakan metode ini harus bisa meredakan pikirannya selama berada di kelas. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, siswa secara tidak langsung akan terhipnotis dengan tingkah laku guru saat mengajar. Ungkapan-ungkapan positif dan kegiatan-kegiatan yang positif, selain menghindari pemberian label negatif pada siswa wajib dilakukan dalam metode hypnoteaching, misalnya “Oke, mungkin kamu gemuk, tapi kamu rajin dan pintar.

Dengan menguasai hypno-teaching, guru akan menyadari bahwa segala tindakan yang dilakukannya di dalam kelas akan mempengaruhi perilaku siswa di lapangan. Oleh karena itu, seorang guru harus mengambil tindakan yang cerdas untuk mengendalikan dan mempengaruhi perilaku siswanya. Hypnoteaching secara umum bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi spiritual antara guru dan siswa yang didasari oleh rasa kasih sayang seorang guru terhadap siswanya seperti layaknya orang tua yang tulus menyayangi anaknya, sehingga hubungan antara guru dan siswanya akan semakin berkualitas.

Pola pikir positif dan terbentuknya akhlak yang baik menjadi tujuan pembelajaran dengan konsep hypnoteaching.

قها ر(

Segala perkataan dan tindakan guru merupakan kegiatan hipnotis yang akan terpola dalam pikiran bawah sadar siswa. Sehingga perlu kehati-hatian dalam memilih perkataan dan tindakan karena tanpa disadari anak akan menyerapnya melalui pikiran bawah sadarnya. Oleh karena itu prinsip utama hypnoteaching adalah melalui perkataan dan tindakan seorang guru serta pencantuman sugesti yang dilakukan secara bertahap.

Misalnya kelebihan seorang kyai memimpin pesantren adalah karena ia mempunyai kedudukan atau kelebihan yang baik dan dikenal di masyarakat luas. Konsep keteladanan ini diberikan oleh Tuhan yang mengutus Nabi SAW untuk menjadi teladan yang baik bagi umat Islam sepanjang sejarah dan bagi manusia di setiap waktu dan tempat. Inilah kelebihan Nabi SAW karena Allah telah dengan jelas menyatakan bahwa ada teladan yang baik pada diri Nabi SAW.

Sehingga dapat dipahami bahwa konsep keteladanan guru terhadap siswanya menanamkan sugesti sekaligus pendidikan akhlak mulia melalui proses yang bertahap dan sistematis (tidak instan) kepada anak.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Pendidikan Islam (Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III, Jakarta: Kencana Prenada media Group, 2012. Mohammad, Omar Al-Toumy Al-Syaibany, Filsafat Tarbiyyah Al Islamiyah, (terjemahan), Hasan Langgulung, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Sabit Bintang, 1975. Menjadi guru yang tangguh, guru yang mempesona melalui pendekatan teknologi hypnoteaching dan NLP bawah sadar, Bandung: Rekatama Media Symbiosa, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Based on the description above, a study has been carried out entitled: The Effect of the reject green kale substitution Ipomoea aquatica Fermented yeast in Commercial Feed on