Secara khusus penelitian ini berkaitan dengan pemikiran pendidikan seseorang yaitu Syekh Nawaw Al-Bantânî. Secara khusus penelitian ini membahas tentang pemikiran pendidikan seorang tokoh yaitu Syekh Nawaw Al-Bantânî.
دواد وبا هاور
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dan untuk membatasi penulisan karya ilmiah ini, penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut. Pemikiran Syekh Nawawi Al-Bantani tentang pendidikan Islam dan kontribusinya terhadap kemajuan pendidikan Islam saat ini. Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka penulis membatasi penelitian ini pada permasalahan yang berkaitan dengan pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawi Al-Bantany dan implementasinya di SDIT Asy-Syukriyah Tangerang.
Tujuan Penelitian
KegunaanPenelitian
Berkontribusi dalam proses pengembangan keilmuan pendidikan khususnya pengembangan konsep pendidikan Islam, sehingga dapat memperluas wawasan intelektual lain dalam bidang pendidikan, baik secara umum maupun pendidikan Islam. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis untuk memecahkan permasalahan teoritis yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di masyarakat.
Kajian Pustaka
Dalam pembahasan skripsi ini lebih jauh membahas mengenai pengaruh pemikiran pendidikan Syekh Nawawi terhadap pembelajaran di SDIT Asy-Sykriyyah, berbeda halnya dengan penulisan skripsi Ahmad Asnawi Pemahaman Syekh Nawawi terhadap ayat Qadar dan Jabār dalam Tafsir Marāh Labid , Sebuah Studi Teologis. Sri Naharin dari UIN Sunan Kalijaga dengan judul skripsi: Pemikiran Sufistik Imam Nawawi al-Bantani dan M. Tafsir Marāh Labīd karya Imam Nawawi al-Bantani merupakan kitab yang paling banyak dipilih oleh para peneliti, baik dari segi teologinya maupun dibandingkan dengan kitab-kitab tafsir lainnya.
Dalam pembahasan skripsi ini lebih jauh membahas mengenai dampak pemikiran pendidikan Syekh Nawawi terhadap pembelajaran di SDIT Asy-Sykriyyah, berbeda dengan penulisan skripsi Sri Naharin yang fokus pada pemikiran sufi Imam Nawawi al-Bantani dan M. Skripsi ini menjelaskan empat hal yang mempunyai muatan teologis yang mengacu pada makna Syekh Nawawi al-Bantani yang terdapat dalam kitab Katr al-Gais. Dalam pembahasan skripsi ini lebih jauh membahas mengenai dampak pemikiran pendidikan Syekh Nawawi terhadap pembelajaran di SDIT Asy-Sykriyyah, berbeda dengan penulisan skripsi Muhammad Hanafi yang fokus membahas pemikiran Syekh Nawawi dalam kitab Katr al- Ghais.
Karya Siregar Maragustam, 2007 Pendidikan Pemikiran Syeikh Nawawi Al-Bantani menjelaskan pemikiran pendidikan Syeikh Nawawi al-Bantani.
Metodologi Penelitian
Selain itu, skripsi yang ditulis oleh Muhammad Hanafi, S.Ag berjudul Kalam Pemikiran Imam Nawawi al-Bantani dalam Kitab Qatr al-Gais H/1815-1897 M) Tahqiq dan Dirasah, program studi Pascasarjana Agama dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010. Yang membedakan penelitian skripsi ini dengan skripsi Muhammad Hanafi adalah perbedaan fokus pembahasannya. Berdasarkan penelusuran terhadap buku-buku yang disebutkan di atas tentang Syekh Navewi Al-Bantani, ternyata belum ada tulisan, kajian atau penelitian khusus terkait konsep dan etika pendidikan Islam menurut Syekh Navewi Al-Bantani.
Oleh karena itu, penelitian ini merupakan sesuatu yang baru, sehingga diharapkan dapat mengisi kesenjangan tersebut atau dapat melengkapi kekurangan yang ada. Karya-karya Imam Nawawi dan tulisan lainnya menjadi sumber rujukan khususnya yang berkaitan dengan metode pembelajaran menurut Imam Nawawi. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari karya tulis yang berkaitan dengan kajian pendidikan Islam Imam Nawawi yang dapat menjadi sumber sekunder dalam penelitian ini. Data primer dan data sekunder dalam penelitian dikumpulkan dan disusun baik dari karya Imam Nawawi tentang pendidikan Islam maupun dari karya beberapa orang lain yang membahas tentang pendidikan Islam. berfokus pada data Data ada di perpustakaan atau di tempat lain.
Setelah menemukan berbagai literatur yang merupakan data primer dan sekunder, penulis kemudian mencoba menguraikannya secara rinci dan mencoba memahami pandangan Imam Nawawi mengenai pendidikan Islam.
Sistematika Penulisan
Implementasi pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawi Al-Bantani di SDIT Asy-Syukriyyah Tangerang tidak dimasukkan dalam kurikulum sekolah, namun diformat dalam kegiatan belajar mengajar dan diformat oleh seluruh kegiatan sekolah (kurikulum tersembunyi). Namun SDIT Asy-Syukriyyah tetap menerima nilai-nilai pemikiran Syekh Nawawi Al-Bantani tentang pendidikan Islam dalam proses belajar mengajar dan seluruh aktivitasnya. Mengenai nilai-nilai pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawi Al-Bantani yang diterapkan di SDIT Asy-Syukriyyah dalam kurikulum tersembunyi yaitu Agama, Kejujuran, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Syekh Nawawi dengan pemikiran pendidikannya sampai saat ini banyak konseptualisasi pendidikan Islam yang diberikan. Pemikiran pendidikannya masih relevan untuk diterapkan, baik mengenai nilai-nilai dasar maupun kegiatan pendidikan Islam dalam masyarakat Indonesia yang beragama dan majemuk.
Kontribusi pemikiran pendidikan Islam Syekh Nawawi Al-Bantany terhadap kemajuan pendidikan Islam, ajaran yang diajarkan dan dikembangkannya merupakan ajaran yang dipelajarinya dari guru dan ayahnya yaitu NU (Nahdatul Ulama). Selama berada di Mekkah, beliau sangat prihatin di Indonesia bahwa ajaran agama para ulama terdahulu akan dirusak oleh pendatang dan orang awam yang datang, hal ini disebabkan karena kepeduliannya yang mendalam terhadap WNI. Abudin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam Bandung: Angkasa, 2003 Agustian Ari Ginanjar, 2001 Kecerdasan spiritual emosional: berdasarkan 6. Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), Samsul Nizar Deep Life Institute membahas tentang dinamika intelektual dan pemikiran Hamka tentang pendidikan Islam Jakarta: Kencana, 2008 Hasan, Muhammad Tholhah.
Mohammad Irfan dan Mastuki, Teologi Pendidikan Tauhid Sebagai Paradigma Pendidikan Islam Jakarta: Friska Agung Insani, 2000 Muhaimin, Wacana Perkembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka.
INSTITUT ILMU AL.QUR'AN JAKARTA
ASY.SYUKRIYYAH
- Pertanyaan : Bagaimana menurut ustadz menilai sosok ulama krismatik Syekh Nawawi Al-Bantani dan pemikiran pendidikan apa yang sudah
- Pertanyaan : Apa sajakah Pemikiran pendidikan yang beliau tuangkan untuk masyarakat banten?
- Pertanyaan : Apasajakah ciri khas pemikiran beliau?
Soalan: Bagaimanakah para Ustad menilai akhlak ulama Nasrani Syeikh Nawawi Al-Bantani dan apakah jenis pemikiran pendidikan yang dimiliki oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani dan apakah jenis pemikiran pendidikan yang beliau berikan kepada ummah. Jawapan: Syeikh Nawawi al-Bantani adalah seorang tokoh ulama besar yang sangat berkarisma, lahir di Banten, lahir di Tanara, yang dikenali sebagai cerdik pandai sejak kecil, semasa kecil ingin masuk ke pondok pesantren, ayahnya Kyai Umar sedang menanam pokok kelapa, ayahnya berkata, “Kamu tidak akan pulang sehingga pohon kelapa ini tumbuh dan berbuah. Semasa mudanya di Makkah, beliau banyak mengajar kitab-kitab, termasuk kitab tafsir marah labi, yang beliau ajarkan sebagai kitab tafsir Munir, setelah selesai kuliah kitab tafsir Munir, beliau menyampaikannya kepada para ulama. Makkah, dan apabila mereka membaca karyanya, para ulama dari Makkah sangat kagum dengan pekerjaannya, kemudian ulama Makkah mengajaknya untuk datang ke kediamannya, tetapi apabila sampai di sana, dia ditemani oleh seorang sahabat yang tampan dan tinggi lampai. dan bersih, maka ulama Makkah tersilap menduga, bahawa Syeikh Nawawi seorang yang tinggi dan suci, tetapi dia bertubuh kecil dan berkulit coklat dari Banten, setelah ulama Mekah mendapati seorang yang bernama Syeikh Nawawi adalah seorang yang kecil dan berkulit hitam, maka semakin kagum dan takjub para ulama Mekah, lebih-lebih lagi karyanya yang sangat baik dan jarang berlaku, di mana dalam kitab penjelasan keistimewaan itu, nilai surat yang ditambahnya tarikh, bulan dan tahun kitab itu ditulis dalam tertib, maka beliau diberi gelaran sayyidu ulama hijaz.
Kita seharusnya berbangga dengan kehadiran alam siber iaitu Syeikh Navevi Albantani, maka hendaklah kita mengkaji dan meneladaninya, di mana beliau mengajarkan tentang mendahulukan hati iaitu hati yang bersih dan bersih dari segala dosa, kerana teladan. dengan berwuduk dan puasa sunnah. Jawapan: Syeikh Nawawi Al-Bantani ialah seorang ulama yang khusyuk dan berkarisma yang tidak pernah berbuka dan berwuduk, menuntut ilmu dengan tekad beribadah kepada Allah. Dia memiliki kerome kebenaran bahawa dia adalah sosok orang soleh yang berwuduk dan sentiasa berpuasa sunnah, ke mana sahaja dia pergi sentiasa membawa tongkat, dia menuntut ilmu di atas kakinya kerana pada waktu itu sangat sedikit. pengangkutan. , pada suatu ketika dia dalam perjalanan mencari Ilm pergi ke rumah gurunya di Al-Asoban (Surabaya), dia keletihan dan melihat pondok dan tikar yang bersinar. Dia tertidur di atas tilam, tetapi ternyata dia tidur di atas lidah ular yang mulutnya terbuka, mulut ular itu tidak akan ditutup sehingga Syaikh Navevi bangun dari tidurnya, setelah dia bangun dari tidurnya dan ular itu baru sahaja pergi.
Karomah lainnya adalah ketika dia belajar di Purwakarta bersama Syekh Yusuf, dia mendapat Mukasyafah, suatu hari dia membaca Al-Qur'an dan dia menerjemahkan seluruh kitab yang ditafsirkan oleh gurunya, dia menerjemahkan artinya dan temannya mengatakan bahwa dia pintar. , namun arti mudahnya tetap tertulis, artinya nanti karena gurunya mempunyai karomahmukasyafah (keahlian batin), maka Syekh Yusuf mengatakan bahwa sekarang kita belajar menerjemahkan kitab melalui pikiran karena adanya kesamaan karomah Syekh Nawawi dan beliau. gurunya Syekh Yusuf yang mempunyai karomahmukasyafah tersebut, kemudian teman-temannya menjadi sangat bingung karena sedang mengaji dalam hati.
Pendidik yang dikehendaki dan akan diciptakan adalah pendidik yang berakhlak baik, berkepribadian baik, mendidik, bertanggung jawab karena pendidik adalah teladan bagi peserta didik. Baru setelah orang kedua mempunyai kepribadian yang baik dan mempunyai pendidikan yang sesuai dengan ilmu akademik yang dikuasainya, maka pihak sekolah pun menyelenggarakan kajian agama bagi pegawai dan tenaga pendidik. Bagaimana karakter siswa SDIT Asy-Syukriyyah?Bagaimana cara membentuk karakter Al-Qur'an siswa?
Siswa yang diinginkan sekolah adalah siswa yang berakhlak baik, karena akhlak lebih penting dari pada kemampuan akademik siswa. Tidak hanya di sekolah saja yang memperhatikan tingkah laku siswa, di rumah pihak sekolah juga mengawasinya dengan buku mutaba'ah/agenda harian, dimana di dalam buku tersebut peserta diminta untuk menuliskan kegiatan sehari-harinya, mulai dari dengan berdoa, membaca Al Quran dan belajar. Pendidikan apa yang diberikan agar pendidikan Islam siswa dapat terbentuk sesuai dengan keinginan sekolah? Tujuan pendidikan Islam berbasis keilmuan ada tiga hal, yaitu pertama, agar peserta didik mempertanggungjawabkan kewajibannya kepada Sang Maha Pencipta, dan kedua, terhadap diri sendiri, peduli terhadap sesama manusia.
Materi pembelajaran yang digunakan di sekolah adalah memberikan materi sesuai dengan kemampuan siswa. Dari awal proses seleksi penerimaan pendidik, seleksi yang terpenting adalah pendidik dituntut untuk bisa lancar membaca Al-Quran dan berakhlak mulia, karena itu semua lebih penting bagi pendidik, karena pendidik adalah teladan. untuk siswa. Sekolah menginginkan siswa yang mempunyai akhlak yang baik, baik di sekolah, di rumah dan dimanapun berada.