KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTAN PENGAWASAN
JASA KONSULTAN PENGAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN KANTOR STAMET RANAI II
Uraian Pendahuluan1
1. Latar Belakang Latar belakang kebutuhan jasa konsultan konstruksi ini berdasarkan dokumen identifikasi kebutuhan dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) anggaran paket pekerjaan konstruksi dengan identitas
Klasifikasi Pekerjaan Konstruksi:
Lingkari yang sesuai
● Pekerjaan konstruksi umum o Bangunan gedung o Bangunan sipil
● Pekerjaan konstruksi spesialis o Instalasi
o Konstruksi khusus o Konstruksi prapabrikasi o Penyelesaian bangunan o Penyewaan peralatan o persiapan
Dimana paket pekerjaan konstruksi tersebut teridentifikasi kebutuhan fungsi/kegunaan sebagai berikut:
Gedung kompleks perkantoran mencakup seluruh layanan tugas dan fungsi Stasiun Meteorologi Ranai sesuai ketentuan yang berlaku
2. Maksud dan Tujuan
Tujuan jasa konsultan pengawasan ini adalah melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan pelaksanaan konstruksi sejak persiapan, pelaksanaan, pengujian, dan penyerahan pekerjaan konstruksi dalam parameter kegiatan pengendalian waktu, pengendalian biaya, pengendalian capaian sassaran fisik dan tertib administrasi
3. Sasaran Jasa Konsultan Pengawasan konstruksi atas pembangunan kompleks gedung Stasiun Meteorologi Ranai
4. Lokasi Pekerjaan
Kelurahan Ranai kecamatan Bunguran Timur kabupaten Natuna
5. Sumber Pendanaan
APBN DIPA Balai Besar MKG Wilayah I TA 2023
6. Nama dan Organisasi
Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Balai Besar MKG Wilayah I
1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pejabat Pembuat Komitmen
Satuan Kerja: Balai Besar MKG Wilayah I
Data Penunjang2
7. Data Dasar Kondisi geografis di sekitar lokasi kerja di kelurahan Ranai kecamatan Bunguran Timur kabupaten Natuna
8. Standar Teknis
a. SNI 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
b. SNI 1726-2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-gedung
9. Studi-Studi Terdahulu
Hasil perancangan pekerjaan pembangunan Stasiun Meteorologi Ranai Tahap I
10. Referensi Hukum
a. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Jasa Konstruksi
b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung
c. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
f. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16/SE/M/2022 Tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Ruang Lingkup 11. Lingkup
Pekerjaan
Pembangunan kompleks gedung Stasiun Meteorologi Ranai tahun 2023 akan dilaksanakan dengan lingkup pekerjaan meliputi:
1. Pembangunan Lanjutan Gedung Kantor Utama Tahap II seluas 750 m2
2. Pembangunan Gedung Aula seluas 264 m2, 3. Rumah Dinas 2 unit masing-masing 70 m2, 4. Gedung Rason 29 m2
2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
5. Gedung genset seluas 20 m2 6. Gedung gas seluas 20 m2 7. Taman alat seluas 80 m’
8. Pembangunan Pagar seluas 170 m’
9. Penataan Lingkungan seluas 1933 m2
10. Pembangunan Sistem Proteksi Petir Terpadu (instalasi dan pemetaan jaringan)
Adapun tahapan yang menjadi ruang lingkup pekerjaan pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, meliputi:
a. Memroses perizinan, memobilisasi personel dan kelengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan;
b. Memeriksa, mengevaluasi dan mempelajari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pengawasan dan dokumen penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);
c. Menyusun Program Mutu Pengawasan; dan
d. Memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
2. Tahap pelaksanaan, meliputi:
a. Melakukan pengawasan mobilisasi personel, peralatan, material dan pemenuhan persyaratan perizinan pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
b. Melakukan reviu terhadap gambar kerja dan spesifikasinya;
c. Memberikan rekomendasi kepada PPK terhadap perubahanperubahan pelaksanaan pekerjaan;
d. Melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja, material, dan peralatan serta penerapan metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
e. Melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya, pemenuhan persyaratan mutu dan volume serta penerapan keselamatan konstruksi;
f. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan rekomendasi teknis tentang alternatif pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
g. Membantu PPK dalam mempersiapkan penyelenggaraan rapat lapangan secara berkala dan merekomendasikan rapat insidental;
h. Membantu PPK dalam menyusunan berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan; dan
i. Membuat catatan harian, menyusun laporan mingguan dan bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan
3. Tahap serah terima pertama (provisional hand over), meliputi:
a. Menyusun daftar cacat mutu dan mengawasi perbaikannya sebelum serah terima pertama (provisional hand over)
b. Memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen dan gambar as built sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebelum serah terima pertama (provisional hand over);
c. Melakukan pengawasan demobilisasi personel dan peralatan sesuai jadwal penugasan dan jadwal mobilisasi;
d. Membantu penyusunan Berita Acara Pekerjaan 100% (serratus persen) sebelum serah terima pertama (provisional hand over);
e. Membantu PPK dalam menyusunan Berita Acara Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over); dan
f. Menyusun laporan akhir kegiatan pekerjaan pengawasan.
4. Tahap serah terima akhir (final hand over), yang dapat melewati tahun anggaran dan merupakan layanan purna jasa konsultan, meliputi:
a. Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan;
b. Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait penerbitan Berita Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Over).
c. Pengawasan konstruksi tahap pemeliharaan sampai dengan serah terima akhir (final hand over) pekerjaan konstruksi, tidak dipungut biaya kembali.
12. Keluaran3 a. Surat pernyataan kelaikan fungsi bangunan gedung yang diawasi b. Laporan pengawasan, meliputi:
a) Laporan harian
3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
b) Laporan mingguan c) Laporan bulanan
d) Laporan akhir pengawasan teknis termasuk uji mutu e) Laporan akhir pekerjaan perencanaan
c. Berita acara pengawasan, meliputi:
a) Perubahan pekerjaan b) Pekerjaan tambah kurang c) Serah terima pertama
d. Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commisioning test)
e. Garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan mekanikal, elektrikal, dan sistem perpipaan (plumbing)
f. Surat penjaminan atas kegagalan bangunan 13. Peralatan,
Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
a. Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi untuk melengkapi pekerjaan dari konsultan.
b. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan ruang untuk rapat- rapat rutin beserta perlengkapannya. Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
c. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi.
d. Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Staf Teknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
a. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan tugas konsultansi.
b. Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atas nama Pengguna Jasa :
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa:
a. Akomodasi dan ruangan kantor b. Kendaraan roda empat dan roda dua
c. Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan
d. Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang perencanaan
e. Peralatan laboratorium f. Dan peralatan lainnya
15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Lingkup kewenangan sebagaimana tersebut pada lingkup pekerjaan termasuk segala prosedur dan birokrasi dalam instansi pengguna jasa dalam menjalankan lingkup pekerjaan
16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja
17. Personel
POSISI KUALIFIKASI JUMLAH
ORANG/BULAN TINGKAT
PENDIDIKAN
JURUSAN KEAHLIAN PENGALAMAN
TENAGA AHLI/PROFESIONAL STAF Supervisi
Engineer
S1 Teknik Sipil SKA Ahli Madya/Ahli
Teknik Bangungan
Gedung (201)
2 (Dua) Tahun
1/9 Bulan
Pengawas Arsitektur
S1 Teknik
Arsitektur
SKA/SKK Arsitek- Muda/STRA-
Muda
1 (Satu) Tahun
1/9 Bulan
Ahli K3 Konstruksi
S1 Semua
Jurusan Teknis
SKA Ahli Muda K3 (603)
1 (Satu) Tahun
1/9 Bulan
Tenaga Pendukung/Suporting Staff Inspector S1 Teknik
Arsitektur/Sipil
- 2 (Dua)
Tahun
1/9 Bulan
Administrasi SMK/SLTA Semua Juruan
- 2 (Dua)
Tahun
1/9 Bulan
Tugas masing-masing tenaga ahli ditentukan sebagai berikut:
Supervision Engineer, bertugas:
1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan gambar pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan kondisi di lapangan;
2. Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menerapkan ketentuan keselamatan konstruksi;
3. Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi memiliki Sertifikat Kerja Konstruksi (SKK);
4. Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan telah memiliki Surat Izin Laik Operasi (SILO);
5. Memastikan bahwa operator alat berat memiliki Surat Izin Operator (SIO);
6. Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan produksi dalam negeri dan barang impor sesuai dengan formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan
daftar barang yang diimpor sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan konstruksi;
7. Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan yang dihasilkan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
8. Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, apabila metode konstruksi dinilai tidak benar atau membahayakan dan dicatat dalam buku harian (log book) serta segera melaporkannya kepada Team Leader;
9. Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
10. Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh perubahan dan ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan dari perencanaan serta melaporkannya kepada Team Leader; dan
11. Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
Pengawas Arsitektur
Pengawas Arsitektur adalah seorang Sarjana Teknik Arsitektur (S1) atau lebih tinggi yang harus mempunyai pengalaman proffesional sebagai Proffesional Staff minimum 1 (Satu) tahun dan memiliki Minimal Sertifikat Keahlian dibidang Arsitek - Muda. Pengawas Arsitek akan melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, pengendalian mutu dan volume pekerjaan dan masalah – masalah yang berkaitan dengan Pekerjaan Arsitektur/Interior
Tugas dan tanggungjawab Pengawas Arsitektur mencakup pada hal-hal sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
2. Membuat rekomendasi kepada SE untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material yang berkaitan dengan poekerjaan Arsitektur dan insterior;
3. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress) yang telah disetujui;
4. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada SE bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu benar- benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Pengawas Artsitektur juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut kepada SE;
5. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Inspection;
6. Menjamin bahwa sebelum pelaksana pekerjaan Arsitektur/Interior diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan- pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
7. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;
8. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
9. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
10. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;
11. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian.
Ahli K3 Konstruksi
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 Konstruksi adalah tenaga teknis yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3 Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi SMK3 Konstruksi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan K3 SKA 603 dengan pengalaman Minimal 1 (Satu) tahun dibidang K3 Konstruksi.
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi Muda adalah sebagai berikut :
1.
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi2.
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi3.
Merencanakan dan menyusun program K34.
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K35.
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,prosedur kerja dan instruksi kerja K3
6.
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi7.
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan8.
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
No. Kegiatan Durasi
1. Tahap persiapan Hari ke 1 sampai 10 2. Tahap pelaksanaan
pengawasan
Hari ke 1 sampai 270
3 Tahap serah terima pertama Hari ke 110 sampai 270 4 Tahap serah terima akhir Hari ke 270 atau BAST PHO
sampai 9 bulan
Laporan 19. Laporan
Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat:
1. Informasi umum dan Pemahaman terhadap lingkup kontrak;
2. Rencana kerja, sasaran Mutu Kegiatan dan pengorganisasian pekerjaan;
3. Jadwal pelaksanaan,jadwal material ,jadwal peralatan dan jadwal penugasan tenaga ahli; dan
4. Ringkasan kemajuan pelaksanaan pengawasan dan bagan alir pelaksanaan
Laporan pendahuluan dibuat dalam 5 (lima) rangkap dan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal SPMK.
20. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat: __________
Laporan bulanan memuat laporan rencana dan kemajuan Pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan , mencakup :
1. Rekapitulasi Absensi Tenaga ahli dan tenaga pendukung.
2. Laporan Rencana dan laporan realisasi Kemajuan pekerjaan berdasarkan laporan harian dan mingguan.
3. Laporan rencana pekerjaan bulan berikutnya.
4. Pemeriksaan-pemeriksaan dan pengujian material volume/kualitas.
5. Penyerahan laporan bulanan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10 (sepuluh) hari pada bulan berikutnya diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
21. Laporan Antara
Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
1.
Absensi lapangan tenaga ahli dan tenaga pendukung2.
Laporan penggunaan material3.
Laporan penggunaan material4.
Temuan-temuan / hambatanLaporan harus diserahkan/diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat:
Seluruh dokumen yang tersebut pada klausul “Keluaran”, berupa:
1. Surat pernyataan kelaikan fungsi bangunan gedung yang diawasi 2. Laporan pengawasan, meliputi:
a. Laporan harian b. Laporan mingguan c. Laporan bulanan
d. Laporan akhir pengawasan teknis termasuk uji mutu e. Laporan akhir pekerjaan perencanaan
3. Berita acara pengawasan, meliputi:
a. Perubahan pekerjaan b. Pekerjaan tambah kurang c. Serah terima pertama
4. Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commisioning test)
5. Garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan mekanikal, elektrikal, dan sistem perpipaan (plumbing)
6. Surat penjaminan atas kegagalan bangunan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 9 (sembilan) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku laporan dan cakram padat (compact disc).
Hal-Hal Lain 23. Produksi
dalam Negeri
Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
24. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
Tidak boleh ada kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
25. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Kontrak Supervisi Konsultan;
b. Kontrak Fisik Paket terkait dengan kegiatan/pekerjaan ini;
c. Rencana Mutu Kontrak Konsultan yang bersangkutan.
d. Mematuhi protocol kesehatan Covid 19
e. Atas izin tertulis Pejabat Penandatangan Kontrak 26. Alih
Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK seperti tersebut pada ruang lingkup pekerjaan
Ditetapkan di: Medan
Oleh: Pejabat Pembuat Komitmen Balai Besar MKG Wilayah I
*) Dalam hal Jasa Konsultansi yang diseleksi merupakan:
1. Jasa Konsultansi Pengawasan/Manajemen Konstruksi, komposisi personel Tenaga Ahli yang disyaratkan memenuhi ketentuan:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi besar/tinggi terdiri dari:
1) Ahli Utama K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Madya K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun.
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi sedang/menengah terdiri dari:
1) Ahli Madya K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun.
c. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi kecil terdiri dari Ahli Muda K3 Konstruksi.
2. Jasa konsultansi Pengkajian/Perencanaan dan Pengawasan, komposisi personel Tenaga Ahli mensyaratkan Tenaga Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi.
**) Untuk kontrak lumsum, maka jenis laporan disesuiakan dengan keluaran.