• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTO TANGAH KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KOTO TANGAH KOTA PADANG "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGARUH

KETAHANAN PANGAN ( Beras ) TERHADAP PERTUMBUHAN PENDUUDUK DI KELURAHAN LUBUK BUAYA KECAMATAN

KOTO TANGAH KOTA PADANG

Oleh

Gustiara Fenia, Erna Juita, Rozana Eka Putri

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Staf Pengajar Prodi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

email: Email: Gustiarafenia@yahoo.com toriyaki_cha@yahoo.co.id

ABSTRACT

This type of research is descriptive correlational. The study population was the whole family heads Lubuk Buaya village totaling 6698 people. While the respondent samples taken using the proportion sampling technique using the formula Slovin 10%, so that the number of sample is 98 households.

Based on simple linear regression analysis, the double (multiple) and the correlation it can be concluded as follows: (1) There is a significant relationship between food availability on the growth of population in the village of Lubuk Buaya subdistrict Tangah Koto Padang. (2) There is a significant relationship between the affordability of food to population growth in the village of Lubuk Buaya subdistrict Tangah Koto Padang. (3) There is a significant relationship between food availability and affordability of food together to population growth in the village of Lubuk Buaya Kecamatan Tangah Koto Tangah Kota Padang.

Keywords: population growth PENDAHULUAN

Pangan di Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, terutama makanan pokok, karena menyangkut permasalahan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Sebagian besar makanan pokok penduduk berasal dari serealia yang terdiri dari beras, jagung dan terigu dan terbesar sebagai makanan pokok penduduk adalah beras. Oleh karena itu masalah ketahanan pangan di Indonesia menjadi penting untuk kestabilan politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Ketahanan pangan harus mencakup faktor ketersediaan, distribusi, dan konsumsi.

Faktor ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk baik dari segi kuantitas, kualitas beragaman dan keamanannya. Distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar masyrakat dapat memperoleh pangan dalam jumlah, kualitas dan berkelanjutan yang cukup dengan harga yang terjangkau. Sedangkan faktor konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalannya ( Prabowo:2010).

Sebagai kebutuhan dasar manusia, pangan memegang peranan penting di kehidupan masing-masing. Pemenuhan pangan yang berkualitas dan tercukupi menjadi hak azasi setiap warga negara demi melaksanakan pembangunan yang berkualitas pula. Dari pemahaman di atas tentang ketahanan pangan, keterbatasan pangan pada individu saja telah mencerminkan keterbatasan pangan pada tingkat masyarakat juga.

Ketergantungan akan beras sebagai makanan pokok bangsa Indonesia yang diimbangi dengan keterbatasan produksi beras domestik menyebabkan tingginya angka impor beras dari tahun ke tahun (Yoga : 2010).

Konsep ketahanan pangan adalah Ketersediaan pangan ialah ketercukupan jumlah pangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Keamanan pangan ialah pangan yang bebas dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat menganggu, merugikan dan membahayakan keadaan manusia, serta terjamin mutunya. Kemerataan pangan ialah sistem distribusi pangan yang mendukung tersedianya pangan setiap saat dan merata. Keterjangkauan pangan ialah kemudahan rumah tangga untuk memperoleh pangan dengan harga yang terjangkau.

(Purwaningsih 2008).

(3)

Berdasarkan Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang Ketahanan pangan sangat berpengaruh terhadap ketersediaaan pangan dan keterjangkauan pangan, apabila terpenuhi ketersediaan pangan dan keterjangkauan akan melahirkan manusia yang berkualitas dan terpenuhinya gizi. Dalam memenuhi ketersediaan pangan harus menyediakan lahan pertanian yang luas dan berkualiatas agar bisa menghasilkan pangan yang berkualitas juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam memenuhi keterjangkauan pangan harus menstabilkan harga jual pangan sehingga masyarakat secara keseluruhan bisa mengkonsumsi pangan yang baik dan berkualitas.

Ketersediaan pangan adalah ketersediaan pangan secara fisik di suatu wilayah dari segala sumber, baik itu produksi pangan domestik, perdagangan pangan dan bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui mekanisme pasar di wilayah tersebut, stok yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah, dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisme lainya. (Candra, Darwis:Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kota Padang 2013)

Dilihat dari data yang diperoleh dari Kantor Ketahanan Pangan maka adanya ketidakseimbangan antara jumlah ketersediaan beras dengan jumlah kebutuhan beras untuk memenuhi jumlah penduduk Kecamatan Koto Tangah Khususnya di Kelurahan Lubuk Buaya. Hal ini mungkin disebabkan terjadinya konversi lahan pertanian menjadi pemukiman, yang menyebabkan di Kecamatan Koto tangah khususnya kelurahan lubuk buaya dan kurangnya ketersediaan beras dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan masih banyak penduduk yang kurang mampu atau miskin, sehingga masyarakat tersebut tidak mampu memperoleh pangan khususnya beras yang baik, hal ini disebabkan harga beras yang mahal membuat masyarakat yang pendapatannya rendah membuat konsumsi beras berkualitas baik menjadi menurun. Kemerataan beras di kecamatan Koto Tangah khususnya di kelurahan Lubuk Buaya masih sangat kurang hal ini disebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk makin meningkat selain itu juga keamanan beras di Kecamatan Koto Tangah Khususnya Kelurahan Lubuk Buaya masih sangat kurang baik hal ini disebabkan karena masih banyak masyrakat yang kurang mampu mengkonsusmsi beras yang tidak layak dimakan.

Melihat dari data Kantor Ketahanan Pangan maka adanya masalah yang terjadi dengan ketahanan pangan yang berada di Kecamatan Koto Tangah khusus nya di kelurahan Lubuk Buaya yang mempunyai jumlah penduduk yang lebih banyak dari kelurahan lainnya. Maka penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Ketahanan Pangan

( Beras ) terhadap Pertumbuhan Penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional. Menurut Arikunto (2010)

“penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel”.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Arikunto (2010) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Sedangkan menurut Riduwan (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Sampel Responden

Dalam penelitian ini sampel ditentukan secara acak proporsi sampling yaitu teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada setiap unit sampling merupakan bagian terkecil, untuk menetukan besar sampel digunakan rumus Slovin (Amirin 2011 ).

n=

dimana:

n: ukuran sampel N: ukuran populasi

e: persentase kelonggaran kesalahan pengambilan sampel (10%)

Berdasarkan formula diatas, maka ukuran sampel dapat ditentukan sebagai berikut:

n:

n:

n:

n:98,52= 98

Berdasarkan persamaan diatas, maka jumlah sampel responden 98 KK termasuk jumlah yang besar dan memenuhi syarat.

Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Jenis Variabel

Variabel dalam penelitian ini di bedakan atas 2 jenis yaitu:

(4)

a. Variabel bebas terdiri dari ( ) ketersediaan pangan, ( ) Keterjangkauan pangan.

b. Variabel terikat terikat yaitu (y) pertumbuhan penduduk.

3. Definisi operasional variabel dan indikator

Untuk dapat menimbulkan interpretasi yang sama terhadap berbagai variable yang dikaji dalam penelitian ini, perlu dikemukakan berbagai definisi dan indicator sebagai berikut:

a. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “pertumbuhan penduduk (Y)”.

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menanbah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

Indikator pertumbuhan penduduk menurut Muhammad Yasin (2000)

i. Fertilitas ii. Mortalitas iii. Migrasi

b. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1) Ketersediaan bahan pangan (X1) ketersediaan bahan pangan

merupakan rata-rata pangan dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan konsumsi di tingkat wilayah dan rumah tangga.

Indikator ketersediaan bahan pangan menurut Menurut Adi dkk (1999)

- rendah apabila ketersediaan pangan kurang dari 1 kg/hari.

- sedang apabila ketersediaan pangan antar 1.5 sampai 2kg/hari.

- tinggi apabila ketersediaan pangan > 2 kg/hari.

2) Keterjangkauan Pangan (X2) Keterjangkauan pangan adalah Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan ialah adanya jaminan bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan yang mencukupi.

Indikator keterjangkauan pangan menurut Milifpk, (2007) adalah :

- Daya beli

- Besar pendapatan - Harga komoditas pangan.

Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data.

1. Jenis Data

Jenis data dari penelitian yang akan dilakukan ini terdiri dari data skunder diperoleh dari kantor-kantor atau instansi terkait. Sedangkan data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui angket dan observasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan variabel penelitian yang telah ditetapkan, maka metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode angket. Sering juga metode angket disebut sebagai metode kuisioner atau dalam bahasa Inggris disebut dengan questionaire (daftar pertanyaan).

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian yang akan dilakukan adalah :

1. Data sekunder bersumber dari kantor ketahanan pangan dan kantor camat.

2. Data primer bersumber dari masyarakat yang ada di kecamatan Koto Tangah.

4. Alat Pengumpulan Data

Data sekunder diperoleh dari observasi dan pencatatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.

Data primer dikumpulkan melalui angket yang disiapkan.

Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian yang akan dilakuka ini berupa kuisioner instrumen untuk melihat pengaruh ketersediaan bahan pangan dan keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk dapat diketahui dari jawaban responden yang ada di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Uji coba instrumen

Uji coba instrumen dilakukan terhadap kepala keluarga yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian. Instrumen yang di uji cobakan adalah variable ketersediaan pangan dan keterjangkuan pangan Sedangkan pertumbuhan penduduk datanya sudah jelas sehingga tidak dilakukan uji coba.

Instrumen yang di uji coba, akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan rumus product moment, sedangkan untuk reliabilitasnya dipergunakan Alpa cronbach setelah instrumen diuji cobakan dan diperbaiki atau dibuang item-item yang tidak valid maka dilakukan pengumpulan data yang sesungguhnya terhadap responden yang telah ditetapkan.

(5)

1. Uji validitas

Pengujian ini menggunakan rumus Korelasi Person Product Moment yaitu dengan rumus:

rxy =

√ ( ) ( )

keterangan :

N = Jumlah sampel yang di uji cobakan

∑X = jumlah product skor X

∑X2 = jumlah kuadrat product skor X

∑Y = jumlah product skor Y

∑Y2 = jumlah kuadrat product skor Y

∑Xy = jumlah product skor X dikali skor Y

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen dipergunakan rumus alpha hal ini yang sesuai dengan apa yang disampaikan oleh suharsimi arikunto (2010) rumus alfa digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.

Rumus alfa adalah sebagai berikut:

R11 =( ) ( ) Keterangan:

R11 = reliabilitas moment k = banyaknya butir pertanyaan a2t = varians total

= jumlah varian butir

Teknik Analisis Data

Sesuai dengan jenis data yang akan dikumpulkan dan hipotesis yang diajukan maka data yang diperoleh untuk setiap hipotesis dilakukan pengujian statistik. Adapun analisis statistik yang akan digunaka dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Analisis statistik deskriptif

Untuk menunjang dan memperkuat hipotesis yang diajukan digunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif data dilakukan untuk melihat data secara umum untuk masing-masing variabel.

a. Persentase P = x 100

Keterangan : P = persentase f = Frekuensi n = Jumlah responden (Riduwan : 2010)

b. Rata-Rata (Mean) dengan rumus :

̅

Keterangan : ̅ = Mean fx = Jumlah data

N = Sampel (Siregar : 2014)

c. Standar deviasi (SD) dari masing-masing variabel dengan rumus

S2 =

Keterangan: S2 = Simpangan Baku

x = Data Skor (Riduwan : 2010).

d. Kelas Interval

Untuk mencari kelas interval formula yang digunakan adalah rumus berikut :

k = 1 + 3.3 log n

Keterangan : k = jumlah kelas interval

n = jumlah data observasi

Log =

logaritma

e. Menentukan rentangan data R = Xmax – Xmin

k

Keterangan : R = rentangan

Xmax = nilai data yang tertinggi

Xmin = nilai data yang terendah 2. Persyaratan uji analisis

a. Uji normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan statistic parametric atau statistic nonparametric. Melalui uji ini, sebuah data hasil penelitian dapat diketahui bentuk disttibusi data tersebut yaitu berdistribusi normal atau tidak normal (Misbahuddin dan Hasan, 2013).

b. Uji homogenitas

Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varian data sama atau berbeda dengan metode korelasi Spearman dengan α = 5%

dengan kriteria jika nilai koefisien korelasi Spearman mempunyai korelasi yang signifikan (sig<0,05) terhadap nilai residualnya maka dinyatakan data terkena heteroskedastisitas. Menurut Misbahuddin (2013), uji homogenitas data adalah uji persyaratan analisis tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan uji statistic tertentu.

3. Uji Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

(6)

Analisa regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan variabel terikat, untuk analisis regresi linear ganda digunakan rumus:

⏞ = b0 + b1x1 + b2x2 Keterangan:

⏞ = Variabel terikat b0 = Bilangan konstanta

b1x1 = Koefisien regresi variabel bebas 1

b2x2 = Koefisien regresi variabel bebas 2

b. Uji Korelasi

pengujian hipotesis yang akan dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment dengan rumus :

√ { } Keterangan : N = jumlah sampel yang diuji cobakan

∑x = jumlah

produk skor X

∑X2 = jumlah

kuadrat produk skor X

∑Y = jumlah

produk skor Y

∑y2 = jumlah

kuadrat produk skor Y

∑xy = jumlah

produk skor y dikali skor x

Hasil perhitungan akan diuji pada taraf signifikan 5% dengan ketentuan:

Hipotesis diterima jika rhitung besar dari pada rtabel, hipotesis ditolak jika rhitung lebih kecil dari rtabel pada = 0,05 dan = 0,01.

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

0,0 – 0,199 sangat rendah 0,2 – 0,399 rendah 0,4 – 0,599 sedang 0,6 – 0,799 kuat 0,8 – 1,00 sangat kuat

(Arikunto :2010).

c. Kontribusi

Besar kecilnya kontribusi atau sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan atau koefisien penentu KP = r2 x 100%. Koefisien determinan merupakan kuadrat dari koefisien korelasi yang menyatakan sebagai (persentase) dari total variasi variabel independen yang dapat diterangkan oleh variasi variabel

dependen. Dengan persentase kontribusi terkecil berjumlah 0% dan terbesar berjumlah 100% maka besar kecilnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

0,0 – 20,0% = sangat kecil 20,1 – 40,0% = kecil 40,1 – 60,0% = cukup besar 60,1 – 80,0% = besar 81,0 – 100,0% = sangat besar (Riduwan : 2010).

d. Uji F ratio

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus :

Keterangan : K = banyaknya variabel bebas

N = sampel (Misbahuddin dan Hasan 2013).

e. Uji T-Test

Uji ini digunakan untuk menguji tingkat keberhasilan masing-masing variabel tingkat rumus yang digunakan :

√ Keterangan : T = koefisien

test

r = korelasi

v = v persial

i = v terhadap masing-masing (X)

n = sampel ( Riduwan :2010).

Kriteria pengujian :

Terima Ho, tolak H1jika t hitung < t tabel pada 0,05 dan 0,01

Terima H1 dan tolak Ho jika t hitung > t tabel pada 0,05 dan 0,01

Selanjutnya dilakukan uji R2, uji F ratio dan uji T-test dengan menggunakan rumus yang sama seperti analisis regresi berganda sebelumnya.

Mengingat banyaknya data yang diperoleh maka pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS versi 22,0 dan microsoft excel.

A. Pembahasan

(7)

Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diuji dalam penelitian ini diterima. Dengan demikian dapat dijabarkan sebagai berikut :

Pertama, pengaruh ketersediaan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang mempunyai pengaruh yang signifikan atau positif, karena pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan sama-sama mengalami peningkatan.

Peningkatan pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan harus stabil, karena pangan merupakan kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila ketersediaan pangan dan pertumbuhan penduduk tidak seimbang maka penyakit akan mudah timbul.

Jumlah pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang setiap tahunnya mengalami peningkatan, dapat dilihat dari tahun 2012 pertumbuhan penduduk mengalami peningkatan sebesar 25%, pada tahun 2013 pertumbuhan penduduk sebesar 30% dan pada tahun 2014 pertumbuhan sebesar 45 %. Hal ini disebabkan oleh besarnya angka kelahiran dan masuknya ( imigrasi ) masyarakat dari daerah lain di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, apabila pertumbuhan penduduk ini tidak diatasi maka akan terjadi kepadatan penduduk dan menyebabkan kurangnya lahan pertanian. Hal ini sesuai denga teori Malthus yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk meningkat dari deret ukur sedangkan kebutuhan pangan meningkat dari deret hitung.

Setelah dilakukan penelitian ketersediaan pangan dalam kebutuhan pokok di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang dalam satu keluarga selalu tersedia. Dalam kebutuhan sehari-hari dalam satu keluarga ketersediaan beras sudah mencukupi, hal ini dapat dilihat ketersediaan pangan masuk dalam kategori tinggi yaitu >

2kg/hari, apabila dilihat dalam perminggu ketersediaan beras 21 kg. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah anggota keluarga di Kelurahan Lubuk buaya. Lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:

Hasil pengujian membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang karena nilai thitung sebesar 1,713 > ttabel sebesar 1,662, signifikansi ketersediaan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk

Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sebesar 0,090 berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Atmanti Hastarini Dwi (2010) tentang “ Kajian Ketahanan Pangan di Indonesia”. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan pangan terhadap pertumbuhan penduduk. Dengan demikian dengan adanya ketersediaan pangan akan dapat mempercepat laju pertumbuhan penduduk.

Kedua, pengaruh keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang mempunyai pengaruh yang signifikan atau positif, karena pertumbuhan penduduk dan keterjangkauan pangan sama-sama mengalami peningkatan.

Peningkatan pertumbuhan penduduk dan keterjangakauan pangan harus stabil, karena pangan merupakan kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila keterjangakauan pangan dan pertumbuhan penduduk tidak seimbang maka penyakit akan mudah timbul.

Setelah dilakukan penelitian keterjangkauan pangan di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sudah terjangkau, hal ini dapat dilihat besarnya pendapatan perbulannya kira-kira sebesar 70 % sudah sesuai dengan UMR.

Besarnya daya beli pangan berkualitas sebesar 50%. Harga pangan yang bisa terpenuhi oleh kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebesar 40%. Lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:

Hasil pengujian hipotesis membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan antara keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang thitung sebesar 3,741 > ttabel sebesar 1,662, signifikansi keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sebesar 0,000 berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Atmanti Hastarini Dwi (2010) tentang “ Kajian Ketahanan Pangan di Indonesia”. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk. Dengan demikian dengan adanya keterjangkauan pangan akan dapat mempercepat laju pertumbuhan penduduk.

(8)

Ketiga, pengaruh ketersediaan pangan dan keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan atau positif karena sama-sama mengalami peningkatan, lebih jelas nya daoat dilihat dibawah ini:

Penelitian ini membuktikan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara ketersediaan pangan dan keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto tangah Kota Padang karena nilai Fhitung 29.848 > Ftabel 3,104 dan nilai signifikan 0,000

< = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan bahan pangan dan keterjangkauan pangan secara bersama-sama terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Dengan demikian dengan adanya ketersediaan pangan dan keterjangkauan pangan akan dapat mempercepat laju pertumbuhan penduduk. Karena pertumbuhan tentu saja harus didukung dengan adanya pangan yang cukup yang dapat menjaga penduduk dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya dari sisi pangan.

Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diuraikan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara

ketersediaan bahan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang (thitung = 1,713 > ttabel = 1,662) signifikansi ketersediaan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sebesar 0,090.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang (thitung = 3,741 > ttabel = 1,662) signifikansi keterjangkauan pangan terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sebesar 0,000.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan bahan pangan dan keterjangkauan pangan secara bersama- sama terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang (Fhitung 29.848 >

Ftabel 3,104) dan nilai signifikansi 0,000 <

= 0,05.

Saran

Ketersediaan bahan pangan dan keterjangkauan pangan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan penduduk di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, untuk itu disarankan kepada:

1. Masyarakat di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang agar meningkatkan usaha demi memenuhi ketersediaan bahan pangan dan dapat menjangkau bahan pangan sehngga dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.

2. Kepada pemerintah terkait, agar memperhatikan dan mengupayakan cara melalui penyuluhan, pemberian modal usaha demi meningkatkan usaha masyarakat dalam rangka memenuhi ketersediaan bahan pangan dan dapat menjangkau bahan pangan sehngga dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat tersebut.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan penduduk.

DAFTAR PUSTAKA

Atmanti, Hastarini Dwi. 2010, Kajian Ketahanan Pangan di Indonesia. Vol 21. No 1.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asri Mahasarya.

Banita, Dian, Darsono, Mohd. Harisudin. 2004.

Ketersediaan Bahan Pokok dan Pola Konsumsi pada Rumah Tangga Petani di Kabupaten Wonogari.

Candra, Darwis.2013. Peta Ketahanan Pangan dan Keterjangkuan Pangan Kota Padang.

Kantor Ketahanan Kota Padang.

Fhatonah Tri Mulyanti dan Nuraini W. Prasojyo.

2011, Tingkat Ketahanan Pangan pada Rumahtangga yang dikepalai Pria dan dikepalai Wanita. Vol. 05, No. 02.

Mantra, Ida Bagus. 2004. Demografi Umum.

Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset.

Mita, 2011. Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kehidupan Sosial, Jakarta: lipi.

(9)

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Purwaningsih, Yunastiti. 2008, Ketahanan Pangan:

Situasi, Permasalahan, Kebijakan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Vol. 9, No 1 Hal 2-11.

Prabowo, Rossi. 2010, Kebijakan Pemerintah Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Pangan di Indonesia. VOL 6. NO 2 Hal 65.

Rusyadi, Imran dan Didit Purnomo. 2012. Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Desa Tertinggal. Volume 13, Nomor 2 Hal 307.

Setiawan, Yoga. 2010, Peningkatan Produksi Beras dan Diversifikasi Pangan Lokal untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional.

Tejo, Nurseto. 2012. Pengaruh Subsidi Pokok, Kredit Pertanian dan Inflasi Terhadap Ketahanan Pangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rahmatullah, Muhammad Isaini, dkk. 2012.

Implementasi Sistem Dinamik Untuk Analisis Ketersediaan Pangan (Umbi- Umbian) Sebagai Pengganti Konsumsi Beras Untuk Mencukupi Kebutuhan Pangan (Studi Kasus Jawa Timur. Vol.1 No. 1.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011, Metode Penelitian Kombinasi.

Bandung. Alfa Beta.CV.

Yamin, Moh. 2000. Dasar-Dasar Demografi.

Jakarta. Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

From data analysis of nautical terms in the Greyhound film, it is shown that in this study there are approximately 70 nautical terms of Captain Krause and using

Tanya Jawab 2 x 50’ Mendiskusikan Pendidikan Anti Korupsi Mahasiswa dapat menganalisis Pendidikan Anti Korupsi Tugas/ 5% 11 Analisis Wawasan Nusantara sebagai Geo Politik