KPPU DAN HUKUM ACARA PERSAINGAN
USAHA
KPPU
TUGAS :
MENGAWASI PELAKSANAAN UU NO. 5 THN 1999 STATUS :
LEMBAGA INDEPENDEN (TERLEPAS DARI PENGARUH DAN KEKUASAAN PEMERINTAH DAN PIHAK LAIN)
KPPU BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PRESIDEN KPPU DIANGKAT DAN DIBERHENTIKAN OLEH
PRESIDEN ATAS PERSETUJUAN DPR
MASA JABATAN KPPU 5 (LIMA) TAHUN DAN DAPAT DIANGKAT KEMBALI UNTUK 1 KALI MASA JABATAN
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)
Status : lembaga Independen ( Pasal 30) Keanggotaan : Pasal 31 – 34
Tugas
- penilaian thdp perjanjian ( Psl 4 s/d 16)
- penilaian thdp kegiatan usaha (Psl 17 s/d 24)
- penilaian thdp ada tidaknya posisi dominan ( Psl 25 s/d 28) - tindakan sesuai kewenangan (Psl 36)
- saran & pertimbangan thdp kebijakan pemerintah - menyusun pedoman (regulasi) dan publikasi
- laporan berkala kepada Presiden & DPR
WEWENANG
KPPU
A. MENERIMA LAPORAN
B. MELAKUKAN PENELITIAN
C. MELAKUKAN PENYELIDIKAN DAN ATAU PEMERIKSAAN D. MENYIMPULKAN HASIL PENYELIDIKAN DAN ATAU
PEMERIKSAAN
E. MEMANGGIL PELAKU USAHA
F. MEMANGGIL DAN MENGHADIRKAN SAKSI, SAKSI AHLI, DAN SETIAP ORANG YG DIANGGAP MENGETAHUI
G. MEMINTA BANTUAN PENYIDIK
H. MEMINTA KETERANGAN DARI INSTANSI PEMERINTAH I. MENDAPATKAN, MENELITI, DAN ATAU MENILAI SURAT,
DOKUMEN, DAN ATAU ALAT BUKTI LAIN J. MEMUTUSKAN DAN MENETAPKAN
K. MEMBERITAHUKAN PUTUSAN KOMISI KEPADA PELAKU USAHA
L. MENJATUHKAN SANKSI.
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)
•Wewenang (Pasal 36)
- menerima laporan dugaan monopoli / persaingan usaha tidak sehat;
- penelitian atas laporan;
- penyelidikan atau pemeriksaan kasus;
- menyimpulkan hasil penyelidikan;
- memanggil (Pelaku Usaha, Saksi, Ahli;
- memutuskan & menetapkan ada/tdknya kerugian;
- memberitahukan dan menjatuhkan - sanksi;
Dasar Hukum Prosedur Penanganan Laporan di KPPU
• Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang: Larangan Praktek Monopoli & Persaingan Usaha Tidak Sehat;
• PERMA No. 03 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pengajuan upaya hukum Keberatan terhadap Putusan KPPU;
• Keputusan KPPU: Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penanganan Perkara Di KPPU;
• KUHP, yaitu ketentuan hukum acara pidana jika perkara tersebut dilimpahkan kepihak penyidik sesuai dengan pasal 44 ayat (4) UU No. 5/1999
Dasar Hukum Prosedur Penanganan Laporan di KPPU
• Laporan dapat disampaikan ke KPPU oleh:
- masyarakat umum (Psl 38 ayat 1);
- Pihak yang dirugikan (Psl 38 ayat 2);
- Inisiatif KPPU melalui monitoring(Psl 40)
Laporan dibuat tertulis dan disampaikan kepada ketua KPPU , ditandatangani oleh Pelapor, dibuat dalam Bahasa Indonesia dengan memuat keterangan yang jelas dan
lengkap mengenai telah terjadi atau dugaan terjadinya pelanggaran thd UU dgn menyertakan identitas diri
Tahapan Pemeriksaan di KPPU
1. Penelitian dan klarifikasi laporan (30 hari);
a.Persona standi Pelanggar;
b.Perjanjian yg diduga dilanggar;
c. Dampak perjanjian thd kepentingan umum;
d.Ketentuan yg dilanggar 2. Gelar laporan;
3. Pemeriksaan pendahuluan; perubahan perilaku, atau
INISIA
KPPU
TIF
LAPORAN (Ps.38)
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
30 HARI (Ps. 39 ayat 1 & 2)
KEPUTUSAN
30 Hari (Ps. 43 ayat 3 )
PU MELAKSANAKAN 30 Hr (Ps.44 ayat 1)
KEBERATAN 14 14 Hr periksaP Hr PUTUSAN PNN
30 hr (Ps. 45 ayat 2
PUTUSAN M A 30 hr (Ps. 45 ayat 4) PEMERIKSAAN LANJUTAN
60 + 30 hr (Ps. 43 ayat 1 & 2)
PROSEDUR PEMERIKSAAN ( Ps. 38 – Ps 46)
PU MELAKSANAKAN 14 Hr PU KEBERATAN KASASI KE MA
10
Proses Hukum di KPPU
Laporan
Pemeriksaan pendahuluan
Pemeriksaan lanjutan
Putusan
Pasca putusan
11
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan Pendahuluan Pemeriksaan
Pendahuluan Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan Lanjutan
Pembuatan Putusan Pembuatan
Putusan Pembacaan Putusan Pembacaan Putusan
Pelaksanaan Putusan
Pelaksanaan Putusan
Penyidikan
Laporan
Inisiatif KPPU
12
Proses Hukum di KPPU
Sumber Perkara
Laporan:
1. Setiap orang yg mengetahui terjadinya dugaan pelanggaran terhadap UU {Pasal
38 ayat (1) UU No.5/1999}
2. Pihak yang dirugikan {Pasal 38 ayat (2) UU No.5/1999}
Inisiatif KPPU {Pasal 40 ayat (1) UU No.5/1999}
13
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan Pendahuluan:
Jangka waktu 30 hari {Pasal 39 ayat (1) UU No.5/1999}
Untuk menetapkan perlu atau tidaknya dilakukan pemeriksaan lanjutan {Pasal 39 ayat (1) UU No.5/1999}
14
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan Lanjutan:
Jangka waktu 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari {Pasal 43 ayat (1) dan (2) UU No.5/1999}
KPPU wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha yg dilaporkan {Pasal 39
ayat (2) UU No.5/1999}
KPPU wajib menjaga kerahasian informasi yg diperoleh dari pelaku usaha yg dikatagorikan rahasia perusahaan {Pasal 39 ayat (3) UU No.5/1999}
KPPU dapat mendengarkan keterangan saksi, saksi ahli atau pihak lain {Pasal 39 ayat (4) UU No.5/1999}
15
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan Lanjutan:
Pelaku usaha dan atau pihak lain yg diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yg diperlukan dalam penyelidikan & pemeriksaan {Pasal 41 ayat (1) UU No.5/1999}
Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, memberikan informasi atau menghambat proses pemeriksaan {Pasal 41 ayat (2) UU No.5/1999}
KPPU dapat menyerahkan kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan sesuai dgn
ketentuan yg berlaku apabila pelaku usaha melanggar ketentuan di atas {Pasal 41 ayat (3) UU No.5/1999}
16
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan lanjutan:
Alat bukti pemeriksaan KPPU berupa:
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat dan atau dokumen
Petunjuk
Keterangan pelaku usaha
(Pasal 42 UU No.5/1999)
17
Proses Hukum di KPPU
Putusan:
Selambat-lambatnya 30 hari terhitung sejak selesainya pemeriksaan lanjutan {Pasal 43 ayat (3) UU No.5/1999}
Harus dibacakan dalam suatu sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelaku usaha {Pasal 43 ayat (4) UU No.5/1999}
18
Proses Hukum di KPPU
Pasca Putusan:
Pelaku usaha menerima dan melaksanakan putusan {Pasal 44 ayat (1) UU No.5/1999}
Pelaku usaha tidak menerima dan mengajukan keberatan ke PN {pasal 44 ayat (2) UU No.5/1999}
Pelaku usaha tidak menerima dan tidak juga mengajukan keberatan ke PN maka KPPU menyerahkan putusan kepada Penyidik untuk melakukan penyidikan {pasal 44
ayat (4) UU No.5/1999}
19
Agenda
Pendahuluan
Dasar Hukum
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Proses Hukum di KPPU
Proses Hukum di Pengadilan Negeri
Proses Hukum di Mahkamah Agung
20
Proses Hukum di PN
Keberatan terhadap Putusan KPPU hanya diajukan pelaku usaha terlapor kepada PN ditempat kedudukan usaha pelaku usaha tersebut {Pasal 2 ayat (1) PERMA No.3/2005}
Jika Keberatan diajukan lebih dari 1 pelaku usaha untuk putusan KPPU yg sama, dan memiliki kedudukan hukum yg sama, perkara tersebut harus didaftar dengan nomor yg sama
{Pasal 4 ayat (3) PERMA No.3/2005}
Namun jika berbeda tempat kedudukan hukumnya, KPPU dapat mengajukan permohonan tertulis kepada MA untuk
menunjuk salah satu PN disertai usulan Pengadilan mana yang akan memeriksa keberatan tersebut {Pasal 4 ayat (4) PERMA
No.3/2005}
21
Proses Hukum di PN
PN harus memeriksa keberatan pelaku usaha dalam waktu 14 hari sejak diterimanya keberatan {Pasal 45 ayat (1) UU No.5/1999}
Ketua PN menunjuk hakim yg sedapat mungkin terdiri dari hakim yg mempunyai pengetahuan yg cukup di bidang hukum persaingan usaha
{Pasal 5 ayat (1) PERMA No.3/2005}
KPPU wajib menyerahkan putusan dan berkas perkaranya kepada PN yg memeriksa perkara keberatan pada hari persidangan pertama {Pasal 5 ayat (2) PERMA No.3/2005}
Pemeriksaan dilakukan tanpa melalui proses mediasi {Pasal 5 ayat (3) PERMA No.3/2005}
22
Proses Hukum di PN
Dalam hal Majelis hakim berpendapat perlu pemeriksaan tambahan maka
melalui putusan sela memerintahkan kepada KPPU untuk dilakukan pemeriksaan tambahan {Pasal 6 ayat (1) PERMA No.3/2005}
Dalam hal perkara dikembalikan sisa waktu pemeriksaan keberatan ditangguhkan
{Pasal 6 ayat (3) PERMA No.3/2005}
PN harus memberikan putusan dalam waktu 30 hari sejak dimulanya pemeriksaan keberatan {Pasal 45 ayat (2) UU No.5/1999}
23
Agenda
Pendahuluan
Dasar Hukum
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Proses Hukum di KPPU
Proses Hukum di Pengadilan Negeri
Proses Hukum di Mahkamah Agung
24
Proses Hukum di MA
KPPU (termohon keberatan) maupun pelaku usaha (pemohon keberatan) dapat mengajukan kasasi {Pasal 45 ayat (3) UU No.5/1999}
MA harus memberikan putusan dalam waktu 30 hari sejak permohonan kasasi diterima {Pasal 45 ayat (4) UU No.5/1999}
25
Gambar Proses Hukum Acara Persaingan Usaha Sumber: www.kppu.go.id
PENYELESAIAN SENGKETA
K P P U
I. Jangka waktu penyelesaian perkara (pasti)
? Komisi : 180 hari (150 hr + 30 hr)
Banding : 14 hari Penyidik
? PN : 44 hari (14 hr + 30 hr)
Kasasi : 14 hari
? MA : 44 hari (14 hr + 30 hr)
Jumlah : 522 hari
II. SanksiSanksi Administratif
Denda Rp. 1 Miliar s/d Rp.
25 Miliar
PERADILAN UMUM
I. PN (Pengadilan Negeri) *) PT ( Pengadilan Tinggi) *) MA (Mahkamah Agung) *)
*) Jangka waktu penyelesaian perkara tidak pasti.
II. Sanksi
Sanksi Pidana Pokok
Rp.25Ms/dRp.100M : 6 bln kurangan
Rp.5 M s/d Rp.25 M : 5 bln kurungan
Rp. 1 s/d Rp. 5 M : 3 bln kurungan
Sanksi Pidana Tambahan
TATA CARA PENANGANAN PERKARA
Bab VII
Aku tahu AKU
RUGI
lapor
(PS. 39)
1. Diterima
2. Permeriksaan pendahuluan (30 H)
3. Perlu dilanjutkan , pewriksa pelaku usaha (informasi dr pelaku usaha bersifat rahasia)
4. Perlu keterangan saksi , pakar , dll ADA DUGAAN MELANGGAR UU, KOMISI DAPAT MEMERIKSA PELAKU USAHA.(PS 40)
PSL
38
Iiindentitas pelapor dirahasiakan
1. PELAKU USAHA , ATAU PIHAK LAIN YANG DIPERIKSA WAJIB MENYERAHKAN ALAT BUKTI YANG DIPERLUKAN DALAM PEMERIKSAAN
2. PELAKU USAHA DILARANG MENOLAK DIPERIKSA DAN WAJIB MEMBERIKAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN SERTA DILARANG MENGHAMBAT PEMERIKSAAN
(menolak / menghambat pemeriksaan diserahkan
kpd penyidik ) (pasal 41)
pelaku usahap elakusa
a
Pelaku usaha pesaing
TATA CARA PENANGANAN PERKARA
Bab VII
ALAT BUKTI
KETERANGAN SAKSI KETERANGAN SAKSI AHLI SURAT DAN ATAU DOKUMEN
PETUNJUK
KETERANGAN PELAKU USAHA
PASAL 43
1. Jangka waktu pemeriksaan lanjutan 30 hari 2. Bila diperlukan dapat diperpanjang 30 hari
3. Paling lambat 30 hari setelah selesai pemeriksaan komisi wajib memutuskan ada atau tidak ada pelanggaran undang undang
4. Putusan komisi harus dibacakan pada sidang terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelaku usaha
TATA CARA PENANGANAN PERKARA
Bab VII
Pasal 44
Tenggang waktu pelaksanaan putusan komisi = 30 hari dan pelaku usaha wajib melaporkan pelaksanaannya
PENGAJUAN KEBERATAN KEPUTUSAN OLEH PELAKU USAHA PALING LAMBAT 14 HARI SETELAH MENERIMA PEMBERITAHUAN
PASAL 44 (LANJUTAN)
PELAKU USAHA YANG TIDAK MENGAJUKAN KEBERATAN DALAM JANGKA WAKTU 14 HARI SETELAH PEMBERITAHUAN KEPUTUSAN KOMISI DIANGGAP MENERIMA
APABILA PELAKU USAHA TIDAK MELAKSANAKAN AMAR PUTUSAN KOMISI Komisi menyerahkan keputusan tersebut kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan dan KEPUTUSAN KOMISI merupakan bukti permulaan bagi penyidik
untuk melakukan penyidikan
TATA CARA PENANGANAN PERKARA
Bab VII
Pasal 45
Dalam waktu 14 hari sejak keberatan diterima ,Pengadilan negeri wajib melaksanakan pemeriksaan
keputusaN Pengadilan Negeri paling lambat 30 hari
Pihak yang keberatan harus mengajukan kasasi dalam waktu 14 hari Keputusan mahkamah agung dalam waktu 30 hari sejak
permohonan kasasi diterima
PASAL 46
APABILA TIDAK TERDAPAT KEBERATAN PUTUSAN KOMISI , DIMAKSUD PASAL 43 AYAT 3
TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG TETAP
PENETAPAN EKSEKUSI OLEH PENGADILAN NEGERI
S A N K S I
Bab VIII
Tindakan Administrasi
Pasal 47
Komisi berwenang menjatuhkan sanksi adminsitrasi berupa : 1. penetapan pembatalan perjanjian
oligopoli (PS 4 ) Penetapan harga (ps 5) Penetapan pasar (ps 9) Pemboikotan (ps 10) Kartel ( ps 11) Trust (ps 12)
Oligosopni (ps 13)
Perjanjian Tertutup (ps 15) Perjanjian dgn LN (ps 16) 2. perintah kpd pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal (ps 14 )
S A N K S I
Bab VIII
Lanjutan Pasal 47
Komisi berwenang menjatuhkan sanksi adminsitrasi berupa : 3. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan
kegiatan yang terbukti menimbulkan praktek monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan msyarakat
4. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalah gunaan posisi dominan
5. Penetapan pembayaran ganti rugi
6. pengenaan denda minimal 1M dan maks 25 M