9 BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Teori 2.1 Celebrity endorser
2.1.1 Pengertian Celebrity endorser
Celebrity endorser merupakan orang yang diakui atau dikenal secara luas oleh publik dan dengan pengakuan tersebut, perusahaan menggunakannya untuk mengiklankan produknya (McCracken, 1989). Menurut (Shimp, 2007) endorser adalah sebagai pendukung iklan atau dikenal juga sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang diiklankan. Sedangkan selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) yang dikenal masyarakat atas prestasinya di bidang yang berbeda-beda, dengan kelompok produk yang mereka dukung.
“Penggunaan endorser dari kalangan emosional menginspirasi konsumen untuk memilih merek atau produk yang bersangkutan” (Keel &
Nataraajan, 2012). “Rangsangan yang diperoleh konsumen diharapkan mampu mempengaruhi sikap atau perilaku membeli tanpa adanya paksaan, sehingga apabila konsumen merasa senang atau menginginkan produknya dan mempunyai kemampuan untuk membeli, pada akhirnya akan melakukan pembelian atas produk yang diinginkan dikemudian hari (Shimp, 2010).
Selebriti akan efektif jika mereka kredibel atau mempersonifikasikan atribut produk, yang penting adalah kredibilitas juru bicaranya. Kredibilitas celebrity endorser merupakan karakter positif dari seorang pemberi pesan yang dapat mempengaruhi penerimaan penerima pesan (Ohanian, 1990). Lebih lanjut (Ohanian, 1990), mengklasifikasikan kredibilitas celebrity endorser menjadi 3 (tiga) dimensi yaitu, attractiveness, expertise, and trustworthiness.
a. Pengertian Attractiveness (Daya tarik)
Attractiveness didefinisikan sebagai daya tarik selebriti yang merujuk pada fisik, atribut atau karakteristik lainnya, seperti kecerdasan atau gaya hidup (Erdogan, 1999). Jadi daya tarik Ialah menggambarkan tingkat kesukaan seorang terhadap juru bicara, biasanya meliputi penampilan, popularitas, dan sikap. Dimana Indikator dari daya tarik ialah menarik, berkelas, tampan, elegan, dan seksi (Ohanian, 1990).
b. Pengertian Expertise (Keahlian)
Keahlian diartikan sebagai sejauh mana seorang komunikator dianggap sebagai sumber pernyataan yang valid, yang mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang endorser (Erdogan, 1999). Jadi keahlian merupakan keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang komunikator untuk menunjang perannya. Indikator dari keahlian adalah ahli, berpengalaman, berpengetahuan, berkualitias, dan Terampil (Ohanian, 1990).
c. Pengertian Trustworthiness (Kepercayaan)
Trustworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas, dan kepercayaan seorang pendukung. Dari teori diatas disimpulkan bahwa Kepercayaan ialah mengacu pada sifat dasar seperti kejujuran, dan ketulusan orang tersebut di mata masyarakat luas. Indikator dari kepercayaan ialah dapat diandalkan, jujur, konsisten, tulus, dan dapat dipercaya (Ohanian, 1990).
2.2 Efektivitas Iklan
2.2.1 Pengertian efektivitas iklan
Iklan yang efektif adalah iklan yang memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, iklan yang mengkomunikasikan keuntungan- keuntungan yang spesifik, iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Periklanan yang baik memahami bahwa orang tidak membeli produk, tetapi membeli manfaat produk dan lebih dari itu, periklanan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat serta membuat orang bertindak untuk melakukan pembelian (Shimp, 2000).
Efektivitas iklan sangat penting bagi perusahaan untuk mempromosikan produknya karena jika iklan yang ditampilkan dikemas secara menarik digunakan secara efektif untuk membangun citra jangka panjang sehingga mampu menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan maka
perusahaan akan mampu terus bersaing dengan perusahaan lain (Prasetya, 2016) .
2.2.2 Dimensi-dimensi efektivitas iklan
Pengukuran efektivitas sangat penting dilakukan. Tanpa dilakukannya pengukuran efektivitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak. Menurut (Durianto, 2003) menjelaskan bahwa EPIC Model merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengukur efektivitas periklanan. Model ini dikembangkan oleh AC. Nielsen adalah salah satu perusahaan riset pemasaran terkemuka di dunia. Model EPIC mencakup empat dimensi kritis, yaitu: Empathy, persuasion, impact, communication. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai EPIC Model :
a. Empathy
Dimensi Empathy (empati) menginformasikan apakah konsumen melihat hubungan iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara iklan dan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi berharga tentang daya tarik sebuah merek. Dimana indikator dari empati ialah tingkat suka atau tidak suka pada suatu iklan, relevansi personal, keterkaitan secara emosional dengan merek.
b. Persuasion
Persuasion (Persuasi) merupakan perubahan keyakinan pada sikap dan keinginan berperilaku yang disebabkan oleh komunikasi promosi.
Persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan iklan untuk meningkatkan atau memperkuat karakter suatu merek sehingga iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli dan memperoleh gambaran tentang kemampuan suatu iklan untuk mengembangkan daya tarik suatu merek. Indikator dari persuasion ialah sikap atau preferensi dan Kenginan untuk membeli.
c. Impact
Impact (dampak) menunjukkan apakah suatu merek dapat menonjol dari merek lain dalam kategori serupa atau apakah sebuah iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil periklanan adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pemilihan. Indikator dari dampak ialah pengulangan pesan dan kreativitas.
d. Communication
Communication atau (komunikasi) memberikan informasi tentang kemampuan konsumen untuk mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen dan kekuatan pesan yang ditinggalkan oleh pesan tersebut. Iklan yang efektif biasanya kreatif, artinya dapat membedakan dirinya dari iklan massal yang biasa-biasa saja. Iklan yang sama seperti kebanyakan iklan lainnya tidak akan mampu menembus kerumunan iklan yang kompetitif dan tidak akan menarik perhatian konsumen. Iklan kreatif
yang terbaik hadir dari suatu pemahaman tentang apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan orang-orang. Secara keseluruhan, iklan yang efektif, kreatif, harus menghasilkan dampak abadi secara relatif terhadap konsumen, dengan kata lain, iklan harus membuat suatu kesan. Indikator dari komunikasi ialah Mengingat, Memahami obyek iklan, dan keunikan.
2.3 Minat Beli
2.3.1 Pengertian Minat beli
Dalam penelitian (Muhammad Fakhru, 2014) menyatakan bahwa minat yang timbul pada pembeli seringkali bertentangan dengan kondisi keuangannya. Minat beli konsumen merupakan keinginan yang tersembunyi di benak konsumen. Minat beli konsumen selalu terselubung pada setiap individu dimana tidak ada yang bisa mengetahui apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Minat beli adalah tahap kecenderungan calon konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilakukan. Ada perbedaan antara tindakan pembelian dan minat beli. Tindakan pembelian merupakan aksi yang benar-benar dilakukan konsumen dalam rangka membeli suatu produk, sedangkan minat beli merupakan niat atau ketertarikan untuk melakukan pembelian sesuatu pada kesempatan yang akan datang.
Menurut (Kotler, 2005) minat merupakan respon yang efektif atau proses merasakan atau menyukai suatu produk tetapi belum mengambil keputusan untuk membeli.
2.3.2 Indikator Minat Beli
Indikator Minat beli yang di adaptasi dari menon et. Al. (2001) terdiri dari 3 item yaitu: mencari tahu tentang produk, mempertimbangkan untuk membeli, dan kesungguhan untuk membeli.
B. Tinjauan Empiris
Deskripsi teori merupakan deskripsi sistematis dari teori dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2019).
Tabel 2.3 Tinjauan Pustaka
No Judul Jurnal
Nama Peneliti/
Tahun
Hasil Penelitian Posisi penelitian
1. Penggunaan Selebriti Dalam Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen
(Ishak, 2008) Dari tiga dimensi kredibilitas
selebriti, hanya Attractiveness yang pengaruhnya terhadap sikap terhadap iklan tidak signifikan, sedangkan
Pada penelitian sebelumnya variabel yang digunakan sama- sama menggunkan celebrity endorser (Attractiveness,
Expertise,
Trustworthiness), namun pada penelitian
Trustworthiness dan Expertise berpengaruh secara signifikan.
Ketiga dimensi tersebut
mempunyai kontribusi cukup besar dalam menjelaskan perubahan Sikap terhadap Iklan.
ini, peneliti menambahkan
variabel evektivitas iklan sedangkan penelitian sebelumnya menggunkan sikap terhadap iklan pada minat beli.
2. pengaruh celebrity
endorser dan iklan melalui media Televisi terhadap minat
beli pada
Tokopedia di Denpasar.
(Savitri, 2017)
Hasil penelitian menunjukkan celebrity endorser
dan Iklan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli di Tokopedia.
Penelitian sebelumnya menggunakan
celebrity endorser dan iklan televisi pada Tokopedia sedangkan peneliti menggunakan efektivitas iklan pada situs belanja shopee.
3. Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama Pt.
Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan
(Muhammad Fakhru, 2014)
Hasil penelitian Promosi
berpengaruh positif terhadap minat beli, Harga berpengaruh positif terhadap minat beli, Variabel promosi dan harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli.
Pada penelitian sebelumnya
menggunakan variabel Promosi dan harga pada minat beli, sedangkan peneliti menggunkan variabel celebrity endorser dan efektivitas iklan pada minat beli.
4. Hubungan
Efektivitas Iklan di Instagram dengan Minat Beli Konsumen
(Vania &
Sofyan, 2019)
Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efektivitas iklan di Instagram dengan
Pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan variabel efektivitas iklan pada minat beli, sedangkan peneliti menambahkan variabel celebrity
minat beli konsumen.
endorser dan
efektivitas iklan pada minat beli.
5. Pengaruh Daya Tarik,
Kepercayaan, Dan Keahlian Celebrity
endorser terhadap Keputusan Pembelian.
(Permatasari, 2019)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel daya tarik, kepercayaan, dan keahlian
berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
pembelian.
Penelitian sebelumnya menggunakan
celebrity endorser terhadap keputusan pembelian, sedangkan peneliti menggunakan variabel celebrity endorser pada minat beli.
6. Analisa Pengaruh Rio Dewanto Dan Donita Sebagai Celebrity Endorser
(Stephanie et al., 2013)
Celebrity Endorser tidak berpengaruh secara langsung terhadap
Pada penelitian sebelumnya variabel yang digunakan celebrity endorser pada minat beli, dan variabel daya Tarik
Terhadap Minat Beli Produk Axe Anarchy Dengan Daya Tarik Iklan Dan Efek Iklan Sebagai Variabel Intervening
Minat beli, melainkan melalui Advertising Appeal
dan Advertising Effect.
Advertising Appeal memberikan pengaruh paling besar terhadap minat beli, lalu Advertising Effect dan Celebrity Endorser.
iklan serta efektivitas iklan sebagai variabel intervening.
Sedangkan peneliti tidak menggunkan variabel efektivitas iklan sebagai variabel intervening.
7. Pengaruh Pesan Iklan,
Keterlibatan Iklan,
Kredibilitas, Dan
(Wijaya, 2015)
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel pesan iklan, keterlibatan iklan,
Pada penelitian sebelumnya
menggunkan variabel
pesan iklan,
keterlibatan iklan,
Kecocokan Endorser pada Minat Beli melalui Sikap Konsumen
kredibilitas
endorser, dan kecocokan
endorser mempunyai pengaruh positif pada sikap terhadap iklan dan sikap terhadap merek
Pharmaton®
Formula. Sikap terhadap iklan memberikan dampak positif pada sikap terhadap merek Pharmaton®
Formula. Serta Sikap terhadap iklan dan sikap
kredibilitas dan kecocokan endorser pada minat beli.
Sedangkan pada peneliti hanya menggunakan
celebrity endorser dan efektivitas pada minat beli.
terhadap merek memberikan dampak positif pada minat beli produk
Pharmaton®
Formula.
8. Brand Trust As Celebrity
Endorser Marketing Moderator’S Role
(Febrian, 2021)
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh
celebrity endorment
terhadap sikap merek pelanggan, kepercayaan merek sebagai variable
moderator yang secara signifikan meningkatkan
Dalam penelitian sebelumnya
menggunkan variabel celebrity endorment, kepercayaan merek dan sikap merek pada niat beli. Sedangkan peneliti menggunakan Celebrity endorser dan efektivitas iklan pada minat beli pada situs belanja online shopee.
hubungan antara dukungan
celebrity dan variabel sikap merek. Serta dukungan
celebrity tidak dapat
mempengaruhi niat beli.
9. Iklan Selebriti:
Penilaian Efektivitas Relatifnya
(Menon et al., 1998)
Secara
keseluruhan, hasil dari penelitian ini tidak mendukung pandangan bahwa menggunakan iklan selebriti lebih dipercaya atau efektif daripada iklan non-selebriti
Penelitian membandingkan penggunaan celebrity endorser dan non celebrity endorser.
Sedangkan penelitian menggunakan
celebrity endorser pada minat beli.
untuk merek yang diuji dalam penelitian ini.
Konsumen
umumnya merasa bahwa selebriti lebih menarik daripada non- selebriti, sesuatu yang mungkin menarik perhatian awal pada iklan tersebut.
10. Effect of Celebrity
Endorsements on Consumers Purchase
Decision in Nigeria
(Ifeanyichuk wu, 2016)
The results showed that the expertise,
attractiveness, and respect given by celebrities had a positive and significant
Pada penelitian sebelumnya
menggunakan variabel expertise,
attractiveness, respect pada minat beli, sedangkan peneliti menambahkan
influence on consumer
purchasing decisions.
variabel efektivitas iklan.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, (Savitri, 2017) Hasil penelitian menunjukkan celebrity endorser dan Iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli di Tokopedia. Sedangkan menurut penelitian (Stephanie et al., 2013) menyatakan Celebrity Endorser tidak berpengaruh secara langsung terhadap Minat beli, Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk lebih memahami penelitian dengan menggunakan variabel celebrity endorser pada minat beli. Dan pada variabel efektivitas iklan, dalam penelitian (Vania & Sofyan, 2019) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara efektivitas iklan di Instagram dengan minat beli konsumen. Dengan demikian terdapat suatu perbedaan dari penelitian sebelumnya yang membuat penulis untuk dapat meneliti lebih lanjut apakah variabel Celebrity endorser dan efektivitas iklan mempunyai pengaruh signifikan pada minat beli.
C. Pengembangan Hipotesis
Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala- gejala yang menjadi obyek permasalahan. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan di teliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel indipenden dan dipenden.
Pertautan antar variabel selanjutnya di rumuskan kedalam bentuk pradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus di dasarkan pada kerangka penelitian (Sugiyono, 2019). Berikut ini adalah Uraian variabel dalam penelitian :
1. Hubungan Attractiveness dan minat beli
Menggunakan selebriti pendukung yang tepat, sangat penting untuk keberhasilan periklanan di era saat ini, karena konsumen tinggal di lingkungan yang terpapar sepenuhnya pada media. Selebriti mampu menarik lebih banyak perhatian konsumen terhadap iklan yang muncul, bila produk yang mereka dukung selaras dengan citra selebriti itu sendiri (McCormick, 2016). Daya tarik seorang selebriti mampu mempengaruhi perilaku seorang konsumen sebelum memilih dan menetapkan produk/merek untuk dikonsumsi” (Eisend &
Langner, 2010). Serta didukung oleh penelitian (Ifeanyichukwu, 2016) yang menyatakan bahwa Attractiveness mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :
H1 : celebrity endorser pada dimensi Attractiveness dan minat beli mempunyai hubungan positif dan signifikan.
2. Hubungan Expertise dan minat beli
Keahlian diartikan sebagai sejauh mana seorang komunikator dianggap sebagai sumber pernyataan yang valid, yang mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang endorser (Erdogan, 1999). Adanya hubungan Expertise dengan minat beli, dimana kredibilitas (expertise) seorang selebriti mampu mempengaruhi perilaku seorang konsumen sebelum memilih dan menetapkan produk atau merek untuk dikonsumsi”
(Eisend & Langner, 2010). Serta didukung oleh penelitian yang menyatakan (Ifeanyichukwu, 2016) bahwa keahlian berpengaruh positif terhadap minat beli.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :
H2 : celebrity endorser pada dimensi Expertise dan minat beli mempunyai hubungan positif dan signifikan.
3. Hubungan Trustworthiness dan minat beli
Trustworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas, dan kepercayaan seorang pendukung. Selebriti dapat nilai apakah jujur atau tidak jujur dan bisa dipercaya atau tidak bisa dipercaya itu tergantung pada persepsi orang lain yang melihatnya (Smith, 1973). Pilihan konsumen terhadap suatu merek atau produk dapat disebabkan oleh faktor kesukaan dan
kepercayaan konsumen tersebut kepada pemberi pesan atau selebriti, (Fleck et al., 2012). Lebih lanjut (Henry Utarsih, 2014) menyatakan bahwa Trustworthiness mempunyai pengaruh terhadap minat beli. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :
H3 : celebrity endorser pada dimensi Trustworthiness dan minat beli mempunyai hubungan positif dan signifikan.
4. Hubungan Dimensi Empathy (empati) dan minat beli
Dalam penelitian (Buying et al., 2015) menyatakan untuk merangasang minat beli dari konsumen sebuah iklan harus berani menawarkan suatu kreativitas, agar dimata konsumen terlihat berbeda atau unik dari iklan-iklan lainnya. Dalam penyampaian pesan pun harus jelas dan terarah, agar dapat menciptakan daya tarik iklan tersendiri pada produk yang diiklankan menginformasikan apakah konsumen melihat hubungan iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara iklan dan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi berharga tentang daya tarik sebuah merek. Dalam penelitian (Vania & Sofyan, 2019) menyatakan bahwa efektivitas iklan pada dimensi Empathy mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan minat beli konsumen, Responden cukup memberikan penilaian yang positif karena iklan di Instagram Bandung Makuta telah dibuat sedemikian rupa sehingga aspek visualnya terbukti membuat responden tertarik, pemilihan brand ambassador yang juga diakui baik, dan penyampaian
informasi yang menarik juga sukses menciptakan kedekatan emosional dengan konsumen karena relevan juga dengan kehidupan mereka. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :
H4 : Efektivitas iklan Televisi, dilihat dari dimensi Empathy dan minat beli mempunyai hubungan positif dan signifikan pada minat beli?
5. Hubungan Dimensi Persuasi dan minat beli
Menginformasikan apa yang dapat diberikan iklan untuk meningkatkan atau memperkuat karakter suatu merek sehingga iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli dan memperoleh gambaran tentang kemampuan suatu iklan untuk mengembangkan daya tarik suatu merek. Dalam penelitian (Vania & Sofyan, 2019) menyatakan bahwa efektivitas iklan pada dimensi Persuasion pada iklan di Instagram Bandung Makuta memiliki hubungan yang juga cukup berarti dengan minat beli konsumen. Responden memberikan penilaian positif karena iklan di Instagram Bandung Makuta telah terbukti memberikan penguatan karakter pada merek Bandung Makuta yang diaplikasikan melalui ragam produk yang dinilai responden unik, berkesan, dan menarik. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :
H5 : Efektivitas iklan Televisi, dilihat dari dimensi Persuasion dan minat beli mempunyai hubungan positif dan signifikan pada minat beli?
6. Hubungan Dimensi Impact dan minat beli
Dampak yang diinginkan dari hasil periklanan adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pemilihan. Dalam penelitian (Vania &
Sofyan, 2019) menyatakan bahwa efektivitas iklan pada Dimensi Impact pada iklan di Instagram Bandung Makuta memiliki hubungan cukup berarti dengan minat beli konsumen, dimana responden memberikan penilaian positif mereka karena iklan di Instagram Bandung Makuta terbukti menonjol dibandingkan dengan iklan produk sejenis lainnya. Iklan di Instagram Bandung Makuta dinilai responden sebagai iklan yang kreatif, mudah diingat, dan unik yang dimaksudkan berbeda dengan yang lain. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :
H6 : Efektivitas iklan Televisi, dilihat dari dimensi Impact dan minat beli mempunyai hubungan positif dan signifikan pada minat beli?
7. Hubungan Dimensi Communication dan minat beli
Communication atau (komunikasi) memberikan informasi tentang kemampuan konsumen untuk mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen dan kekuatan pesan yang ditinggalkan oleh pesan tersebut. Dalam penelitian (Vania & Sofyan, 2019) menyatakan bahwa efektivitas iklan dimensi Communication pada iklan di Instagram Bandung Makuta memiliki hubungan cukup berarti dengan minat beli konsumen.
Responden memberikan penilaian positif terhadap iklan di Instagram Bandung Makuta karena terbukti iklan di Instagram Bandung Makuta menanamkan ingatan dan pemahaman yang kuat dibenak responden sehingga kesan yang diterima responden juga kuat. Menekankan pada aspek keunggulan produk, merek yang kuat menempel di benak, dan pesan yang dipahami oleh responden menjadikan iklan di Instagram Bandung Makuta melekat erat. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :
H7 : Efektivitas iklan Televisi, dilihat dari dimensi Communication berpengaruh signifikan pada minat beli?
Maka dalam hal ini, penulis akan melakukan penelitian apakah Peran Celebrity Endorser Tukul Arwana (Attractiveness, Expertise, Trustworthiness) dan efektivitas iklan Televisi (Empathy, Persuasion, Impact, Communication) pada minat beli. Adapun skema penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Sumber: (Penulis, 2021)
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan :
1. H1 : Celebrity endorser, dilihat dari dimensi Attractiveness berpengaruh signifikan pada minat beli?
2. H2 : Celebrity endorser, dilihat dari dimensi Expertise berpengaruh signifikan pada minat beli?
Celebrity Endorser Attractiveness
Expertise Trustworthiness
MINAT BELI
Efektivitas Iklan Empathy Persuasion Communication
Impact
3. H3 : Celebrity endorser, dilihat dari dimensi Trustworthiness berpengaruh signifikan pada minat beli?
4. H4 : Efektivitas iklan, dilihat dari dimensi Empathy berpengaruh signifikan pada minat beli?
5. H5 : Efektivitas iklan, dilihat dari dimensi Persuasion berpengaruh signifikan pada minat beli?
6. H6 : Efektivitas iklan, dilihat dari dimensi Impact berpengaruh signifikan pada minat beli?
7. H7: Efektivitas iklan, dilihat dari dimensi Communication berpengaruh signifikan pada minat beli?