• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Pemimpin

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kriteria Pemimpin"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Selaku Rektor UIN MATARAM yang telah memberikan tempat bagi penulis untuk belajar dan mendapat bimbingan. KONSEP KEKUASAAN DALAM POLITIK (PERBANDINGAN PEMIKIRAN AL-FARABI DAN NICOLLO MACHIAVELLI) Lalu Muhammad Rifki Alfajri.

Banyak tokoh yang mengemukakan pandangannya, salah satunya yang terkenal pada masa Abbasiyah dan Al-Farabi dalam pemahamannya memandang suatu negara.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

Menambah wawasan dan pengetahuan terkait pemikiran politik Al-Farabi dan Nicollo Machiavelli, khususnya mengenai kekuasaan. Karya utama Al-Farabi mengandung konsep kekepalaan dan kepemimpinan, yaitu Ara Ahl Al-Madinah Al-Fadhilah. Tesis Muhammad Fanshobi berjudul menjelaskan konsep kepemimpinan ideal menurut pandangan Al-Farabi dalam kitab Ara Ahl Al-Madinah Al-Fadhilah.

Kajian ini memaparkan secara umum pandangan Al-Farabi tentang negara, termasuk konsep negara yang dianalogikan sebagai sebuah badan yang kemudian harus saling bekerja sama menuju persatuan.

Skema Korelasi Teori dengan Topik Penelitian

Berdasarkan bagan di atas, diketahui bahwa Ian Barbour melalui pendapatnya menanggapi hubungan antara agama dan sains, yang kemudian menghasilkan empat tipologi pendapat. Keempat tipologi pendapat tersebut akan dijadikan teori yang akan membahas tentang konsep ideal kekuasaan antara tokoh Al-Farabi dan Nicollo Machiavelli.

Metodelogi Kajian 1. Jenis Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian sistematik yang digunakan untuk mempelajari atau meneliti suatu objek dalam setting yang alamiah tanpa adanya manipulasi di dalamnya dan tanpa adanya pengujian hipotesis. Kajian ini menekankan pada pencarian makna, pengertian, konsep, ciri, dan sebagainya, yang kemudian disajikan secara naratif. Data sekunder dalam penelitian ini didasarkan pada literatur pendukung yang berkaitan dengan pemikiran Al-Farabi dan Nicollo Machiavelli.

Metode penelitian ini tidak mengharuskan peneliti turun ke lapangan untuk melihat fakta sebagaimana adanya.

Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN

BIOGRAFI TOKOH

BAB IV KOMPRASI PEMIKIRAN AL-FARABI dan NICOLLO MARCHIAVELLI

Biografi Singkat

Ia adalah anak seorang pengacara bernama Bernando Machiavelli.Keluarga Machiavelli saat itu tergabung dalam golongan aristokrat atau golongan yang paling dihormati dalam strata sosial masyarakat. Tak heran, status sosialnya memungkinkannya banyak mengakses pendidikan sehingga membentuk pengetahuannya dalam membuat ide-ide politik.Pada usia 6 tahun, Machiavelli sudah belajar bahasa Latin. Kemudian pada usia 12 tahun ia telah mempelajari humaniora Paulo Ronsiglione menggunakan bahasa Latin, dan pada usia 14 tahun Machiavelli dapat menulis esai dalam bahasa Latin dengan meniru gaya penulisan klasik.

Meski Nicollo Machiavelli lahir saat Italia sedang mengalami ketidakstabilan sosial-politik, ia mampu memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, belajar di Fiorento. Nama Nicollo Machiavelli tidak bersinar ketika Italia berada di bawah kekuasaan Lorenzo Agung yang merupakan anggota dari keluarga De Medici, ia baru dikenal ketika masuk Majelis Sepuluh di bawah kepemimpinan Soderini, seorang penguasa baru yang berhasil dengan menggulingkan Savoranola (tokoh yang menggulingkan Pietro de' Medici, penerus Lorenzo Agung). 35Galuh Febri Putra, Semuanya Boleh: Tinjauan Singkat Il Principe oleh Machiavelli Vol.III No.1 Juli 2015 hal.75.

Hal ini membuat Machiavelli semakin aktif berbicara dengan menuliskan pemikirannya dan ia mengirimkan surat kepada Lorenzo de' Medici dengan harapan mampu mengesankan penguasa baru agar pemikirannya terwujud. Machiavelli menghembuskan nafas terakhirnya di Firenze, Italia, pada tanggal 21 Juni 1527 dalam usia 58 tahun membawa rasa ketidakpuasannya dalam memberikan ide-ide kepada kemanusiaan kota Florence, namun namanya tetap dikenang hingga saat ini karena pemikirannya yang sangat langsung bahkan . meskipun itu kontroversial. Tak heran jika sampai saat ini pemikirannya masih diperdebatkan oleh para cendikiawan muda berkat pemaparan langsungnya melalui setiap karyanya.

Latar Belakang Sosial Politik Pada Masa Nicollo Machiavelli

Pemikiran yang tidak ragu dan berani mendobrak nilai-nilai normal yang telah lama ada di masyarakat. Machiavelli menjalani beberapa fase penting dengan menyaksikan pergantian kepemimpinan saat itu, dimulai dari masa pemerintahan keluarga Medici yang berlangsung sangat lama hingga runtuhnya kekuasaan melalui penggulingan Savaronal oleh kekuasaan Soderini yang memberinya fase kekuasaan. Dia pernah menjabat sebagai diplomat yang menjalin hubungan dengan negara-negara sekitar dan juga mengelola organisasi tentara dan korespondensi resmi negara.38 Pada masanya, Nicollo Machiavelli memegang posisi penting dalam pemerintahan Florence saat itu.

Karya Nicollo Machiavelli

Biografi Al-Farabi

  • Riwayat Hidup Al-Farabi
  • Latar Sosial-Politik masa Al-Farabi
  • Karya
  • Negara dan Kekuasaan
  • Penguasa dan Kekuasaan

Al-Farabi tidak dekat dengan otoritas dalam hidupnya dan tidak memegang posisi pemerintahan apa pun. Dari situlah ia kemudian tertarik untuk menghadirkan negara yang makmur melalui negara induk dengan pemimpin utama dan juga rakyat utama. Stabilitas politik dan kondisi kehidupan al-Farabi menunjukkan bahwa ia hidup di negara yang mengalami kekacauan yang ditimpa oleh berbagai jenis konflik yang berlatar belakang motif politik, sehingga al-Farabi dalam kehidupannya memberikan berbagai konsep tentang filsafat politik, terutama terhadap negara.

Dengan latar belakang motif politik dan kondisi kehidupan yang kacau balau, al-Farabi mengungkapkan konsep pemikirannya dalam bentuk modal negara, karena dalam konsep tersebut al-. Negara dalam pandangan Nicollo Machiavelli Dalam pandangan Nicollo Machiavelli yang dituangkan dalam bukunya il Prince and Discourses On Livy, ia menganggap negara sebagai negara yang ekspansif. Negara ekspansionis bertujuan untuk memusatkan dan menyerap negara lain untuk kepentingannya sendiri.

Kemampuan penguasa suatu negara adalah penguasa yang memiliki kekuasaan mutlak, mampu menggunakan agama sebagai kekuatan politik, mampu memerintah dan mempertahankan kekuasaan, serta mampu mempersatukan negara-negara yang lemah. Menurut Machiavelli, jika dalam negara yang pemerintahannya terpusat dibandingkan dengan negara feodal yang kekuasaannya terbagi-bagi. Machiavelli menempatkan pemimpin sebagai elemen kunci dan menjadikan negara sentral, yang memusatkan segala bentuk kekuasaan sehingga pihak lain akan lebih sulit untuk mengintervensi.

Dengan kemampuan yang pas-pasan, dia sudah bisa membela negara kecuali dia dijajah oleh negara yang memiliki militer yang sangat kuat. Betapa berisikonya menjadi penguasa di negara baru, terutama negara-negara yang menganut monarki campuran.

Kekuasaan Pemikiran Al-Farabi 1. Negara dan Kekuasaan

Dalam pandangannya tentang kota utama (Madhinah al-Fadilah), al Farabi menggunakan masyarakat perkotaan sebagai masyarakat yang sempurna. Misalnya, di dalam tubuh terdapat organ utama yaitu hati yang menjadi bawahan semua anggota tubuh lainnya dan memiliki hubungan yang berbeda. Di antara anggota tubuh lainnya adalah yang bertemu langsung dengan hati, yaitu bagian tubuh yang memiliki potensi alamiah untuk melakukan tugas sesuai dengan tujuan hati.

Anggota ini menempati derajat kedua, karena kandung empedu dan ginjal dialirkan melalui hati. Demikian seterusnya sampai derajat yang terakhir, yaitu derajat anggota tubuh yang tunduk pada anggota tubuh lainnya dan anggota tubuh lain yang tidak tunduk padanya, seperti kandung kemih yang tunduk dan melayani, sang ginjal. Dalam menggambarkan anggota tubuh ini, menurut al-Farabi penguasa itu seperti hati karena merupakan organ yang paling penting dan paling sempurna seperti yang digambarkan.

Pengertian tugas dan fungsi seorang pemimpin menurut Al-Farabi memahami tugas dan fungsi seorang pemimpin sebagai simbol filosofis. Anggota tubuh yang vital (kecuali hati) selalu berada di bawah koordinasi dan otoritas hati dalam aktivitasnya. Dialah unsur terpenting dan penentu bagi pemimpin di bawahnya dan seterusnya yang memiliki kapasitas dan mampu memimpin dan dipimpin, pemimpin utama, yang harus dalam keadaan baik secara fisik maupun psikis, karena apa yang terjadi di atas pemimpin pasti memiliki pengaruh terhadap pemimpin lain di bawahnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa tugas pemimpin bagi Al-Farabi adalah sebagai direktur utama di negeri ini. Sempurna di anggota tubuhnya, potensinya cocok dengan bagian tubuh untuk melakukan tindakan yang sesuai dengannya.

PEMBAHASAN

Konsep Kekuasaan Nicollo Machiavelli dan al-Farabi dalam pendekatan Teori Ian Barbour

  • Konflik
  • Independensi
  • Dialog
  • Integrasi

Menurut al-Farabi, negara yang rakyatnya mandiri dan berjuang untuk kebahagiaan sejati adalah negara yang paling penting. Dalam hal ini, tentunya pandangan Nicollo Machiavelli dan al-Farabi adalah dua hal berbeda dengan latar belakang berbeda yang dapat berpengaruh. Titik temu masalah pemimpin ini dapat ditemukan baik pada Al-Farabi maupun Nicollo Machiavelli yang sama-sama menekankan sisi keterampilan seorang pemimpin, meskipun dengan cara yang berbeda.

Sedangkan Al-Farabi menjelaskan terbentuknya Negara Utama sejak awal dengan membandingkannya dengan bagian-bagian tubuh yang saling berhubungan satu sama lain. Sementara Al-Farabi juga terkena pemikiran Plato, namun secara alami mengembangkan pemikiran tersebut sedemikian rupa sehingga tidak persis sama. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa baik Al-Farabi maupun Machiavelli sama-sama menekankan pentingnya konsep penguasa dalam kekuasaan.

Hal ini menunjukkan bahwa al-Farabi tetap mempertimbangkan realitas yang ada di masyarakat dengan tetap menunjukkan sisi realistiknya. Dari segi kekuatan, Al-Farabi lebih kepada kerjasama antar bagian yang ada dalam negara. Karena landasan idealisme tersebut, Al-Farabi lebih mengutamakan konsep pencapaian dalam pembentukan negara dan kekuasaan.

3 Dialog Al-Farabi dalam perumusan kekuasaan, mendefinisikan dengan sangat tegas siapa yang bisa menjadi pemimpin. 4 Integrasi Ditinjau dari tipologi konflik, Al-Farabi tidak memiliki konflik antara agama dan sains.

PENUTUP

Saran

Tentunya di era modern ini, Anda bisa mengikuti ide-ide sebelumnya dalam membangun sebuah negara, terutama bagi siapa saja yang memiliki kewibawaan dan otoritas. Abu Nasr AL-Farabi, Kitab Ara Ahl al-Madina al-Fadhilah editor: Albir Nasri Nadir cet 2 (Beirut: Dar-Al-Masriq, 1986. Konsep negara utama Al-Madinah Al-Fadhilah. Al-Farabi dan pentingnya bagi negara Indonesia (Lampung: UIN Raden Intan, 2018).

Fitri Meliani, Nanad Fatah Natsir, Sumbangan Refleksi Ian Barbour Tentang Hubungan Agama dan Ilmu Terhadap Islamisasi Ilmu, Jilid 4, Nomor 7, November 2021 Hadi, Sutisno. Hassan Suryono, Ilmu Negara (Yogyakarta: Ombak, 2014), Hidayat, Imam Teori Politik, (Malang: Setara Press, 2009) Humaidi, Hubungan Harmonis Agama dan Ilmu Pengetahuan di. Ikhwan MA Machiavell: Pembenaran Kekerasan dalam Politik Izuddin, Tesis: Kajian Kitab Ara Ahl al-Madina al-Fadhilah.

Muhammad Azhar, Filsafat Politik: Perbandingan antara Islam dan Barat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997). Nicollo Machiavelli dalam ranah politik Syarif Hidayatullah 2011). Hubungan Agama dan Sains Menurut Seyyed Hossein Nasr dan Ian G Barbour Volume 1, September 2018 Sumanto, Teori dan Metode Penelitian, (Yogyakarta: CAPS. Center of Academic Publishing Service, 2014).

Referensi

Dokumen terkait

With reference to the analysis of the songs Toki Sloki and Langu from the perspective of literary gastronomy, it can be seen that sopi, as a traditional Manggarai drink, has