KRITERIA PENILAIAN LOMBA TUTUR KITAB SUCI
Tutur Kitab Suci merupakan perpaduan dari seni sastra, drama, akting dan komunikasi, dengan aspek penilaian:
1. Penampilan 2. Tekhnik Bercerita 3. Penguasaan Materi 4. Durasi
1. Penampilan (termasuk ekspresi wajah)
Lebih ditekankan kepada penampilan peserta apakah ia tampil dengan lugas, penuh percaya diri, meyakinkan dan mantap atau sebaliknya.
2. Teknik bercerita,
Usaha peserta untuk menampilkan seluruh kemampuan (potensi) dirinya secara kreatif, efektif dan inovatif yang meliputi volume suara, artikulasi, diksi, tempo, kecepatan, dan penguasaan panggung.
3. Penguasaan materi
a) Peserta harus menguasai isi cerita dan menghayati cerita yang diberikan, disamping itu peserta harus melakukan improvisasi, fantasi serta imajinasi dalam bertutur dengan materi cerita yang dibawakan.
b) Peserta mampu menyampaikan pesan positif dari cerita yang dibawakan.
4. Durasi
Waktu bertutur paling cepat 6 menit, paling lambat 15 menit
Syarat Naskah.
Naskah Tutur Kitab Suci TIDAK SAMA dengan naskah Renungan Kitab Suci padau mumnya. Naskah dimaksud hanya berisikan garis-garis besar pemahaman peserta lomba terhadap perikop Kitab Suci. Karena bertutur Kitab Suci berarti menceritakan kembali perikop Kitab Suci yangdiimani dalam bentuk dan gaya naratif khas.
Untuk itu perlu diperhatikan beberapa catatan berikut:
a) Peserta Lomba wajib menyiapkan naskah tutur Kitab Suci yang berfungsi sebagai panduan bagi peserta lomba dan Dewan Juri.
b) Peserta Lomba wajib menyerahkan naskah tutur kitab suci sebanyak 3 ( tiga ) rangkap kepada panitia lomba paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan lomba.
c) Ketentuan pengerjaan naskah bertutur Kitab Suci adalah sebagai berikut:
1. Dicetak pada kertas HVS A4 sebanyak minimal 1 (satu)halaman.
2. Spasi antar baris 1,5.
3. Menggunakan jenis huruf: Times New Roman , dengan ukuran: 12.
4. Ukuran Margins adalah top: 2cm, bottom : 1.7cm, right : 2cm, left : 2 cm.
5. Judul ditulis dengan jelas
6. Nama lengkap penutur diketik pada bagian akhir teks naskah.
d) Peserta mata lomba Tutur Kitab Suci hanya menggunakan suara dan gerakan tidak diperkenankan menggunakan properti atau alat peraga
Kriteria Penilaian. ( Dari Sumber Lain )
Bertutur Kitab Suci berarti membawakan naskah bacaan kitab suci dalam bentuk ceritera. Kitab Suci diceritakan kembali dalam bentuk dan gaya dan narasi tertentu sesuai Iman Katolik.
Dengan demikian Kriteria Penilaian Lomba Bertutur Kitab Suci adalah sebagai berikut:
1) Penampilan.
a. Sikap Tubuh dan mimik wajah (cara maju, posisi berdiri, percaya diri, kewajaran, dlsb.).
b. Komunikatif dengan hadirin yang ada (menarik, memandang, sungguh menyapa dlsb).
c. Busana yang sopan dan sesuai (riasan tidak berlebihan).
2) Teknik Bertutur.
a. Volume/Bobot Suara (teknik dinamika suara)
b. Pencitraan (sesuai dengan SIAPAYANG BERBICARA menurut naskah bacaan kitab suci entah Yesus, entah Musa dlsb.).
c. Intensitas(variasi kekuatan suara).
d. Tempo (variasi kecepatan/kelembatan suara).
e. Jeda (waktu berhenti/pemenggalan/istirahat sesuai dengan maksud kalimat, tanda baca dlsb.).
f. Intonasi (irama/nadayang sesuai dengan maksud kalimat, tanda baca dlsb.)
g. Artikulasi (ucapan yang benar dan jelas).
2) Durasi / Waktu.
Waktu yang ditentukan peserta lomba tutur kitab suci adalah: 4-6 menit.
Tata Cara Peserta Lomba tampil, diatur demikian :
1. Sebelum tampil ke lokasi/posisi untuk bertutur Kitab Suci, memberi hormat (menundukan kepala) kepada dewan Juri.
2. Setelah siap, Peserta Lomba,sebelum bertutur, wajib lebih dahulu menyebutkan perikop/teks Kitab Suci yang telah dipilihnya.
3. Peserta Lomba dianjurkan tidak terpaku pada satu tempat posisi berdiri, dapat bergerak/berpindah tempat dengan menyesuaikan pada lokasi lomba.
4. Peserta Lomba dianjurkan tidak kaku tubuh, artinya dapatmeggerakan tangan dlsb. sesuai tuntutan tutur kitab suci yang dibawakan (ekspresif).
5. Setelah selesai bertutur, Peserta Lomba dapat meninggalkan lokasi/posisinya, dengan terlebih dulu memberi hormat (menundukan kepala) kepada Dewan Jur