Aku Datang Bukan Untuk Dilayani Melainkan Dilayani (Markus10: 35 – 45)
Halo . . . . Selamat siang semuanya . . .
Perkenalkan, Nama saya Maria Antoneta Titirloloby, Dari Paroki Kristus Raja Nabire.
Dewan Juri yang terhormat, . . . .
ijinkan saya bercerita kepada teman-teman tentang dua murid Yesus yang bernama Yohanes dan Yakobus.
Teman-teman mau dengar tidak . . . .?
Cerita ini saya ambil dari Injil Markus 10: 35 – 45 dengan judul perikop: Permintaan Yakobus dan Yohanes, Bukan Memerintah Melainkan Melayani.
Pada waktu itu, . . . .
Tuhan Yesus sudah sangat terkenal di Israel. Tuhan Yesus terkenal karena banyak menyembuhkan orang sakit, pernah memberi makan 5 ribu orang, mengusir roh jahat, dan lain-lain. 12 muridnya dan orang banyak, bercerita dan mengira bahwa Tuhan Yesus tidak lama lagi akan menjadi Raja Israel seperti Daud. Mereka mengira bahwa Tuhan Yesus nanti akan memimpin Israel, mengembalikan kemuliaan Israel seperti jaman Daud dulu.
Pada suatu hari, . . . dua orang murid Yesus, yang bernama Yakobus dan Yohanes, mendekati Yesus, untuk meminta sesuatu kepada Sang Guru.
Kata Yakobus:
“Guru, . . . Bolehkah saya dan adik saya Yohanes ini minta satu permintaan?”
Kata Tuhan Yesus:
“Ya. Muridku. Kamu berdua mau minta apa dariku?”
Kata Yakobus:
“Begini Guru . . . .”
“Guru punya murid kan ada 12.”
“Dari 12 murid itu, yang paling baik kan kami dua ini to?”
“Iyo. Kaka Yakobus benar” kata Yohanes.
Lalu Yakobuspun melanjutkan:
“Maka, . . . .”
Nanti kalau Guru sudah benar-benar jadi Raja, . . . ingat kami berdua ini ya Guru.”
“Taruhlah kami di sebelah kanan dan sebelah kiriMu, Jadikanlah kami berdua ini pejabat kepercayaanmu ya Guru. Please!”
“Karena kami dua ini, paling andalan sudah.” Lanjut Yakobus penuh percaya diri.
“Murid yang paling kuat iman, jujur, baik hati, penuh cinta kasih, . . . pokoknya, kami dua ini sudah. . . Iyo to ade?”
“Iyo. Kaka Yakobus benar” jawab Yohanes.
Yakobuspun melanjutkan lagi:
“Nanti, . . . Kalau Guru sudah menjadi Raja Israel, . . . dan guru mengangkat saya menjadi menteri atau pejabat apa begitu . . . .;
Lalu mengangkat adikku menjadi Kepala Dinas atau apa begitu. . . Pastilah nanti kami akan menjadi orang terkenal, . . . orang kaya, . . . dan orang yang dihormati, . . . Iyo to ade?”
“Iyo. Kaka Yakobus benar” jawab Yohanes.
Kata Yesus kepada mereka:
“Yakobus dan Yohanes muridKu . . . Kamu tidak tahu apa yang kamu minta”
“Kamu kira kamu akan sanggup minum cawan yang akan aku minum nanti . . . .?”
Jawab Yakobus:
“Ya kami bisa Guru. Iyo to ade?”
“Iyo. Kaka Yakobus benar” jawab Yohanes.
“Ya. Memang “ kata Tuhan Yesus
“Kamu nanti akan minum juga cawan itu. Tapi tentang kemuliaan yang kamu minta itu, . . . . Tentang duduk di sebelah kanan atau kiriKu, itu akan diberikan hanya kepada orang yang memang terpilih.” Jelas Tuhan Yesus.
Mendengar permintaan itu, kesepuluh murid yang lain marah dan berkata:
“Hei Yakobus dan Yohanes!” Bentak mereka.
“Kalian itu ikut Tuhan Yesus hanya untuk cari keuntungan pribadi saja.”
“Tidak berguna . . . .!”
“Kalian mengkhianati kami ke sepuluh murid yang lain ini, hanya untuk memperoleh kedudukan duniawi saja”
“Kalian tidak pantas untuk menjadi murid Yesus.” sambung mereka.
Lalu Yesus memanggil mereka dan berkata:
“Anak-anakKu. . . “
“Memang . . . Kamu semua akan hidup dalam kemuliaan juga nanti. Ada juga di antara kamu yang nanti akan menjadi pemimpin. Namun bukan berarti lalu kamu menjadi pemimpin yang kejam, serakah, dan jahat seperti pemimpin-pemimpin pemerintahan dunia ini.”
“Kalau kamu mau jadi orang besar, kamu harus belajar jadi orang kecil yaitu jadi pelayan. Kalau kamu mau jadi orang terhormat, kamu harus belajar menjadi orang yang hina yaitu menjadi seorang hamba. Karena aku datang juga bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” KataNya.
Demikian teman-teman, . . . cerita tentang permintaan Yakobus dan Yohanes. Seru tidak . . . ?
Nah . . . Jadi teman-teman . . .
Menjadi orang Katolik itu, bukan untuk menjadi orang terkenal, bukan untuk jadi orang terhormat, bukan untuk menjadi orang kaya, melainkan untuk menjadi orang yang baik hati, melayani sesame.
Sebab Tuhan Yesus sudah memberi contoh kepada kita. Dia datang ke dunia ini bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.
Sekian cerita saya, saya Maria dari Paroki Kristus Raja Nabire. Sampai jumpa ….. dan Salve!
Penutur Cerita
Maria Antoneta Titirloloby Paroki Kristus Raja Nabire
