T
E "C
L--.
7
\
6
,v
ltrr. tg.oJs.rr*
/
.a
I
r
\ ,l
L---.
LITERASI INFORMASI MAHASISWA
&
PEN GE MBAI\ GAI\ LAYANANI PERPUSTAKAAN
Penulis:
Sulaiman, S.Ag.
Drs. Mohammad Mansyur, MM.
s*ll Jrl*g5urr1. T-
LITERASI
INFORMASI MAHASIWA&
PENGEMBANGAN I.AYANAN PERPUSTAKAANPenulis:
Sulaiman, S.Ag.
Drs. Mohammad Mansyur, MM.
ISBN:
978-623-267 -7 68-5
Editor:
Sjahidul Chaq Layouter:
Tim Kun Fayakun
Penyunting:
Tim Kun Fayakun
Desain sampul dan tata letalc Tim Kun Fayakun
Penetbit:
Kun Fayakun
ANGGOTA IKAPI
No
202/JTI/2018 Redaksi:Kun Fayakun
Genj ong Kidul Sidowarek NgoroJombang
Jawa Timut
61473
Hp. 0856 0755 8802
Email: [email protected] Web: kunfayakunbooks.blogspot.com Cetakan Pertama, Desembet 2020 Hak cipta dilindungl undang-undang
Dilarang mempetbanyakkarya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin ternrlis dari penerbit.
hi di luar targgangjawab penerbit dan percetakdn
ll
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kepada
Allah
Swtpemilik
segala kemuliaan dan kekuatan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah mengajarkan Islam sehingga mampu membawa umat manusia dari zaman kebodohan jahiliyah menuju zaman terang benderang.Pembahasan dalam buku
ini
pada awalnya laporan hasil penelitian kapasitas pembinaan tahun 2019.Judul asli
dari penelitianitu
adalahKajian
Literasildormosi
Mahasistyadi Linghugan PTKIN
Sebagai Dasar Pengembangan Layanan Perpustakaon. Setelahmelalui
berbagai penyuntingan agar menjadi bentuk publikasi ilmiah populer, laporan penelitian itu akhimyaterbit
menjadi sebuah bukudi
tangan para pembaca budiman.Ucapan terima kasih yang tidak terhingga
kami sampaikan kepadaProf.
MasdarHilmy,
selakurektor
UIN SunanAmpel
Surabaya danDra. Irma
Soraya M.Pd. selaku Kepala PerpustakaanUIN
Sunan Ampel Surabaya yang dengan kesabaran dan keikhlasannya memberikan bimbingan sehingga penulisan laporan penelitian dapat terselesaikan dengan baik, yang kemudian diterbitkan menjadi sebuahbuku ini.
Temanl
sejawat perpustakaan
yang
salingsupport
sat]u sama lain.Kepada
Mas Sjahidul Chaq dan Mas Mukani dari
Griya Pustaka Kayangan(GPK)
Jombang yangtelah
menyunting laporanpenelitian ini
sehinggalayak diterbitkan
menjadi sebuah buku.Penulis menyadari bahwa penerbitan buku
ini
masih jauhdari
kesempurnaandan banyak terdapat
kekurangan di beberapa aspek.Untuk itu,
penulismohon agar
diberikan masukandan kritik
membangundari para
pembaca demi perbaikanpada
penerbitan-penerbitandi buku
selanjutnya.Semoga penerbitan
buku ini
memberikan manfaat kepada semua pihak. Amin.Surabaya, Desember 2020
Sulaiman, S.Ag.
Drs. Mohammad Mansyur, MM.
lv
DAFTAR ISI
Kata
PengantarDaftar Isi Daftar
TabelDaftar
GambarBAB 1 PENDAHULUAN
A.
Perkembangan LiterasiB.
Implikasi Literasi Informasi MahasiswaC.
Catatan MetodologiBAB
2 MENGENAL LITERASI INFORMASI
A.
Pengertian Literasi InformasiB.
Model Literasi InformasiBAB
3 GAMBARAN OBJEK
A.Profil
PerpustakaanUIN
Sunan Ampel B. Profil PerpustakaanIAIN
KediriBAB
4 LITERASI MAHASISWA UIN
SAA.
Deskripsi Responden(Pemustaka)B.
Jawaban Responden (Pemustaka)BAB
5 LITERASI MAHASISWA IAIN KEDIRI A.
Deskripsi Literasi InformasiB.
Jawaban PemustakaC.
Peningkatan Literasi Informasi MahasiswaBAB 6
PERBANDINGAN LITERASI INFORMASI
BAB 7 PENUTUP
Daftar
Pustaka Biodata PenulisTabel 1
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5
Tabel 6.
Tabel 7 Tabel 8.
Tabel 9 Tabel 10.
Tabel 1l Tabel 12.
Tabel l3
Tabel 14.
Tabel 15.
DAFTAR TABEL
Indeks dan kategori Literasi Informasi dan dimensinya Berdasarkan Tujuan Utama Ke Perpustakaan
Indeks dan kategori Literasi Informasi dan dimensinya Berdasarkan Frekuensi Kunjungan
ke
Perpustakaan dalam Setiap Bulan.Aspek Literasi Informasi pada Responden (Pemustaka) di IAIN Kediri.
Indeks dan kategori setiap ltem./Pertanyaan pada Dimensi ldentifu
Indeks dan kategori setiap ltem/Pertanyaan pada Dimensi Scope
Indeks dan kategori setiap ltem/Pertanyaan pada Dimensi Plan
Indeks dan kategori setiap ltem/Pertanyaan pada Dimensi Gather
Indeks dan kategori setiap Item/Pertanyaan pada Dimensi Evaluate
Indeks dan kategori setiap ltem,/Pertanyaan pada Dimensi Manage
Indeks dan kategori setiap Item/Pertanyaan pada Dimensi Present
Jarvaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-l
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke- 2
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke- 3
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke- 4
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-5
pada
pada pada pada pada
VI
Tabel 16 Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke- 6
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke- 7
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke- 8
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke- 9
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke- l0
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-l I
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-I2
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-13
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-14
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-15
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-16
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-l 7
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-l8
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-19
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-20
Jawaban Pemustaka IJIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-21
vll
Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20.
Tabel 2l Tabel22.
Tabel 23.
Tabel24.
Tabel 25.
Tabel26.
Tabel2T
Tabel 28 Tabel 29.
Tabel 30.
Tabel 3l
Tabel32.
Tabel 33 Tabel 34.
Tabel 35.
Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38.
Tabel 39.
Tabel 40.
Tabel 41 Tabel42.
Tabel 43 Tabel 44.
Tabel 45
Tabel 46.
Tabel4T
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaanke-22
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-23
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-24
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-25
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-26
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaanke-27
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-28
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-29
Jarvaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pertanyaan ke-30
Jawaban Pemustaka UIN Sunan Ampel Surabaya pada pertanyaan ke-31
Literasi Informasi Mahasiswa
UIN
Sunan Ampel Surabaya.Literasi Informasi Responden (Pemustaka) di IAIN Kediri
Literasi Informasi Responden (Pemustaka) di IAIN Kediri berdasarkan aspeknya
Indeks Setiap Pertanyaan dalam Aspek Kemampuan Mengenali/ Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi (Identify) Pemustaka di IAIN Kediri
Indeks Setiap Pertanyaan dalam Aspek Kemampuan Membedakan
Dan
Mengidentifikasi Kesenjangan (Scope) Pemustaka di IAIN KediriIndeks Setiap Pertanyaan dalam Aspek Kemampuan dalam Strategi Pencarian Informasi (P/ar) Pemustaka di IAIN Kediri
vlll
pada pada pada pada pada pada pada
Tabel 48.
Tabel 49.
Tabel 50.
Tabel 51.
Tabel 52.
Tabel 53.
Tabel 54.
Tabel 55.
Tabel 56.
Tabel 57.
Tabel 58.
Tabel 59.
Tabel 60.
Tabel 61.
Tabel62.
Tabel 63.
Indeks Setiap Pertanyaan dalam Aspek Kemampuan Mencari Dan Mengakses Informasi/ Lokasi Dan Akses Pencarian Informasi (Gather) Pemustaka
di
IAINIndeks Setiap Pertanyaan dalam Aspek Kemampuan
Membandingkan
Dan
Mengevaluasi Informasi (Evaluate) Pemustaka di IAIN KediriIndeks Setiap Pertanyaan dalam Aspek Kemampuan
Mengatur Informasi Secara Professional Dan Etis (Manage) Pemustaka di IAIN Kediri
Indeks Setiap Pertanyaan dalam Aspek Kemampuan Mensintesis, Menciptakan Pengetahuan Baru Dan Mempresentasikan (Presenl) Pemustaka di IAIN Kediri Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-l Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-2 Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-3 Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-4 Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-5 Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-6 Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-7 Jawaban Pemustaka IAN Kediri pada pertanyaan ke-8 Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-9 Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
l0
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 1l
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
t2
lx
Tabel 64.
Tabel 65.
Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68.
Tabel 69.
Tabel 70.
Tabel 71
Tabel72.
Tabel 73 Tabel74
Tabel 75 Tabel 76.
TabelTT Tabel 78.
Tabel79.
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
l3
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
t4
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
l5
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 16
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
t7
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
l8
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
t9
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 20
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
2l
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 22
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 23
Jau'aban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 24
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 25
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 26
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke- 27
Jawaban Pemustaka IAN Kediri pertanyaan ke-28
x
Tabel
80.
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pertanyaan ke-29 Tabel 8l Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-30
Jawaban Pemustaka IAIN Kediri pada pertanyaan ke-
3l
xl
Tabel 82.
Gambar
l.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar l0
Gambar I I
DAFTAR GAMBAR
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Prohl Responden Berdasarkan Fakultas
Prohl Responden Berdasarkan Tujuan Utama Berkunj ung Ke perpustakaan
Frekuensi Kunjungan
Pemustaka Ke Perpustakaan Setiap BulanIndeks Literasi Informasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Indeks Dimensi Literasi Informasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Profil Responden (Pemustaka) di IAIN Kediri
Berdasarkan Jenis Kelamin
Profil
Responden (Pemustaka) Berdasarkan FrekuensiKunjungan dalam Satu Bulan di IAIN Kediri
Profil
Responden (Pemustaka) Berdasarkan Tujuan Utama Ke Perpustakaan di IAIN KediriIndeks literasi Informasi
Responden(Pemustaka) Berdasarkan Aspeknya
di
IAIN Kedirilndeks literasi Informasi
Responden(Pemustaka) Berdasarkan Jenis Kelamin di IAIN Kediri.
xlt
43 43 44
45 45 46
7l
7l
72
74
75
BAB
1PENDAHULUAN
A.
PerkembanganLiterasiTeknologi informasi berkembang dengan pesat. Setiap orang dapat mengakses berita dan
informasi
apa saja dengan mudah. Bahkan munculjargon "dunia
dalam genggaman".Berita
yang beradajauh di
ujung dunia bisa dengan cepat diketahui baik oleh orang tua, dewasa, remaja, anak-anak-anakbahkan
balita. Kemajuan teknologi dapat bermanfaat secara positif letapi dapat juga membawa dampak negatif, tergantungpenggunanya. Pengguna yang bijak tentu
mampumenggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan taraf hidupnya. Sedangkan pengguna yang tidak bijak terjebak pada kondisi yang menyesatkan.
Kebebasan berekspresi dan berpendapat yang dibarengi dengan
laju teknologi
informasijika tidak diikuti
dengan literasi yang baik tentu sangat berbahaya. Dirjen Informasi danKomunikasi Publik, Kementerian Komunikasi
danInformatika (Kominfo), di mana Niken
Widiastuti menyampaikan salah satu penyebab hoax banyak membanjirimedia sosial lantaran kebiasaan pengguna media sosial yang tidak melakukan verifikasi informasi. I
Banyak orang ketika
mendapat sebuahberita
tidak membacadan
memahamiseluruh isinya,
sehingga tidak memahami seluruh berita tersebut. Banyak orang yang denganmudah
menyebarkanberita-berila hoax tanpa
melakukan crosscheckterlebih dahulu apalagi kalau berita
tersebut menyerang pihak-pihak yang berseberangan dengannya. Hoax dapat disebabkan oleh banyak faktor,di
antaranya pembaca lebih mempriortaskan isiartikel
daripada sumber beritanya'pembaca lebih suka
berbagitetapi
malas membaca, danmengikuti tren. Hal
tersebut bermaknabahwa
banyakrya beritahoa: di
mediabaik
media elektronik maupun mediamasa disebabkan rendahnya literasi informasi
parapenggunanya.
Kondisi ini tentu memprihatinkan karena
dapat menimbulkanfitnah yang
menyebabkan pepecahan diantara anak bangsa khususnya pada saat pilkada danpemilu.
Hoax bisa memicu perpecahan, baik itu antar individu maupun antar kelompoktertenlt.
Hodxjuga bisa
menurunkan reputasi sikorban dan
menguntungkanpihak tertentu. Yang
palingrHoax mudah
menyebar karenaminat baca
rendah. Baca https://www.beritasatu.com/digital/5 10526, diunduh 23 Agustus 201 9.2
mengerikan, Hoax mampu membuat fakta tidak lagi dipercaya.
Sejarah bisa bias dan menjadi keliru akibat berita-berita l,oax
yang
disampaikan secara terus menerus.Iloax
menjadi isu seriusdi
Indonesia mengingat penggunaintemet
lndonesia 2019 melebihi separuh penduduk Indonesia sendiri.2 Kondisi tersebuttidak perlu terjadi jika
penggunamedia
memiliki literasi yang baik dan bijak menggunakannya.Kemampuan literasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang. Menurut Rod Welford dalam
Umi
Khomsiyatun, literasi adalahinti
atau jantungnya kemampuan siswa untuk belajar dan berhasil dalam sekolah dan sesudahnya,jadi
meskipun latar belakangsiswa
berbeda- beda pemerintah harus mengupayakan agar mereka semua mendapatkan tingkat literasi yang memadai untuk menghadapi tantangan.s Tanpa kemampuanliterasi
yang memadai makasiswa tidak akan dapat
menghadapi tantangan-tantangan.Intinya kemmapuan literasi adalah modal utama bagi generasi muda untuk memenangkan tantangan.
Istilah literasi pada umumnya mengacu
pada keterampilan membaca dan menulis artinya seorang literate zDampakdan
penyebaborang
sebarkanberita hoax,
baca https://www.boc.web.id./, diunduh l5 September 2019.rumi
Khomsiyatun, "Pembelajaran Kreatif Berbasis Litcrasi Bahasa Menumbuhkan Anak Cerdas dan Kreatif," Insqnia, Vol.23 No. 2 (2018).'j'
adalah orang yang telah menguasai keterampilan membaca dan menulis dalam suatu bahasa, namun demikian pada umumnya penguas,ran keterampilan membaca seseorang
itu lebih
baikdari
pada kemampuan menulisnya, bahkan kemampuan atauketerampilan
berbahasalainya yang mendahului
keduaketrampilan tersebut dari sudut kemudahanya
dan penguasaanya adalah kemampuan menyimak dan berbicara.Literasi menurut Kemendikbud adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara
lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara.aLiterasi memiliki arti luas,
sehingga keberaksaraan bukan lagi bermakna tunggal melainkan mengandung beragamarti (multi
literacies).Ada
bermacam-macam keberaksaraan atau literasi, misalnya literasi komputer (computerliterac),
literasi media (medialiteracy),
literasi teknologi (technologtliteracy), literasi ekonomi (economy literacy),
literasiinformasi (information literacy),
bahkanada literasi
moral(moral literac)). Jadi,
keberaksaraanatau literasi
dapatdiartikan
melekteknologi, melek
informasi,berpikir
kritis, peka terhadap lingkungan, bahkan juga peka terhadap politik.aKemendikbud, Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sektlqh Menengah Pertama (ldK?(tat Kemendikbud, 2016), 2.
4
Seorang dikatakan literat
jika
ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya terhadap isi bacaan tersebut.sLiterasi informasi memastikan setiap individu memiliki
kemampuan intelektual untuk berpikir kritis
danberargumentasi serta belajar cara belajar.
Itu
sebabnya literasi informasi selalu dikaitkan dengan pembelajaran seumur hidup(lfe
long learning). Chan Yuen Chin menyatakanbahwa:
(a.)Literasi informasi
sangatpenting untuk
kesuksesan belajar seumur hidup.(b).
Literasi informasi merupakan kompetensi utama dalam era informasi.(c). Literasi
informasi memberi kontribus i pada perkemban gan pen gaj aran dan pembel ajar an.6Para
ahli di
bidangliterasi
informasi sepakat bahwaperpustakaan memiliki peran sangat penting
dalammenciptakan masyarakat literat.
Perpustakaan memiliki kontribusi besar untuk membentuk masyarakat informasi yangberpikir kritis dan menjadi pemelajar seumur
hidup.TsKalarensi Naibaho, "Menciptakan Generasi Literat Melalui Perpustakaan,
di
http://claranaibaho.multiply.com/joumall itern/ 44, diunduh 25 Agustus 2018.6Chan
Hong
Yuen Chin, Mandy, "Rethinking Information LiteracyKong University Students, -
A Study ofdi www.cite.hku.hk/events/citers2003/Archive/MSc presentation/Mandychan CITERSO3.ppt, diunduh l2 Januari 2018,1TNaibaho Kalarensi, "Menciptakan Generasi Literat," g.
aa*
J
Perpustakaan sebagai
pusat informasi di
perguruan tinggimemiliki
tanggungjawab dalam membangun literasi informasi mahasiswa karena perpustakaan memiliki posisi strategis untuk mewujudkan hal tersebut. Sejalan dengan hal itu, perpustakaan seharusnyamelakukan upaya-upaya dengan
melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan literasi informasi mahasiswa sebagai masyarakat utamanya.Perpustakaan
UIN
SunanAmpel
Surabaya sebagaisalah satu bagian dari
perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri(PTKIN)
telah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan literasi informasi mahasiswa. Kegiatan tersebut misalnya orientasi pengenalan perpustakaan, dimana tujuan kegiatan adalah memperkenalkan perpustakaan besertacara-cara
memanfaatkanteknologi dan informasi
untuk menunjang proses pembelajaran mahasiswa. Sasaran kegiatan tersebut tentu saja mahasiswa baru. Namun demikian kegiatan tersebut perlu ditindaklanjuti dan dikembangkan dalam tahun-tahun berikutnya untuk
memantapkanliterasi
informasi mahasiswa. Oleh karenaitu
perpustakaanUIN
Sunan Ampel Surabayaperlu untuk
mengembangkan upaya-upaya atau kinerjanya sehingga memenuhi kebutuhan mahasiswa dalamhal literasi informasi. Hal yang
sama seharusnya juga dilakukan oleh perpustakaan Perguruan Tinggi lainnya.6
IAN Kediri
yang baru saja beralih status dari STAIN Kediri belum banyak melakukan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi mahasiswa. Program kerja perpustakaanIAIN Kediri
masih sebatas pada kegiatanrutin
perpustakaan yanglebih
berfokus pada kegiatan sirkulasi, peminjaman bukudan
kegaitanadministratif
perpustakaanlainnya.
Kegiatan khusus yang bertujuan memberikan edukasi kepada pemustaka dalam meningkatkan literasi belum dilakukan.8Untuk menghasilkan langkah konkrit demi peningkatan literasi informasi mahasiswa, perpustakaan perlu mengadakan
kajian-kajian yang berkaitan dengan bagaimana
literasi informasi yangdimiliki oleh
mahasiswa.Hasil kajian
akan memberikan gambaran atau deskripsi tentang keunggulan dan kelemahan mahasiswa dalam hal literasi informasi. Penelitian atau kaj ian-kaj ian tentang literasi informasi juga tidak banyak dilakukan dan dipublikasikan, sehinggasulit
sekali mengukur atau mengetahui literasi masyarakat Indonesia. Kenyataannya literasi informasi belum mendapat perhatian pemerintah atau masyarakat itu sendiri.Fokus kajian dalam buku kepada beberapa ha[. Pertama adalah kondisi
riil
dari literasi informasi mahasiswa UIN Sunan 8Komaruddin, Kepala PerpustakaanIAIN Kediri,
wawancara, 23 September 2019.7
Ampel
Surabaya dan mahasiswaIAIN Kediri.
Kedua adalahupaya
pengelola perpustakaandalam
meningkatkan literasi informasi pemustaka.Ketiga
adalahfaktor
penghambat danpendukung dalam mengembangkan literasi
informasi pemustaka.B. Implikasi Literasi Informasi
MahasiswaBerkaitan dengan literasi informasi khususnya
di kalanganPTKIN
sebagai menambah wawasan atau wacanakeilmuan
tentang literasi informasi mahasiswa khususnya diPTKIN
dan sebagai dasar pengembangan programkerja
bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti perpustakaan, media publikasi, penerbitan dan lain sebagainya.Paparan tentang
literasi informasi
mahasiswa PTKIN sebelumnya akan memberikan gambaran tentang persamaan dan perbedaan. Pertama adalah Mega Apriyanti yang meneliti denganjudul Literasi
Informasi Pemustaka: Studi KasusDi
Perpustakaan (JmumDaerah Provinsi DKI
Jakorta.e Hasil penelitianini
menunjukkan bahwa pemustaka tergolong cukupbaik
dalam melakukanliterasi
informasidi
PerpumdaDKI
\4ega
Apriyanti "Literasi Informasi Pemustaka: Sfudi Kasus Di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakart4" Skripsi diakses pada tanggal 5 Desember 2014 dari http ://digilib.ui.ac.id'aaa 8
Jakarta dan mereka melakukan
l1
indikatorkinerja
dari 22 indikatorkinerja
yang terdapat dalam5 komponen
ACRL(Information Literacy
Competency Standardfor
HigherEducation). Persamaan dengan kajian dalam buku
ini
adalahtujuannya yaitu mengukur literasi informasi
pemustaka.Perbedaan
di
antara keduanya adalahlokasi
penelitian danmodel literasi informasi yang digunakan. Penelitian ini
menggunakanmodel yang dikembangkan oleh
ACRL,sedangkan kajian buku
ini
menggunakan model7 pilar
yang dikembangkan oleh SCONULL.Kedua adalah
tulisan Lia
Handayani berjudul Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa pada Perpustakaan(Jmum BPAD Sumatera (Jtara.to Hasil analisis
datamenunjukkan literasi informasi tertinggi yang dimiliki
penggunakelompok
mahasiswapada
Perpustakaan UmumBPAD berada di pilar kedua, yaitu pada
kemampuan pengetahuan terhadap saranauntuk
memudahkan pencarianbuku di
perpustakaansebesar 89%. Kemudian
literasiinformasi terendah yang dimiliki pengguna
kelompok mahasiswa pada Perpustakaan UmumBPAD
beradadi
pilarlol-ia Handayani, "Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara," Skripsi, diakses 5 Desember 2018, httptlrepository.usu.ac.id/bitstream/12345678913456317lCover.pdf.
'i'
ketujuh, yaitu pada kemampuan mempublikasikan hasil tulisan sebesar 8oZ. Persamaannya dengan buku
ini
adalah tujuannya yaitu mengukur literasi informasi pemustaka dan model literasiinformasi yang digunakan yaitu SCONULL.
Perbedaan penelitianini
dengankajian
dalambuku ini
adalah lokasi penelitian.Ketiga
adalahkajian Achmad
SyukurAlbar
berjudulLiterasi Informasi
MahasiswaProgram
Pendidikan DoHerSpesialis Obstetri Dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran (Jniversitas GadjahMada
Yog,takarta Menggunakan Standar The Big 6 Model.tr Hasil kajianini
menunjukkan bahwa secara keseluruhanliterasi
informasi mahasiswa adalah berkategoribaik
dengangrand
mean 4,05. Literasi informasi mahasiswa dalam hal merumuskan masalah adalah baik berkategori baik dengangrand
mean 3,76, mencari sumber informasi adalah berkategoribaik
dengan grand mean n 4,07. Menemukan dan mengakses informasi adalah berkategoribaik
dengan grand mean 4,02. Memanfaatkan informasi berkategori baik dengangrand
mean 4,14.Mensintesis
informasi berkategori sangatrrAchmad Syukur Albar,
"Literasi
Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Menggunakan Standar The Big 6Model," Skripsi diakses 5 Desember 2014
dihttp://digilib.uinsuka.ac. id/67 7 4 I I I . aa*
t0
baik
denganGrand Mean 4,22. Dalam hal
mengevaluasi informasi berkategoribaik
dengan Grand Mean 4,06. Dalamhal
merumuskan masalah, mahasiswa PPDS Obsgin FK UGMYogyakarta perlu meningkatkan aktivitas-aktivitas
yangtercakup dalam aktivitas
perumusan masalah. Sedangkandalam hal mencari sumber informasi,
menemukan dan mengakses informasi, memanfaatkan informasi, mensintesisinformasi, dan
mengevaluasiinforhasi sebaiknya
lebih ditingkatkan lagi kemampuan dalam hal-hal tersebut sehingga akan semakin tebih baik dan lebih terampil. Persamaan kajianini
dengan pembahasanbuku ini
adalah tujuannya, yaitu mengukur literasi informasi pemustaka. Perbedaandi
antara pembahasan ini dengan kajian buku ini adalah lokasi penelitian dan modelliterasi
informasi yang digunakan. Penelitianini
menggunakan modelBig
6, sedangkan bukuini
menggunakan mode[ 7 pilar yang dikembangkan oleh SCONULL.C.
Catatan MetodologiKajian dalam buku ini
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan pendekatan kualitatif. Metode analisisdata pada
pendekatankuantitatif
menggunakan metode statistika, khususnya metode statistika deskriptif.11
Sedangkan untuk mendapatkan informasi tentang upaya-
upaya yang telah dilakukan oleh
perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi, efektifitas dari upaya tersebut sertafakor
penghambat yang muncul dalam pengembangan literasi informasi mahasiswa dilakukan dengan wawancara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tambahan dalam kaitannya demgan kegiatan literasi informasi yang dilakukandi
perpustakaanUIN
Sunan Ampel Surabaya danIAIN
Kediri.Penggalian data dalam kajian buku ini dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling atau
sampling bertujuan, yaituUIN
Sunan Ampel Surabaya danIAIN
Kediri.Pengumpulan
data dilakukan pada bulan Agustus
sampaidengan September 2019.
Data
yang sudah diperoleh dan berupa angka kemudian akan dianalisis secaradeskiptif.
Analisis data yang diperoleh melalui pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode statistikadeskriptif.
Kemampuanliterasi
informasi mahasiswa dinyatakan dalam bentuk indeks literasi informasi.Secara statistika, analisis menggunakan rata-ruta
danprosentase.
Indeks literasi informasi (LD dihitung
denganmenggunakan rumus berikut.
l2
Xl"=t Xf=r rr t
nk
Dimana x,;
:
skor atau jawaban responden/pemustaka ke i pada pertanyaan kej
n :
banyaknya pemustakak :
banyaknya pertanyaanUntuk
menyimpulkan kemampuanliterasi
pemustaka dibuat kategori dan kriteria dengan pedoman sebagai berikut.Interval
Indeks Kategoril-1,6
Sangat Rendah1,61
-2,2
Rendah2,21
-2,8
Cukup2,81
-
3,4 Tinggi3,41
-
4 Sangat TinggiSedangkan prosentase jawaban pemustaka dalam setiap pertanyaan adalah sebagai berikut.
sa-
- Lt=1^i
PT O SefEASe
n
xy :
banyaknya responden/pemustaka yang memilih jawaban te(entun :
banyaknya responden/pemustakat3
BAB
2MENGENAL LITERASI INFORMASI
A.
PengertianLiterasi Informasi
Pengertian
literasi
informasiperlu
dipaparkan secarajelas yang bertujuan untuk mengkaji
bagaimana literasi informasi mahasiswadi
Perguruan Tinggi, khususnya PTKIN.Pengertian
ini akan
memberikandasar dalam
menyusun instrumen.Menurut
Behrens, sebagaimanadikutip
dalamAndri Yanto & Wina Erwina, konsep literasi
informasi dicetuskan pertamakali pada tahun 1974 oleh Paul
G.Zurkowski dengan tujuan utama agar
seseorang dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan identifikasi, menggali dan mencari informasi serta menerapkan sumber- sumber informasi yang ada tersebut secara universal untuk seluruh aktivitas yang mereka lakukan. Implementasi konsepliterasi ini banyak dilakukan di
perpustakaanbaik
yangbentuknya formal maupun informal. Zurkowski pertama kali menggunakan konsep literasi informasi dan menyatakan bahwa seseorang yang melek akan informasi (information literates)
aa8 14
adalah orang yang memiliki kemampuan menggunakan sumber informasi dalam pekerjaan yang mereka lakukan.12
Literasi informasi diartikan
sebagai keberaksaraan informasi. Dua kata yang merupakan terjemahandari
istilah asing informationliteracy ini
kemudianjuga
diterjemahkan menjadi kemelekan informasi.Istilah literasi
informasi atau kemelekan informasi sebenarnya sudah lama digunakan hanya saja lebih dekat dan dikenal terutama pada kelompok bidanginformasi dan
perpustakaan. Secaraistilah,
keberaksaraan informasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengenalkebutuhan informasi untuk memecahkan
masalah, mengembangkan gagasan, mengajukanpertanyaan
penting, menggunakanberbagai strategi pengumpulan
informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan dan otentik.l3Definisi lain menyebutkan "../o be information literate,
a person must be able to recognice when information is needed and have the
ability
to locate, evaluate and use effectively the needed information (AmericanLibrary
Association,ALA)."
l2Andri Yanto dan Wina Erwina, "Tren Perkembangan penelitian tentang Literasi Informasi pada Penelitian Mahasiswa Ilmu perpustakaan dan
Informasi Universitas Padjadjaran," Jurnal
llmu
perpustakaan dan Informasi, Vol. 2 No. I (2018),12.l3Aris Nurohman, "signifikansi Literasi Informasi (lnformation Literacy) dalam Dunia Pendidikan di Era Global ,,, Jurnal Kependiditan, Vol. 2 No. I (Mei 2014), l-3.
0 *
l5
Ada pula yang mendefinisikan information literacy is lotowing when and why you need information, where to
find it
and howto
evaluate, useand
communicateit in an ethical
manner(www.cilip.org,uk).
Sederhananya,bahwa setiap
orang diharapkan memiliki kemampuan menemukan informasi secara tepat guna. Dimulai dari kemampuan mengenali apa kebutuhan informasinya, mencari dimana informasiitu,
mengevaluasi isiinformasi yang
benar-benardibutuhkan, dan
kemudian menggunakan dan mengkomunikasikannya secara efektif.Sedangkan George menyatakan bahwa
literasiinformasi merupakan seperangkat keterampilan
untuk memecahkan masalah ataupun membuat keputusan, baik untukkepentingan akademisi ataupun pribadi, melalui
prosespencarian, penemuan dan pemanfaatan informasi dari beragam sumber serta mengkomunikasikan pengetahuan baru ini dengan efisien, efektif dan beretika.la
Adam, dalam
Tri
Septiantoro, menyatakanbahwa
literasiinformasi
memberikan beberapa manfaat. Pertama adalah membantu mengambil keputusan.Literasi informasi
sangat beperandalam
membantu menyelesaikansuatu
persoalan.raGeorge H. C, "Literasi Informasi di Sekolah," Makalah Seminar Nasional
Literasi Informasi: Keberlangsungan dari Sekolah Sampai Perguruan Tinggi, Universitas Negeri Yogyakarta, 6 April 2016' l0-11'
aaa
16
Untuk
mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah, seseorang harusmemiliki
informasi tentag
keputusan yang akan diambil. Kedua adalah menjadi manusia pembelajar di era informasi. Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat pentingdalam
meningkatkan kemampuan seseorangmenjadi
manusia pembelajar. Semakinterampil
seseorangmencari, menemukan,
mengevaluasi,dan
menggunakaninformasi, semakin terbukalah
kesempatanuntuk
selalumelakukan
pembelajaransecara mandiri. Ketiga
adalah menciptakan pengetahuanbaru.
Seseorang dikatakan telahberhasil dalam belajar apabila mampu
menciptakan pengetahuanbaru.
Seseorang dengan kemampuan literasiinformasi akan memiliki
keteraampilanmemilih
informasi mana yang benar dan mana yang salah sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh.r5ALA
merumuskan Association of College and Resemch Librar ies
(AC kL)J
dormation
Literacyfor
H igher Educationyaitu lima
kompetensiliterasi
informasiuntuk
pendidikan menengah. Lima kompetensi literasi informasi tersebut adalah(l)
kemampuan menentukan sejauhmana informasi
yangdibutuhkan, (2)
kemampuan mengaksesinformasi
yangrTri
-septiyantono, Literasi Informasi (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2015), I17.17
dibutuhkan secara efektif dan efisien, (3)
kemampuan mengevaluasiinformasi dan
sumbemya secarakitis,
(4)kemampuan memasukkan informasi yang
dipilih
ke dalam satu basis pengetahuan serta menggunakan informasi secaraefektif
untuk mencapai tujuan tertentu, (5) kemampuan emahami isu- isu ekonomi, hukum, dan sosial seputar pengguniuln informasi, dan akses serta menggunakan informasi secara etis dan legal'Australian and New Zealand Institute
fot ldotmation
Literacy membuat indikator untuk melihat kemampuan literasi sesesorang. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi
yang baik jika (t) mampu mengenali
kebutuhan akan informasi, (2) mampu menentukan sejauh mana informasi yang dibutuhkan, (3) mampu mengakses informasi secara efisien, (4)kitis
mengevaluasiinformasi dan
sumber-sumbernya, (5) mampu mengklasifikasikan, menyimpan, memanipulasi dan merumuskankembali informasi yang dikumpulkan
atau dihasilkan, (6) mampu menggabungkan informasi yangdipilih
ke dalam basis pengetahuan mereka, (7) mampu menggunakaninformasi secara efeldif untuk belajar,
menciptakan pengetahuanbaru,
memecahkanmasalah dan
membuatkeputusan,
(8)
mampu memahami isu-isu ekonomi, hukum, sosial,potitik
dan budaya dalam penggunaan informasi, (9) mampu mengakses dan menggunaan informasi secara etis dant8
legal,
(10)
mampu menggunakan informasi dan pengetahuanuntuk
kewarganegaraanpartisipatif dan
tanggung jawab sosial.l6B.
ModelLiterasi Informasi
Secara umum terdapat beberapa model
literasiinformasi yang
digunakan,yaitu Big 6, Model
LiterasiInformasi 7
Langkah Knowledge Management,The
SevenPillars
Of Information Literacy SCONUL, Empowering, Model 6-Model Literasi Informasi Ilmiah Plus Model, Model Model Literasi ACRL (Information Literacy Competency StandarFor
Higher Education).Standing
Conferenceof National ond
University Libraries (SCONUL)di
Inggris telah mendesain model literasi informasi yang dinamakan the seven pillars pada tahun 1999.Dalton, 2013 dalam Indah Wijaya Antasari,
menyatakankonsep ini telah direvisi pada tahun 20ll
untukmengakomodasi kebutuhan
informasi
saatini.l7 Model
init6Faizza ummu uula dan Sri Ati Suwanto, "Kemampuan Literasi Informasi Pemustaka
di
UPT Perpustakaan Daerah Jawa Tengah,', Jurnal llmu Perpustakaan, Vol. 4 No. 2 (April 2015),27.rTlndah wrjaya Antasari, "Literasi Informasi pemustaka Di perpustakaan
IAIN
Purwokerto Berdasarkan ModelThe
Seven pillars,,; Artikeldisampaikan dalam Lokakarya Nasional Dokumentasi dan Informasi, 12 Juli 2019.
.
fg"dinilai cocok diterapkan pada
perguruantinggi,
sepertidikemukakan
'for higher
education,this list of
skills wastransformed
to the
sevenpillars for information
literacy, namely "identifu, scope,plan,
gather, evaluate, manage andpresent" (Schneider, 2013). SCONUL (2011)
dalamHarliansyah menyebutkan ada tujuh unsur yang
dapatdigunakan
untuk
mengukurtingkat literasi
informasi, yaitu mengenali kebutuhan infornasi (recognize information need), mengetahui sumber relevan (distirtguish waysof
addressinggap),
strategi pencarianinformasi (contruct
strategiesfor locating),
menemukanlokasi dan
akses(locoting and
andaccess), membandingkan dan mengevaluasi
informasi (compare and evaluale), mengatur informasi, menerapkan dan mengomunikasikan(organize, opply, communicate)
dan mensintesis dan menciptakan informasi baru (synthesise and create).18Model 7 Pilar dari SCONUL terdiri dari dua himpunan keterampilan,
yaitu
mengetahui bagaimana menentukan lokasiinformasi serta
mengaksesnyadan
mengetahui bagaimana memahami sefta menggunakan informasi.r8Harliansyah, .?engembangan Kurikulum Literacy Information di
Perguruan Tinggi," Al-Maktabah, Vol. 14 (2015),33' aaa
20
Empat
pilar
pertamaterdiri
atas keterampilan dasarbagaimana untuk menentukan lokasi serta
mengakses informasi, dijelaskan sebagai berikut.(Pilar l)
Merekognisi kebutuhan informasi, mengetahui apa yang telah diketahui, mengetahui apa yang tidak diketahui, dan mengidentifikasi kesenjangan antara yang diketahui dengan yang tidak diketahui;(Pilar 2) Membedakan cara mengatasi
kesenjangan, mengetahuisumber informasi mana yang paling
besar peluangnya memuaskan kebutuhan;(Pilar 3) Membangun strategi untuk
menentukan lokasiinformasi. Misalnya, bagaimana
mengembangkan dan memperbaikistrategi
penelusuranyang efektif; (Pilar
4)Menentukan lokasi dan akses informasi,
mengetahui bagaimana mengakses sumber informasi dan memeriksa alat untuk akses dan temu kembali inlormasi.Pilar kelima sampai ketujuh merupakan keterampilan tingkat lanjut yang diperlukan untuk memahami serta menggunakan informasi secara
efektif.
Adapun ketiga pilar tersebut adalah sebagai berikut.2t
(Pilar 5)
Membandingkan dan mengevaluasi; mengetahui bagaimana mengases relevansi dan kualitas informasi yang ditemukan;(Pilar 6) Mengorganisasi, menerapkan,
danmengkomunikasikan; mengetahui bagaimana merangkaikan informasi baru dengan informasi lama, mengambil tindakan atau membuat keputusan,
dan
akhirnya bagaimana berbagi hasil temuan informasi tersebut dengan orang lain;(Pilar 7)
Sintesis dan menciptakan; mengetahui bagaimana mengasimilasikan informasi dari berbagaijenis
sumber untuk keperluan menciptakan pengetahuan baru'lerelndah Wijaya Antasari, "Literasi Informasi Pemustaka."
22
BAB
3GAMBARAN OBJEK
A. Profil
PerpustakaanUIN
Sunan AmpelVisi
PepustakaanUIN
SunanAmpel
Surabaya adalahmenjadi
perpustakaanyang unggul dan kompetitif
dalambidang
keislaman.Misi
pepustakaanUIN
Sunan Ampel Surabaya adalah(l)
menyediakan sumber pendidikan ilmu-ilmu
keislaman multidispliner serta sains dan teknologi yang unggul dan berdaya saing,(2)
mendiseminasikan hasil risetilmu-ilmu
keislaman multidisipliner sertasains
dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,(3)
menunjang pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.Fungsi ini dapat
dijabarkandalam
beberapa poin penting berikut,(l)
sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pusat pembelajaran (ibrary-centered teaching),(2)
sebagai pusat penyedia inlormasi sesuai dengan ruang lingkup pendidikan (education informalion centre),(3)
sebagai pusat penelitian literatur (library research), (4) sebagai tempat rekeasi, dengan menyediakan bahan bacaan berupa karya ilmiah populer, karyafiksi
maupun nonfiksi (library
recreation), (5) sebagai sumber inspirasi, (6) sebagai pusat pelestarian berbagai karya ilmiah.23
Sebagai pusat ilmu pengetahuan dan
pusatpembelajaran (library-centered leaching) perpustakaan UIN Sunan
Ampel memiliki
berbagaikoleksi dalam
beragam bentuk dan format,mulai dari koleksi
cetak (buku' jumal, majalah, skripsi, tesis,dise*asi,
manuskrip,dan surat kabar) dalam berbagai bahasa (Indonesia, Arab, lnggris, dan lainya), koleksidigital,
danKoleksi
Audio-visual. Perpustakaan jugadilengkapi dengan fasilitas
pembelajaranberupa
ruangpelatihan, ruang diskusi, ruang bacq dan sebagainya' Fasilitas- fasilitas tersebut disediakan dalam rangka mengambil peran
perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan
dan pembelajaran.Selanjutnya sebagai pusat penyedia informasi bidang pendidikan (Education information centre) perpustakaan
UIN Sunan Ampel berupaya membetikan berbagai
sumberinformasi yang dibutuhkan oleh civitas
akademika utuk melaksanakanTridharma
PerguruanTinggi. Tidak
hanya terbatas informasi yang bersumber dari koleksi perpustakaan sendiri, namun berbagaiinformasi dari
sumber berkualitas yang dapat diakses. Untukitu
dalam Web Perpustakaan telah disediakanlink-link
ke open-accessjournal,
sumber tesis dan disertasi, berbagai repository,dan lain
sebagainya'Halini
diharapkan dapat membantucivitas
akademikadan
semua21
pemusataka untuk mengakses sumber-sumber
ilmiah berkualitastidak
terbataspada koleksi
perpustakaan UIN Sunan Ampel.Perpustakaan berusaha menjadi pusat referensi bagi
para peneliti baik
dosen, mahasiswadan
karyawan dalammencari
sumber-sumberreferensi untuk
menyelesaikan penelitiannya.Perpustakaan menyiapkan sumber daya manusiayang kompeten dibidangnya dalam rangka
memberikan bantuan kepada peneliti. Berbagaijasa
bimbingan dilakukanoleh
pustakawandi antaranya: l). Bantuan
penelusuran literature. 2). Bimbingan Pemakai (Orientasi Perpustakaan). 3).Layanan Referensi Dasar dan Komplek. 4).
Bimbingan Penyelesaian TugasAkhir
danlainJain.
Selain fungsi-fungsi akademik tersebut, perpustakaan juga berfungsi sebagai tempatrekreasi (library recreation) bagi civitas
akademika dan seluruh pemustaka dengan menyediakan berbagai koleksi yangbersifat hiburan, seperti film baik nasional
maupunintemasional yang dilengkapi dengan DVD ptayer
danTelevisi,
berbagaikarya fiksi, novel dan lain
sebagainya.Koleksi-koleksi tersebut disediakan dalam rangka memberikan
fasilitas kepada
pemustakauntuk melakukan
refreshing (penyegaran)di
tengah-tengah kesibukan akademik meraka,25
sehingga perpustakaan bisa menjadi alternatif tempat rekreasi di tengah kampus.
Pada
perkembangan selanjutnya perpustakaan UIN Sunan Ampel tidak hanya berorientasi untuk mengembangkanteknologi dan sistem
manajemenyang
sudahada,
tetapi perpustakaanmulai
mengembangkan kebutuhan-kebutuhan yang lain, seperti pengadaan dan penambahan koleksi, sistem keamanan, penambahanSDM
yang berbasis pustakawan danlain
sebagainya. PerpustakaanUIN
SunanAmpel
memiliki aneka koleksi monograf dan serial, baik berupafiksi
atau nonfiksi,
dalam bentuk cetak dandigital.
Koleksi monograf dan serial selain disajikan secara langsungjuga
disajikan secaraonline dalam format E-Book,
E-Joumal,dan
Repository.Format sajian elektronik disuguhkan untuk memudahkan akses tanpa batas dari berbagai belahan dunia.
Layanan
perpustakaanUIN Sunan Ampel
adalahsebagai berikut:
a.
Layanan SirkulasiLayanan
Sirkulasi
Layanansirkulasi
adalah layananyang diberikan
kepada pemustakauntuk
memperolehpinjaman bahan pustaka dan penyelesaian administrasinya.
Koleksi yang disirkulasikan (bisa dipinjam) adalah koleksi buku yang berstatus koleksi umum dan didisplay
di
rakaaa 26
Ruang
Koleksi
Umum.Koleksi
tersebut dapat ditelusur pada data base BUKU, dengan kode'U'.
b.
Layanan ReferensiLayanan Referens adalah layanan dalam bentuk bantuan,
petunjuk, atau bimbingan untuk
menemukan bahan pustaka atau informasi. Suatu kegiatan pelayanan untuk membantu pemustaka menemukan informasi dengan cara:
a). Menjawab pertanyaan-pertanyaan pemustaka dengan menggunakankoleksi referensi atau
dengan bantuan internet; b) memberi bimbingan untuk menemukan koleksireferens yang sesuai dan mencari informasi
yang dibutuhkan,c)
memberi bimbingan kepada para pemakai tentang penggunaan koleksi referensi, dan d) dalam rangka menunjang pelayanan referensini,
PerpustakaanUIN
SunanAmpel
menyediakan buku-buku rujukan, seperti kamus, ensiklopedi, handbook, buku pedoman, 17 Buku Panduan PerpustakaanUIN
Sunan Ampel Surabaya 2017dan lain-lain yang
hanya dapat dibacadi
tempat ataudifotocopy. Layanan ini terletak di bagian
koleksi Referens.c.
Layanan Koleksi Tandon dan Serial Layanan ini terdiri dari :1). Layanan Koleksi Tandon
";?"
Koleksi tandon yang
menerapkansistem
layanan tertutup adalah layanan peminjaman buku teks, yang memiliki tingkat peminatan cukup tinggi serta referensiwajib dari
dosen denganwaktu
peminjaman terbatas dan hanya tersedia satu eksemplar. Pemustaka hanya diperbolehkan membaca ditempat atau difoto copijika
diperlukan. dan
2). Layanan Koleksi Serial
Layanan
Koleksi Serial
berupa layanankoran
dan kliping serta layanan majalah danjumal
d.
Layanan Koleksi KhususLayanan yang menyediakan koleksi hasil karya institusi
(institutional repository, seperti skripsi, tesis,
dandisertasi.Koleksi
jenis ini
diperlakukan seperti koleksi referensi,yaitu
hanya dapat dibacadi
tempat dan difotocopy dengan
persyaratankhusus.
Pemustaka dapatmemanfaatkan koleksi khusus dengan
penelusuraninformasi awal baik melalui katalog
digitalhttp://digilib.uinsby.ac.id/.
e.
Layanan Audio VisualLayanan
ini
adalah layanankoleksi
berbasis teknologi informasi. Layanan yang diberikan meliputi; internet, CD- ROM, televisi, dan VCD/DVD.28
f.
Layanan Nonton BarengLayanan nonton bareng adalah layanan pemutaran
film- film
terbaru secara masif yang biasanya ditayangkan padahari Jum'at mulai pukul 08.30. Layanan ini
jugamemungkinkan pemustaka untuk mengajukan request film sesuai dengan yang diinginkan.
g.
Layanan Foto CopyLayanan foto copy diberikan untuk
mempermudah pemustakamemperoleh informasi.
Pemustaka dapatmemfoto copy koleksi
perpustakaanyang
diperlukan.Layanan
ini diberikan
sebagaisolusi
pemustaka untuk mendapatkanbahan
pustakayang tidak
dipinjamkan.seperti koleksi tandon dan koleksi.
h.
Layanan Bimbingan PemakaiKegiatan
ini
merupakan salah satu kegiatan yang sangaturgen
diselenggarakanoleh
PerpustakaanUIN
SunanAmpel.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk OrientasiSistem Informasi dilakukan dengan tujuan;
a) mengenalkan mahasiswa tentang pelayanan perpustakaan.seperti:
jenis-jenis
layanan, cara mendapatkan layanan.cara mencari informasi/ilmu pengetahuan dengan cepat.
tepat dan mudah sesuai dengan kebutuhan,
b) membiasakan mahasiswa dengan buku-buku referensi dan29
J
penunjang mata
kuliah
serta memberikan instruksi cara penggunaannya,c)
memberikan bantuan dalam metode penelusuran sumber-sumber informasi/ilmu pengetahuan melalui OPAC, CD-ROM, internet, dan alat bantu lainnyayang ada di
perpustakaan,dan d)
bimbingan pemakaidiberikan kepada calon anggota perpustakaan (mahasiswa baru) pada saat orientasi perpustakaan.
Layanan Digital Manuskrip Repository @MR)
Salah satu layanan digital yang ada
di
Perpustakaan UINSunan Ampel Surabaya adalah Digital
Manuskrip Repository @MR). Sebuah layanan yang disediakan untuk membantupara peneliti, dosen dan
mahasiswa yangberminat dalam bidang
Sejarahdan
Peradaban Islam, khususnya tentang Manuskrip Pesantren di Indonesia.Layanan Literasi Informasi.
Perkembangan
Teknologi
khususnyateknologi
World Wide Web(WWW)
yang disebarkan melalui dunia maya (internet) telah mencapai tingkat kemajuan yang luar biasa.Perkembangan
yang
sangat bermanfaatbagi
akademisi(peneliti, dosen dan
mahasiswa)dalam
melaksanakan tugas-tugas akademik mereka.Akses terhadap berbagaijenis
referensi riset (seperti artikeljurnal,
tesis, disertasi, dan lain-lain) menjadi sangat mudah dan murah. Beragai6a*i0
data base online memuat ribuan konten informasi ilmiah dapat diakses dengan mudah karena mereka menyediakan sarana penelusuran (searching
tooL) dan
pengunduhan (downloading) yang baik.Hal ini
tentu sangat membantu para akademisi untuk menyelesaikan tugas mereka.k.
Katalog Online (OPAC).OPAC (Online Public
Access Catalog) adalah program komputerisasiuntuk
penelusurankoleksi
perpustakaan.OPAC berisi informasi
tentangbibliografi, lokasi
dannomor panggil koleksi untuk
memudahkan pencarian koleksi yang dibutuhkan para pemustaka. Pemanfaatan alat penelusuranini
menggunakanOPAC Web yang
bisa diakses di Internet.B. Profil
PerpustakaanIAIN Kediri
Perpustakaan
IAN Kediri
adalah perpustakaan yang berada dibawah naunganIAIN Kediri
dan merupakan unit penunjangDalam
mencapaitujuan IAN Kediri.
Dengandemikian tugas utama
perpustakaanIAIN Kediri
adalah mendukung pelaksanaanTri
Dharma perguruan tinggi melatui pemberian layanan sumber informasi.Visi
perpustakaanIAIN Kediri
adalah"Unggul
dalam pelayanan, koleksi dan sumber3l
daya manusia yang produktif untuk mendukung pengembangan ilmu keislaman.
Misi
PerpustakaanIAIN Kediri
adalah sebagai berikut,(1)
mendayagunakan koleksi perpustakaan untuk mendukungTri Dharma Perguruan Tinggi, (2)
mengembangkan kemampuan, mencari, mengelola dan menanfaatkan informasi, (3) mendukung budaya baca dantulis
bagi sivitas akademika, (4) meletakan dasar-dasar belajar mandiri, (5) mengembangkan kerjasama bidang kepustakawanan.Tujuan Perpustakaan IAIN Kediri adalah
(1)menyediakan bahan perpustakaan
dan
akses informasi bagi pemustakauntuk
kepentinganpendidikan, penelitian
danpengabdian kepada masyarakat, (2)
mengembangkan,mengorganisasi dan mendayagunakan koleksi,
(3)meningkatkan literasi informasi pemustaka,
(4) mendayagunaakanteknologi informasi dan
komunikasi, (5) melestarikan bahan perpustakaan baik isi maupun medianya.Tugas
perpustakaanIAIN Kediri
adalah men)'usunkebijakan dan melakukan tugas untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka seerta mendayagunakannya untuk civitas akademika maupun masyarakat luas.
IAIN Kediri
menerapkan sistem layanan terbuka (open access). Pemustaka perpustakaan diberikan keleluasaan untuk&ea 32
menelusur langsung ke rak koleksi dan mengambil buku yang
akan dipinjam sesuai dengan keperluannya
kemudian membawa buku yang akan dipinjam kecounter layanan mandiriatau
membacabuku tersebut di ruang baca yang
telah disediakan.Untuk masuk
keperpustakaandiberlakukan
sistem gateway,yaitu
setiap pengunjung yang masuk perpustakaan diharuskan memakai kartu perpustakaan yang memliki barcodedan
mengaksesnya pada sistemyang
adadi pintu
masuk.Dengan sistem
ini
pengunjung yang tidak memiliki kartu tidak akan bisa masuk perpustakaan.Perpustakaan
IAIN Kediri memiliki
layanan sebagai berikut.I.
Administrasi dan HumasLayanan administrasi dan humas ada dua jenis, yaitu :
a.
Administrasi persuratanAdministrasi persuratan berlugas mengelola surat masuk dan surat keluar, termasuk surat pengantar ke perpustakaan
lain. Selain keluat
beruapa surat bebas pustaka (surat keterangan yang dikeluarkanoleh
perpustakaan sebagaibukti tidak
memilikipinjaman koleksi dan
tanggungan adminishasi keuangan perpustakaan sebagai salah satu syarataa*
33
untuk cuti studi, mutasi, wisuda, mengambi ijasah), surat keterangan
telah
melaksanakan penelitiaian,menerbitkan
pengumuman,menerbitkan
daftar mahasiswa yang terlambat mengembalikan buku.b.
Administrasi KeanggotaanAdministrasi keanggotaan menangani pengelolaan
kartu
anggota,meliputi
percetakan, pemblokiran, dan aktivasi kartu anggoata, dan pembuatan kartu sakti.Keanggotaan perpustakaan dikelompokan menjadi pemustaka sivitas akademika dan pemustaka dari luar sivitas akademika.
2.
Pelayanan LockerPelayanan
locker adalah
pelayanan penyediaan fasilitas bagi pemustaka untuk menitipkan barang- barang yang tidak boleh dibawa masuk ke ruangankoleksi
perpustakaan.Tempat penitipan
barang (locker) terletakdi lantai 1
gedung utama