Resume Bacaan
Senin, 19 Agustus 2024
Baker. Penghantar Bahasa Ibrani. Jakarta: BPK Gunung Mulia Lisa Naftali Sibarani
Pada umumnya pembelajaran bahasa Ibrani di perguruan tinggi teologi tidak begitu hidup.
Yang sering berkembang adalah ilmu-ilmu baru seperti : sosiologi
Teologi pembebasan Dinamika kelompok
Hermeneutika (ilmu penafsiran) Ekumenika
Pada abad ke-20 buku ditulis dalam bahasa Inggris dan Jerman Sejarah dan sifat bahasa Ibrani yaitu
Rumpun bahasa semit
. Rumpun Indo-Eropa (bahasa – bahasa di Eropa, Iran, dan India)
. Rumpun Austronesia (bahasa bahasa di malagasi, Indonesia, Filipina, Oceania) . Rumpun semilo Hamid (bahasa-bahasa di Asia Barat dan Afrika)
. Rumpun semit (bahasa-bahasa di asia Barat) . Rumpun Hamid (bahasa-bahasa di Afrika)
~bahasa semi disebut dengan nama Sam anak NU yang dianggap nenek moyang bangsa timur tengah menurut kejadian 10 pada zaman dulu bahasa rumpun tersebut dibagi menjadi tiga cabang yaitu
°cabang Timur (bahasa akad yang mencakup bahasa Babel dan bahasa Asyur)
°cabang Selatan (bahasa Arab dan Etiopia)
°cabang Barat bahasa-bahasa kanaan yaitu bahasa ebla, ugrait dan horani dan bahasa Aram
Resume Bacaan
Djakarta Murid SMT. Jembatan Antar Generasi. Pt Penebar Swadaya. 1979 Lisa Naftali Sibarani
Pada buku itu tertulis manusia- manusia yang tergolong manusia Indonesia tiga zaman:
1. Zaman Penjajahan Belanda, sampai tahun 1942.
2. Zaman Penjajahan Jepang, mulai tahun 1942 sampai tahun 1945 3. Zaman Merdeka, sejak tanggal 17 Agustus 1945
Jelas kedua zaman pertama adalah sewaktu bangsa Indonesia hidup di alam penindasan atau kolonialisme:
1. Zaman Penjajahan Belanda selama 350 tahun dialami eks siswa SMT selama lebih kurang 20 tahun terakhir.
2. Zaman Penjajahan Jepang, walaupun sependek 3 ½ tahun, tetapi intensitas penderitaan bangsa Indonesia jauh lebih hebat dan getir.
3. Zaman Kemerdekaan, yang kami masuki dengan bekal penuh pengalaman hidup, baik manis maupun pahit, dari zaman sebelumnya.
Kebahagiaan lain yang patut dikemukakan adalah bahwa kami, murid SMT Djakarta 1942-45 sebagai remaja yang sudah matang mendapat kesempatan mengikuti seluruh proses sampai lahirnya Pancasila oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 dan pengesahan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945.Adalah suatu kodrat manusia bahwa seseorang yang telah masuk lanjut usia sebelum “sirna” ingin berpesan kepada generasi penerus, dan berbagi pengalaman mengenai kedua zaman kolonialisme dan setengah abad kemerdekaan sebagai bangsa
Resume Bacaan
Rabu, 21 Agustus 2024
Fadly. Yesus Ataukah Paulus. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1979 Lisa Naftali Sibarani
Jadi di dalam buku yang saya baca ada beberapa point yang di bahas salah satu nya adalah “ makna pengertian tri tunggal bagi iman kristiani
Menurut pendapat saya
Saya sependapat dengan pendapat buku bahwa sanya semua boleh aja tidak sepakat dengan tri tunggal
Tetapi ketidak kesepakatan itu lain berbeda dengan kepercayaan saya percaya Allah pencipta itu ada dalam istilah kristologi disebut bapa
Karena tidak semua mempercayai Yesus itu sendiri tetapi orang percaya bahwa Allah itu ada
Resume Bacaan
kamis, 22 Agustus 2024
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Synopsis singkat yang saya dapat
Jadi diva adalah seorang pasokan dari amerika pemasokan itu sendiri boleh masuk MTV (Music Television) adalah stasiun televisi Amerika Serikat yang pertama kali menyiarkan pada 1 Agustus 1981. Jadi di belanda diva itu berkencan di diva untuk sekarang diva itu sebutan untuk penyanyi tetapi bisa di sebut diva jika masuk tev saja jadi untuk penyinden tidak disebut diva
Jadi menurut saya isi dari buku ini adalah menjelaskan apa itu diva apa saja bagian bagian dari diva itu sendiri dan pada buku ini mengambil contoh artis papan atas seperti inul daratista ia bisa disebut diva karna dia adalah penyanyi pop dan ia sudah menjadi miliarwati secara kilat diva tidak hanya utuk wanita saja pada di buku di jelaskan bahwa diva boleh juga untuk bencong juga
Resume Bacaan
jumat, 23 Agustus 2024
Collins Heper. Mereka Bukan Anak Ku. New York. 1981 Lisa Naftali Sibarani
Buku ini berisi tentang seseorang yang menjadi guru kelas bantu ia memiliki murid murid yang memiliki kekurangan mereka memiliki kecacatan tetapi pada kelas bantu ini murid tersebut adalah cara mereka belajar agar mereka tidak tertinggal dengan teman sebaya nya yang lain ibu ini mengajari membaca dan matimatika tetapi semua tidak berjalan mulus karna ada nya hukum public 94-142 yang dikenal sebagai mainstreaming act ini adalah aturan untuk mereka para penyandang cacat di ruang kerja yang normal yang bertujuan untuk menormalkan para siswa didik caranya adalah mereka di tempatkan diruangan terbuka atau di gabung kan menjadi satu tempat sedangkan itu bukan lah hal yang tepat karena tempat yang paling benar untuk mereka adalah tempat yg tertutup dan tidak berjalan dengan begitu lancar karna yang dibutuhkan untuk mereka adalah tempat khusus yang tertutup
Senin , 26 Agustus 2024
Hayden Torey. Sheila. Qanita.1994 Lisa Naftali Sibarani
[email protected] 07.30-10.00
Jadi pada buku yang saya dapat adalah perjuangan seorang guru yang lagi lagi mengajar murid yang memiliki kekurangan dalam mental sejak Hayden bekerja menjadi relawan dalam program tersebut ia menjadi terpikat oleh aspek yang membingungkan dari penyakit mental anak tersebut. Jadi lah ia belajar hingga meraih tiga gelar ia mencurahkan waktu nya untuk menjadi guru asisten guru dan instruktur di uiversitas serta peneliti psikiatri ia tinggal di lima negara , ia pun bekerja pada pusat penitipan anak swasta dll. Dari
pengamatan nya anak-anak tersebut memiliki kunci ajaib agar ia dapat membuka pemahaman pada anak tersebut tetapi anak-anak tersebut sebenernya tidak memiliki kunci tersebut karna pada Sebagian anak cinta saja tidak cukup
Resume Bacaan
Selasa, 27 Agustus 2024
Cremers Agus. Menjadi Diri Sendiri. Gramedia. 1970 Lisa Naftali Sibarani
[email protected] 13.00
Dari bab tentang ego yang saya baca ego sebagai isi khas kesadaran bukanlah suatu faktor tunggal atau elementer tapi satu faktor kompleks yang tidak bisa di uraikan sampai habis habisannya pengalaman menunjukan bahwa ego di landasi oleh dua dasar yang rupa nya berbeda : dasar somatis dan dasar psikitis. Dasar somatis dari ego terdiri dari faktor faktor yang sadar dan tak sadar. Sama halnya dengan dasar psikis di satu pihak ego berdasar pada seluruh ruang kesadaran dan di pihak lain berdasar pada seluruh jumlah dari isi-isi yang tak sadar semua ini
Winkel.W.S, Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar, Gramedia,1983 Lisa Naftali Sibarani
[email protected] 07.30-10.00
Salah satu cara berpikir mengenai masalah belajar yang tetap mempengaruhi psikologi belajar modern ialah cara berpikir yang dipelopori oleh psikolog inggris yang mengembangkan aliran yang kemudian disebut “Asosiasionism” gagasan-gagasan itu bersumber pada banyak kesan yang diperoleh melalui alat-alat indera, dari kesan-kesan itu akhirnya diperoleh gagasan/ide seperti "bunga" atau "nomor/angka". Dengan kata lain, mereka menaruh perhatian terhadap masalah bagaimana gagasan-gagasan yang kompleks itu dipelajari.
Psikolog-psikolog yang berasal dari Amerika, seperti William James dan John Dewey, menambahkan beberapa interpretasi baru pada pandangan tradisional yang bersifat asosiatif itu. Yang mereka anggap sebagai salah satu ciri yang khas, yang sangat penting dalam belajar, ialah fungsi atau peranan dari belajar itu dalam kehidupan manusia sebagai organisme
biologis
Resume Bacaan
Kamis, 29 Agustus 2024
Copper.Terry D. Menilai Tanpa Menghakimi. Jakarta:BPK Gunung Mulia.2012
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
13.00
Pada bab pertama pada buku tersebut menceritakan seorang pemuda yang bertemu gadis kecil dan bermain – main dengan seekor kucing ia menanyakan banyak hal tentang kucing tersebut keanak itu, anak tersebut risih dengan pertanyaan pemuda tersebut dan pemuda tersebut menyimpulkan bahwa bagi gadis kecil tersebut semua kategori dan klarifikasi terhadap persoalan tersebut tidaklah penting, tetapi menurut pemuda tersebut ia telah mengkesampingkan keinginan sederhana gadis tersebut dan pernyataan tersebut cukup menggangu ,yang terpenting untuk gadis itu adalah ingin mengelus kucing tersebut saja dan pemuda tersebut teringat akan betapa kita sebagai manusia telah mengumpul kan
pengalaman kita dan mengurangi pengalaman kita pengalamana hidup kita dengan mencoba pertinya tampak begitu rapih
Jumat, 30 Agustus 2024
Copper. Menjadi Lebih Baik Menurut teologiJakarta: BPK Gunung Mulia
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
07.35
Pada buku tertulis manusia adalah mahluk yang bertanya di dalam buku di tulis kan bertanya ialah manusia tidak mau menerima sesecara pasif begitu saja, baik keadaan diri maupun lingkungannya Ia ingin tahu segala sesuatu. Bila yang diketahuinya itu tidak sesuai dengan yang diingininya, ia akan ber- usaha keras mengubahnya. Dan kalau itu ternyata tidak mungkin, ialah yang akan mengubah dirinya. Ia menyesuaikan diri.
Inilah kunci peradaban manusia. Peradaban adalah hasil proses transfor- masi dan adaptasi.
Peradaban adalah hasil proses perubahan dan penyesuaian diri.
Manusia adalah mahluk yang bertanya. Begitulah ia, sejak ia lahir. Ia ber- tanya dengan matanya.
Resume Bacaan
Senin, 1 September 2024
Gunarsa Dr Singgih D,Psikologi untuk Muda-Mudi, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
13.25
Yang saya pahami dari buku ini seseorang mengalami beberapa proses perkembangan secara bersamaan ada proses perkembangan yang jelas terlihat hasil nya tidak langsung baru tampak setelah di pahami agar lebih paham :
Proses Individualisasi(usaha individu dalam mencapai kemampuan)
Proses sosialisasi(usaha untuk hidup dengan orang lain)
Bila seluruh masa hidup seseorang di amati maka masa remaja merupakan masa di mana terjadi nya proses proses yang hanya di rasakan akibatnya oleh diri sendiri dan orang lain. Untuk mempermudah pembahasan mengenai masalah persiapan masa dewasa yang sedemikian luasnya.
masa persiapan tersebut kita bagi dalam beberapa hal :
Masa persiapan fisik (antara umur 11-15 tahun)
Masa persiapan diri (antara umur 15-18 tahun)
Masa persiapan dewasa (antara umur 18-21 tahun)
Selasa, 2 September 2024
Lubis Mulya,Hak Asasi Manusia Dan Pembangunan.Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
13.25
Pada buku ini tertulis indonesia dalam UUD '45 tidak memuat banyak pasal yang melindungi hak-hak asasi manusia³), akan tetapi Konstitusi 3) Republik Indonesia Serikat 1949 dan UUD Sementara 1950 memuat secara lengkap pasal-pasal yang melindungi hak- hak asasi manusia, seperti yang tertera dalam "Universal Declaration of Human Rights"4) UUD Sementara 1950 hanya berlaku sampai tahun 1959, di mana Dekrit 5 Juli 1959 memperlakukan kembali UUD '45 yang sumir itu³). Karena UUD '45 tidak banyak meng- atur masalah-masalah perlindungan hak asasi manusia maka banyak persoalan yang timbul.
Kertas kerja ini akan mencoba melihat ma salah ini secara lebih luas dengan menggunakan analisa yang tidak terlalu legalistis, melainkan dengan mencoba memakai pendekatan yang lebih sosiologis seperti yang sering ditulis oleh Satjipto Raharjo6
Perdebatan tentang masalah hak-hak asasi manusia pada 15 tahun terakhir ini terasa semakin menyeluruh dengan melihatnya juga dari segi-segi lain. Pembangunan dalam arti yang luas mulai dipersoalkan kaitannya dengan hak-hak asasi manusia. Perhatian terhadap kemiskinan sebagai suatu produk pembangunan yang tidak menghiraukan hak-hak asasi semakin luas
Resume Bacaan
Rabu, 3 September 2024
Hartono,Psikologi Konseling.Kencana
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
07.35
Dibuku itu tertulis sikologi Konseling adalah sintesis dari berbagai kecenderungan dalam gerakan bimbingan,Kesehatan mental,psikometri,,kasus-kasus sosial,dan
psikoterapi.Sintesis adalah paduan berbagai hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras Aspek-aspek konseling meliputi karakteristik:
Konseling
Konselor
Konseli dan masalahnya
Di dalam proses konseling semua aspek tersebut saling terkait sehingga tidak dapat dilepaskan satu sama lain. Konselor mempunyai sifat-sifat keperibadian yang mantap,
seperti : kewibawaan,kehangatan,kestabilan emosi,simpatik,empati,kejujuran,tanggung jawab dan dapat dipercaya.
Rabu, 6 September 2024
Rollo May,Manusia Mencari Dirinya.Mitra Utama Jakarta
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
07.35
Pada buku itu di sampaikan salah satu anugrah besar yang kita miliki dalam abad kekuatiran potensi untuk mengenal diri sendiri Banyak orang bertanya, bagaimana seseorang dapat mencapai suatu integrasi batiniah dalam suatu dunia yang tercerai berai ini. Ada pula orang-orang lain yang me nanyakan bagaimana seseorang dapat mengembangkan dirinya sedemikian rupa sehingga mencapai suatu reali sasi diri dalam suatu masa yang tidak menentu, baik da lam masa sekarang maupun dalam masa mendatang,ada secercah harapan baru dalam dunia psikologi yang membuat kita berpikir, merasakan, dan bertindak
sebagaimana mestinya. Harapan inilah yang ingin dijadikan suatu pegangan bagi seseorang dalam usaha pencarian identitas dirinya, walaupun memang ada be- berapa faktor lain yang perlu diperhatikan sehubungan dengan latihan teknis dan pengertian seseorang terhadap dirinya sendiri Jadi buku ini diharapkan dapat membantu para pembaca mengenal dirinya sendiri dengan belajar dari pengalaman-pengalaman yang diulas di dalam- nya, yang telah memberikan suatu terang baru dalam ke- kalutan masalah-masalah integrasi pribadi.
Akhir- akhir ini kita melihat semakin banyak 'bencana' yang timbul dalam kehidupan manusia, seperti perang, kelabilan keadaan ekonomi, dan lain-lain Mengapa konflik-konflik itu muncul?
Ciri-ciri gangguan jiwa yang diderita orang-orang abad kita, seperti halnya dengan abad-abad sebelumnya, adalah ketidakbahagiaan hidup, ketidakmampua n mem- buat keputusan, misalnya keputusan yang berhubungan dengan pernikahan, jabatan, kekecewaan yang biasanya timbul karena hidup yang tidak berarti, dan lain-lain. Namun, apa sebenarnya yang merupakan akar semua ma- salah kehidupan tersebut? Sigmund Freud, seorang ahli psikologi, mengungkap- kan bahwa pada abad kedua puluh, yang merupakan penyebab umum timbulnya masalah-masalah di atas ada- lah beberapa hal seperti kesulitan seseorang dalam me- nerima segala sesuatu yang bersifat naluriah, sisi kehi- dupan seksual, dan konflik yang timbul antara impuls- impuls seksual dan hal-hal yang dianggap tabu dalam suatu kelompok masyarakat sosial.
Pada tahun 1920 Otto Rank menuliskan bahwa yang merupakan akar segala masalah kejiwaan manusia pada saat itu adalah perasaan-perasaan rendah diri, perasaan tidak mampu, serta rasa bersalah neige permusuhan tersebut sering dihubungkan dengan perasaan-perasaan kompetitif antar mereka yang ingin saling mendahului. permusuhan tersebut sering
dihubungkan dengan perasaan-perasaan kompetitif antar mereka yang ingin saling mendahului. Lalu, apa yang menjadi akar masalah-masalah kehidupan di akhir abad dua puluh ini?
bagaimana berjuang melawan hal-hal yang telah mencegah mereka dari pengalaman untuk “merasa” dan “menginginkan.” Mereka menemukan bahwa ada rantai-rantai tertentu yang akan menjerat mereka 155 Pergulatan Menjadi Pribadi
Selain dapat melihat wawasan baru dalam dunia ilmu jiwa yang tersembunyi dalam suatu tingkat pribadi, kita juga akan melihat kebijaksanaan orang-orang yang hidup pada berbagai masa. Dalam bidang-bidang ilmu seperti kesusasteraan, filosofi dan etika kita dapat melihat bahwa orang yang bijaksana telah berusah secara optimal untuk mengubah masa ketidakaamanan dan krisis-krisis prbadi menjadi sesuatu yang konstruktif. Penulis bermaksud agar pembaca dapat menemukan pusat-pusat kekuatan dalam diri sendiri sebesar mungkin, juga menemukan cara untuk mencapai nilai-nilai dan sasaran-sasaran kehidupan yang dapat menjadi pedoman hidup kita bila suatu saat perasaan ketidakamanan itu menyerang kita.
sadar telah kita abaikan?” Dalam bab-bab buku ini kita tidak hanya akan melihat wawasan baru dalam dunia ilmu jiwa yang tersembunyi dalam suatu tingkat pribadi, tetapi kita juga akan melihat kebijaksanaan orang-orang yang hidup pada berbagai masa. Dalam bidang- bidang ilmu seperti kesusastraan, filosofi, dan etika kita dapat melihat bahwa orang-orang yang bijaksana telah berusaha secara optimal untuk mengubah masa
senin, 9 September 2024
Hardjowirogo Marbangun,Hak-hak Manusia.Yayasan idayu
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
07.35
Pada bab ini menjelaskan hak-hak manusia yang memiliki arti yaitu suatu bidang yang teramat luas dan tidak jelas pula batasan masalah yang tercangkup oleh nya pengalaman di dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai aspek hak manusia tertentu sehingga ia yang terkena haknya bisa merasakan berotoritas dalam hal pengalaman nya untuk ikutv berbicara tentang hak asasi manusia contoh nya ialah seorang pembantu rumah tangga diperas tenaga nya dengan 12 jam bekerja perhari dipekerjakan dengan tidak baik dan memiliki upah yang tidak sesuai. Hal ini selalu dianggap remeh oleh mayarakat padahal hal tersebut, adalah exploitation de ihomme par homme , pengeksploatasian manusia oleh manusia sesuatu yang bila di tinjau dari segi hak-hak manusia tak bisa di benarkan ada pula contoh kedua memiliki rumah bertingkat dua tak selama nya menyenangkan karna tidak lagi leluasa dengan kata lain ada privasi di dalam rumah karna tetangga dapat memandangi rumah kita hal ini menarik menurut buku karna perlakuan yang tak manusiawi terhadap pembantu rumah tangga yang di ceritakan di atas berkaitan dengan pelanggaran terhadap hak atas privasi,alam pribadi anda
Resume Bacaan
Selasa, 10 September 2024
Abineno,Manusia dan Sesamanya di Dalam Dunia,BPK
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
1.00
Pada bab ini mengatakan bahwa kejadian satu dan dua berbicara tentang langit dan bumi dibicarakan secara thematis dan di tuangkan dalam semacam “ajaran” yang matang dipikirkan dan dibicarakan dengan rapih. Pada kejadian satu bersumber pada (codex) adanya permulaan pembuangan bangsa israel ke babel dan kejadian dua bersumber dari (Yahwis) yang berasal dari zaman raja-raja .
Pada kejadian satu “pada mula allah menciptakan langit dan bumi” di susul dengan cerita pencipraan langit dan bumi (1:1-2:4) yang terdiri dari sepuluh karya penciptaan (= alam semesta, terang,cakrawala,darat tumbuh-tumbuhan,benda-benda penerang, Binatang- binatang di dalam air,burung-burung di udara, binatang-binatang darat,manusia) dan
menceritakan pula tentang tujuh hari penciptaan dari hari pertama sampai hari ketujuh disebut hari sabat.
Dari cerita kejadian tersebut israel mau mengatakan bahwa langit dan bumi bukan lah dewa dewa atau ilah ilah tapi mahluk ciptaan allah israel ialah satu-satu nya yang kekal ia telah menciptakan segala yang di takuti dan di sembah oleh manusia dari mulanya ia berjuang melawan kekacauan dengan di bantu oleh iarael dan di wakili umat manusia
Selasa, 10 September 2024
Duimering Caroline,Kekerasan Seksual dan Pemulihan,BPK
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
7.30
Pada buku ini menjelaskan Samuel (13:10-14) menceritakan seorang yang bernama amnon yang memperkosa tamar, amnon mengutus tamar untuk mengambilkan makanan kedalam kamar agar ia dapat memamakannya dari tangan tamar sendiri, setelah tamar menyelesaikan tugas nya tersebut amnon melecehkan gadis tersebut dengan menyuruhnya untuk tidur bersama tetapi tamar tidak menginginkannya dan sudah menolaknya tetapi amnon tetap memperkosa tamar. Pada paragraph terseebut unsur yang terdapat pada teks di atas pemerkosaan terhadap gadis yang bernama tamar karna ia merasa dirinya lebih kuat dari gadis tersebut
Kekerasan seksual telah menjadi bagian dalam hidup kita dalam jangka yang cukup panjang, karena banyak nya kekerasan seksual di dunia sejak sejarah mencatat nya untuk pertama kalinya bahkan lebih lama lagi
Berikut adalah contoh pertanyaan yang dilontarkan oleh buku tentang kekerasan seksual yaitu
Mengapa kekerasan seksual terjadi?
Mengapa ini terus terjadi?
Bagaimana kekerasan seksual terjadi pada komunitas beragama?
seseorang tidak bisa secara leluasa menyatakan dan mengungkapkan perasaannya yang berhubungan dengan seksualitas. Kita akan tercengang saat menyadari hal-hal yang membuat kita malu. Saya menganggap ini sifatnya pribadi, suatu pemikiran bahwa saya memiliki keinginan dan kebutuhan seksual, yang sebetul- nya sangat wajar telah membuat saya merasa malu. Saya merasa terpaksa mengungkapkan dorongan seksual tersebut dengan cara yang sangat memalukan dan tanpa rasa malu sedikit pun. Namun, hal ini justru membuat saya semakin malu terhadap diri sendiri, apalagi cara itu berkembang menjadi sebuah ketergantungan dorongan seksual.
Resume Bacaan
Selasa, 10 September 2024
Anggota IKAPI,Satu Tuhan Satu Umat,Kanisius
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
7.30
Pada buku ini tertulis “eklesiologi" diambil dengan arti yang lazım dalam teologi sistematis. Istilah "eklesiologi" dalam teologi katolik (dalam teologi Reformasi tidak ada sesuatu yang sebanding) berartı Refleksi menyeluruh, rasional dan teratur mengenai realitas yang disebutkan dan diimani sebagai Gereja Kristus Tentu saja Gereja tidak diimani sebagai sasaran iman, melainkan sebagai sarana belaka ("Credo in Deum... dsb.", tetapi "credo ecclesiam", bukan "credo in eccle siam".) Dalam seluruh Perjanjian Baru memang tidak ada sebuah "risalat" teologis mengenai Gereja.
Nyatanya hanya sedikit saja ahli Kitab yang masih memberanikan diri menyusun suatu eklesiologi berdasarkan Perjanjian Baru melulu. Tentu saja setiap Dictionary (teologis) Alkitab memuat juga sebuah artikel di bawah kata "ekklesia", tetapi artikel macam itu sukar disti lahkan sebagai suatu "eklesiologi" "Di kalangan katolik R Schnacken burg, K.Schelkle dan M. Schlier pernah mencoba mengarang suatu "eklesiologi Perjanjian Baru". Tetapi apa yang dihasilkan sebenarnya serangkaian eklesiologi dan itupun agak fragmentaris juga Yang paling konsekuen dalam hal ini ialah M. Schlier. R.Schnackenburg sedikit men
campuradukkan pendekatan historis dengan pendekatan teologis. Akhirnya Schnackenburg pun menyajikan sederetan eklesiologi. Pende katan historis memang pada tempatnya, kalau disoroti perkembangan pemikiran dan kesadaran diri umat Kristen awal. K.Schelkle lebih menguraikan sederetan gagasan eklesiologis justru dalam perkembang- an historisnya.
Semua "eklesiologi Perjanjian Baru" macam itu juga berusaha mengambil suatu kesimpulan umum dari analisisnya, yang menggaris- kan unsur-unsur yang berlaku untuk
"Gereja", entahlah bagaimana bentuk dan kesadaran diri konkretnya. Dalam "kesimpulan umum" macam itu serentak menjadi kelihatan kecenderungan untuk meng- universalkan apa yang belum juga terbukti berlaku bagi "Gereja" 5 Boleh diandaikan bahwa ada unsur-unsur macam itu, tetapi amat sukar, berdasarkan Perjanjian Baru saja, menentukan mana unsur- unsur mesti ada demi untuk identitas kekristenan, sehingga benar- benar "Gereja Yesus Kristus".
jumat, 13September 2024
Kusnadi ,Akar Kemiskinan Nelayan,LKIS Yogyakarta
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
8.30
Pada buku ini dijelaskan kemiskinan nelayan khususnya nelayan tradisional dan nelayanburuh merupakan masalah serius yang harus menjadi perhatian dan tanggung jawab semua pihak. Masyarakat nelayan berbeda dari masyarakat pada umumnya. Pendapat ini didasarkan pada realitas sosial bahwa masyarakat nelayan memiliki pola-pola kebudayaan yang berbeda dari masyarakat lain sebagai hasil dari interaksi mereka dengan lingkungan beserta sumberdaya yang ada di dalamnya.
Pola-pola kebudayaan ini menjadi refrensi perilaku masyarakat nelayan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dua pranata strategis yang dianggap penting untuk
memahami kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan adalah pranata penangkapan dan pemasaran ikan. Kedua pranata sosial ekonomi tersebut dipandang bersifat eksploitatif sehingga menjadi sumber potensial timbulnya kemiskinan struktural di kalangan masyarakat nelayan. Keberadaan kedua pranata tersebut terbentuk karena Keberadaan kedua pranata tersebut terbentuk karena kebutuhan kontekstual atau pilihan rasional masyarakat nelayan.
Mereka jarang mempersoalkan keberadaan pranata tersebut secara negatif.
Mereka menyadari bahwa sistem pembagian hasil atau pemasaran hasil tangkapan, yang menempatkan para pemilik perahu atau pedagang perantara (tengkulak) memperoleh keuntungan yang lebih besar dari kegiatan tersebut, dipandang sebagai kewajaran. Pembagian tersebut dianggap sesuai dengan kontribusi, biaya, dan risiko ekonomi yang harus ditanggung dalam proses produksi dan pemasaran hasil tangkapan. Persepsi demikian terbentuk karena faktor keterpaksaan atau karena tidak ada pilihan lain yang harus dilakukan nelayan.
Kalaupun diantara mereka ada yang mengeluh, mereka tidak cukup daya untuk mengubah pranata tersebut agar lebih memihak pada kepentingan nelayan, khususnya nelayan buruh.
Resume Bacaan
jumat, 17 September 2024
Lefebure Leo D ,Penyataan Allah, Agama, dan Kekerasan, BPK
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
13.30
Pada buku ini tertulis iman Kristen bersumber dari keyakinan bahwa Allah telah menyatakan diri dan kehendak-Nya kepada manusia dan seluruh ciptaan di dalam sejarah Israel dan Yesus Kristus. Susunan pemberitaan yang begitu luas, hukum-hukum, simbol- simbol dan gambaran-gambaran konkret, terma- suk panggilan Allah kepada Abraham untuk meninggalkan tanah tum- pah darahnya, suara Allah dari dalam semak belukar yang menyala me- manggil Musa agar pergi kepada Firaun, perjumpaan dengan Allah dan perjanjian di Gunung Sinai, pengalaman Yesaya di Bait Allah, panggilan Putri Hikmat di pintu gerbang dalam Kitab Amsal Salomo, suara dari dalam puting beliung yang berbicara kepada Yakub, penglihatan Daniel, nyanyian para malaikat kepada para gembala untuk memberitakan kela- hiran Juruselamat, suara Allah dalam peristiwa pembaptisan dan transfi- gurasi Yesus, pengajaran, tindakan dan berbagai mukjizat Yesus, pende- ritaan dan kematiaan-Nya, serta penampakan Tuhan yang telah bangkit semua itu menjadi saksi kuasa Allah yang
mengherankan.
Bagi umat Kristen, penyataan Allah atau penyataan merupakan suatu proses dinamis, yang melaluinya Allah yang tidak kelihatan dan tidak dapat dikenal, menyapa manusia di dalam peristiwa-peristiwa sejarah, di dalam panggilan profetis dan pengli- hatan apokaliptis, di dalam berbagai pengalaman dan refleksi individu serta persekutuan, dan di atas semua itungalaman pribadi dan peristiwa Yesus Kristus. Berbagai narasi, simbol, gambaran,
tuntunan serta perintah merupakan wahana penyataan Allah dan pengungkapan nilai, serta ma salah yang paling utama, yaitu tujuan kehidupan dan kematian yang layak, Sambutan
terhadap penyataan tersebut adalah perubahan kehidup- an, penyembuhan, pendamaian, klarifikasi terhadap pentingnya masa lampau, pengarahan pandangan ke masa kini dan panggilan kekuatan baru untuk masa depan. Seperti halnya panggilan otoritatif dari Allah, penyataan memberikan titik pusat orientasi bagi kehidupan manusia, memberikan norma untuk menilai pengetahuan dan tindakan, memper- satukan berbagai kehidupan pribadi dan budaya, serta membangkitkan kekuatan kreatif untuk bersaksi dan bertindak. Mengakui dan menerima penyataan ilahi berarti mengalami klaim tertinggi dalam kesetiaan kita, yang menjadi ukuran bagi semua ukuran.
jumat, 18 September 2024
Wulyo, Gejolak Jiwa Remaja, Cv. Bintang Pelajar
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
07.30
Padabuku ini menjelaskan remaja memiliki bermacam-macam sebutan salah satunya ialah suka menentang,mudah tersinggungdan lain hal yang bisa di sebutkan oleh sebagai contoh sikap remaja dalam hal ini remaja bisa diartikan sebagai golongan setengah jadi atau dengan kata lain golongan tanggung bukan untuk di sebut anak anak dan juga bukan juga di sebut dewasa remaja berada di Tengah golongan-golongan yang ada
Usia remaja di kemukakan pada 12-25 tahun sementara ahli psikologi lebih membatasi umur remaja pada usia 12 -21 tahun, pada masa remaja dapat kita lihat perkembangan diri mulai dari pertumbuhan fisik pertumbuhan emosional menumbuhkan perangai kepribadian manusia yang lebih kompleks, pada remaja pula sangat terlihat jelas ulah yang dilakukan salah satunya saat sedang berkerumun dan bercanda Bersama
mengerjakan sesuatu yang sering di warnain suara-suara teriak dan suara gaduh yang mengundang perhatian sekitar.
Banyak diantara remaja yang sadar akan dirinya di masa depan,tidak sedikit pula remaja-remaja yang terlibat kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain yang bertujuan untuk mencari kepandaian dan pengalaman. Dari segi usia mendukung remaja untuk melakukan segala kegiatan dengan waktu yang cukup dibandingkan orang dewasa
Remaja juga ternyata dinamis yang memiliki arti bahwa remaja mengalami perkembangan atau perubahan yang berkenaan dengan tubuh nya, tubuh yang dimiliki sekarang bukan lagi tubuh kanak-kanak melainkan sudah berkembang dengan keadaan yang lebih mengagumkan,tubuh yang indah selalu didambakan oleh para remaja yang ada
Resume Bacaan
jumat, 18 September 2024
Ujan Bernadus Boli, Mati dan Bangkit Lagi, Gloria Usaha Mulia
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Didalam buku tertulis dalam hidupnya, orang asli di daerah ini mempunyai
kecenderungan besar untuk hidup tenang dan damai. Bagi mereka hidup yang tenang damai itu berarti suatu hidup yang teratur. Mereka yakin bahwa keteraturan itu ada, bila terjamin suatu hubungan yang erat mesra antara mereka dengan Lera-Wulan Tana-Ekan, dengan Nore wutu sniok wako, dengan Ina-Ama, dengan Makap-Kajwatu, dan bila ada hubungan yang baik antarmanusia, yaitu antara keluarga dan suku. Ketenangan itu menyata dalam diri.
manusia dan dunia masyarakat seputarnya, di dalam keluarga, atau suku. Dalam diri manusia, keteraturan menyata dalam bentuk hati yang tenang damai, atau tubuh yang sehat segar lagi kuat. Keteraturan dalam masyarakat dapat ber- bentuk hidup rukun antara keluarga- keluarga dan antar- suku, atau dalam bentuk sandang pangan yang cukup, pergantian musim yang teratur. Hubungan yang baik di dalam masyarakat terwujud kalau sudah ada hubungan yang baik antara manusia dengan Lera-Wulan, Ina-Ama, Nore wutu sniok wako.
Untuk memelihara hubungan yang baik ini manusia mesti melaksanakan banyak peraturan dan kewajiban. Misalnya membuat upacara-upacara, menolong orang lain,
menghormati Ina-Ama. Bila semua peraturan dan ke- wajiban itu dilaksanakan dengan teliti, hidupnya akan menjadi sejahtera.
Namun, dalam hidup sehari-hari mereka mengalami bahwa hasrat hatinya seringkali tak terpenuhi. Ganti keter- aturan mereka malah mengalami hal-hal yang mengacau- balaukan hidup pribadi maupun masyarakat sekitarnya. Mereka merasa hatinya tidak tenang.
Kadangkala badannya mengidap pelbagai penyakit pun yang ganas. Mereka menyadari juga bahwa hubungan antara keluarga atau antara suku tidak terlalu beres, bahkan timbul banyak per- tentangan, pertengkaran, perselisihan. Dan tanpa di- kehendaki musim-musim berganti secara tak teratur. Terkadang hujan turun terus menerus sepanjang tahun atau sebaliknya musim panas terlalu lama. Sering ulat dan tikus terlalu banyak sehingga merusak tanaman di kebun. Maka kelaparan pun menimpa masyarakat.
Jumat, 18 September 2024
Setiawidi Agustinus, Siapakah yang Menjembatani Jurang itu, UPI STTJ
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Orasi dari “siapakah yang akan menjembati jurang itu”asumsi yang di tuliskan oleh penulis tersebut adalah selama 80 tahun perjalanan ziarah, jurang pemahaman penafsiran dan teologi alkitab antara kaum profesional. Jurang itu hendak di jembatani agar pemahamaan dan penghayatan bersama-sama sebagai persekutuan.
Bagi jemaat yang membaca Alkitab dan menafsirkannya tampaknya adalah pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sebab pada akhirnya kita akan menemukan jawaban atas persoalan yang kita hadapi, entah bagaimana caranya, yang harus dilakukan adalah membaca Alkitab, menafsirkan, dan akhirnya kita akan menemukan jawaban atas persoalan yang kita hadapi, entah bagaimana caranya, yang harus dilakukan adalah membaca Alkitab, menafsirkan, dan akhirnya menemukan jawaban Sementara itu, kaum profesional tidak akan tergesa-gesa untuk menyimpulkan bahwa teks yang dibaca pasti akan menyingkap jawaban praktis atas
pertanyaan- pertanyaan yang muncul sebelum membaca Alkitab.
Pemahaman tentang apa itu Alkitab turut menentukan apa fungsinya bagi setiap pembaca. Meskipun sama-sama meyakini bahwa Alkitab adalah Firman Allah, kaum profesional pada umumnya akan mempertimbangkan secara serius keterlibatan manusia sebagai orang-orang yang dipakai oleh Allah untuk bersaksi tentang keyakinan mereka, dalam konteks masing- masing. Cara memahami seperti ini menghargai pergumulan iman komunitas yang telah menghasilkan teks-teks alkitabiah. Karena itu, ada sejumlah langkah yang harus ditempuh sebelum teks-teks yang dibaca menjadi berfungsi. Pada akhirnya, Firman Allah itu, dapat menjadi sarana untuk berdialog secara kritis, antara dunia Alkitab dan orang-orang yang hidup di dalamnya dengan pembaca masa kini dengan konteks yang tentu berbeda.
Resume Bacaan
Jumat, 30 September 2024
Lubis Solly, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Soft Media
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Pada pendahuluan bab satu menjelaskan bahwa filsafat berasal dari kata majemuk
“Philos dan Shopia” artinya ialah cinta akan pengetahuan yang benar. Filsafat memiliki banyak arti yang akan di bahas saat ini ialah suatu cara berfikir secara radikal dan menyeluruh, hal yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya tidak ada hal sekecil apapun yang terlepas dari kefilsafatan. Tidak ada yang sebagaimanapun sederhananya yang akan di terima begitu saja tanpa pengkajian yang seksama
Tugas filsafat yang sebenarnya bukanlah menjawab pertanyaan kita melainkan mempersoalkan jawaban yang diberikan (Suriasmantri 1978:4). Al Farabi membagi 2 (dua) lapangan filsafat:
a. Filsafat teori: mengetahui sesuatu yang ada, tanpa tuntutan untuk mewujudkannya dalam bentuk pelaksanaan (pengalaman). Lapangan ini meliputi: ilmu matematika, fisika, dengan ranting-ranting ilmunya. b. Filsafat praktek: mengetahui sesuatu yang s diwujudkan melalui pengalaman misalnya: akhlak, Alsafat, politik, dan sebagainya (Gazalba 1,37) seharusnya. Filsafat terjadi jika orang mempertanyakan pendalaman mengkaji sesuatu masalah atau mendalami hakikat sesuatu secara sistematik, radikal dan universal. Sistematik berarti secara teratur dan tersusun sehingga merupakan pengertian yang sistematis, dan bahwa mengenai hakikat sesuatu itu disertai pembuktian yang dapat diterima akal dan tersusun berjalinan dan dapat dipertanggungjawabkan (Langeveld, 1957:9). dan
Sistematik berarti juga bahwa hakikat sesuatu yang didalami itu dilihat sebagai bagian atau subsistem dalam kerangka entitas sistem itu. Radikal, berasal dari kata "radix (Yunani berarti akar)". Berpikir radikal berpikir sampai akar-akarnya, dan tidak kepalang tanggung, hingga kepada konsekwensinya terakhir. Universal, berarti berpikir secara keseluruhan dan tidak hanya mengenai bagian-bagian tertentu saja. Berfilsafat, ialah mencari kebenaran, dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berpikir sistematik dan universal. secara radikal
Melalui filsafat diidentifikasi masalah-masalah tertentu (yang semula menimbulkan keragu-raguan), kemudian diusahakan mencapai penyelesaiannya. Masalah- masalah itu
terdapat tiga hal pokok, yaitu: a. Sumber-sumber pengetahuan (resources).
b. Bentuk-bentuk pengetahuan (form)
c. Berlakunya pengetahuan (aplikasinya) (Langeveld 1957:17-20) Maka pengetahuan yang berlaku (applied) sama artinya dengan pengetahuan yang berdasarkan kebenaran
(waarheid, truth, alhaqqu), sehingga selanjutnya berkembanglah pertanyaan: Apakah kebenaran itu. Seterusnya Langeveld mengatakan bahwa ada tiga macam ilmu pengetahuan (yang bersama-sama disebut wissenschaftlehre) yang tergolong sekitar masalah pengetahuan itu, yakni
a. Teori kebenaran b. Teori pengetahuan c. Logika.
Dalam rangka usaha manusia mendalami hakikat suatu atau mengkaji sesuatu masalah untuk sampai kepada suatu hasil berupa pengetahuan, maka yang penting ialah
hubungan antara 2 (dua) masalah yakni:
a. Masalah pengetahuan (yang didasarkan pada kebenaran supaya menjadi pengetahuan yang benar).
b. Masalah tepatnya pemikiran secara formal.
Ketetapan pemikiran yang formal menurut Langeveld ialah jalur logika. Dalam hal ini, harus dibedakan antara bentuk (form) dan isi (materi).
Dalam percakapan dan pergaulan sehari-hari bisa terjadi, "berkata benar", "berolok- olok" dan "berkhayal" dan sebagainya. Sedangkan tanda "kebenaran" yang ditampilkan dalam uraian ini adalah "kebenaran" sebagai lawan dari "kekeliruan", "kekhilafan",
"khayalan" dan sebagainya.
2. KECENDERUNGAN UNTUK TAHU DAN MENELITI
Dalam arti sempit, sistem inkuiri (inquiry system), berarti suatu metode untuk mengkaji kenyataan-kenyataan mengenai sesuatu, atau untuk menyelidiki dan
mengumpulkan informasi mengenai sesuatu. Maka dengan pengertian yang sempit itu, sistem inkuiri identik dengan sesuatu metode untuk meneliti sasaran tertentu. Tapi dalam pengertian yang luas, sistem inkuiri berarti suatu kompleks (seperangkat) kegiatan keilmuan
kegiatan-kegiat atan mak pengetahua (berpikir ilmiah dan melakukan yang bertujuan untuk mendapatkan sesuatu
yang benar. Pengetahuan yang dimaksud di sini, lalak pengetahuan yang di peroleh melalui metode (Scientific method). mi
"entity" atau wujud Dengan demikian, sistem inkuiri bukan sekedar berupa "metode"
tetapi suatu kebulatan, yang terdiri dari serangkaian aktivitas ilmiah Bahkan metode-metode yang dipergunakan tidak adalah sarana penunjang bagi kegiatan inkuiri lain itu sendiri.
Hipotesa misalnya, sebagai suatu bagian di dalam rangkaian penelitian, adalah termasuk bukti cermin dari tata pikir dalam konteks sistem inkuiri itu. Kerlinger mengatakan bahwa "the purpose of hypothesis is to direct inquiry" dan pada bagian lain tulisannya menyebut inkuiri itu sebagai "important bridges between theory and empirical inquiry"
(Kerlinger 1964: 22).
Demikianlah kita seharusnya melihat peranan "Hipotesa" sebagai bagian dalam rangkaian sistem inkuiri itu, dan demikian pulalah dengan bagian-bagian lainnya yang berada dalam rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan.
Kukanu hipotesa berada dalam konteks dan alur tatapikir (flow of thinking) dan siklus logico-hypotetico tataijikatif, maka yang lainnya seperti observasi dan wawancara adalah berlaku di lapangan penelitian itu.
vanelalui pendekatan (approach) seperti di atas, sistem inkuiri itu dikaji sebagai pokok masalah filsafat ilmu dan sebagai masalah metodologi penelitian. Hal ini adalah wajar, mengingat bahwa menurut filsafat ilmu, penelitian itu sendiri upaya verifikasi untuk mengkaji kebenaran hipotesa si peneliti.
Hornby dalam Dictionary-nya menunjukkan synonimous antara istilah inquiry dan investigation yang bermakna "penyelidikan".
Apapun istilah yang dipergunakan, namun yang ditonjolkan adalah kecenderungan manusia untuk meneliti.
(berpikir ilmiah dan melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan sesuatu yang benar. Pengetahuan yang dimaksud di pengetahuan
sini, lalah pengetahuan yang di peroleh melalui metode ilmiah (Scientific method).
Dengan demikian, sistem inkuiri bukan sekedar.
serangkaian aktivitas ilmiah Bahkan metode-metode yang dipergunakan tidak lain adalah sarana penunjang bagi kegiatan inkuiri itu sendiri.
Hipotesa misalnya, sebagai suatu bagian di dalam rangkaian penelitian, adalah termasuk bukti cermin dari tata pikir dalam konteks sistem inkuiri itu. Kerlinger mengatakan bahwa "the purpose of hypothesis is to direct inquiry" dan pada bagian lain tulisannya menyebut inkuiri itu sebagai "important bridges between theory and empirical inquiry"
(Kerlinger 1964: 22).
Demikianlah kita seharusnya melihat peranan "Hipotesa" sebagai bagian dalam rangkaian sistem inkuiri itu, dan demikian pulalah dengan bagian-bagian lainnya yang berada dalam rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan.
Kalau hipotesa berada dalam konteks dan alur tatapikir (flow of thinking) dan siklus logico-hypotetico- verifikatif, maka yang lainnya seperti observasi dan wawancara adalah berlaku di lapangan penelitian itu.
Melalui pendekatan (approach) seperti di atas, sistem inkuiri itu dikaji sebagai pokok masalah filsafat ilmu dan sebagai masalah metodologi penelitian. Hal ini adalah wajar, mengingat bahwa menurut filsafat ilmu, penelitian itu sendiri upaya verifikasi untuk mengkaji kebenaran hipotesa si peneliti.
Hornby dalam Dictionary-nya
Menunjukkan synonimous antara istilah inquiry dan investigation yang bermakna
"penyelidikan". Apapun istilah yang dipergunakan, namun yang ditonjolkan adalah
kecenderungan manusia untuk meneliti. pertanyaan itu, maka lahirlah "ilmu" sebagai salah daripada kunci-kunci penemuan dimaksud. Pengetahuan.
Jika dibandingkan di antara ketiga ontologi, epistemologi dan aksiologi, maka sistem inkuin yang diuraikan dalam tulisan ini adalah aspek epistemologinya, yakni gagasan dan kegiatan menemukan pengetahuan yang dibutuhkan. pertanyaan itu yang.
Jika dihubungkan dengan perkembangan kebudayaan (culture), maka sikap manusia menghadapi masalah. masalah yang dihadapinya mengenai tiga tahap perkembangan budaya, yakni:
a. Tahap mistis, b. Tahap ontologism,
c. Tahap fungsional, Yang dimaksud dengan tahape mistis jalah sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan makruatan gaib di sekitarnya. Mereka belum tahu seluk bekuk dan rahasia susunan dan kekuatan alam yang mengitarinya, sehingga mereka takut, cemas dan selalu merasa terancam oleh alam sekitarnya. Mereka tidak tahu penyebab dan latar belakang gempa, tsunami, banjir, guruh, kilat, gua-gua, stalagtit dan stalagmit di gua kapur, penyakit.
menular, infeksi dan sebagainya. Maka tiada jalan lain, mereka merayu dan membujuk alam yang mereka anggap dominan itu melalui pemujaan, sajian (sesajen) dan berbagai penghormatan.
Pada tahap ontologis mereka tidak lagi merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan- kekuatan gaib di sekitarnya itu, justru mulai mengenal dan menelaah gejala- gejala alam, melihat hubungan sebab akibat di dalamnya. Misalnya penggundulan mengakibatkan terjadinya erosi dan banjir besar, bahwa pada peristiwa petir itu terjadi proses pembakaran dan elektrisitas, benturan udara dan angin yang menimbulkan guruh, bahwa infeksi
mengakibatkan bengkak dan sakit, bahwa larutan kapur menimbulkan tetes kapur kemudian mengkristal.
Selasa, 1 Oktober 2024
Mappiare Andi, Psikologi Remaja, Usaha nasional
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Remaja
Remaja kerap dianggap kelompok orang yang menyusahkan orang tua, disisi lain remaja diartikan sebagai orang yang dapat dimanfaatkan, remaja pun memiliki kesan
tersendiri pada setiap orang, ada orang yang berfikir bahwa remaja adalah orang yang bandel tetapi remaja juga memiliki kesan bahwa mereka adalah minoritas dan mereka memiliki warna tersendiri, yang memiliki “dunia” tersendiri yang sulit dijamah oleh orang tua, dan juga tidak mustahil bahwa remaja adalah kelompok yang bertas masa depan dan tanggug jawab atas bangsa mereka sendiri.
Di antara berbagai kesan tersebut di atas, agaknya ke- san terakhir lebih banyak benarnya. Lebih benar lagi bahwa sekarang remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi. Sekarang, kelompok remaja Indonesia berjumlah lebih kurang sepertiga dari penduduk bumi tercinta ini. Ke- lompok yang penuh vitalitas, semangat patriotis; harapan penerus generasi.
Sejarah telah mencatat, betapa negara ini telah disusun di atas jerih-payah bahkan pengorbanan jiwa beberapa rema- ja "tempo doeloe." Dalam kenyataan, sekarang remaja ba- nyak berpartisipasi dalam derap roda pembangunan. Tidak heranlah jika perencana dalam pembangunan Indonesia Pe- lita III meletakkan pemuda (yang hampir seluruhnya adalah remaja) sebagai "kader penerus perjuangan Bangsa dan Pem- bangunan Nasional" seperti tersebut dalam GBHN, Pola Umum Pelita Ketiga¹) yang selengkapnya tertulis sebagai berikut:
"Pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan Bangsa dan Pembangunan Nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kese- garan jasmani, daya kreasi, patriotisme idealisme, kepribadian dan budi pekerti yang luhur. Untuk itu perlu diciptakan iklim yang sehat, sehingga memung- kinkan kreativitas generasi muda berkembang secara wajar dan bertanggungjawab.
Resume Bacaan
Selasa, 1 Oktober 2024
Sukiat, Gejolak Kawula Muda, Pustaka Sinar Harapan
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Kawula muda memiliki istilah yang di kenakan kepada individu dalam
perkembangannya dari masa kaanak-anak ke dewasa. Pada buku ini merupakan Kumpulan dari rubik tujuh keliling, mengenai masalah-masalah yang di hadapi kawula muda, buku ini di terbitkan untuk membantu kuwala muda dalam menghadapi kejadian yang sedang di alami dan dapat membantu mengembangkan pribadi yang mandiri dan tanggung jawab.
Bercermin pada orang lain menceritakan seorang gadis yang berumur 17 tahun menjadi sorotan teman nya di katakan bahwa ia adalah orang yang sombong dalam buku ia bercerita bahwa ia adalah orang yang pendiam ia juga mengatakan bahwa ia tiidak menyukai sanjungan karna ia menganggap bahwa sanjungan tersebut ialah hinaan ia pun mengatakan bahwa ia merasa laki-laki suka berteman dengan nya tetapi ia merasa takut dengan hal tersebut dan ia pun memarahi laki-laki yang mendekatinya.
Respon penulis akan hal tersebut ialah pembicara rasakan hanya lah persoalan diri yang subjektif,pembicara hanya meresa iri hati dengan diri sendiri, merasa bahwa dirinya di benci, dan di jadikan bahan pembicaraan, menurut pembicara sikapnya akan hal tersebut biasa saja tetapi orang lain menganggap bahwa itu adalah hal yang luar biasa. Penulis pun mengatakan bahwa pembicara seharusnya menjadi kan omongan dari teman nya tersebut menjadi cerminan untuk dirinya sendiri agar menjadi lebih baik Kembali.
Selasa, 3 Oktober 2024
Sukiat, Masalah Orang Tua Menghadapi Remaja, Bhratara Karya Aksara
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Dalam buku ini berisikan tentang perasaan seorang anak dan persaan orang tua meliouti pertengkaran kecil, rasa kesal terhadap sesama, kesulitan dalam membicarakan mengenai kematian dan masalah seks. Buku ini bukan hanya membahas tentang
permasalahan-permasalahan yang ada saja melainkan menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan terkait hal tersebut.
Masalah yang di hadapi oleh remaja mengenai berpacaran dan percintaan dibahas dengan agak dalam, dan terkait dengan hal tersebut berkaitan pula dengan perceraian,
masalah janda, perkawinan Kembali yang mungkin memberikan Pelajaran terbaik bagi suami maupun istri.
Dapat kah semua orang tua mencintai anak nya sama rata? Jawaban umum pada setiap orang tua ialah “tentu saja saya mencintai semua anak-anak saya” di dalam buku mengatakan bahwa orang tua sebenarnya mencintai semua nya mereka berusa bersikap adil terhadap semua anak-anak nya mereka menginginkan anak-anak nya berhasil dan bahagia mereka rela megorbankan segalanya untuk mencapai tujuan ini mereka rela mengabaikan bahaya tenggelam guna menyelamatkan jiwanya. Kekurangan usaha yang ikhlas dari pihak orang tua dapat mengakibatkan urusan badan, kesejahtraan, pengadilan anak. Terkadang ada pula orang tua yang tidak mencintai anak nya di buang ataupun anak yang di buang oleh orang tua nya di ambil orang lain dan orang tua sambung tersebut pun tidak mencintai anak tersebut
Resume Bacaan
Selasa, 3 Oktober 2024
Cowart John, Mengapa Doaku Tidak Dikabulkan, InterVarsity Press
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Mengapa allah tidak menjawab doaku? Merenungkan pertanyaan ini bukan lah latihan intelektual yang sia -sia. Orang yang mempertanyakan hal ini adalah orang yang
menderita,yang bingung,bahkan merasa di hianati allah, orang-orang yang demikian adalah contuh orang yang slogan-slogan yang dapat menjanjikan jawaban yang mudah akan persoalan orang tersebut.
Banyak orang Kristen bertanya-tanya mengapa doa yang terkabul sedikit dari yang diinginkan. Buku ini membahas beberapa topik adakah orang di sana? Dimanakah Allah saat aku begumul Apakah allah cukuo kasih menjawab
Saya pernah mengira, doa itu bisa dipahami secara urutan logis mulai dari step A ke step B, lalu ke step C, D, dan E sampai akhirnya dancapai kesimpulan yang tepat. Dengan begitu, saya bisa menulis sebuah buku berjudul: 5 Langkah Mudah Memperoleh Jawaban Doa Tetapi, ternyata cara kerja doa bukan demikian.
Ketika doa saya tidak dijawab, saya sedih. Bingung. Saya merasa putus asa; takut.
Saya menginginkan terjadinya hal-hal rohani yang beranjak dari titik A ke titik E, semudah satu, dua, tiga. Ternyata tidak demikian. Kadang doa lebih merupakan suatu perjalanan melewati daerah asing dan menakutkan daripada ketibaan di tempat tujuan. Namun demikian, secara keseluruhan, perjalanan itu lebih menyerupai darmawisata yang menyenangkan, yang penuh tawa ria, disertai teman-teman yang menyenangkan, suguhan pemandangan yang indah, dan tempat peristirahatan yang teduh ketimbang perjalanan melalui padang gurun gersang.
Selasa, 6 Oktober 2024
Mappiare Andi, Psikologi Remaja, Usaha nasional
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Jadi yang disampaikan pada buku manusia itu unik, Masa remaja sepotong masa yang unik, maka dari itu seringnya terjadi ketidaksamaan pendapat dengan beberapa manusia lainnya, walaupun sering terjadi perbedaan pendapat tidak terjadi pertentangan diantaranya.
Berikut ciri-ciri remaja yang disetujui oleh para ahli.
1. Rentangan usia masa remaja
Pendapat golongan pertama Pendapat golongan pertama.
L.C.T. Bigot, Ph. Kohnstam dan B.G. Palland, ahli-ahli psikologi
berbangsa Belanda pernah mengemu- kakan pembagian masa kehidupan, seperti dikutip secara lengkap oleh Drs. B. Simanjuntak, SH.2), sebagai berikut
1. Masa bayi dan kanak 0;0-7;0:
a. Masa bayi : 0;0-1;0
b. Masa kanak : masa vital10-20 masa estitis: 2,0-7:0
2. Masa sekolah/intelektuil : 730-13:0 3. Masa sosial : 130-21:0
a. masa pueral : 130-14:0
b. masa prae pubertas : 1430-15:0 c. masa pubertas : 150-18; 0) D. masa adolescence :18;0-21;0)
Dalam data di atas, jelas pula nampak bahwa masa pubertas berada dalam usia antara 15;0-18;0 tahun, dan masa adolescence (masa remaja) dalam usia antara 18;0-21;0 tahun;
Tetapi, terdapat petunjuk bahwa usia antara 15;0-21;0 tahun disebut pula seba- gai masa pubertas. Dalam hal itu, nampak Bigot, dkk. sesekali menyamakan arti antara pubertas dan adoles- cence. Hal ini berarti pula bahwa usia remaja menurut- nya adalah 15;0-21;0 tahun.
Jersild, at.al., dalam salah satu buku mereka, tidak memberikan batasan pasti rentangan usia masa remaja. Mereka membicarakan remaja (adolescence) dalam rentangan usia sebelas tahun sampai usia duapuluh- an-awal. Ditulis antara lain bahwa masa remaja meling kupi periode atau masa bertumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Secara kasarnya, masa remaja dapat ditinjau sejak mu- lainya
seseorang menunjukkan tanda-tanda pubertas dan berlanjut hingga dicapainya kematangan seksual, telah dicapai tinggi badan secara maksimum, dan per- tumbuhan mentalnya secara penuh yang dapat diramal- kan melalui pengukuran tes-tes inteligensi.¹) Dengan
"pembatasan" semacam itu, para ahli ini lebih lanjut ada menyebut masa "preadolescence,"
"early adolescence," "middle and late adolescence."
Elizabeth B. Hurlock³) menulis bahwa jika dibagi berdasarkan bentuk-bentuk perkembangan dan pola- pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia tertentu, maka rentangan kehidupan terdiri atas sebelas masa yaitu:
Prenatal
: Saat konsepsi sampai lahir.
Masa neonatus
: Lahir sampai akhir minggu kedua setelah lahir.
Masa bayi
: Akhir minggu kedua sam- pai akhir tahun kedua.
Masa kanak-kanak awal : Dua tahun sampai enam tahun.
Masa kanak-kanak akhir: Enam tahun sampai sepu- luh atau sebelas tahun.
Pubertas/preadolescence:
Sepuluh atau duabelas tahun sampai tigabelas atau empat belas tahun.
Masa remaja awal
: Tigabelas atau empatbelas 13.17 tahun sampai tujuhbelas tahun.
Masa remaja akhir
: Tujuhbelas tahun sampai 17-21 duapuluh satu tahun.
Masa dewasa awal Masa setengah baya
: Duapuluh satu tahun sampai empatpuluh tahun.
: Empatpuluh sampai enampuluh tahun.
Masa tua : Enampuluh tahun sampai meninggal dunia.
Dalam pembagian rentangan usia menurut Hur- lock di atas, terlihat jelas rentangan usia remaja antara 1321 tahun; yang dibagi pula dalam masa remaja awal usia 13/14 tahun sampai 17 tahun, dan remaja akhir 17 sampai 21 tahun.
1.2. Pendapat golongan kedua.
batasan ren- tangan usia masa remaja. Beberapa ahli di Indonesia da- lam menentukan rentangan usia remaja, langsung maupun tidak, banyak dipengaruhi oleh pendapat Hurlock di atas. Drs. M.A. Priyatno, S.H yang membahas masalah kenakalan remaja dari segi agama Islam menyebutkankan rentangan usia 13-21 tahun sebagai masa remaja. Dra. Singgih Gunarsa dan suami, walaupun menyata kan bahwa ada beberapa kesulitan menentukan batasan usia masa remaja di Indonesia, akhirnya mereka pun menetapkan bahwa usia antara 12-22 tahun sebagai masa remaja.1) Dra. Susilowindradini, untuk menghin- dari salah
paham, berpatokan pada literatur Amerika dalam menentukan masa pubertas (11/12 15/16 ta- hun). Selanjutnya beliau menguraikan tentang masa re- maja awal atau Early Adolescence (13-17 tahun) dan remaja akhir atau Late Adolescence (17 21 tahun)²
Dr. Winarno Surachmad, setelah meninjau banyak literatur luar negeri, menulis usia ± 12-22 tahun ada- lah masa yang mencakup sebagian terbesar perkem- bangan adolescence) Sedangkan Kwee Soen Liang SH membagi masa "puberteit" sebagai berikut: 4)
1. Prae Puberteit, laki-laki 13-14 tahun) Fase Ne-- gatif.wanita: 12 13 tahun) Sturm und Drang
2. Puberteit, laki-laki 14-18 tahun) Merindukanwanita : 13-18 tahun) Puja.
3. Adolescence, laki-laki 19-23 tahun) wanita : 18-21 tahun)
1.3. Kesimpulan dari pendapat ahli.
Berdasarkan pendapat pendapat tersebut di atas, kiranya tidaklah tergesa-gesa jika
disimpulkan bahwa secara teoritis dan empiris dari segi psikologis, rentang an usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi atas remaja awal dan remaja akhir, ma- ka remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun, dan remaja akhir dalam rentangan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun. Sedangkan periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai "ambang pin- tu masa remaja" atau sering disebut sebagai "Periode pubertas;" pubertas jelas berbeda dengan masa remaja, meskipun bertumpang-tindih dengan masa remaja awal.
kan rentangan usia 13-21 tahun sebagai masa remaja. Dra. Singgih Gunarsa dan suami, walaupun menyata kan bahwa ada beberapa kesulitan menentukan batasan usia masa remaja di Indonesia, akhirnya mereka pun menetapkan bahwa usia antara 12-22 tahun sebagai masa remaja.1) Dra. Susilowindradini, untuk menghin- dari salah paham, berpatokan pada literatur Amerika dalam menentukan masa pubertas (11/12 15/16 ta- hun). Selanjutnya beliau
menguraikan tentang masa re- maja awal atau Early Adolescence (13-17 tahun) dan remaja akhir atau Late Adolescence (17 21 tahun)²)
Dr. Winarno Surachmad, setelah meninjau banyak literatur luar negeri, menulis usia ± 12-22 tahun ada- lah masa yang mencakup sebagian terbesar perkem- bangan adolescence)
Sedangkan Kwee Soen Liang SH membagi masa "puberteit" sebagai berikut: 4)
1. Prae Puberteit, laki-laki 13-14 tahun) Fase Ne-- gatif.
wanita: 12 13 tahun) Sturm und Drang 2. Puberteit, laki-laki 14-18 tahun) Merindu wanita : 13-18 tahun) Puja.
3. Adolescence, laki-laki 19-23 tahun) remaja
wanita : 18-21 tahun)
yang lebih berkuasa; adanya sikap negatip yaitu kurang berhati-hati, gemar membicarakan orang lain, cepat tersinggung, mudah curiga dan sebagainya. Perasaan pubertas yang sangat me- nonjol antara lain adalah rasa sedih, yaitu ingin menangis dan marah meskipun
penyebabnya "remeh;" memusuhi jenis kelamin lain; adanya rasa bosan terhadap permainan yang pernah di- senanginya. Hal perasaan lain yang nampak adalah keinginannya untuk menyendiri dan se. nang melamun tentang dirinya. Perbuatan-per- buatan yang sering nampak antara lain terlihat enggan bekerja, nampak selalu lelah, kadang- kadang prilakunya
"tidak sopan."
Seperangkat ciri dan gejala si puber di atas, merupakan sinyal-sinyal peringatan bagi para pendidik dan pembimbing- nya bahwa bagi anak didiknya akan datang masa remaja. De- ngan melihat sinyal-sinyal dimaksud, para pendidik dan pembimbing akan "mempersiapkan diri menghadapi kere- majaan para remaja dengan berbagai tantangannya. Tantang- an mana membutuhkan sikap dasar tertentu yaitu pengerti- an, penerimaan dan pemahaman serta bersiap dengan teh- nik-tehnik unik untuk menghadapi keunikan remaja.
. CIRI-CIRI PENTING PERIODE PUBERTAS.
Kata "pubertas" berasal dari kata Latin, yang berarti usia menjadi orang; suatu periode dalam mána anak diper- siapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melak- sanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang-biak. Memang, dalam periode ini terdapat perubahan-perubahan yang bersifat biologis sehingga me- nunjang pelaksanaan tugasnya Perubahan-perubahan biolo- gis berupa mulai bekerjanya organ-organ reproduktip itu di- sertai pula oleh perubahan-perubahan yang bersifat psikolo- gis.
Ciri-ciri periode pubertas, lebih memperjelas arti perio- de ini. Ciri-ciri tersebut dapat dikelompokkan dalam dua ba- gian yaitu ciri-ciri utama dan umum, dan ciri-ciri yang erat bersangkutan langsung dengan pertumbuhan dan perkem- bagan biologis dan psikologis.
Perpustakaan
2.1. Ciri-ciri utama dan umum periode pubertas adalah 2.1.1. Pubertas merupakan periode transisi dan tum. pang tindih. Dikatakan, transisi sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-ka nak dengan masa remaja; disebut kanak-kanak tidak tepat, sementara ia belum dapat dikata- kan sebagai remaja. Dikatakan tumpang-tindih, sebab beberapa ciri biologis-psikologis kanak- kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula.
dalam waktu 2 sampai 4 tahun lamanya.
2.1.3. Pubertas merupakan periode terjadinya per- ubahan yang sangat cepat. Perubahan dari ben- tuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula per- ubahan sikap dan sifat yang menonjol, teruta- ma terhadap teman sebaya lawan jenis, terha- dap permainan dan anggota keluarga
2.1.4. Pubertas diistilahkan sebagai "fase negatip" (Charlotte Buhler). Diistilahkan sebagai
"fase" sebab waktunya demikian singkat dalam kurun waktu garis kehidupan. Disebut
"negatip" se- bab terdapat sikap dan sifat-sifat negatip yang belum terlihat dalam masa kanak-kanak.
2.1.5. Pubertas merupakan periode yang munculnya secara berbeda-beda antara individu satu de- ngan individu lainnya. Ada individu yang cepat menunjukkan "gejala puber" dan ada yang lam- bat. Tetapi jarang individu yang terlalu cepat
Resume Bacaan
Selasa, 6 Oktober 2024
Sarwono Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Raja Grafindo Persada
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Seringkali dengan gampang orang mendefinisikan remaja sebagai perioderinaksi antara masa anak anak ke masa demaga atau masa usia periode thun, atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya, dan sebagainya. Medefinisikan remaja ternyata tidak semudah itu. Tiga kasus tersebut di atas merupakan contoh yang sangat nyata.
audi, Bonar, maupun Iyah sama-sama berusia 17 tahun. Kalau kita menggunakan batasan usia belasan tahun (11-20 tahun) sebagai definisi remaja, ketiga orang tersebut semuanya tergolong remaja. Akan tetapi, kondisi sosial-psikologi ketiga orang tersebut sangat berbeda. Dudi, pada usianya tersebut sangat ingin tampil sebagai orang dewasa dengan membawa mobil sendiri walaupun secara hukum sebenarnya ia belum boleh memiliki surat izin mengemudi mobil (SIM-A) yang menuntut persyaratan usia sedikitnya 18 tahun. Akan tetapi, untuk tampil sebagai orang dewasa, Dudi masih harus menggantungkan diri pada orang tuanya. Jangankan untuk membeli sebuah mobil, untuk membayar uang sekolah setiap bulan dan untuk uang jajannya setiap hari pun, ia masih terus meminta dari orang tuanya.
Di pihak lain, Bonar yang sebetulnya masih ingin sekolah sudah harus mengambil peran pencari nafkah untuk keluarganya. Ia korban- kan sekolahnya agar adik-adiknya bisa terus sekolah. Di mata ibunya, Bonar bukan lagi anak-anak sebab seluruh keluarga
menggantungkan nasibnya kepada Bonar. Jika ada persoalan yang penting, seperti apakah
Selasa, 6 Oktober 2024
Soekanto Soerjono, Remaja dan Masalah-Masalahnya , BPK
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Menurut buku yang telah saya baca masalah yang terjadi pada remaja sebetulnya bukanlah masalah yang berdiri sendiri tetapi termasuk dalam bagian masalah sosial lainnya, jadi apa sebenarnya masalah sosial dan problema sosial tersebut?
Masalah sosial berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pada hakekatnya merupakan himpunan dari norma-norma dari pokok di kehidupan Masyarakat yang pada hakekatnya merupakan himpunan erat de tidak seimbangan tersebut menyelama masikan oleh karena mengganggu stabilitat san yang lah tersebut bersifat sosial, oleh karena bersangkut-paut dengan hubungan antar manusia di dalam kerangka kebudayaan ya hurmatif.. Dengan demikian maka masalah-masalah sosial juga menyangkut segi moral, oleh karena untuk dapat menggolongkan suatu per. soalan sebagai masalah sosial, haruslah dipergunakan penilaian sebagai ukurannya. Apabila suatu masyarakat menganggap sakit jiwa, bunuh diri, perceraian dan lain sebagainya sebagai masa- lah sosial, maka
masyarakat tersebut tidak semata-mata menunjuk pada tata kelakuan yang menyimpang, akan tetapi sekaligus juga mencerminkan ukuran-ukuran umum tentang segi moral.
Untuk menentukan apakah suatu masalah merupakan ma- salah sosial, sosiologi mempunyai beberapa ukuran tertentu. Di dalam menentukan apakah suatu persoalan merupakan suatu masalah sosial atau tidak, ilmu sosiologi mempergunakan bebe- rapa pokok-pokok sebagai ukuran, yaitu: 3)
1. Tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai- nilai sosial dengan kenyataan- kenyataan serta tindakan- tindakan sosial. Artinya ada kepincangan antara anggapan- anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi, dengan apa yang terjadi dalam kenyataan.
2. Semula ada pendapat yang menyatakan bahwa masalah- masalah sosial bersumber secara langsung pada kondisi- kondisi maupun proses-proses sosial. Pendapat yang sempit tersebut tidak memuaskan dan telah ditinggalkan. Yang pokok di sini bukanlah sumbernya, tetapi akibat dari ge- jala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial) yang
menyebabkan terjadinya masalah-masalah sosial.
Resume Bacaan
Selasa, 6 Oktober 2024
Gunarsah, Ny, singgih D, Psikolog Anak yang Bermasalah, BPK
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Menurut buku yang saya baca hari ini jika setiap keluarga dicermati gaya hidup atau kurangnya permasalahan pada anak, maka dapat ditemukan permasalahan yang berbeda- beda. Bahkan semua keluarga mungkin tidak menyadari beberapa masalah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa setiap rumah memikul salibnya sendiri. Setiap keluarga mengalami dan harus menyelesaikan permasalahannya masing-masing. Jika kesulitan tersebut tidak
dipahami, maka tidak akan dianggap sebagai masalah, dan bahkan tidak akan dicari solusinya. Masalah menjadi masalah demi masalah yang mengganggu alur kehidupan dan menimbulkan masalah pada orang tua.
Anak yang tidak belajar dan tidak terbiasa membagi waktu antara bermain dan belajar, jika mempunyai nilai rapor yang bagus dan hasil ulangan di atas rata-rata maka tidak akan menjadi masalah . Jika suatu saat dia menerima laporan yang “jelas”, dengan banyak poin yang hilang, maka dia tahu ada yang tidak beres. Anak yang penurut dan pendiam merupakan teladan bagi orang tua. Karena anak ini tidak ada masalah, akhirnya dia “lupa”. Masalahnya dengan matematika adalah karena dia tidak bisa membaca. Saat itu, tet-sang Matriannua disebabkan oleh sesuatu yang benar-benar terjadi pada dirinya saat masih kecil, yang membuatnya patuh dan gelisah, hanya masalahnya yang akan terselesaikan. Seorang anak kecil yang menderita pilek dapat dengan mudah "masuk angin", tanpa masalah apa pun. Bagi orang tua, anak harus diawasi secara ketat agar tidak masuk angin. Namun setelah anak laki- laki itu pergi ke sekolah, gurunya memperingatkan dia tentang ketidakhadirannya. Dan karena tidak ada nilai di rapor, hanya dalam hal ini saya akan mempertimbangkan untuk memperbaiki kelemahan anak tersebut.
Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa orang tua baru merasa ada yang tidak beres jika nilai rapor anaknya di sekolah jelek. Angka merah pada rapor merupakan titik awal, ketika orang tua melihat suatu permasalahan dan memberikan perhatian kepada anak. Alasan mengapa prestasi anak di sekolah menurun akan dipelajari dan upaya akan dilakukan untuk memperbaikinya. Saat mencari penyebab masalah anak, ditemukan berbagai masalah yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.
Senin, 14 Oktober 2024
Torrey, Jawaban Bagi Keraguan Anda, The Moody Bible Institute of Chicago.
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Menurut buku yang telah saya baca setiap orang yang menyelidiki Alkitab dengan teliti dan yang membaca dengan penuh perhatian akan menemukan beberapa hal yang sukar dimengerti di dalam Alkitab. Memang benar apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam II Petrus 3:16, "Ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak
memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkan- nya menjadi kebinasaan mereka sendiri." Di dalam Alkitab kita menemukan beberapa hal yang nampaknya saling bertentangan dan juga hal-hal yang nampaknya tidak sesuai dengan keyakinan kita bahwa seluruh isi Alkitab berasal dari Allah sehingga sama sekali tidak terdapat kesalahan di dalamnya. Kita akan bersikap bijaksana dan jujur, kalau kita berani menghadapi kenyataan bahwa kesukaran ini memang ada dan kalau kita bersedia memikirkannya. Sungguh tidak bijaksana kalau kita berusaha untuk menutupi kenyataan bahwa kesukaran-kesukaran ini memang ada Alkitab adalah penyataan
pikiran, kehendak, sifat dan pribadi Allah yang Mahabijaksana dan Mahasuci. Allah sendirilah yang membuat penyataan ini. Untuk manusia, makhluk yang terbatas, yang pengetahuannya tidak sempurna karena perkembangan inteleknya tidak sempurna, ang tidak dapat membedakan hal-hal rohani karena sifatnya Mahabesat.
Kalau diukur dari segi kekekalan manusia yang tidak bijaksana hanya merupakan bayi yang belum tahu apa-apa, pertumbuhan paling suci hanya merupakan seorang bayi dalam pertumbuhan moralnya. Alkitab merupakan penyataan mata wahyu dari suatu sumber yang begitu sempurna kepada manusia yang tidak sempurna. Apabila manusia yang terbatas mencoba untuk mengerti yang tidak terbatas, pasti timbul kesukaran. Kalau orang. orang yang bodoh merenungkan kata-kata yang diucapkan oleh seseorang yang berpengetahuan sempurna, maka dengan sendiri. nya harus ada banyak hal yang sukar dimengerti dan tidak masuk akal karena pikiran mereka sempit dan picik. Kalau orang yang mempunyai penilaian tertentu terhadap dosa yang memuak. kan dan terhadap hukuman yang mengerikan yang setimpal untuk dosa itu, mendengar tentang tuntutan Allah yang Maha- suci, pasti mereka akan menjadi takut dan bingung melihat beberapa tuntutan-Nya, dan jika mereka memikirkan perlakuan Tuhan, mereka pasti bingung melihat beberapa perlakuan-Nya yang nampaknya terlalu kejam, keras dan kasar. Jadi jelaslah bahwa pasti terdapat kesukaran dalam penya- taan seperti itu, sebagaimana terbukti dalam soal Alkitab.
Resume Bacaan
Senin, 14 Oktober 2024
Torrey, Tuhan Sahabat Ku, Mardiatmaja.
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Menurut buku bacaan saya hari ini menjelang akhir tahun 1980an, seorang Menteri dari Kabinet Negara Republik Indonesia mengunjungi suatu sekolah di Jakarta. Rasanya guru-guru senang, bahwa dapat memandang wajah seorang tokoh Indonesia. Menteri itu memancarkan wajah Kabinet, yang memerintah Republik waktu itu. Perlu disadari, bahwa dioleh Peter Seewald, sebelum teolog itu menjadi Paus. Kalau kita memandang Allah yang hadir dalam seluruh ciptaanNya, maka menggunakan kata 'wajah', bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan 'hakikat Allah. Arah pembicaraan berkenaan dengan cara kita berbicara mengenal Allah, yang dalam pemikiran dan doa kerap kita pandang dari segi kepribadianNya, Masalahnya lebih dalam ketika percakapan mengenal 'wajah Yesus, yang adalah Guru iman, yang adalah Putera Bapa, namun yang juga menyebut Dirinya sebagai sahabat dari murid- muridNya',s
Kita dapat membayangkan 'wajah Yesus dari Nasareth dan merenungkan Pribadi Yesus Kristus' selaras dengan pengalaman kita sendiri-sendiri. Namun di dalamnya hampir pasti terdapat pula sejumlah pengaruh dari orang lain: melalui percakapan, melalui bacaan, melalui televisi dsb. Pada abad 21 ini tidak mudah mengenali wajah Yesus tanpa pantulan wajah- wajah lain atau konteks pembicaraan pribadi maupun publik di sekitar kita, dari sudut waktu maupun tempat.
Senin, 14 Oktober 2024
Paliang Yasraf Amir, Dunia Yang Berlari, Jakarta: Gramedi Widia Sarana.
Lisa Naftali Sibarani [email protected]
Menurut buku yang saya baca hari ini perkembangan teknologi informasi khususnya cyberspace- telah mempengaruhi kehidupan keberagamaan dan spiritualitas manusia di penghujung Milenium Kedua. Keberadaan cyberspace tidak saja mengubah pandangan manusia tentang sipiritualitas, agama, ritual, rumah ibadah, kitab suci, guru spiritual,
keyakinan, ketuhanan, bahkan pandangan tentang "Tuhan" itu sendiri. Cyberspace tidak saja mengubah cara komunikasi keagamaan, tetapi juga cara melaksanakan berbagai ritual keagamaan, cara penyaluran spiritualitas, dan cara penyebaran ajaran-ajaran ke- agamaan.
Cyberspace membuka kemungkinan untuk melaksana- kan berbagai aktivitas keagamaan dengan cara yang baru, yaitu cara artifisial atau virtual. Berbagai kemungkinan ini merupakan tantangan besar bagi kehidupan spiritualitas dan keagamaan di masa depan.
Perkembangan cyberspace bersamaan pula dengan berkembang- nya berbagai visi baru mengenai berbagai aspek spiritualitas dan keagamaan, misalnya visi mengenai spirit,
"spiritualitas", "agama", dan "Tuhan". Berkembang visi baru cyber mengenai "roh" (spirit), yang kini cenderung didefinisikan sebagai "bit-bit informasi elektronis" yang bersifat abstrak, hidup, dan ber- kembang biak. Berkembang visi baru cyber mengenai Tuhan (God), yang kini dipandang sebagai "proyeksi atau penjelmaan manusia (pikiran, kecerdasan, kekuasaan) di dalam wujud simulasi- simulasi komputer",