• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
rifki andika

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pembangunan infrastruktur ini meliputi pembangunan jalan tol yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas di Indonesia. Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024 menyebutkan, untuk mendukung konektivitas nasional guna memperkuat daya saing, telah dibangun jalan nasional sepanjang 47.017 km dan jalan raya (jalan tol) sepanjang 2.334 km. Target konektivitas jalan tersebut diwujudkan dengan membangun ruas jalan tol di Trans Jawa dan Trans Sumatera sebagai tulang punggung.

Pembangunan jalan tol sendiri menghadapi dilema keterbatasan anggaran karena terbatasnya pendanaan pemerintah untuk pembangunan. Itu sebabnya pemerintah fokus mengajak pihak swasta/perusahaan untuk menjadi mitra penyediaan infrastruktur melalui program Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sektor swasta/badan usaha memainkan peran penting karena mereka diharapkan membiayai sebagian besar pertumbuhan ekonomi melalui proyek KPS.

Kerangka pembangunan dengan skema KPBU terus dikembangkan dan formulasi pengembangan skema pembiayaan kemitraan pemerintah-swasta terus dikembangkan guna lebih mengembangkan iklim investasi yang sehat di sektor jalan tol dan pembangunan infrastruktur pada umumnya. BPJT dibentuk sesuai dengan amanat undang-undang no. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, sebagai pengatur jalan tol, menggantikan fungsi PT.

TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGATUR JALAN TOL

Penyelenggaraan pemberian pertimbangan hukum, advokasi hukum, sosialisasi hukum, serta dokumentasi, promosi dan publikasi jalan tol; pelaksanaan pekerjaan administrasi dan kearsipan pengoperasian jalan tol, penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, serta perencanaan, pemanfaatan dan pengembangan sumber daya manusia; Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian; dan C. 1) Subbagian Hukum dan Humas mempunyai tugas memberikan pertimbangan hukum, perlindungan hukum dan penyuluhan hukum, pelaksanaan dokumentasi, promosi dan publikasi, jalan tol, pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan jalan tol, seperti pengembangan sistem informasi. .

Pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban badan usaha mengenai aspek teknis dalam perjanjian konsesi pembayaran; melakukan evaluasi terhadap rencana rekayasa akhir yang disiapkan oleh unit usaha dan menyiapkan rekomendasi untuk disetujui; Penyiapan studi kelayakan finansial dan lingkungan hidup jalan tol dan penetapan model bisnis jalan tol; Persiapan pengambilalihan hak pengusahaan jalan tol yang telah berakhir masa konsesinya atau gagal melaksanakan konsesinya.

Subsektor Penyiapan dan Pelayanan Penanaman Modal; dan b.1) Subbidang penyiapan penanaman modal dan jasa mempunyai tugas menyusun studi kelayakan ekonomi dan lingkungan hidup jalan tol, menetapkan model bisnis pengusahaan tol, menyusun perjanjian pengusahaan tol, dan lelang dengan pengusahaan jalan tol. Pelaksanaan evaluasi rencana dan pemantauan pelaksanaan dan pemeliharaan pengoperasian jalan tol yang disusun oleh unit usaha;

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGATUR JALAN TOL

BPJT terdiri dari; Bagian Umum, Bidang Teknik, Bidang Penanaman Modal, Bidang Operasi dan Pemeliharaan, dan Bidang Keuangan sebagai Staf Struktur Tingkat III. Maka di tingkat bawah, Sekretariat BPJT didukung oleh sebelas staf struktural di tingkat Eselon IV sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. Di dalam satuan kerja Sekretariat BPJT terdapat Satuan Kerja yang membidangi tugas dan fungsi Satkeran, yaitu Satuan Kerja Sekretariat Administrasi Tol.

ISU STRATEGIS

Presiden secara terbuka mengumumkan penyelesaian tol Trans Sumatera dari Bakaheuni hingga Banda Aceh pada akhir tahun 2024. Begitu pula konektivitas dengan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan pariwisata super prioritas seperti kawasan Toba-Samosir dan kawasan Borobudur harus menjadi fokus pengembangan jaringan tol. Selain itu, ada juga dua kawasan wisata lain yang terfasilitasi jaringan tol seperti kawasan Tanjung Lesung dan Bromo-Tengger.

Ketersediaan sumber daya manusia berkualitas yang dilengkapi dengan teknologi infrastruktur terkini, metodologi konstruksi yang efisien, teknologi pengendalian dan sistem pemantauan kinerja yang canggih akan menjadi kunci dari sistem tol yang modern. Pesan Presiden Joko Widodo juga mendorong tumbuhnya iklim investasi, mengurangi hambatan izin investasi, dan memudahkan investor menanamkan modalnya pada pembangunan jalan tol di Indonesia. Penyusunan Peraturan Menteri PUPR tentang tata cara penetapan pengusahaan jalan tol atas inisiatif badan usaha telah disahkan melalui Peraturan Menteri PUPR No. 23 Tahun 2021.

Revisi Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Pengusahaan Jalan Tol telah disahkan melalui Peraturan Menteri PUPR Nomor 3 Tahun 2021. Revisi Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2018 tentang tempat istirahat dan Pelayanan di jalan tol dan telah disahkan melalui Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021.

Tabel 1.4.1 Data Jalan Tol Operasi s.d. Desember 2021
Tabel 1.4.1 Data Jalan Tol Operasi s.d. Desember 2021

PERENCANAAN KINERJA

  • URAIAN SINGKAT RENSTRA BADAN PENGATUR JALAN TOL 2020 – 2024
    • Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
    • Kebijakan, Program, dan Kegiatan
  • PERJANJIAN KINERJA
  • METODE PENGUKURAN
  • TARGET 2021 MENURUT RENSTRA

Kesepakatan kinerja dari Sekretariat Otoritas Tol ini merupakan komitmen untuk mencapai terlaksananya sasaran strategis yang tertuang dalam rencana strategis Direktorat Jenderal Jalan Tol pada tahun tersebut. Dalam perjanjian kinerja Sekretariat Otoritas Pajak Tol Tahun 2021 telah ditetapkan target kinerja sasaran kegiatan tahun 2021 yang harus menjadi pedoman arah pencapaian visi dan misi Direktorat Jenderal Jalan Tol. Tujuan program, sesuai dengan rencana strategis Direktorat Jenderal Bina Marga, dalam perjanjian kinerja Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol Tahun 2021 hanya mempunyai 1 (satu) tujuan yaitu meningkatkan kinerja pelayanan jalan nasional. .

Indikator kinerja hasil sebagaimana tertuang dalam RKA-KL Tahun 2021 Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol dapat dilihat di bawah ini. Target tersebut merupakan besaran yang ingin dicapai berdasarkan indikator kinerja hasil yang dimiliki Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol pada tahun 2021. Tujuan yang tertuang bersumber dari dokumen anggaran awal (RKA-KL) Sekretariat Badan Pengatur Badan Jalan Tol Tahun 2021.

Realisasi capaian kinerja hasil Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol merupakan realisasi capaian kinerja paket kegiatan yang dilaksanakan pada periode tahun 2021. Perbandingan sasaran kinerja tahun 2021 berdasarkan Perjanjian Kinerja , revisi terkini RKA-K/L dan RENSTRA Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.1.1 Rencana Pembangunan Jalan Tol Tahun 2020-2024 menurut RPJMN Program Prioritas
Tabel 2.1.1 Rencana Pembangunan Jalan Tol Tahun 2020-2024 menurut RPJMN Program Prioritas

KAPASITAS ORGANISASI

SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara (PSS) pendukung Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, pangkat/kelas dan usia. Gambar 3.1.2 di atas menunjukkan rasio PNS terhadap 36 pegawai sebesar 67%, sedangkan PNS perempuan berjumlah 18 orang, yaitu sebesar 33%. Gambar 3.1.3 menunjukkan PNS tahun 2021 mayoritas merupakan lulusan dan magister yaitu 22 pegawai, 7 pegawai berpendidikan menengah, dan 3 pegawai bergelar doktor.

Gambar 3.1.4 di atas dapat menjelaskan bahwa di lingkungan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol, jumlah pegawai per golongan adalah sebagai berikut. Gambar 3.1.6 di atas menunjukkan jumlah pegawai non PNS di Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol yang berjumlah 51 pegawai, dimana 30 orang atau 59% adalah laki-laki dan sisanya 21 orang atau 41% adalah perempuan. Berdasarkan Gambar 3.1.7 terlihat bahwa sebagian besar pegawai non-PNS di Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol bergelar sarjana, sedangkan 26 orang non-PNS bergelar sarjana.

Berdasarkan Gambar 3.1.8 terlihat bahwa jumlah terbesar non-PNS di Sekretariat Direktorat Badan Pengatur Jalan Tol adalah kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 30 orang non-PNS. Pegawai non-PNS berusia 36-50 tahun berjumlah 18 orang dan di atas 50 berjumlah 3 orang dari total 51 pegawai non-PNS.

Tabel 3.1.1 Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol
Tabel 3.1.1 Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol

SARANA DAN PRASARANA

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Lampiran I.08 PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap menjelaskan bahwa aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Tanah yang tergolong aset tetap adalah tanah yang diperoleh dengan tujuan dipergunakan untuk kegiatan operasional pemerintahan dan dalam kondisi siap pakai. Aparatur dan mesin adalah mesin dan kendaraan bermotor, peralatan elektronik, inventaris kantor dan perlengkapan lainnya yang nilainya signifikan, mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

Bangunan gedung dan struktur meliputi seluruh bangunan dan struktur yang diperoleh dengan tujuan untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintahan dan dalam kondisi siap pakai. Jalan, irigasi, dan jaringan adalah jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah dan dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah serta dalam kondisi dapat digunakan. Harta tetap lainnya adalah harta tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam kelompok harta tetap di atas, yang diperoleh dan dipergunakan untuk kegiatan operasional negara dan dalam keadaan siap pakai.

Pekerjaan dalam penyelesaian mencakup aset tetap yang sedang dalam pembangunan tetapi belum sepenuhnya selesai pada tanggal laporan keuangan. Sarana dan Prasarana Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol yang terdaftar menjadi milik negara dapat dilihat pada lampiran dokumen ini.

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

AKUNTABILITAS KINERJA

CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Dukungan kepada Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol dalam pemantauan dan penagihan piutang pembiayaan lunak jalan tol. Dukungan kepada Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol dalam melaksanakan kegiatan penyiapan dan pengendalian investasi jalan tol.

Tabel 4.1.2  Perbandingan Target (PK Revisi dan DIPA Revisi Terakhir)
Tabel 4.1.2 Perbandingan Target (PK Revisi dan DIPA Revisi Terakhir)

PERBANDINGAN KINERJA ORGANISASI

Kegiatan pembayaran gaji yang meliputi gaji seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol. Kegiatan perkantoran dan manajemen, pencapaian 100%, keluaran ini merupakan kegiatan rutin seperti rapat, service charge, keperluan kantor yang dilaksanakan oleh sekretariat badan pengawas jalan tol. Kegiatan penggajian pendukung dan material non PFS tercapai 100%, luaran ini merupakan kegiatan pembayaran gaji seluruh pegawai pendukung dan material non PFS pada sekretariat badan pengawas jalan tol.

Tabel 4.2.5 Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun 2020-2021
Tabel 4.2.5 Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun 2020-2021

REALISASI ANGGARAN

ANALISIS ATAS EFESIENSI PENGGUNA SUMBER DAYA MANUSIA

TIDAK. Satuan Kerja Nomor 1 Kepala Kuasa Pembayar 1 orang 2 Sekretaris Kuasa Pembayar 1 orang. Dari jumlah pegawai tersebut, 12 orang merupakan pegawai yang ditugaskan untuk menunjang pelayanan perkantoran seperti Prabukati dan Supir. Kondisi ini dapat diasumsikan terdapat 93 pegawai yang melakukan kegiatan swakelola di sekretariat Otoritas Pajak Jalan.

PAKET STRATEGIS

26 Jalan Tol Serpong Cinere Part 1 Beroperasi 27 Jalan Tol Cinere Jagorawi Beroperasi Sebagian 28 Beroperasi Parsial Jalan Tol Cimanggis-Cibitung 29 Beroperasi Parsial Tol Cibitung-Cilincing 30 Beroperasi Parsial Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu 31 Beroperasi Parsial Tol Ser pong-Balaraja Pembangunan 32 Jalan Tol Semanan-Sunter – bagian dari 6. 38 Pengoperasian Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 1-3, Pembangunan Seksi 4A 39 Pengoperasian Pengadaan Tanah Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1. 40 Pengoperasian Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1 -3, Pembangunan JC Sumo 41 Pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II sisi selatan.

51 Proses Pelelangan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban Bagi Badan Usaha Seksi 52 Studi Kelayakan Jalan Tol Samarinda-Bontang.

PAKET DIRESMIKAN DAN PENGHARGAAN

Kendala dan keterbatasan yang dihadapi Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol dalam pelaksanaan kinerja tahun 2021 masing-masing. Keterbatasan jumlah dan kapasitas sumber daya manusia tidak sebanding dengan beban kerja dan risiko yang semakin besar seiring dengan bertambahnya jumlah ruas jalan tol yang dikelola. Badan Pengatur Jalan Tol hendaknya menjaga komitmen dan meningkatkan kualitas penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

PENUTUP

PERMASALAHAN

Belum optimalnya fungsi check and balances dalam pelaksanaan amanat Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2020 antara DJBM, DJPI, BPJT dan BUJT, sehingga sering terjadi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

REKOMENDASI

Penyusunan pedoman pencatatan, pelaporan dan pelaksanaan inventarisasi aset konsesi jasa dan kewajiban konsesi jasa.

Gambar

Gambar 1.3.1 Stuktur Organisasi Badan Pengatur Jalan Tol  (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 295/PRT/M/2005)
Tabel 1.4.1 Data Jalan Tol Operasi s.d. Desember 2021
Tabel 1.4.2 Tabel Ruas Selesai Konstruksi 2021
Tabel 2.1.1 Rencana Pembangunan Jalan Tol Tahun 2020-2024 menurut RPJMN Program Prioritas
+7

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN